Friday, April 29, 2016

Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Mencari Keberkahan Hidup



Khotbah I
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
.
Hadirin, jamaah Jum’at rahimakumullah
Wonten eng kesempatan meniko, khatib mengajak diri pribadi lan mugi-mugi berkenan dumateng jamaah sedoyo. Anggen kitho netepi taqwa dumateng Allah SWT, dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni dengan cara sekuat tenaga ngelampahi sedoyo perintahipun Gusti Allah lan nilar sedoyo larangane pun Allah. Amergi, mboten wonten bekal kangge mati, ingkang luweh ageng ngungkuli bekal berupa taqwa kepada Allah SWT.
Hadirin, jamaah Jum’at ingkang dimuliakan Allah

Gesang kulo sedoyo ing dunyo meniko, selain bertujuan mencari ridho Allah, juga mados keberkahan ingkang sak katah-katahipun. Keberkahan
-lah ingkang dados sebab gesang kulo lan panjenengan menjadi bahagia. Wonten ing pesantren, bolak-balik poro kiai, poro guru, selalu mengingatkan kita akan pentingnya mencari berkah. Mondok, mboten sekedar mados kepintaran. Lan mboten sekedar mados rangking setunggal. Sebab, kathah tiyang pinter, namun mboten berkah. Akibatnya, pinter minteri wong. Ilmu lan kepintaranipun menjadi malapetaka bagi dirinya, keluarga lan masyarakat.

Saturday, April 23, 2016

Antara Akhi, Kang, Bro dan Saudara

Antara Akhi, Kang, Bro dan Saudara

Panggilan akrab antar santri itu "Kang". Pak Kiai, saat memanggil santrinya yang senior juga pakai kata "Kang" ini.

Kang (mungkin) singkatan dari Kangmas. Sebuah panggilan ala Jawa untuk seorang kakak atau orang yang dinilai lebih senior.

Akhir-akhir ini, saya juga menemukan kata panggilan akrab menggunakan kata:
"Akh..." (singkatan Akhi)
"Ukh..." (singkatan Ukhti)
"Bro..." (singkatan Brother)
"Sis..." (singkatan Sister).

Lalu,
Manakah yang lebih sunnah di antara semua kata panggilan itu?

Apakah Akhi dan Ukhti, karena ia pakai kata berbahasa Arab? (Yang merupakan bahasanya Kanjeng Nabi saw.)

Ataukah Kang, yang lebih sunnah karena konteks situasi muslim di nusantara.
Atau pula Bro dan Sis, yang lebih sunnah bagi muslim Barat berbahasa Inggris?

Perlu dipahami bersama adalah bahwa;

Yang sunnah itu sesungguhnya bukanlah memakai kata apa yg kita gunakan. Arab, Jawa, Batak, Papua, Barat, China, dll.

Tapi, bentuk penghormatan dan pemuliaan kita terhadap sesama lah yang menjadikan panggilan itu bernilai sunnah (dalam arti fikih maupun dalam pengertian ittiba' sunnah).

Maka, setiap orang harus bisa menempatkan diri. Ia sedang bicara dengan siapa. Sedang komunikasi dengan saudara muslim dari mana?

Kalau komunikasi dengan teman2 santri NU, panggilan "Kang" lebih diterima dan mengakrabkan.

Kalau bicara sama teman2 dari PKS, panggilan "Akhi" dan "Ukhti" akan lebih mendekatkan ruhiyah anda bersama mereka.

Begitu pula, kasusnya ketika anda keluar negeri dan bertemu muslim dari Amerika. Memakai panggilan "My Brother" akan mengeratkan tali persaudaraan walau tak pernah kenal sebelumnya.

Yang jadi masalah adalah;
Anggapan bahwa seseorang belum dianggap telah "berhijrah" atau "berislam kaffah", kalau belum pakai panggilan tertentu dalam kesehariannya.

Kata seperti ini, berlaku pula pada contoh kata lain seperti:
Antum, Ente, Sampean, Jenengan, Anda, dll.
Tidak serta merta yang berbahasa Arab menjadi lebih nyunnah dan lebih kaffah daripada yang tidak berbahasa Arab.

Wallahu a'lam

Babat, 23 April 2016
@ruanginstalasi
@mskholid

Thursday, April 21, 2016

Shalawatan di Base Camp Malam Jumat

Tradisi Solawat, dzibaan dan doa bersama sudah selayaknya kita lestarikan secara istiqomah serta mengharap syafaat baginda Rosulallah SAW.

Mengundang  saudara sedulur semua dlm kegiatan Dzibaan di bescem Wasiat.

Malam ini

Kamis, 21 April 2016
Pukul 19:30 (ba'da isya).

Semoga apa yg kita lakukan senantiasa mendapatkan Ridlo-Nya.

Wednesday, April 20, 2016

Inspirasi Menulis Indah Lewat Tulisan Guru

Inspirasi Menulis Indah Lewat Tulisan Guru

Menulis tentang hal ini, saya sulit membahasakan pengertian tulisan yang saya maksudkan.
Kalau dalam bahasa Arab, mudah sekali. Untuk menunjukkan pengertian tentang indahnya tulisan (huruf-huruf) kita menggunakan kata khat.

