Wednesday, March 18, 2015

Satu Guru = 15 Siswa

Salah satu syarat lolosnya guru sertifikasi adalah perhitungan jumlah siswa di sekolah. Artinya, meskipun. Sertifikat guru sudah diterima dan lulus, tidak serta merta si guru bisa mendapatkan pencairan dana tunjangan profesi itu.

Untuk wilayah Kemenag, 1 guru berbanding dengan 15 siswa. Maksudnya, kalau di sebuah sekolah ada 2 orang guru yang sudah bersertifikasi, maka jumlah siswa di sekolah tersebut minimal berjumlah 30 anak.

Kalau kurang dari perhitungan, jangan harap dana akan dicairkan. Walaupun, bulan2 sebelumnya selalu lancar cairnya. Begitu kata pengawas dari Kabupaten.

Maka, ke depan, tugas guru sertifikasi akan bertambah. Selain jumlah jam mengajar dan jumlah hari mengajar (minimal 5 hari), dia juga harus menjaring siswa-siswa baru untuk dimasukkan ke sekolahnya tempat mengajar.

Guru era baru, selain harus pandai mengajar, juga harus pintar menjadi marketing bagi sekolahnya.

Semoga Allah memberkahi dengan limpahan barokah, tanpa keluhan....

Catatan Usai Ngopi

Drajat, 18 Maret 2015

Gabung ISIS Atas Motif Ekonomi (Obrolan Warung Kopi)

Tema ISIS ini ternyata masuk juga menjadi obrolan di warung kopi.
Pagi ini, saya mendengar ada 3 orang warna Pantura sini yang meninggalkan desa. Berangkat ke Irak / ISIS.

Menurut narasumber di warung kopi (belum tentu valid, lhoo... namanya juga obrolan warung kopi), motif ketiganya bukan ideologi agama. Tapi motif ekonomi.

Ketiga orang yang berniat berangkat itu berlatar ekonomi susah, dengan tanggungan anak banyak.
Sementara, masih menurut narasumber warung kopi, ada banyak janji "wah" yang diberikan kepada mereka yang mau bergabung ISIS.

Di antaranya:
- gaji per bulan 150 juta
- diberikan tanah dan biaya mendirikan rumah (jika ISIS berkuasa)
- menjadi warganegara ISIS

Bagi orang tertentu, yang sudah bosan dengan hidup di negara ini (yang serba sulit), tawaran seperti itu pastilah amat menarik. Wong ke Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, dll, yang gajinya tak lebih 20 juta per bulan saja jadi rebutan. Apalagi yang 150 juta.

Orang Lamongan sini, sejak dulu memang terkenal sebagai pengekspor tenaga kerja. Baik ke luar negeri ataupun ke kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Catatan Warung Kopi

Monas, 18 Maret 2015

Thursday, January 29, 2015

Ini dia covernya Elegi Surtini dan Ayunda

Ini dia covernya Elegi Surtini dan Ayunda

Elegi Surtini dan Ayunda

Elegi Surtini dan Ayunda

Inilah novel ketiga dari serial Ipung yang ditulis Prie Gs
Baru kemarin saya sempat membaca buku tersebut. Padahal terbitnya sudah bertahun lampau.

Serial #1 dan #2 Ipung pun sudah khatam terbaca bertahun lewat.
Begitulah, serial ketiga ini amat sulit didapat. Entah karena permintaan yang teramat tinggi ataukah sudah tidak diterbitkan oleh penerbit bersangkutan.

Dulu, saya mencarinya di toko besar macam Redaksi Gramedia Pustaka Utama pun tak kutemukan. Lewat online, stok selalu kosong dan saudara kembarnya; habis.

Untung, saya menemukan buku itu terselip di antara deretan buku Kakak saya, yang juga penggemar Ipung.

Buku ketiga ini bercerita kelanjutan petualangan Ipung di sekolah favorit kota itu, Budi Luhur.

Bercerita tentang kepindahan sekolah Si Cantik, Paulin ke Singapura.
Kedatangan murid baru yang kecantikannya melebihi kecantikan sang bidadari Paulin, namanya Ayunda.

Kecantikan yang membuat ibu Ipung menyebutnya peri. Ia pun terpana menangis tak percaya itu calon menantunya.

Berkisah pula tentang Surtini yang dilamar oleh orang terkaya di Kepatihan, bos blantik Dul Manan. Namun, punya reputasi buruk soal wanita. Mudah bosan dan menceraikan istrinya.

