Saturday, December 31, 2016

Berkendara, Tak Sekadar Hafal Urusan Gas dan Rem

Berkendara, Tak Sekadar Hafal Urusan Gas dan Rem

Pagi ini, di pinggir jalan Pucuk, sebuah mobil parkir agak menjorok ke jalanan aspal. Sekira 1 meter. Padahal, masih ada space sekira 1 meter pula di pinggir trotoar yang beralas tanah. Hanya, tanahnya agak tergenang air, imbas hujan semalam.

Kemarin malam, saya beli tahu tek di Moropelang.
Sengaja saya parkir motor menyamping, supaya kalau datang pembeli lain, bisa parkir di samping kanan atau kiri saya.

Benar saja.
Datang pemuda tanggung, kira2 baru lulus SMA.
nDilalah, dia parkir tepat di belakang motor saya.
Jelas saja, saya kesulitan kalau mah mundur.
Untung masih ada space di depan, sehingga saya pikir, motor tetap bisa keluar tanpa halangan.

Tak disangka, datang pembeli baru
Pemuda tanggung yang lain
Motornya sih, Satria.
Tapi, parkirnya dia tepat di depan motor saya.

Waaaaahhh...
Kalau seperti ini, motor gak bisa keluar nich. Saya membatin.
Akhirnya, pas keluar, saya terpaksa meluruskan dulu parkir posisi motor di belakang saya, supaya ada space untuk keluar.

Beberapa waktu sebelumnya, saya hendak beli bakso
Masih di Moropelang
Seorang anak lelaki mengendarai motor, usianya sekitar kelas SD
Hampir saja tertabrak motor dari belakangnya
Gara-gara saat ia mau menyeberang ke kanan, tidak pasang lampu sein

Penjual bakso marah-marah pada anak kecil yang tetangganya itu
"Jaluk mati tho, kuwi?"
"Aku wes pasang riteng kok," si kecil membantah.

"Iyo, pasang riteng. Tapi pas wes belok lagi dinyalakan!" Sergah penjual bakso keras.

Dan, tak terhitung berapa kali saya menemui bapak-bapak yang muncul dari gang di kampung, langsung belok kiri, nyelonong di jalan raya.
Tanpa berhenti untuk menyimak lalu lintas jalanan.

Pun, entah berapa puluh kali, kita mendapati ibu-ibu yang pasang lampu sein ke kanan, tapi posisinya justru minggir ke kiri.

Berkendara, tak sekadar soal hapal dan paham gas dan rem saja.

Begitu pula menjadi ahli agama.
Tak sekadar hafal Alquran atau hafal ribuan hadis, lantas berhak disebut ahli agama.

Ahli hadits, belum tentu ahli fiqih
Tapi, ahli fiqih kebanyakan ahli hadits

Pucangro, 31 Desember 2016

Salam,

@mskholid
@ruanginstalasi

Perjalanan ke Utara
Mengantar kaos pesanan
Ambil uang pembayaran
Untuk beli kopi tahun depan

Wednesday, November 23, 2016

Wali, Tak Akan Terpengaruh Dunia

Seorang waliyullah itu tidak akan terpengaruh oleh dunia. Seperti apapun megah dan jelitanya dunia, hatinya tidak akan bergeser dari kerinduan dan kecintaan kepada Allah SWT.
Dalam tema ini, Kiai Jamal Jombang bercerita:
Ibnu Rumi adalah seorang waliyullah.
Beliau kelahiran Romawi. Tinggal bersama keluarganya di Iraq.
Kehidupan Ibnu Rumi amat sederhana
Bisa dibilang melarat
Sudah begitu, anaknya buanyak
Suatu ketika, Iraq dilanda kesulitan
Makin sulitlah keluarga Ibnu Rumi memenuhi kebutuhan sehari-hari
Bahkan, hingga 3 hari keluarga ini tidak makan
Suatu pagi, sang istri (sholihah) curhat,
"Wahai suamiku, kita berdua mungkin kuat andai tidak makan seminggu. Tapi bagaimana dengan anak-anak kita?"
"Iya, istriku. Apa pendapatmu?" tanya Ibnu Rumi.
"Sebaiknya engkau pergi ke Suuq al-Bannain  (pasar para pekerja bangunan). Semoga disana engkau dapat pekerjaan.
Andaikan engkau sehari dapat 10 dirham saja, itu sudah cukup untuk kebutuhan keluarga kita."
Ibnu Rumi berangkat menuju pasar pekerja bangunan (anggap saja seperti pangkalan ojek, tp ini pangkalan khusus para pekerja bangunan). Beliau membawa beberapa alat untuk bertukang.
Di tengah perjalanan, beliau melintasi masjid.
Masjid yang sudah rusak dan sepi ditinggal jamaahnya.
Ibnu Rumi pun berbelok menuju masjid.
Ia shalat Sunnah di dalam masjid dan bertekad tidak jadi bekerja pada orang lain.
Ia hanya akan bekerja untuk Allah.
Maka, seharian itu beliau sibuk ibadah di masjid ini
Dzuhur, Ashar dan Maghrib.
Setelah maghrib, ia merasa saatnya untuk pulang.
Namun, beliau bingung dan malu; apa jawabannya andai istri dan keluarganya bertanya tentang hasil pekerjaan hari ini.
Ibnu Rumi lantas memutuskan untuk terus beribadah hingga selesai shalat isya di waktu akhir. Supaya anak dan istrinya sudah tertidur saat ia pulang.
Sehingga ia tidak bingung menjawab pertanyaan mereka.
Maka, usai shalat isyak di akhir  (sekitar jam 11 an malam), beliau pulang.
Tiba di halaman rumah, Ibnu Rumi mendengar suara tawa canda dan kegembiraan dari dalam  rumahnya.
Apa yang terjadi dengan keluargaku?
Dari mana sumber kebahagian mereka?
Bagaimana bisa mereka punya kekuatan untuk bergembira?
Jangan... jangan...
Pikiran Ibnu Rumi berkecamuk, penuh sak sangka.
Tiba di dalam rumah, istrinya menyambut kedatangannya dengan wajah gembira.
"Kang Mas, ayo silakan makan dulu!" suruh istrinya.
"Apa yang terjadi di rumah selama aku pergi?" tanya Ibnu Rumi menyelidik.
"Sore tadi, ada seorang lelaki berpakaian serba hijau. Dia mencari rumah Ibnu Rumi, mengaku sebagai pesuruh juragan Sampeyan.
Dia kesini menitipkan gaji kerja jenengan hari ini sebanyak 1000 dirham dan setumpuk kebutuhan makan sehari-hari. Sekarang makanlah."
"Oh, yaudah...
Aku makan nanti saja, aku masih punya tanggungan shalat sunnah dulu."
Begitulah, seorang wali tidak terpengaruh oleh kenikmatan dunia. Sedikit pun.
Walaupun Walaupun ia sudah kelaparan dan tak makan 3 harian, masih lebih mendahulukan urusan dengan Tuhan nya dibanding perutnya.
Malamnya, Ibnu Rumi  bermimpi bertemu Allah.
"Bagaimana Ibnu Rumi, apakah upah yang kuberikan padamu hari ini cukup?" tanya Allah.
"Cukup, Gusti. Sangat cukup."
"Mintalah yang lain, Ibnu Rumi."
"Tidak Gusti. Itu sudah sangat cukup."
"Mintalah saja, apapun yang kau kehendaki," Allah memaksa.
"Kalau memang harus meminta, aku minta agar bisa segera diambil nyawang saja, Gusti."
"Kenapa?"
"Supaya aku bisa segera berjumpa dengan-Mu."
"Urusan hidup dan mati itu sudah ada ketetapannya, Ibnu Rumi. Tapi, ketahuilah bahwa jatah hidupmu tinggal 9 hari lagi," kata Allah.
Babat, 23 Nopember 2016
Ngaji Hikam dari rekaman Kiai Jamal Jombang, sambil nyetir mobil saat kirim barang ke Gresik.
Khaled
Blogger

