Friday, June 9, 2017

~ 2,8 MILIAR RUPIAH ~

~ 2,8 MILIAR RUPIAH ~

Itu jumlah uang yang dikeluarkan Imam Bukhari demi menebus Wadah (Bekas) tinggalan Nabi saw
Begitulah riwayat yang ditulis Imam Qurtubi dalam "Mukhtashar al-Bukhari"

Nilai 2,8 miliar itu saya kurs kan dengan harga pembelian Imam Bukhari dari pewaris Nadhr bin Anas (khadamnya Nabi). Yakni sebesar 800.000.
Hanya saja, 800 ribu di riwayat ini tidak disebutkan dirham atau dinar

Saya anggap (sementara, sambil nunggu nemu riwayat lain) itu dirham
Dan ketika saya kurs kan dengan 1 dirham UEA : 3,621, nilainya mencapai 2,8 M
Lantas, berapa jumlahnya andai itu 800 ribu dinar???

Apa berani kau bilang Imam Bukhari gak waras?
Demi sebuah wadah saja, pakai nebus duit 2,8 M
Apa gak mending beli cangkir keramik dari China yang bagus-bagus itu
Bisa dapat jutaan pcs

Bisa dibagi-bagi pula sebagai souvenir oleh-oleh haji
Atau belikan saja gelas putih di Kebraon Surabaya
Terus disablon tulisan nama sponsor
Plus dikasih ucapan "Selamat Idul Fithri"

Hihihi...

Imam Bukhari Nulis Kitab di Dekat Makam Nabi

Imam Bukhari Ada-ada Saja

Ngapain pula nulis kitab pakai di dekat Kuburan Kanjeng Rasulullah saw segala?
Apa gak enak di kamar sendiri aja
Nyaman, ber-AC (hihihi)
Kopi dan singkong goreng juga siap sedia

Lha, ini malah jauh-jauh dari Bukhara ke Madinah
Usai haji kok gak segera pulang
Apa gak ditunggu tamu-tamunya di kampung
Hihihi... Dasar Imam Bukhari emang ayak-ayak wae

Tapi,
Ternyata, bisa kita lihat sendiri hasil karya beliau setelah sekira 1200 tahun kemudian
Ya, itulah karya yang ditulis dari pinggir kuburan
Kikikkikikkk...

Jubahnya Nabi saw Dicelupkan Air, Sebagai Tabarrukan untuk Kesembuhan Sakit

Jubahnya Nabi saw Dicelupkan Air,
Sebagai Tabarrukan untuk Kesembuhan Sakit

قالَتْ : هَذِهِ جُبَّةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَأَخْرَجَتْ إِلَيَّ جُبَّةَ طَيَالِسَةٍ كِسْرَوَانِيَّةٍ، لَهَا لِبْنَةُ دِيبَاجٍ، وَفَرْجَيْهَا مَكْفُوفَيْنِ بِالدِّيبَاجِ، فَقَالَتْ : هَذِهِ كَانَتْ عِنْدَ عَائِشَةَ حَتَّى قُبِضَتْ، فَلَمَّا قُبِضَتْ قَبَضْتُهَا، وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْبَسُهَا، فَنَحْنُ نَغْسِلُهَا لِلْمَرْضَى يُسْتَشْفَى بِهَا.

Hadits dalam Shahih Muslim di atas, redaksinya panjang
Saya ambil bagian bawahnya ketika Sayyidah Asma' binti Abu Bakr berkata,

"Jubah ini dulu dibawa Aisyah (saudara perempuannya), sampai dia wafat.
Setelah dia wafat, jubah itu saya bawa.
Inilah jubah yang dipakai Rasulullah saw.
Kami membasuh jubah itu sebagai (tabarrukan) agar si sakit sembuh."

Hadits Riwayat Imam Muslim

Antara Ada dan Tiada

Antara "ADA" dan "TIDAK ADA"

Hari itu liburan sekolah
Pak Salam mengajak dua orang anaknya liburan di kebun binatang
Keduanya sudah besar, mau lulus sekolah dasar
Di dalam lokasi kebun binatang, mereka berdua disuruh keliling sendiri

Pak Salam dan Bu Salam tidak ikut muterin Bonbin
Mereka berdua sudah hafal bonbin
Karena tiap liburannya hampir selalu ke bonbin

Siang-siang, kedua anaknya datang
Mereka ngumpul bareng orangtuanya
Duduk lesehan, menikmati bekal dari rumah

Sambil makan, Pak Salam bertanya pada anaknya,
"Apa kalian lihat gajah?"

