Thursday, November 12, 2015

Dua Ayah, Dua Nasihat

Dua Ayah, Dua Nasihat

Almarhum Bapak meninggalkan nasihat berharga. Ketika saya masih duduk di bangku kuliah. Jauh sebelum saya (punya perut) sebesar ini. Jauh sebelum saya pulang kampung--bermasyarakat.

Bapak berpesan; "Hidup bermasyarakat itu gampang-gampang sulit. Yang terpenting itu, jangan kau "tampakkkan" kepintaranmu. Mengalir saja.
Tapi, apabila dipercaya masyarakat untuk tugas apapun, jangan pernah mundur. Jangan kau tolak."

Pesan itu memaksa saya harus menyiapkan diri untuk tugas apapun. Menata diri agar mampu mengemban amanah apapun.

Saya ingat, saat makan malam berdua sepulang dari ngantor koran Duta Masyarakat, Kak Ahmad Millah, berpesan:

"Orang yang beruntung itu, Lid. Bukan orang yang tidak ngapa-ngapain, terus mendapat durian runtuh.
Tapi, yang beruntung itu, orang yang siap ketika kesempatan itu datang. Makanya, sebelum kesempatan itu tiba, siapkan dirimu!"

Pesannya.
Dengan nada seorang kakak pada adiknya.

~~~

Abah mertua saya punya nasihat berbeda. Saya jarang ngobrol berdua secara pribadi. Kecuali ketika perjalanan gantian nyetir mobil.

Tapi, Abah menyampaikan nasihatnya lewat perilaku.
Beliau sosok pekerja keras. Hampir tak pernah ada kesempatan bermalas-malasan.

Mengurusi dua usaha berbeda tingkat menengah. Omzetnya saya yakin di atas 1 miliar.
Sering harus riwa-riwi menempuh 3-4 tempat dengan jarak berjauhan. Pulang, kerap lewat tengah malam. Seringkali kami sudah terlelap.

Beliau masih istiqomah berangkat mengajar di almamater di Kranji. Dengan perjalanan 2 jam pulang pergi. Istiqomah yang tak akan beliau tinggalkan, bila tidak sedang berbenturan dengan jadwal mendesak lainnya. Dua hari seminggu.

Pun, tiap malam tak pernah lupa shalat tahajud. Plus jamaah subuh di masjid, memenuhi jadwal imam tetap subuh.

Masih sempatnya pula beliau mengurusi masjid, sebagai ketua ta'mir. Padahal, andai beliau menolak pun, itu amat pantas sebab kesibukannya.

Di waktu senggang, kesibukannya adalah nderes hafalan Alquran atau melanjutkan hafalannya.

Lewat perilaku dan teladan itulah beliau menasihatiku.
Bekal bagiku untuk mendidik anak cucu dan keturunannya.

Babat, 12 Nopember 2015

*catatan atas sebuah amanah yang terlalu dini.

Wednesday, November 11, 2015

Bedanya Guru dengan Murid

Apa yang membedakan antara guru dan murid?
Baca buku.

Murid masuk kelas hanya bermodal tas dan buku (yang terkadang hanya LKS), tanpa mengkaji dan membaca di
rumah.

Guru masuk kelas setelah membaca tema pelajaran hari itu. Tak cukup bekal LKS, tapi harus dengan buku referensi utama. Terkadang harus baca pula referensi tambahan via wikipedia atau buku lainnya.

Pas ngaji Tafsir Jalalain, dulu, sebagai santri saya bawa kitab Tafsir Jalalain apa adanya.
Tapi, saya lihat sang Kiai, juga bawa Tafsir As-Shawi (syarah al-Jalalain) disampingnya.

Saat mengajar kitab Matnul Ghoyah wat Taqrib, selain bawa kitab itu, saya juga membawa serta kitab Fathul Qorib, syarahnya.

Murid aja yang gak tau "strategi" gurunya.

Sekali lagi,
Apa yang membedakan tingkat kepercayaan diri seorang mahasiswa ketika masuk ruang diskusi atau ujian skripsi?