Lomba Quite Islam Nusantara

Dalam rangka semarak Cahaya maulid, Admin Instagram Santri Nusantara mengadakan Lomba desain quote ulama Nusantara
Dengan tema "Islam damai, islam rahmatan lil 'aalamin".
.
📜Syarat dan ketentuan lomba desain #QuoteUlamaNusantara:
✏Lomba terbuka untuk umum dan berlaku secara nasional bagi Warga Negara Indonesia. Lomba tidak berlaku bagi orang yang masuk Admin Instagram Santri Nusantara.
✏Desain quote merupakan karya orisinil, dan belum pernah menang dalam lomba sejenis
✏Desain quote harus ada watermark logo ais dan ibs. Logo bisa di download di
-s.id/maulidnabi
✏Peserta boleh mengirimkan desain terbaik maksimal 3 desain
✏"Format Yang Wajib di Kumpulan Dalam Bentuk Png lalu sertakan .Cdr/Psd/ Ai"
✏Karya desain peserta menjadi hak panitia lomba
✏karya desain peserta dikirim ke email AIS aisnusantara@gmail.com
.
💸Biaya pendaftaran FREE
.
👥Dewan Juri:
1. Dodik Aryanto, S.Kom (Indosat)
2. Munawwir Aziz, MA (Penulis Buku Pahlawan Santri)
3. Amidah Sholihat (Sekretaris PW IPPNU Jatim)
.
🏆Juara 1 : Rp 1.000.000,00
Juara 2 : Rp 750.000,00
Juara 3 : Rp 500.000,00
Juara favorit 1 : Rp 300.000,00
Juara favorit 2 : Rp 250.000,00
Juara favorit 3 : Rp 200.000,00
Doorprize Umroh Gratis.
.
📆Durasi lomba:
Deadline Pengumpulan tanggal 5 Desember 2016.
Penjurian dan like session 6-10 Desember 2016.
Pengumuman 12 Desember 2016
Pembagian hadiah dan pengundian kupon door prize umroh gratis 13 Desember 2016 di halaman PWNU Jawa Timur.
.
☎ Informasi lebih lanjut:
🔹 Kang Ahmad : 0895359379686
🔹email: aisnusantara@gmail.com
🔹website : dutaislam.com

#SemarakCahayaMaulid #lomba #lombadesain #lombaquote #QuoteUlamaNusantara #maulidnabi #islamramah #islamdamai #islamnusantara #aswaja #ibs #ahlussunnahwaljamaah #AISNusantara #NahdlatulUlama

Festival Seni Hadroh Se-Nusantara ke VIII📀

🎈Wadah Silaturahim Alumni Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah *WASIAT JAKARTA*🎈
~ Proudly Present ~

📀Festival Seni Hadroh Se-Nusantara ke VIII📀

Alhamdulillah dg bangga kami mempersembahkan acara *Festival Seni Hadroh Se-Nusantara ke VIII*
Yang akan dilaksanakan pada :

📌Mark on your Calendar :
🗓Selasa, 06 Desember 2016
🏫Tempat : Gedung Auditorium Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Kranji Paciran Lamongan
⏰Waktu : 09:00 WIB - Selesai

Memperebutkan 🏆piala Bergilir bapak KH. Hasyim Muzadi (Wantimpres RI)

Dengan kejuaraan:
🏅Juara 1 - Tropi, Sertifikat dan uang Pembinaan.
🏅Juara 2 - Tropi, Sertifikat dan uang Pembinaan.
🏅Juara 3 - Tropi, Sertifikat dan uang Pembinaan.
🎖Juara Harapan 1 - Tropi, Sertifikat.
🎖Juara Harapan 2 - Tropi, Sertifikat.
🎖Juara Jingle Terbaik - Tropi, Sertifikat.

Snack, Sertifikat.
💸FREE FOR ALL !!

🗣 Open Registration❗
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 22 November 2016 s/d 04 Desember 2016. Bisa melalui link Bit.ly/formulirhadrah8
Atau Kontak person kami
- Jamil 0858-5231-1075
- Syifa 0856-0635-0979

📋 Tecnical Meeting *TM*
Pada Tanggal 04 Desember 2016. Bertempat Di Gedung Asrama Al-Maghriby PP Tabah. Pukul 13:00 Wib.

🎊So, tunggu apa lagi. Datang dan ambil manfaatnya.🎊

Mari Meriahkan dan Menangkan Hadiah Jutaan Rupiah .
Atas Perhatiannya Kami Ucapkan Terimakasih.

#WasiatJakarta
#FestivalHadroh8
#PPTarbiyatutTholabah

Thursday, November 17, 2016

Penipuan Model Baru Pakai My Care Indosat

Hati-hati penipuan terbaru.
Yang model lama, saya bisa membaca tipuannya.
Tapi, ini atas nama penghargaan dari nomor indosat saya, yg dia bilang karena nomor saya aktif sangaaat lama.

Hebatnya, ia tahu sejak kapan nomor saya ini aktif.
Tahu nama lengkap dan tanggal lahir saya, serta alamat lengkap saya.
Padahal, di facebook dan akun2 lain saya sengaja memalsukan identitas pribadi asli saya, selain nama dan pekerjaan.

Dia bilang pakai e cash mandiri.
Nah, saya amat tidak paham dengan istilah ini.

Hebatnya, dia mengakali saya dg sms dari indosat.
Dan benar, memang dari indosat my care.
Rupanya dia daftarkan nomor saya ke my care.

Nah, yang bikin saya menyadari, saya belum pernah daftarkan nomor indosat ini ke My care indosat. Pas saya cek utk daftarkan, ternyata ada pemberitahuan gagal. Indosat bilang, nomor saya sudah didaftarkan.

Iniiii dia.
Apalagi saat dia uda tanya saldo rekening.
Sudah bisa saya pastikan, ini penipuan.

Nomornya : 0816393261

Nikmati Nikmat-Nya, Jalani Episode Kehidupan

Ini salah satu kalimat yang "menyakitkan" saya:

"Orang yang Balik Kampung dari Jakarta adalah Orang yang Kalah Perang!"

Kalimat itu amat menohok hati saya.
Apalagi ketika itu, saya termasuk orang yang memutuskan pulang kampung--setelah belasan tahun hidup di Jabodetabek.
Berpindah-pindah tempat belajar dan bekerja.

Ketika itu saya amat tersinggung.
Apalagi, harus diakui, saya memang masih pengangguran saat awal-awal hidup di kampung. Belum berpenghasilan.
Makan dan tidur masih menumpang (bahkan sampai sekarang).

Aktivitas saya ketika itu, hanya berkisar mengantar istri ngajar di TK, bantu-bantu ngajar TPQ, atau terkadang menggantikan jam mengajar mertua di Kranji. Bahkan, yang rutin justru ngopi ke Babat sambili baca koran di sana.

Hampir-hampir saya mengamini apa yang dikatakan beliau.
Kalau tidak ada kalimat remeh dan enteng Bapak mertua saya:

"Urusan pekerjaan, Abah hanya berdoa; semoga penghasilan yang mendatangi kita. Bukan kita yang mendatangi pekerjaan itu. Alhamdulillah, itu terkabul. Butuh apa-apa cukup sekarang."

Ya, nasib saya jauh lebih baik daripada beliau yang pernah jadi sopir truk bertahun-tahun, jadi kuli orang.

----

Saya tidak bermaksud membuktikan sesuatu pada seseorang.
membuktikan bahwa ucapan beliau yang menohok itu salah.
Tidak. Sama sekali tidak.

Saya hanya berusaha menjalankan setiap episode kehidupan ini dengan langkah terbaik. Menyiapkan semuanya dengan amanah.
Memberikan apa yang saya bisa untuk keluarga.

Saya hanya menyiapkan sungainya,
Dan biarkan air akan mengalirinya.
Deras atau kemericik, biarlah Allah yang menentukan.

Dan, seminggu lalu saya ketemu beliau.
Dan, beliau bilang sambil berbisik di telinga:

"Kamu sekarang lebih hebat!" ujarnya dengan senyum lebar.


Babat, 17 Nopember 2016
@mskholid | Blogger | Penikmat Kopi

Siapakah Guru yang Paling Kita Ingat?


Harga transfernya ratusan miliar.
Bahkan, bisa berlipat triliunan jika strategi Juventus--sebagai pemiliknya, dalam transfer tepat seperti saat menjual Paul Pogba.

Paulo Dybala, salah satu penyerang hebat di Liga Italia

Tapi, tahukah kita seperti apa yang dilalami Dybala saat masih muda dan menjadi pemain anyar di Palermo?

Ia mengaku bahwa Pelatih Gattuso lah yang amat berjasa dalam kariernya. Dan, itu tidak lepas dari sikap keras dan tempaan berat dari sang pelatih.
Gattuso memang terkenal sebagai pemain yang keras, tak kenal kompromi, tak takut lawan--siapaun dia. Julukannya, si badak.
Konon, Ronaldo CR7 harus mati kutu jika yang menjaganya adalah si badak ini.

Kata Dybala,
"Gattuso sangat membantu saya karena dia juga adalah salah satu orang yang menendang saya," ujar Dybala kepada El Pais.

"Dia memberikan saya nasihat bagaimana cara menghindari kerasnya permainan lawan. Dalam lebih dari satu sesi latihan dia akan menendang saya agar saya tahu cara mempertahankan diri."

"Hal terkait kekuatan fisik sangat sulit bagi saya. Menghadapi lawan yang menghadang menggunakan kekuatan fisiknya adalah yang tersulit. Saya harus bekerja lebih keras di gym dan terus belajar menghindari tendangan dan tabrakan. Saat itu saya belum terbiasa dengan hal tersebut.

