Thursday, July 26, 2018

• Miskin vs Kaya, Pencarian Imam Syafii •

Dulu, Imam Syafii adalah termasuk ulama yang gemar miskin
Lebih memilih hidup miskin daripada kaya bergelimang harta
Alasannya, hisab-nya kelak di akhirat lebih ringan dan cepat dibanding yang banyak harta

Lalu, saat berguru pada Imam Malik, mulai timbul keraguan dalam diri Imam Syafii soal keyakinannya yang memilih jadi orang miskin
Beliau melihat gurunya, yang seorang ulama, alim, shalih, hafal Quran dan hadits, tapi kok kaya raya.
"Masak ulama kok kaya raya?" Begitu kira-kira di benak Imam Syafii.
Tapi, keyakinan beliau mulai goyah.
Betapa tidak, kalau ketemu kiai miskin, tidak pernah dikasih uang saku
Tapi, kalau ketemu kiai kaya, malah diberi saku.
Sementara, yang dibutuhkan santri ya uang saku. 😂

Argumen Sederhana Alquran tentang Tuhan

• Argumen Sederhana Alquran tentang Tuhan •

Pada zaman Nabi, gambaran tentang Tuhan amat mudah dijelaskan. Dengan amat sederhana. Lewat penjelasan yang mudah dipahami.

Argumen yang dibangun Alquran tentang Tuhan itu SEDERHANA

Misalnya,
Untuk membantah klaim kaum Nasrani yang menuduh Isa sebagai Tuhan, Alquran cukup menyatakan:
(مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ)
[Surat Al-Ma'idah 75]

"Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu)."

Coba perhatikan kalimat:
"Kedua-duanya memakan makanan."

Thursday, July 19, 2018

Rahmah untuk Hewan

• Rahmah untuk Hewan •

Sebagian ulama ada yang meyakini bahwa Nabiyullah Ya'qub alaihis salam, dipisahkan Allah dari anak kesayangannya, Yusuf as, selama bertahun-tahun disebabkan kesalahan yang duuuulu pernah dilakukannya.

Nabi Ya'qub, dulu pernah menyembelih seekor anak sapi (pedhet: Jw) tepat di hadapan induknya. Induk sapi menangis. Ia bersedih berat. Lalu, berdoa kepada Allah swt agar Ya'qub mendapatkan balasan dengan dipisahkan sebagaimana ia dipisahkan dari anak kecilnya.

Karena itu,
Atas dasar kasih sayang terhadap hewan, sebagian ulama memutuskan fatwa larangan menjual seekor anak sapi yang masih usia menyusu--tanpa bersamaan induknya.

Atas dasar rahmah pula, sebagian ulama berfatwa larangan melakukan suntik (inseminasi) buatan bagi seekor sapi/hewan. Alasannya, hewan tersebut akan menjalani proses hamil dan melahirkan--tanpa merasakan nikmatnya berhubungan suami-istri (😊).

Padahal, proses kehamilan dan melahirkan itu amat berat dan sakit--sebagaimana pengakuan yang pernah mengalaminya.

Tapi, kenapa Ibu-ibu kok masih pula mau hamil dan melahirkan?
Ya itu, karena ibu-ibu masih bisa merasakan enaknya proses menuju hamil.
Coba, andaikan mereka tiba-tiba diberikan kehamilan dan kelahiran anak.
Masihkah mereka mau hamil berikutnya, dan berikutnya?

Tritunggal, 19 Juli 2018
@mskholid

'Mengubah' Ciptaan Allah

• "Mengubah" Ciptaan Allah •

Salah satu pesan yang disampaikan Alquran ialah jangan mengubah kodrat ciptaan Allah.
Salah satu sebabnya ialah dapat merugikan manusia itu sendiri dalam jangka panjang. Yang itu kadang tidak disadari manusia.

Misalnya,
Kalau menuruti kodrat ciptaan Tuhan, benih yang ditanam akan menghasilkan panen berlipat sepuluh. Kemudian, biji hasil panen itu pun bisa ditanam ulang dan menghasilkan panen yang sama besarnya. Tentu saja lewat pengelolaan yang sama bagusnya.
Manusia kurang puas.

Maka,
Demi mendapatkan hasil panen yang bagus, manusia mulai mengadakan rekayasa genetika pada beberapa jenis tumbuhan. 1 biji yang dulunya, misalnya, ditanam menghasilkan 1 kg, lewat ilmu rekayasa genetika modern, bisa menghasilkan berkali-kali lipat panennya dibanding pakai benih biasa.

Manusia senang (sementara) dengan laba yang berlipat ganda.

Namun,
Ternyata biji hasil panen lewat rekayasa genetika itu tidak bisa ditanam ulang untuk menghasilkan panen yang sama. Bisa jadi cuma menghasilkan pohonnya, tanpa ada buah yang bisa dipanen.
Akibatnya, petani tidak bisa nandur--kecuali lewat membeli bibit di perusahaan pembuat benih--lewat rekayasa genetika.

Dalam jangka panjang,
Karena sudah tidak punya biji yang bisa ditanam, mau gak mau petani harus beli benih di perusahaan itu. Di sinilah kemudian tiba saatnya pemilik perusahaan benih mengambil untung sebesar-besarnya. Benih tanaman itu dijual dengan harga sekehendak mereka--sebagai pemilik karya intelektual.

Dan, mau gak mau, petani harus beli dengan harga mahal. Mau gak mau pula, masyarakat akan beli buah/hasil tanaman itu dengan harga mahal.

Seperti halnya rekayasa genetika pada manusia.
Sains memang memberi harapan bagi manusia untuk "dipilihkan" benih sperma berkualitas terbaik yang akan ditemukan dengan sel telur. Menurut sains, anak hasil pemilihan itu akan punya kualitas seperti yang diinginkan.

Tapi, sains tidak berani menjamin si anak "pilihan" juga akan menghasilkan anak-anak yang sama kualitasnya. Kemungkinannya malah tidak bisa menghasilkan anak yang normal.

Drajat, 17 Juli 2018
@mskholid

》disarikan dari Ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim - Tafsir Jalalain, dengan berbagai modifikasi dan penyesuaian.

https://m.caping.co.id/news/detail/1918863

Sunday, July 1, 2018

Adil Sejak dalam Pikiran, Bahkan Doa

• Adil Sejak dalam Pikiran--bahkan Doa •

Dalam sebuah perjalanan di bus kota (Kopaja, Metromini, atau selainnya) kaki Anda terinjak penumpang lain. Seorang perempuan. Anda langsung hendak bereaksi keras, karena kaki yang sakit.

Namun, saat hendak marah-marah, Anda melihat perempuan penginjak itu amat cantik. Wajah putih bersih, memesona.
Dia tersenyum kecil sambil sedikit menundukkan kepala.
Mengisyaratkan permohonanan maaf.

Apa reaksi Anda berikutnya?
Tetap marah-marah, sambil teriak, "Taruh dimana mata, lo? Mata picek tho?"
Atau mendadak hilang amarah?
Lalu membalas senyumnya dengan senyum tak kalah manis.

Dalam peristiwa terinjak lainnya, Anda mau marah-marah
Lalu melihat si perempuan penginjak berwajah jelek, tak terawat
Baju kumal, dari tubuhnya tercium aroma kecut pula

Apa reaksi Anda? Tetap marah-marah
Atau malah pasang wajah manis, mengumbar senyum padanya.
Memaafkan...

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)