"Iya, ayah... Saya lihat gajah!" jawab anak pertama mantab.
Tapi, si anak kedua malah menjawab,
"Gak ada gajah, Yah... Di Bonbin ini gak ada gajahnya."
(Tapi, anaknya ini gak pakai sumpah-sumpah atas nama Allah, lhooo...)

"Lho, apa kalian gak keliling bareng? Kok bisa beda jawaban?"
"Kami berpisah, Ayah. Aku nyewa sepeda onthel. Kalau adek pilih jalan kaki. Sehat katanya," ujar si tua memberi penjelasan.

"Owh... Begitu...!" Sang ayah manggut-manggut.
"Apa kalian lihat Burung Merak?"
"Iya, Ayah... Baguuus sekali," jawab anak pertama.
"Wah, gak ada itu burung merak. Bonbin ini gak lengkap kayak MAZOOLA, Yah...!" sanggah anak kedua.
(Tapi, anaknya ini gak pakai sumpah-sumpah atas nama Allah, lhooo...)

Ayahnya kembali manggut-manggut.
Ini dua orang, sama-sama masuk bonbin, sama-sama ngaku sudah keliling bonbin, tapi kok jawabannya bisa beda ya?
Kok satunya jawab ada,
Sementara satunya jawab tidak ada?

-----------------------

Begitulah kira-kira,
Ada orang yang bilang "ADA DALILNYA"
Ada pula yang bilang "TAK ADA DALILNYA"
Jadi, kaleeeeem ajaaa brother ...

Hihihi...

Meripat kethop2 dewean 
Gak bisa tidur habis potong kain 

Mau Bikin Musholla, Minta Dishalati Rasulullah saw Lebih Dulu

Mau Bikin Musholla,
Minta Dishalati Rasulullah saw Lebih Dulu

Itban bin Malik, salah seorang sahabat senior
Alumni Mak Tabah, eh bukan, Alumni Perang Badar
Bila hujan turun, danau yang memisahkan kampungnya dengan masjid Nabawi meluap airnya. Sehingga sulit dilewati.

Nah, sebagai imam shalat di kampungnya
Itban berniat membangun musholla di kampung
Sebagai alternatif kalau hujan turun
Di samping itu, beliau sendiri juga matanya buta

Menghadaplah Itban pada Baginda Nabi
Sowan mau bikin musholla
Tapi gak sambil bawa proposal pembangunan kayak Musholla Nurus Siroj
Hihihihi ... Colek Pak Achmad Zamrony

"Kanjeng Nabi, kulo badhe ndamel musholla ten griyo kulo. Menawi Panjenengan kerso shalat riyen di TKP?" pinta Itban.
"Oke. Insya Allah akan kulakukan." ujar Baginda Nabi saw.

Siangnya, Rasulullah berangkat ditemani Abu Bakar
Tiba di lokasi, Itban menyambut dengan semringah

"Wahai Itban, dimana letak (musholla) yang kau pinta aku shalat?"
"Sudut rumah saya sebelah sini, Kanjeng Nabi."
Rasulullah saw lalu shalat dua rakaat

Naaaaah....
Di tempat itulah didirikan musholla bagi warga kampungnya Itban bin Malik.

عنَّ عِتْبَانَ بْنَ مَالِكٍ - وَهُوَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا مِنَ الْأَنْصَارِ - أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ أَنْكَرْتُ بَصَرِي، وَأَنَا أُصَلِّي لِقَوْمِي، فَإِذَا كَانَتِ الْأَمْطَارُ سَالَ الْوَادِي الَّذِي بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ، لَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ آتِيَ مَسْجِدَهُمْ فَأُصَلِّيَ بِهِمْ، وَوَدِدْتُ - يَا رَسُولَ اللَّهِ - أَنَّكَ تَأْتِينِي فَتُصَلِّيَ فِي بَيْتِي فَأَتَّخِذَهُ مُصَلًّى. قَالَ : فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " سَأَفْعَلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ". قَالَ عِتْبَانُ : فَغَدَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ حِينَ ارْتَفَعَ النَّهَارُ، فَاسْتَأْذَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَذِنْتُ لَهُ، فَلَمْ يَجْلِسْ حَتَّى دَخَلَ الْبَيْتَ، ثُمَّ قَالَ : " أَيْنَ تُحِبُّ أَنْ أُصَلِّيَ مِنْ بَيْتِكَ ؟ " قَالَ : فَأَشَرْتُ لَهُ إِلَى نَاحِيَةٍ مِنَ الْبَيْتِ، فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَبَّرَ، فَقُمْنَا فَصَفَّنَا، فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ سَلَّمَ.


صحيح البخاري | كِتَابٌ : الصَّلَاةُ  | بَابُ الْمَسَاجِدِ فِي الْبُيُوتِ.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)