------

Masih ingatkah kita, siapakah sosok guru di sekolah yang paling kita ingat?
Ya, kebanyakan adalah guru yang paling keras cara mengajarnya--killer, istilah anak sekarang.
Uniknya, guru yang keras seperti itulah yang justru memberikan dampak positif terhadap kesuksesan dan keberhasilan kita kelak di masa depan.

Gemblengan.
Pukulan.
Kata-kata menyakitkan.
Bahkan cubitan,
Biasanya akan menjadi pemicu bagi seorang murid untuk terus berkembang.
Walau ia tampak sudah pinter (menurut ukuran dirinya), kerapkali guru yang keras akan tetap mendorongnya seakan-akan ia masih amat bodoh dan harus bekerja dan belajar lebih keras.

Coba ingat-ingat siapa guru yang paling mengesankan bagi kita?
Guru yang menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih baik.
Bahkan, sebuah olokan guru bisa menjadi pemicu bagi kita untuk membuktikan kita tidak seburuk yang beliau kira.
Dan, memang, seperti itulah guru.
Ia mengolok-olok kita bukan untuk menjatuhkan. Tapi, agar kita bekerja dan berlatih lebih keras dan lebih baik.

Bisa jadi kita amat kesal dan menyimpan benci saat ini.
Tapi, kelak saat kita sudah besar--sepuluh tahun mendatang, kita justru yang akan berterimakasih kepada sang guru.

----

Saya ingat, dulu hampir tiap hari harus menangis sesenggukan saat diajar mengaji ustadz Abu Mansur al-Hafidz. Tidak lewat kekerasan fisik, tapi lewat nasihat-nasihat keras dan motivasi menyakitkan.

Nah, tangisan itulah yang mendorong kita untuk terus belajar dan nderes pelajaran di rumah.

Babat, 17 Nopember 2016
@mskholid | Blogger

Monday, October 31, 2016

Tidak Semua Hadits Bisa Diamalkan Mentah-mentahan

Kisah ini amat masyhur.
Suatu ketika, seorang Arab pedalaman datang ke kota Madinah.
Tiba di masjid, ia langsung kencing di sudut masjid.
Sahabat Nabi langsung bereaksi
Ada yang hendak menghunus pedang
Bunuh saja, orang arab yang dianggap perusak kesucian masjid itu
Tapi, Baginda yang mulia mencegah para sahabatnya
Beliau meminta para sahabat menunggu si arab pedalaman itu selesai kencing
Bisa jadi, kebiasaan di kampungnya memang seperti itu
(Bisa jadi) kencing di sudut rumah adalah hal biasa dalam masyarakatnya
Setelah si arab badui tuntas menyelesaikan hajatnya,
Barulah Rasulullah saw yang mulia bertindak
Lalu, apa tindakan yang disarankan Rasulullah saw menyikapi perbuatan seorang Arab pedalaman yang dinilai melanggar aturan itu.
Rasulullah saw hanya menyuruh sahabat untuk menyiram bekas kencing tersebut. Tidak marah, pun tidak menghukum pelaku.
Secara ushul fiqih, apa yang bisa kita simpulkan dari peristiwa ini?
Bahwa tidak semua perbuatan Rasulullah saw bisa kita tiru apa adanya
Belum bisa kita tiru mentah-mentahan,
Di sinilah peran ilmu ushul fiqih dalam memahami teks dan riwayat yang kita terima dari Baginda mulia. Supaya tidak salah aplikasi.
Apa jadinya andai terjadi di zaman sekarang; seseorang tiba-tiba kencing di masjid. Apakah kita langsung menyiram tempat bekas kencing itu, sambil ngotot berdalil hadits Rasulullah saw di atas.
Dan, menyatakan dengan tegas sikap Rasul yang seperti itu?
Tidak kan!!!???
Justru bisa kacau kondisinya jika kita tiru mentah-mentahan apa yang termaktub dalam hadits tersebut.
Najisnya bekas kencing itu akan menyebar kemana-mana, memenuhi ruangan masjid.
Sementara zaman Baginda Rasulullah saw., alas masjid terbuat dari tanah atau pasir. Bukan berlantai marmer atau keramik macam sekarang.
Karena itu, jika kita ingin konsisten dengan slogan kembali pada Al-Qur'an dan hadits, maka tidak cukup sekadar paham bahasa arab atau baca terjemah saja.
Perlu perangkat pendamping agar apa yang kita pahami dari kedua sumber utama hukum Islam itu bisa benar dan sesuai dengan semangat yang hendak dicapainya.
Semangat yang hendak dicapai ini, dalam ushul fiqih juga punya istilah tersendiri.
Wallahu a'lam
Babat, 31 Oktober 2016

Thursday, October 20, 2016

Moslem Fashion Show Tritunggal 2016

Moslem Fashion Show Tritunggal 2016

Haul KH Abdul Kholiq Afandi ke 13

Wednesday, October 12, 2016

Holobis Kuntul Baris

Holobis Kuntul Baris
"Kok saya sering dengar iklan Holobis Kuntul Baris pas sampean nek omah Drajat, yo Cak?" ujar adek saya Arini.
"Ya jelas saja, wong saluran televisi favorit saya itu TV9 dan Aswaja TV," jawab saya. (plus Persada TV).

Kebetulan, Iklan dari Pak Jatim Pak Halim itu munculnya hanya di TV9 Surabaya.
Kebetulan pula, kedua channel tersebut gambar dan suaranya amat jelas saat nonton di Drajat. Hal yang tidak saya dapatkan saat nonton TV di rumah Babat.

Beberapa kali nonton TV, saya tidak pernah menemukan acara yang amat menarik bagi saya--selain Ipin & Upin, Laptop Si Unyil, Dolpino, dan beberapa liputan nusantara.
Coba saja, yang nganggur.

Pantengin TV dari pagi sampai malam, hitung saja jumlah acara yang menarik dan bermanfaat bagi Anda? Apalagi selama beberapa minggu terakhir. Beberapa stasiun televisi malah menayangkan (live) persidangan yang sesungguhnya amat tidak berguna bagi khalayak luas.
(Kebetulan saya juga pengangguran di beberapa hari dalam seminggu, sehingga punya waktu untuk ngecek acara TV)

Makanya, TV9 dan Aswaja TV (dan waktu-waktu tertentu--Persada TV) menjadi pilihan favorit saya.
Channel TV tersebut kerap kali menayangkan ceramah-ceramah dari para kiai dan guru-guru. Walau tidak sempat mengikuti ngaji secara langsung, saya bersyukur masih punya kesempatan menambah ilmu lewat ceramah-ceramah yang ditayangkan stasiun tersebut.

"Cak, kok sueneng tho sama iklan Holobis?" tanya adek saya.
"Ya, jelas dong. Siapa tau Pak Halim nyalon gubernur dan kaos untuk kampanyenya pesan ke saya," hahahaha....

Sunday, October 9, 2016

Google Hanyalah Sebuah Mesin

Google Hanyalah Sebuah Mesin

Tiga hari kemarin, banyak teman-teman yang mengucapkan selamat ulang tahun ke saya.
Alhamdulillah, terima kasih semua untuk perhatiannya.
Walaupun saya tahu, bukan tanggal itu hari kelahiran saya.

Bukan untuk membohongi
Tapi, semenjak membaca sebuah ebook tentang bagaimana sebuah mafia kartu kredit bisa mengambil data dan foto kita di media sosial untuk bahan "menipu" pengajuan kredit dengan kartu, saya langsung mengganti biodata asli saya. Termasuk foto-foto yang berpotensi bisa dijadikan untuk data di KTP/SIM dan sejenisnya. Saya hapus semua.
Saya sisakan foto yang berpose miring atau tidak mungkin dijadikan sebagai identitas di KTP dan SIM.

Tapi, apa yang kita pelajari dari Google dan sejenisnya (internet)
Mereka hanyalah sebuah mesin
Ya, ONLY sebuah mesin
Sebagai mesin, ia hanya bekerja berdasarkan data dan informasi yang kita (manusia) berikan untuk mereka.

Buktinya, begitu saya berikan data bahwa saya lahir bulan September, maka FB akan memberikan informasi kepada teman-teman saya di FB tentang kelahiran saya.
FB bahkan menyarankan untuk memberikan ucapan selamat.
Atau bahkan membuatkan sebuah video ucapan selamat ulang tahun. Otomatis kan, kerjanya.

Begitu pula dengan Google.
Ia akan memberikan informasi berdasarkan apapun yang manusia berikan padanya. Google tidak bisa menyaring sendiri kebenaran atau kesalahannya.