Namun, di bahasa Indonesia, sepertinya tetap pakai kata tulisan.
Padahal, kata indahnya tulisan bisa bermakna indahnya susunan kalimat dan kata-kata yang dirangkai penulis.
Bisa juga bermakna indahnya goresan dan lengkok2 hurufnya.

Nah, yang dimaksud dalam tulisan ini adalah makna kedua.

Saya teringat dengan nasihat Romo Kiai Faqih Langitan; tentang tulisan guru.
Seorang guru ketika mengajar harus memberi contoh dengan tulisan (khat) yg indah di papan.
Sebab, murid akan meniru gaya tulisan gurunya.

Bila tulisan guru di papan bagus, minimal tulisan muridnya juga sedikit di bawahnya. Mereka ikut niru gaya menulis yang indah itu.

Sebagaimana pepatah; Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari.

Lha, sebaliknya, jika tulisan gurunya saja hampir tidak bisa dibaca, apalagi tulisan muridnya.
Bisa jadi, murid yang sebelumnya biasa nulis bagus, gara2 melihat tulisan guru yang berombak naik turun, jadi ikut-ikutan jelek.

Di daftar guru sekolah, saya ingat beberapa nama guru yang tulisannya di papan, amat memesona.
Ada Kiai Sjafi Ali (khat arab dan latinnya sama2 wow), Pak Amin (guru Bhs Indonesia, Aisy Ilfiyah), Pak K'Amin Tabah (penulis ijazah), ada pula Almarhum Bapak Ahmad Fadlol.
*kalau punya referensi nama lain yang diingat, tuliskan di komentar ya. Nanti saya edit.

Guru-guru yang punya tulisan bagus, minimal telah memberi kesan & inpirasi pada murid-muridnya lewat indahnya tulisan itu. Sehingga mereka tergerak untuk terus menerus memperbaiki Khat nya.

Sebagai guru muda, saya sendiri sangat ingin bisa menulis yang bagus di papan. Tapi tulisan/khat indah itu ternyata membutuhkan kesabaran ekstra. Harus sedikit lebih pelan dan hati2. Jauh lebih mudah pakai khat gaya latin yang bersambung. Asal bisa dibaca. Hehehe

Apalagi, sudah zamannya teknologi, yang karenanya kita hampir tidak pernah menggunakan pulpen atau kapur untuk menulis. Semua sudah tergantikan oleh tuts komputer dan keyboard laptop.

Dengan komputer pula, semua orang bahkan bisa dengan mudah menghasilkan khat/tulisan seperti tulisan Alquran. Bisa punya kualitas font beribu macam ragamnya.

Maka, aktivitas menulis indah pada zaman sekarang adalah hal istimewa menurut saya.
Guru yang terus istiqomah menulis indah pun bisa disebut sebagai guru yang istimewa.

~~~

Babat, 20 April 2016
@mskholid @ruanginstalasi

Friday, April 15, 2016

Tembelek Lanthung Atasi Wong Ngoceh2

Tembelek Lanthung, Mengatasi Orang "Ngoceh-ngoceh"
Sebenarnya saran ini sudah pernah saya dengarkan berulang kali lewat ceramah Almukarram Kiai Abd. Ghofur. Namun, baru sempat saya tuliskan.
Bila ada orang yang ngoceh-ngoceh gak karuwan, jangan dituruti. Sebab, kalau dituruti, akan makin menjadi-jadi polahnya.
Misalnya,
Hari ini ngoceh minta pulang. Minta diantar ke sebuah pohon besar di pinggir desa.
Jika dituruti, ngocehnya berhenti.
Maka,
Pasti besok lagi dia ngoceh lagi minta diantar ke kuburan.
Jika dituruti, ngocehnya berhenti lagi.
Pasti,
Besok lagi ngoceh juga.
Entah minta diantar ke mana lagi?
Asal gak minta diantar ke rumah Pak Lurah. Nanti, orang2 akan nuduh Pak Lurah punya peregangan.
Itu cara setan untuk mengadu domba manusia. Cara setan agar manusia saling membenci, dan tidak rukun.
Lha terus gimana caranya, Kiai?
Kiai Ghofur punya jawabnya.
"Suapin saja dengan tembelek Lanthung. Dan toletkan di hidungnya. Pasti warassss...!!!"
Hahaha...
Saya tertawa saat mendengar solusi mudah ini. Tembelek Lanthung memang terkenal paling berbau. Paling gak enak basinnya. :-D
Apabila setelah ditolet tembelek lanthung kok masih ngoceh, kata beliau, ancam saja.
"Kalau masih ngoceh, saya ceburkan ke jamban kapok kau...!!!"
Jumat Barokah
Perbanyak Shalawat Nabi
Babat, 15 April 2016
@mskholid
@ruanginstalasi

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)