Bertutur tentang bagaimana cerdik dan liciknya Ipung menolak lamaran blantik Dol Manan. Dengan caranya yang amat khas dan halus.

Strategi serangan yang memaksa Blantik Dol Manan mundur sepenuh hati. Bahkan menyerahkan seekor anak sapi sebagai pengganti. Atas kelancangan dia melamar si kembang desa, Surtini.

Ada pula Mardjikun yang berniat bunuh diri. Tapi, lagi2 gagal gara-gara Ipung.

"Kau boleh bunuh diri. Silahkan saja. Tapi, syaratnya kau harus langsung mati. Tak hanya patah tulang, gegar otak, atau kaki patah. Itu merepotkan."

Juga, kisah perkelahian Mardjikun dengan ketua gengnya di sekolah, Gredo, atas "provokasi" Ayunda.

Tak lupa, cerita banyaknya surat cinta yang diterima Ayunda beserta cara elegannya menolak cinta mereka.

Prie GS mampu menghadirkan kisah penuh filosofi hidup dan kedewasaan lewat kalimat sederhana dan mudah dipahami.

Amat layak dibaca.
Bahkan, anda harus menikmatinya.

Sunday, November 2, 2014

Indonesia International Book Fair (IIBF)

Indonesia International Book Fair (IIBF)

Istora Gelora Bung Karno,
1—9 November 2014
Read Book See The World
Saudi Arabia: The Focused Country

Lebih Lengkap, Lebih Terjangkau, Lebih Menarik, Lebih Kreatif!

➢ IIBF 2014 diikuti 11 negara: Indonesia, Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, Tiongkok, Taiwan, Kanada, Pakistan, Mesir, dan Saudi Arabia), ASEAN Book Publishers Assosiation (ABPA) & Asia Pacific Publishers Association (APPA). 
➢ Bursa Buku: Dapatkan buku berkualitas dgn harga terjangkau dari penerbit Indonesia &  mancanegara.
➢ Indonesia Rights Fair (3-5 November 2014)
Sarana utk melakukan transaksi copyrights antar negara.
➢ Mengenal Kebudayaan & Pendidikan Kerajaan Saudi Arabia Bersama Saudi Cultural Mission In Malaysia & Indonesia, Ministry of Higher Education Saudi Arabia
Dapatkan souvenir menarik dari Saudi Arabia & Grand Prizes Umrah*
➢ Japan Manga Festival For Manga’s Lovers 
➢ Lebih Dekat Dgn Korea Bersama Korean Cutural Center Indonesia 
➢ Rangkaian kegiatan menarik, kreatif & inspiratif: Menghadirkan para penulis best seller, tokoh masyarakat & selebriti: Hari Prast, Yoga Adhitrisna, Abdi Negara-Slank*, Mira Lesmana*, Joko Anwar*, Pepih Nugraha (Kompasiana), Putut Widjanarko, Eric Young*, Helvy Tiana Rosa, Trinity, Kang Maman (No Tulen ILK), Cak Lontong*, Ignasius Jonan*, Dian Pelangi*, Wahyu Aditya*, Yani Panigoro, A. Fuadi, Dewi “Dee” Lestari, Yudi Lesmana, Candra Malik, Rhenald Kasali, JS. Khairen, Najwa Shihab, Kompasiana Nangkring, Forum Penulis Bacaan Anak, Ayo Dongeng Indonesia, dll. 

IIBF diselenggarakan oleh Ikapi.

Didukung: Dinas Pendidikan DKI Jakarta, KOMPAS TV, Aswaja TV, AERO TV, Harian BOLA, Harian Pelita, Femina, Reader Digest Indonesia, Cita Cinta, U FM, Radio Rasil, Majalah Trubus, Bukukita.com, Kompasiana, Grazera.com, Gramediana.com, GramediaOnline.com, Medco Foundation

Informasi: 
Sdri. Rivi (021) 314 1907, 0812 8227 5187, 0813 11058958, 0818 199332
www.indonesiabookfair.net      
 
Semoga informasi ini bermanfaat ^_^

Promo...
Kunjungi Stand Saudi Arabia
Di Indonesia International Book Fair

@Istora Senayan

Bagi-bagi gratis
- Al Quran Madinah & beirut
- Buku Siroh dll
- Kurma
- Souvenir
- Grand Prize "Haji utk 9 Orang"

Pameran Maket Siroh Nabawiyah

1-9 November 2014

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)