Misalnya yang sering jadi bahan gunjingan ialah soal permasalahan agama.
Masalah
- Mengucapkan selamat tahun baru
- Puasa Rajab
- Puasa Senin Kamis
- Tarawih
- Qunut
- Maulid Nabi saw
- Salaman usai Shalat
- Adzan Jumat
- Khutbah tongkat
- Tawassul
- Ziarah
- dan lain sebagainya.

Informasi yang diberikan Google ialah berdasarkan apa saja yang dia terima. Dia tidak bisa menyaring validitas informasi tersebut; apakah benar atau salah.
Apakah informasi tentang hukum suatu permasalahan agama itu berasal dari orang yang punya kapasitas ataukah awam yang cuma dengar-dengar saja--yang kebetulan pintar nulis?
Google tak tahu.

Bahkan, andaikan di FB ini saya tulis nama saya dengan:
KH.Prof. DR. Kholid, Lc., MA, P.hd.
Facebook pasti tidak akan memprotesnya. Atau minimal tidak merasa perlu mengklarifikasinya; apakah benar gelar yang saya sematkan itu sungguhan. Atau bohongan.

Sehingga, andai saya menulis (sok-sok-an) tentang hukum agama, para follower yang tidak kenal saya secara langsung, bisa-bisa langsung mempercayainya. Langung mengikuti apa yang saya tulis. Maklum, lihat gelar saya yang mentereng.

Nah, karena itu dalam urusan akademik, sumber internet tidak bisa dijadikan rujukan. Khususnya dalam penulisan makalah, skripsi, apalagi tesis dan disertasi.
Sebab, validitasnya diragukan.

Apalagi kalau sudah nyangkut pertanyaan di akhirat kelak.
Ketika di pengadilan akhirat ditanya,
"Kenapa kamu kok begini? Ikut siapa?"
"Lha jawaban Google begitu sich..."

Bisa dipastikan Google akan lepas tanggung jawab.
Tidak akan bisa membela anda.

Beda bila misalnya anda ikut seseorang yang jelas keilmuan dan keulamaannya.
"Kok laku begini, ikut siapa?"
"Ikut Syekh Firanda, Gusti."
Nah, Syekh Firanda bisa datang membela Anda dan menjadi pengacara di akhirat kelak.

Nah, makanya,
Cari guru yang benar.
Biar kelak bisa membela Anda dengan benar.

Wallahu a'lam....

Babat, 02 Oktober 2016

Holobis Kuntul Baris

Holobis Kuntul Baris

"Kok saya sering dengar iklan Holobis Kuntul Baris pas sampean nek omah Drajat, yo Cak?" ujar adek saya Arini.
"Ya jelas saja, wong saluran televisi favorit saya itu TV9 dan Aswaja TV," jawab saya. (plus Persada TV).

Kebetulan, Iklan dari Pak Jatim Pak Halim itu munculnya hanya di TV9 Surabaya.

Kebetulan pula, kedua channel tersebut gambar dan suaranya amat jelas saat nonton di Drajat. Hal yang tidak saya dapatkan saat nonton TV di rumah Babat.

Beberapa kali nonton TV, saya tidak pernah menemukan acara yang amat menarik bagi saya--selain Ipin & Upin, Laptop Si Unyil, Dolpino, dan beberapa liputan nusantara.
Coba saja, yang nganggur.
Pantengin TV dari pagi sampai malam, hitung saja jumlah acara yang menarik dan bermanfaat bagi Anda? Apalagi selama beberapa minggu terakhir. Beberapa stasiun televisi malah menayangkan (live) persidangan yang sesungguhnya amat tidak berguna bagi khalayak luas.

(Kebetulan saya juga pengangguran di beberapa hari dalam seminggu, sehingga punya waktu untuk ngecek acara TV)

Makanya, TV9 dan Aswaja TV (dan waktu-waktu tertentu--Persada TV) menjadi pilihan favorit saya.
Channel TV tersebut kerap kali menayangkan ceramah-ceramah dari para kiai dan guru-guru. Walau tidak sempat mengikuti ngaji secara langsung, saya bersyukur masih punya kesempatan menambah ilmu lewat ceramah-ceramah yang ditayangkan stasiun tersebut.

"Cak, kok sueneng tho sama iklan Holobis?" tanya adek saya.
"Ya, jelas dong. Siapa tau Pak Halim nyalon gubernur dan kaos untuk kampanyenya pesan ke saya," hahahaha....

Lowongan Dosen Farmasi

Assalamualaikum,,,
Dibutuhkan 4 dosen muslimah full timer utk Prodi S1 Farmasi Universitas Darussalam Gontor Ponorogo,ditempatkan di Mantingan,Ngawi (Disediakan fasilitas tempat tinggal).
CP. Iqbal 'Imari M.S.I (081335199965)

Mohon informasinya ya teman²,,, mohon bantuannya utk disebarkan juga��
Terima kasih

Friday, September 30, 2016

Allah Kasih Hujan, Bukti Kebaikan-Nya

Pagi setengah siang, Kamis kemarin, saya berangkat ke Babat. Cuaca panas benar. Melintas di jalan raya barat Pasar Agrobis, saya sempat nengok ke selatan. Jalan arah gendong dan MAN Babat.

Ada apa ya, kok rame tenan di jalan rel itu?
Batin saya, sambil melanjutkan motor arah pasar Babat.

Tiba di Pasar, saya dapat info via grup WA. Baru terjadi kecelakaan Avanza dengan KA Argo jurusan Sby - Jkt.
5 orang penumpang meninggal seketika. Sementara satunya kritis berat.

Inna lillah...
Berarti yang saya lihat sekilas tadi ya.

Usai belanja, saya keluar pasar.
Cuaca di Babat mendadak berubah agak gelap. Mendung. Kontras sekali dengan saat saya masuk pasar. Sepertinya akan turun hujan nich, batin saya.

Pindah ke toko lain di luar pasar, tiba-tiba hujan turun amat lebatnya. Air laksana ditumpahkan ke bumi. Hujan berlangsung beberapa menit saja. Namun itu cukup menyiram tanah Babat dan sekitarnya. Di beberapa bagian, air malah berhasil menggenangi tanah.

Kenapa bisa tiba-tiba hujan begitu, ya?
Saya bertanya-tanya pada diri sendiri.

Apakah ada hubungannya dengan kejadian kecelakaan KA pagi tadi.
Bisa jadi, inilah cara Allah menghapus sisa-sisa kecelakaan yang menewaskan 5 penumpang tersebut.

Allah begitu baik, ya...
Saat seperti tak mungkin ada seseorang yang merelakan diri membersihkan sisa-sisa darah dan kecelakaan itu, Allah turunkan air langit. Tumpah dan mengguyur warna merah dan bau anyirnya.

Saya teringat beberapa tahun lalu, saat masih tinggal di Jakarta.
Saya akrab sekali dengan terminal Senen.
Maklum, akses dari Kereta api menuju asrama kampus mesti naik Kopaja yang naiknya dari terminal Senen ini.

Selain itu, kegemaran saya berburu buku murah, berjodoh dengan Kwitang. Yang lokasinya dekat terminal Senen. Dan, lagi-lagi akses ke Kwitang ini harus naik bis Kopaja depan kampus jurusan terminal Senen.

Terminal Senen ini terkenal pesingnya. Maklum, ini terminal bis paling sibuk untuk urusan dalam kota dan kota penyangga Jakarta. Hampir semua wilayah Jakarta dan kota besar sekitar Jakarta, dapat diakses dari terminal ini. Pasti ada bis atau angkot menuju semua wilayah.

Dan, yang bikin pesing itu, hampir rata2 sopir atau kondektur, memilih kencing di roda belakang mobilnya. Tidak di toilet yang tersedia di pinggir terminal.

Namun, lagi-lagi Allah punya cara merawat terminal tersebut. Saat tak ada petugas atau relawan yang bersedia menyiram bau pesing itu, Allah turunkan hujan deras. Mengguyur seluruh bagian aspal terminal dan menghapus bau pesing itu.
Dan, kerap kali hujan itu terjadi bukan di musim hujan.