Ya, Membaca Buku.

Lamongan, 11 Nop. 2015

Tuesday, November 10, 2015

Beasiswa Program Diploma dari LIPIA

Silakan diShare 👇🏻.
💌Assalamualaikum💌

📢 Berita Gembira Buat Para Pengajar Bahasa Arab di Pesantren, Kampus dan Sekolah, Yang Ingin Mendalami Metodologi Pengajaran Bahasa Arab.

📖 Kembali LIPIA Membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru Untuk Program "Diplom Ta'hîl al-Mu'allimîn" Pelatihan Kepakaran Pengajaran Bahasa Arab Selama 1 Tahun.

📝 A.Syarat-syarat Pendaftaran:

- Diutamakan Yang Telah Memiliki Ijazah S1, Ijazah SMA dibolehkan dengan Syarat Menyertakan Bukti Sebagai Pengajar.
-Sehat Jasmani & Rohani.
-Berakhlak Mulia.
-Mampu Berbahasa Arab Aktif.
-Memfokuskan Diri Untuk Belajar.
-Lulus Seleksi (Ujian Tulis dan Lisan).
-Rekomendasi Dari Lembaga Sebagai Bukti Bahwa Calon Mahasiswa Adalah Pengajar.

📑 B.Berkas-berkas pendaftaran:

-Foto copy Ijazah S1/MA Atau Sederajat Terlegalisir.
-Foto copy Transkrip Nilai Terlegalisir. (Ijazah dan Transkrip Nilai Asli dibawa Ketika Ujian Untuk Pengecekan).
-SKCK Asli.
-Surat Keterangan Sehat Dokter.
-Foto copy KTP.
-Pas Foto 4x6,3x4,dan 2x3 @2 lembar.
Kirimkan Berkas-berkas (Scan/Foto) Ke Alamat Email Berikut: reg.diploma@gmail.com.

🏡 C.Fasilitas:

-FULL Beasiswa kuliah.
-Kitab Muqorror (Buku Pelajaran).
-Asrama Khusus Putra Bagi Yang Lulus Seleksi (Terbatas).
-Ruang Belajar Full AC.
-Mukafa'ah/ Uang Saku.
-Ijazah Bagi Yang Selesai.

⏰ D.Waktu pendaftaran:

Mulai: Senin,20 Muharrom 1437H/2 November 2015M - Rabu,20 Shofar 1437H/2 Desember 2015M.

Friday, November 6, 2015

Program Menyapa Negeri

SUKA berpetualang? Atau punya ketertarikan di dunia pendidikan Indonesia? Acara ini tepat untukmu!

Kemristekdikti mengajak kamu untuk mengunjungi berbagai daerah di Tanah Air melalui kegiatan “Menyapa Negeriku”. Selama maksimal enam hari (disesuaikan dengan jadwal penerbangan dan lokasi), peserta kegiatan akan melihat langsung potret pendidikan Indonesia melalui petualangan seru dan mengasyikkan. Tidak hanya itu, peserta juga akan diajak berpartisipasi untuk berbagi inspirasi di wilayah yang dikunjungi, bisa dengan berbagi cerita maupun menularkan berbagai keahlian kepada masyarakat dan pelajar setempat.

Peserta Menyapa Negeriku akan didampingi alumni Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T), yang selama setahun telah mengabdi sebagai guru di pelosok negeri.

Kegiatan ini dijadwalkan dengan daerah tujuan sebagai berikut:
1. Kabupaten Simelueu, Aceh Barat
2. Kabupaten Aceh Timur, Aceh
3. Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau
4. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
5. Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara
6. Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT)
7. Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)
8. Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat
9. Kabupaten Sorong, Papua Barat
10. Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat
11. Kabupaten Jayawijaya, Papua

Berminat menjadi peserta Menyapa Negeri? Pastikan kamu memenuhi persyaratan berikut:

1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Terbuka untuk semua kalangan dan profesi