Subhanallah
Wal Hamdulillah
Wa La ilaha illallah
Allahu Akbar

Babat, 30 September 2016
@mskholid
@ruanginstalasi

#JuraganKaosPartai
#ProduksiKaosPromosi
#KaosJalanSehat

MHMMD, Training Menjadi Pemenang

Mengelola Hidup,
Merencanakan Masa Depan
Beliau sosok cemerlang.
Sering masuk nominasi menteri
Bahkan digadang-gadang sebagai calon wakil presiden kala itu
Beberapa tahun lalu, saat masih aktif di Wasiat Jakarta , organisasi alumni PP Tabah ini sering menggelar pelatihan MHMMD (Bukunya ditulis beliau). Khususnya untuk mahasiswa baru. Sebagai bekal menerobos belantara Jakarta.
Trainernya kala itu, ya beberapa senior Wasiat seperti Cak Mas'ud Abdalla, Teman saya Ummu Shofiyah dan Lathifa Sun'iyah. Mereka sudah pernah mengikuti trainingnya secara langsung.
Training Mengelola Hidup Merencanakan Masa Depan ini, semacam panduan praktis bagaimana kita bisa menjadi pemenang dalam hidup; dengan cara merencanakan niat dan cita-cita di masa depan, sambil mengatur strategi-strategi pencapaiannya.
Bagi saya ketika itu, buku dan training ini luar biasa.
Trainernya juga sich... ;-)
Ini ilmu baru bagi saya, yang selama ini banyak berkutat soal kerja keras dan hasil. Rajin belajar, Hasil baik.
Tanpa strategi yang tepat.
Nah, pelatihan MHMMD ini mengatur strategi bagaimana agar kerja keras kita selaras dengan tujuan dan cita-cita yang hendak dicapai.
Bagaimana kita fokus dan istiqomah pada tiap upaya yang mendukung goal.
Catatan goal dan rencana masa depan saya, insya Allah masih tersimpan rapi.

Saya merasakan manfaat besar dari MHMMD ini. Sempat terbersit niat untuk berbagi training ini pada adik2 di almamater saya.

Thursday, September 29, 2016

(Hanya) Sebuah Cerpen Bisa Mengubah Nasib

(Hanya) Sebuah Cerpen Bisa Mengubah "Nasib"
Ketika mentas dan diakui sebagai salah satu sastrawan terkemuka Indonesia, lewat sebuah cerpen di Kompas, usia Pak Joni Ariadinata bisa dibilang telat. Sudah kepala tiga. Bahkan, sebelumnya tak banyak karya yang dihasilkannya.

Kehidupan beliau tidak senyaman rata2 kita. Hidup dengan kerja serabutan; antara kuli bangunan, tukang becak, hingga pengamen. Semua dijalani bersama bersama keluarga kecil di sebuah rumah kontrakan kecil di kawasan kumuh Jogjakarta.

Saat cerpennya terpilih sebagai yang terbaik Kompas tahun 1994, beliau diundang ke Jakarta. Dan, harus menginap di sebuah hotel yang amat mewah--menurut beliau.
Seumur-umur, baru itulah beliau tidur di sebuah kamar yang bersih, mewah, kasur empuk, dan dingin.

Maklum, ia terbiasa bertahun-tahun tinggal di rumah kontrakan kecil di kawasan kumuh.
Terbiasa tidur di atas lantai keras dengan alas tikar seadanya. Tanpa kasur.
Ia makin merasa berdosa saat melihat tarif menginap semalam. Walau tak ikut membayar, ia merasa sebagai orang paling zalim saat dapat bocoran tarif kamar semalam yang 370.000,-

Ia teringat dengan harga sewa rumahnya yang hanya 80.000 setahun.
Artinya, uang 370.000 itu bisa cukup untuk sewa kontrakannya di Jogja 4 tahun lebih.

Itulah,
Hanya sebuah karya cerpen (yang isinya hanya sekitar 3000 an kata) bisa mengubah nasib dan hidup seseorang di momen berikutnya.

Apa rahasianya?
Pak Joni adalah sosok perfeksionis.
Ia lebih memilih meremas-remas ratusan kertas yang sudah jadi sebuah cerpen lalu membuangnya ke bak sampah. Jika dirasanya kualitas cerpen itu belum ideal.
Daripada dikirim ke meja redaksi dengan kualitas asal-asalan.

Dan, cerpen berjudul LAMPOR inilah biangnya. Ia menjadi titik balik kehidupan Pak Joni.
Saya punya buku terbitan Kompas ini.
Ada di rak perpustakaan Sukabuku di rumah Drajat (itu pun kalau tidak sedang dipinjam orang).


Babat, 29 September 2016

@mskholid
@ruanginstalasi

Tuesday, September 27, 2016

Jual Buku Terjemah Mafahim Yajibu an Tushahhah

Pemahaman yang Harus Diluruskan
Terjemah: مفاهيم يجب ات تصحح
Judul.       : Tarjamah Mafahim Yajib an Tushohhah: Pemahaman Yang Harus Diluruskan
Penulis.     : Prof. Dr. as-Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Hasani
Penerbit.    :Hai’ah ash-Shofwah al-Malikiyyah
Ukuran buku: 15 x 21.5 cm
Sampul.     : Soft Cover
Kertas isi   : HVS 70gr
Tebal          : 528 halaman + prelims
Kertas Kover: Art Karton 260gr
Harga.         : Rp.80.000,-
Jauh sebelum dunia medsos hiruk pikuk dengan debat berbagai masalah khilafiyah, Sayyid Alawi Al-Maliki ternyata sudah membahas berbagai masalah tersebut--lewat kitab Mafahim ini.
Tentu saja dengan kajian khas orang berilmu. Khas sosok yang paham dan ngerti dalil agama serta cara istinbath hukum dari dalil-dalil tersebut.
Bukan sebagaimana hiruk pikuk Perdebatan di media sosial--yang bisa diikuti siapa saja. Punya ilmu atau tidak. Paham dalil, atau cuma sekadar pokoknya Quran dan Sunnah.
Semua tumplek blek menyampaikan unek-unek layaknya mujtahid mutlaq.
Terkadang kita juga menemukan oknum yang dengan gagah berani meremehkan seorang Imam Mujtahid mutlaq (tanpa beban).
Buku ini menjadi penting agar kita dapat menempatkan diri pada posisi yang layak. Pada posisi seorang tholibul ilmi--yang tidak akan mudah berujar:
هم رجال ونحن رجال
Saat punya pandangan berbeda dengan seorang ulama.
Buku ini pun menjadi penting pula agar kita menyadari sepenuhnya posisi kita sebagai seorang hamba Allah, sebagai umat pengikut Baginda Rasulullah saw.
Ini edisi terjemahannya.
Amat tebal, sebanyak 462 halaman.
Kalau edisi arabnya 360 an halaman.
Yang meyakinkan, penerjemah kitab ini langsung di bawah bimbingan Gus Najih Maimoen Sarang.
Proses editing hasil terjemahannya pun dilakukan oleh tim As-Shofwah yang merupakan alumni Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki.
Harga : Rp.80.000,-
Kalau nitip saya, kasih diskon @5 ribu rupiah. Jadi, harga only Rp.75.000,-
Mau?
Khaled SukaBuku
Pin BBM : 7ED7A5A4
WA : 0856 4625 2020

Buku Menulis dari Joni Ariadinata

Saya beruntung berjodoh dengan buku ini di pasar Wage, Senin kemarin.
Maklum, melihat penulisnya, buku ini jelas buku hebat--yang tak sembarangan.

Joni Ariadinata.
Melihat reputasinya sekarang dalam dunia kesusastratraan Indonesia, orang tak akan mengira bagaimana cerita hidupnya sebelum cerpennya terpilih jadi cerpen terbaik Kompas tahun 1994. Cerpen berjudul LAMPOR mengalahkan daftar sekian nominator pemenang karya Penulis2 terkenal.

Seketika masyarakat sastra terkejut dengan pencapaian ini. Betapa tidak, Cerpen Kompas adalah parameter sebuah cerpen dinilai terbaik. Untuk bisa dimuat dalam halaman cerpen Kompas tiap minggu, Anda harus menyisihkan ratusan cerpen lain yang masuk meja redaksi.

Apalagi, sebelum terpilih jadi yang terbaik dalam Cerpen Kompas 1994, hampir tak ada karyanya yang dimuat di majalah atau koran, selain satu cerpen di Surabaya Post tahun 1993.

Sebelum jadi yang terbaik di Kompas itu, Pak Joni adalah pekerja serabutan, kuli bangunan, tukang becak, dan pengamen jalanan.

Di sela waktu bekerja itulah beliau menulis cerpennya.
Yang unik, lebih banyak cerpen yang sudah jadi lalu diremas-remas kertasnya dan masuk bak sampah. Daripada yang dikirim seadanya ke meja redaksi majalah atau koran.

Anda bisa tanya sendiri ke beliau bagaimana kira2 reaksi istri beliau ketika itu--melihat kebiasaan tersebut. Ditambah lagi hasil kayuhan becak yang berubah jadi koran minggu.

Bagi penggemar Majalah Annida (seperti masa remaja saya), pasti akrab dengan tulisan2 asyik beliau soal dunia kepenulisan dan sastra.

Pasca itu,
Beliau bergabung dengan Majalah Sastra Horison sebagai redaktur. Sebuah pencapaian hebat melihat reputasi Majalah Horison di bidang sastra.

Monday, July 11, 2016

Beasiswa LPDP 2016

Mungkin bermanfaat bagi kita dan keluarga/kolega kita sekitar:

Mumpung bertemu sanak keluarga..siapa tahu info ini bermanfaat bagi bapak ibu..

Informasi Beasiswa S2 Dalam Negeri 2016 Terbaru

1). Beasiswa LPDP S2

Deskripsi program:

Program yang dibiayai pemerintaah melalui Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP ini ditujukan bagi lulusan S1 berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikannya di jenjang magister dalam negeri.

Program studi prioritas:

1.Teknik
2.Sains
3.Pertanian
4.Kelautan dan perikanan
5.Kedokteran dan kesehatan
6.Akuntansi dan keuangan
7.Hukum
8.Agama
9.Pendidikan
10.Ekonomi
11.Budaya, seni, dan bahasa
12.Bidang lainnya

Batas waktu pendaftaran:

Beasiswa tersedia sepanjang tahun dengan proses seleksi sebanyak 4x/tahun. Pendaftaran periode satu biasanya dibuka awal tahun.

Manfaat yang diperoleh:
-Biaya pendaftaran
-SPP
-Biaya penunjang pendidikan (buku & material pendidikan, penelitian, dsb.)

Persyaratan:
-Usia maksimum 35 tahun per 31 Desember
-Telah menyelesaikan studi S1 dan tidak memiliki ijazah magister dalam/luar negeri
-IPK minimal 3,00 (skala 4)
-Memiliki bukti kemampuan bahasa Inggris (TOEFL ITP 500/iBT 61/IELTS 6,0/TOEIC 600)

Website: http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor/

2). Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis

Deskripsi program:

Beasiswa yang juga dikelola oleh LPDP ini ditujukan untuk pembiayaan studi lanjut pada program spesialis di perguruan tinggi dalam negeri.

Program studi:

A).Spesialis Obstetri & Ginekologi
B).Spesialis Anak
C).Spesialis Penyakit Dalam
D).Spesialis Anastesiologi
E).Spesialis Bedah
F).Spesialis Radiologi
G).Patologi Klinik
H).Rehabilitasi Medik,

Batas waktu pendaftaran:

Beasiswa tersedia sepanjang tahun dengan proses seleksi sebanyak 4x/tahun. Pendaftaran periode satu biasanya dibuka awal tahun.

Manfaat yang diperoleh:

1. Biaya  Pendafataran dan Pendidikan

SPP (bantuan Operasional Pendidikan, penyelenggaraan di rumah sakit pendidikan, pelatihan kursus wajib, karya ilmiah, ujian keterampilan, praktikum klinik, dan matrikulasi non bahasa)

Non SPP (tunjangan buku, tesis/disertasi, seminar, publikasi, wisuda dan ujian nasional)

2. Biaya Pendukung

Transportasi keberangkatan dan kepulangan studi dari asal domisili ke perguruan tinggi tujuan
-Asuransi kesehatan
-Uang saku bulanan
-Tunjangan keluarga maksimal 2 orang
-Biaya kedatangan
-Biaya keadaan darurat

3). Beasiswa Bidik Misi S2

Deskripsi program:

Program ini didesain untuk memfasilitasi penerima bidik misi S1 yang telah menyelesaikan studinya dan berencana melanjutkannya ke jenjang pascasarjana.

Program studi:

Program yang linear dengan bidang studi sebelumnya.

Batas waktu pendaftaran:

Sesuai kebijakan masing-masing kampus/fakultas yang dilamar.

Manfaat yang diperoleh:

1. Biaya awal:
-Pendaftaran
-Matrikulasi
-Akomodasi awal
-Transportasi

2. Biaya Berkala:
-Perkuliahan/SPP
-Biaya hidup bulanan dan tunjangan domisili
-Tunjangan buku
-Asuransi

Persyaratan:
-Penerima bidikmisi S1 yang telah menyelesaikan studinya.
-IPK minimal 3.00 skala 4.
-Menyertakan surat penerimaan dari perguruan tinggi yang dituju.
-Bukti penguasaan bahasa Inggris (TOEFL Institutional minimal 500, IBT minimal 65 atau IELTS minimal 5.5) yang masih berlaku.
-Melakukan pendaftaran secara online dan melampirkan persyaratan yang diminta (lihat pedoman panduan bidikmisi S2 yang ada di website).

Website: http://bidikmisi.dikti.go.id/

4). Beasiswa BPP Dalam Negeri (BPPDN)

Deskripsi program:

Program ini diberikan oleh DIKTI bagi dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Kemendikbud yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister dan Doktor di perguruan tinggi dalam negeri.

Program studi:

Jurusan yang berkaitan dengan bidang studi sebelumnya.

Batas waktu pendaftaran:

Waktu pendaftaran resmi tahun 2016 belum ditetapkan, namun dibuka setiap tahun.

Manfaat yang diperoleh:
-Biaya hidup rata-rata
-Tunjangan biaya domisili
-Biaya penelitian
-Biaya buku
-Biaya pendidikan
-Biaya perjalanan

Persyaratan:

-Dosen tetap perguruan tinggi negeri atau swasta yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
-Tidak sedang menjabat dalam jabatan struktural perguruan tinggi tempat mengajar.
-Memenuhi persyaratan tugas belajar sesuai peraturan Mendiknas No. 48 tahun 2009.
-Melakukan proses pendaftaran secara online dan melampirkan berbagai persyaratan yang diminta (keterangan lengkap, lihat pedoman panduan bidikmisi S2 yang ada di website).

Website: http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/

Kontak: bpps@dikti.go.id

5). Beasiswa PMDSU (Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul)

Deskripsi program:

Beasiswa ini ditujukan bagi lulusan S1 berprestasi yang ingin menjadi dosen dan menempuh pendidikan hingga jenjang doktoral selama 4 tahun ke depan. Mahasiswa yang diterima akan menandatangani kontrak dengan DIKTI sebagai calon dosen.

Program studi:

Jurusan yang berkaitan dengan bidang studi sebelumnya.

Penerima beasiswa:

Ditetapkan dalam pengumuman pembukaan pendaftaran resmi mendatang.

Batas waktu pendaftaran:

Waktu pendaftaran resmi tahun 2016 belum ditetapkan, namun dibuka setiap tahunnya.

Manfaat yang diperoleh:
-Biaya hidup rata-rata
-Tunjangan biaya domisili
-Biaya penelitian
-Biaya buku
-Biaya pendidikan
-Biaya perjalanan

Persyaratan:
-Lulus pendidikan sarjana dalam 3 tahun terakhir
-IPK minimal 3.25 skala 4
-Melakukan proses pendaftaran secara online dan melampirkan berbagai persyaratan yang diminta (keterangan lengkap, lihat pedoman panduan yang ada di website).

Website: http://beasiswa.dikti.go.id/pmdsu/

Lembaga-Lembaga Pemberi Beasiswa S2 Dalam Negeri Lainnya:

Selain lembaga di atas, lembaga-lembaga bergengsi lainnya yang memberikan beasiswa S2 dalam negeri setiap tahunnya, adalah:

-The Future Leader, PPM School of Management Indonesia
-Beasiswa Yayasan Kalla
-National Champion Scholarship, Tonoto Foundation
-Bakrie Graduate Fellowship
-Beasiswa Pascasarjana UGM
-Beasiswa Fresh-graduate ITS

Sebelumnya, alangkah baiknya kamu mempersiapkan seluruh dokumen, seperti tes TOEFL/IELTS, tes potensi akademik, esai, dan surat penerimaan dari universitas yang dituju. Sehingga ketika waktu pembukaan tiba, kamu bu bisa segera melengkapi persyaratan tersebut. Selamat berburu beasiswa s2 dalam negeri dan semoga su[disingkat oleh WhatsApp]

Beasiswa LPDP 2016

Mungkin bermanfaat bagi kita dan keluarga/kolega kita sekitar:

Mumpung bertemu sanak keluarga..siapa tahu info ini bermanfaat bagi bapak ibu..

Informasi Beasiswa S2 Dalam Negeri 2016 Terbaru

1). Beasiswa LPDP S2

Deskripsi program:

Program yang dibiayai pemerintaah melalui Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP ini ditujukan bagi lulusan S1 berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikannya di jenjang magister dalam negeri.

Program studi prioritas:

1.Teknik
2.Sains
3.Pertanian
4.Kelautan dan perikanan
5.Kedokteran dan kesehatan
6.Akuntansi dan keuangan
7.Hukum
8.Agama
9.Pendidikan
10.Ekonomi
11.Budaya, seni, dan bahasa
12.Bidang lainnya

Batas waktu pendaftaran:

Beasiswa tersedia sepanjang tahun dengan proses seleksi sebanyak 4x/tahun. Pendaftaran periode satu biasanya dibuka awal tahun.