3. Pendaftar kategori Umum: pria/wanita berusia 18-27 tahun
4. Pendaftar kategori profesional: pria/wanita berusia 18-35 tahun
5. Sehat jasmani dan rohani, serta bisa tinggal beberapa hari di pedalaman
6. Bersedia mendokumentasikan pengalaman perjalanan selama program Menyapa Negeriku untuk dibukukan dan berbagi di sosial media yang dimiliki.

Fasilitas:
1. Semua biaya perjalanan ditanggung sepenuhnya oleh Kemristekdikti
2. Uang saku selama program Menyapa Negeriku
3. Penginapan dan akomodasi
4. Tulisan terpilih milik peserta akan masuk dalam buku Menyapa Negeri
5. Seragam
6. Asuransi
7. Sertifikat

Unduh dan lengkapi formulir pendaftaran berikut serta kirimkan ke email layinberdaya@ristekdikti.go.id, diterima paling lambat 20 November 2015.

Nama peserta yang lulus seleksi akan diumumkan 20 November 2015 pada website ristekdikti.go.id dan media sosial @dikti. Peserta terpilih akan diundang mengikuti workshop pembekalan pada 29-30 November. Sedangkan pelaksanaan Program Menyapa Negeriku pada 5-10 Desember 2015.

Ayo, segera mendaftar, ya!

Unduh Formulir Pendaftaran Peserta Program Menyapa Negeriku

http://tinyurl.com/q6agcro

Wednesday, November 4, 2015

Islam, Agama Teknologi dan Industri

Al-Qur'an secara tegas menegaskan bahwa cita-cita orang kafir adalah menjadikan kita (umat Islam) melupakan (baca: tidak mengerti, bodoh, terbelakang) dalam ilmu persenjataan dan industri.

ود الذين كفروا لو تغفلوا عن أسلحتكم وأمتعتكم فيميلون عليكم ميلة واحدة
An-Nisa' : 102

Nah, pertanyaannya, diskusi selama ini yang kita kembangkan, apakah menghasilkan senjatan?
Apakah menghasilkan industri?

Kan tidak sama sekali.
Yang tampak justru menghasilkan persebaran kebencian, caci maki, tuduhan sesat menyesatkan, dan pertumpahan darah.
Itulah, sebenarnya yang diharapkan oleh orang-orang kafir.

Mereka orang kafir menangkap pesan tersirat di dalam Al-Quran. Sementara kita, yang mengaku pemilik kitab suci, justru mengabaikannya.

Jadi, kalau selama ini, jika kita ribut;
- mengoreksi tuhan
- mengoreksi Nabi Muhammad
- mengkoreksi hadis
- mengkoreksi Allah
APA HASILNYA?
Bukan senjata khan?
Bukan Industri, khan?
Semuanya tidak laku dijual di pasar

Sementara, mereka orang-orang kafir membangun industri dan persenjataan.
Ada bom kimia, bom nuklir, bom atom, senjata bakteri, jaringan konspirasi berbahaya, dan bom-bom lainnya...

Sementara, kita memaklumi mereka.
Menyetujui dan menganggap tepat apa saja yang mereka punya.
Tanpa pernah berusaha untuk mengalahkan dan menyaingi mereka.
Orang kafir tidak takut akan muncul orang Islam yang pakar humanisme, pakar sosial, pakar filsafat, pakar sastra, pakar film. Sama sekali tidak mereka takuti.

Yang mereka takuti adalah apabila muncul dari Islam itu para pakar:
di Bidang Kedokteran
Persenjataan
Kimia
Fisika
Nuklir
atau Ekonomi
---
Ceramah KH (Gus) Abdul Qoyyum - Lasem
dengan berbagai penyesuaian kalimat.

Ikuti ceramah Gus Qoyyum pada acara
HAUL KH ABDUL KHOLIQ AFANDI PP Nurus Siroj Tritunggal Babat Lamongan
Ahad, 15 Nopember 2015
Waktu : setelah Isya' sampai selesai

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)