Manfaat yang diperoleh:
-Biaya pendaftaran
-SPP
-Biaya penunjang pendidikan (buku & material pendidikan, penelitian, dsb.)

Persyaratan:
-Usia maksimum 35 tahun per 31 Desember
-Telah menyelesaikan studi S1 dan tidak memiliki ijazah magister dalam/luar negeri
-IPK minimal 3,00 (skala 4)
-Memiliki bukti kemampuan bahasa Inggris (TOEFL ITP 500/iBT 61/IELTS 6,0/TOEIC 600)

Website: http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor/

2). Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis

Deskripsi program:

Beasiswa yang juga dikelola oleh LPDP ini ditujukan untuk pembiayaan studi lanjut pada program spesialis di perguruan tinggi dalam negeri.

Program studi:

A).Spesialis Obstetri & Ginekologi
B).Spesialis Anak
C).Spesialis Penyakit Dalam
D).Spesialis Anastesiologi
E).Spesialis Bedah
F).Spesialis Radiologi
G).Patologi Klinik
H).Rehabilitasi Medik,

Batas waktu pendaftaran:

Beasiswa tersedia sepanjang tahun dengan proses seleksi sebanyak 4x/tahun. Pendaftaran periode satu biasanya dibuka awal tahun.

Manfaat yang diperoleh:

1. Biaya  Pendafataran dan Pendidikan

SPP (bantuan Operasional Pendidikan, penyelenggaraan di rumah sakit pendidikan, pelatihan kursus wajib, karya ilmiah, ujian keterampilan, praktikum klinik, dan matrikulasi non bahasa)

Non SPP (tunjangan buku, tesis/disertasi, seminar, publikasi, wisuda dan ujian nasional)

2. Biaya Pendukung

Transportasi keberangkatan dan kepulangan studi dari asal domisili ke perguruan tinggi tujuan
-Asuransi kesehatan
-Uang saku bulanan
-Tunjangan keluarga maksimal 2 orang
-Biaya kedatangan
-Biaya keadaan darurat

3). Beasiswa Bidik Misi S2

Deskripsi program:

Program ini didesain untuk memfasilitasi penerima bidik misi S1 yang telah menyelesaikan studinya dan berencana melanjutkannya ke jenjang pascasarjana.

Program studi:

Program yang linear dengan bidang studi sebelumnya.

Batas waktu pendaftaran:

Sesuai kebijakan masing-masing kampus/fakultas yang dilamar.

Manfaat yang diperoleh:

1. Biaya awal:
-Pendaftaran
-Matrikulasi
-Akomodasi awal
-Transportasi

2. Biaya Berkala:
-Perkuliahan/SPP
-Biaya hidup bulanan dan tunjangan domisili
-Tunjangan buku
-Asuransi

Persyaratan:
-Penerima bidikmisi S1 yang telah menyelesaikan studinya.
-IPK minimal 3.00 skala 4.
-Menyertakan surat penerimaan dari perguruan tinggi yang dituju.
-Bukti penguasaan bahasa Inggris (TOEFL Institutional minimal 500, IBT minimal 65 atau IELTS minimal 5.5) yang masih berlaku.
-Melakukan pendaftaran secara online dan melampirkan persyaratan yang diminta (lihat pedoman panduan bidikmisi S2 yang ada di website).

Website: http://bidikmisi.dikti.go.id/

4). Beasiswa BPP Dalam Negeri (BPPDN)

Deskripsi program:

Program ini diberikan oleh DIKTI bagi dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Kemendikbud yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister dan Doktor di perguruan tinggi dalam negeri.

Program studi:

Jurusan yang berkaitan dengan bidang studi sebelumnya.

Batas waktu pendaftaran:

Waktu pendaftaran resmi tahun 2016 belum ditetapkan, namun dibuka setiap tahun.

Manfaat yang diperoleh:
-Biaya hidup rata-rata
-Tunjangan biaya domisili
-Biaya penelitian
-Biaya buku
-Biaya pendidikan
-Biaya perjalanan

Persyaratan:

-Dosen tetap perguruan tinggi negeri atau swasta yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
-Tidak sedang menjabat dalam jabatan struktural perguruan tinggi tempat mengajar.
-Memenuhi persyaratan tugas belajar sesuai peraturan Mendiknas No. 48 tahun 2009.
-Melakukan proses pendaftaran secara online dan melampirkan berbagai persyaratan yang diminta (keterangan lengkap, lihat pedoman panduan bidikmisi S2 yang ada di website).

Website: http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/

Kontak: bpps@dikti.go.id

5). Beasiswa PMDSU (Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul)

Deskripsi program:

Beasiswa ini ditujukan bagi lulusan S1 berprestasi yang ingin menjadi dosen dan menempuh pendidikan hingga jenjang doktoral selama 4 tahun ke depan. Mahasiswa yang diterima akan menandatangani kontrak dengan DIKTI sebagai calon dosen.

Program studi:

Jurusan yang berkaitan dengan bidang studi sebelumnya.

Penerima beasiswa:

Ditetapkan dalam pengumuman pembukaan pendaftaran resmi mendatang.

Batas waktu pendaftaran:

Waktu pendaftaran resmi tahun 2016 belum ditetapkan, namun dibuka setiap tahunnya.

Manfaat yang diperoleh:
-Biaya hidup rata-rata
-Tunjangan biaya domisili
-Biaya penelitian
-Biaya buku
-Biaya pendidikan
-Biaya perjalanan

Persyaratan:
-Lulus pendidikan sarjana dalam 3 tahun terakhir
-IPK minimal 3.25 skala 4
-Melakukan proses pendaftaran secara online dan melampirkan berbagai persyaratan yang diminta (keterangan lengkap, lihat pedoman panduan yang ada di website).

Website: http://beasiswa.dikti.go.id/pmdsu/

Lembaga-Lembaga Pemberi Beasiswa S2 Dalam Negeri Lainnya:

Selain lembaga di atas, lembaga-lembaga bergengsi lainnya yang memberikan beasiswa S2 dalam negeri setiap tahunnya, adalah:

-The Future Leader, PPM School of Management Indonesia
-Beasiswa Yayasan Kalla
-National Champion Scholarship, Tonoto Foundation
-Bakrie Graduate Fellowship
-Beasiswa Pascasarjana UGM
-Beasiswa Fresh-graduate ITS

Sebelumnya, alangkah baiknya kamu mempersiapkan seluruh dokumen, seperti tes TOEFL/IELTS, tes potensi akademik, esai, dan surat penerimaan dari universitas yang dituju. Sehingga ketika waktu pembukaan tiba, kamu bu bisa segera melengkapi persyaratan tersebut. Selamat berburu beasiswa s2 dalam negeri dan semoga su[disingkat oleh WhatsApp]

Friday, July 1, 2016

Gebyar Apresiasi Khazanah Arabiy 4 2016

Assalamu'alaikum wr.wb ��
Tahiyyah Arobiyyah..!✊������
أهديكم سلاما حلويا من مدينة التفاح.... ����

✔Kalian jago bahasa arab?? ��
✔Kalian pecinta bahasa arab?? ��
✔Ngefans banget sama yg namanya bahasa arab??? ��

Yuups, tepat sekali!!!! ����������������������������

��������HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB - UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG:��������

Dengan senang hati mempersembahkan untuk kalian semua para pujangga bahasa arab: ��������

����GAZA IV 2016����
Gebyar Apresiasi Khazanah Arabiy 4 2016

Apa itu GAZA IV ?? ��
Yuuk kepoin bareng-bareng

�� GAZA adalah sebuah perhalatan akbar dan kompetisi bahasa Arab tingkat "Siswa dan Umum" Se-NASIONAL!!!!! ����WOOOOWWW ������
Pastinya cocok banget buat nyalurin bakat-bakat kalian di bidang bahasa arab ������������

Dalam rangka memperingati Milaad HMJ PBA UIN Maulana malik Ibrahim yang ke - 7.����

Mengusung Tema:
✊����GENGGAM DUNIA DENGAN BAHASA ARAB��������

Berlokasi di �� Kampus 1 UIN Maulana Malik Ibrahim, jl. GAJAYANA No.50 Malang - Jawa Timur
��Adapun tanggal pelaksanaanya : 02 Oktober - 06 Oktober 2016

Di acara GAZA IV ini akan ada banyak agenda! Diantaranya:
✔Seminar nasional
✔Bazar buku
✔Pagelaran apresiasi seni
✔Malam puncak GAZA IV
✔Perlombaan tingkat nasional

����Cabang dan Tingkat yang dikompetisikan :

◾Siswa (MA/SMA/Sederajat):
♬Ghina' Arabiy (Menyanyi)
��Imathoh (Cerdas Cermat)
��Khitobah (Pidato)
��Jidal (Debat)
��Insya (Mengarang)
��Syi'ir Arabiy (Puisi)
��Istima' Arabiy (Mendengar)
��Taqdimul Qishoh (Bercerita)

◾Umum:
��Qira'ah Kutub at-Turats
��Kaligrafi

Pemenang juara 1,2,3 akan mendapatkan TROPHY, SERTIFIKAT serta UANG PEMBINAAN dengan TOTAL Rp. 16 JUTA!!! ��������

Bukan hanya sekedar perlombaan, Pada tanggal 28 Oktober 2016 akan diadakan SEMINAR INTERNASIONAL yang akan disampaikan oleh :
✔Prof. Barbara Michalak-Pikulska
dari POLANDIA ����
tentang " Pembelajaran dan Penelitian Ilmiah Bahasa Arab di Eropa dan Asia"
serta dimeriahkan oleh Pagelaran Apresiasi Seni oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN MALANG ������

Gimana?? Kece banget kan acaranya ��������⚡

Ayo persiapkan diri kalian di ajang yang bergengsinya pakek banget ini, ajak semua teman, sahabat, saudara, keluarga dan semua yang kalian kenal untuk memeriahkan acara ini ��✊��✊��✊��✊��

Ikut GAZA gabakal ada RUGINYA...
ayoo jangan lewatkan kesempatan emas ini ��

☎Narahubung/CP:
✔Imam 085779095102 (Perlombaan)
✔Syauqi 085755119488 (Pendaftaran)
✔Sahal 085708806242 (Penginapan)

Kalian juga bisa kepoin lebih lanjut info-info menarik lainnya tentang GAZA IV di :
✔gaza-uinmalang.blogspot.com ✔Twitter&Instagram⇨@gazauinmalang/@hmjpbauinmalang

Tunggu apalagi segera bergabunglah bersama
kami di GAZA 4 2016 ...
Ikuti Lombanya..! Nikmati penampilanya..! Menangkan total Hadiahnya.. ‼‼‼

GAZA 4 2016..!!

اقبض الدنيا بالعربية...! ������✊��✊��✊��

Tuesday, June 28, 2016

Buku Nahwu Gaul, Inovasi Dekade Ini

Masih yakin Ilmu Nahwu sulit?

Coba dulu baca buku tipis ini.
Tebalnya hanya 20 halaman (termasuk prelims).
Materinya singkat, padat, tak bertele-tele.

Saya memang belum pernah gunakan untuk praktik langsung (maklum, saya bukan pengajar Nahwu).
Tapi, merujuk pelajaran Nahwu yang pernah saya pelajari, saya harus bilang:

Woooowwww...!!!
Kenapa buku seperti ini tidak ada sejak zaman sekolah saya dulu??!!!

Cukup 17 menit belajar Nahwu.
1 materi, 1 menit.
Langsung teori, penanaman ide tentang materi, dan praktik lewat latihan.

Gak harus berotak cerdas.
Gak musti yang rangking satu.
Asal bisa baca, dan mau memahami pasti langsung nyambung.

Buku ini ditulis dari hasil pergumulan penyusun dengan Ilmu Nahwu dan bahasa Arab. Baik lewat kitab ala pesantren semacam Alfiyah Syarah Ibnu Aqil, atau lewat buku Alfiyah yang dikemas secara modern dan rapi oleh kampus Lipia.

Serial Ilmu Nahwu Gaul ini ditulis dalam 3 jilid. Berarti cukup 17 menit x 3 = 41 menit saja Untuk menguasai Ilmu Nahwu lewat buku kecil ini.

Kabar gembiranya,
Sudah terbit jilid 1 untuk edisi ilmu Sharaf (Shorof).
Dengan judul "Sharaf Gaul".

Buku ini karya Ustadz Abdul Majid.

Dan, 4 buku yang saya foto ini adalah hadiah dari yang bersangkutan saat saya berkunjung ke kediaman beliau di Kedungadem Bojonegoro, sore tadi.
(Selasa, 27 Juni 2016).

Jazahumullah Khairan Katsiran...
Semoga segera sehat dan kembali mengabdi untuk umat.

Selasa, 27 Juni 2016
@mskholid
@ruanginstalasi

Thursday, June 23, 2016

Ngrasani Itu Manis Laksana Madu

Suatu ketika, Nabi Isa as bertemu setan.
Nampak di tangan kanan setan, tergenggam madu. Sementara di tangan kirinya, tergenggam abu.

Nabi Isa penasaran.
Beliau pun mencoba mengorek informasi.

"Hei setan, kenapa kamu menggenggam madu di tangan kanan dan abu di tangan kiri?"

Setan menjawab,
"Owh, Nabi Isa...
Madu ini untuk melaburi mulut orang yang suka ghibah (membicarakan kesalahan orang lain.)"

"Terus, kalau abu itu untuk apa?"

"Kalau abu, untuk melaburi wajah anak yatim. Supaya orang-orang tidak suka pada mereka."

~~~

Membicarakan kesalahan orang lain (atau sesuatu yang kita anggap salah dari orang lain), itu ennnnaaaak sekali. Manis seperti madu. Makanya, banyak orang yang merasa asyik dan kuat duduk lama-lama ketika melakukannya.

Dan, ternyata trend membicarakan "aib" (atau yang dianggap aib) orang lain juga merambah pada sebagian pemateri ceramah di masjid-masjid. Seakan-akan tak ada materi lain yang lebih bagus untuk dikaji dibandingkan soal "aib" itu.

Penceramahnya bahagia.
Jamaah yang menyimak juga nampak bahagia. Efeknya, timbullah ujub. Merasa lebih baik dari orang lain. Merasa ibadahnya lebih diterima dibanding orang lain. Pun memandang amaliah orang lain dengan pandangan meremehkan.
Naudzubillah min dzalik...

Kantor MA Tabah
23 Juni 2016
@mskholid
@ruanginstalasi

*cerita tentang setan dan Nabi Isa saya dengar dari ngaji Kitab Hikam bareng Kiai Jamal Jombang via rekaman mp3.

Pelacur yang Melahirkan 10 Anak Jadi Nabi

Rata-rata seseorang bisa menjadi orang besar itu karena orangtuanya. Sebagai imbas dari istiqomah kebaikan dan doa yang tak henti dipanjatkan. Juga tirakat yang tak ringan.
Coba saja cek kiai dan orang-orang hebat di sekitar Anda. Teliti siapa orangtua, mbahnya atau kakeknya. Rata-rata mesti punya keistimewaan atau jasa besar di masyarakat. Yang efeknya baru dirasakan oleh sang anak.
Jarang sekali ada orang hebat yang lahir dari keturunan biasa-biasa saja.
Kecuali kalau mendapat fadhal dari Allah.
~~~
Seperti kisah seorang pelacur yang punya 10 anak; nabi semua!!!
Pelacur muda nan cantik.
Setiap hari "memajang" dirinya di depan rumah. Dengan pakaian minim dan tubuh aduhai.
Setiap lelaki yang lewat depan rumahnya dan melihat si pelacur, pasti ingin ikut mencoba.
Walau tarifnya mahal, pelacur itu amat laris. Puluhan orang antre setiap hari demi mendapatkan servis singkatnya.
Tarifnya 10 dinar.
Kalau dirupiahkan zaman sekarang, lebih dari 20 juta untuk sekali pakai.
Suatu hari, ada seorang pemuda ahli ibadah. Rupanya ia tergoda pula dengan kemolekan sang pelacur. Ingin ikut mencoba.
Demi memenuhi tarif yang mahal, si pemuda menjual barang-barang yang dimilikinya. Setelah cukup uang, si pemuda ikut antre.
Saat tiba giliran, si pemuda masuk kamar. Begitu melihat perempuan pelacur, tubuhnya mendadak gemetar. Dadanya bergemuruh. Kepalanya berkunang-kunang. Ia pingsan.
Ketika sadar, perempuan pelacur bertanya pada si pemuda.
"Kenapa engkau pingsan hanya karena melihatku?"
"Aku takut pada Allah."
Dada perempuan pelacur bergemuruh.
Kepalanya pening. Detak jantungnya berdenyut lebih cepat.
Dia ikut tak sadarkan diri.
Sejak hari itu, si pelacur tobat.
Dia menutup praktiknya.
Untuk menyempurnakan tobatnya, dia mencari pemuda itu. Berniat menjadi istrinya.
Malam pertama keduanya di kamar, kembali si pemuda tak kuasa melihat kecantikan istri barunya.
Ia kembali pingsan. Tak sadarkan diri.
Hingga akhirnya mati.
Perempuan pelacur lalu menikah dengan saudara laki2 sang pemuda. Seorang ustadz yang miskin papa. Tapi, demi memenuhi hasrat bertobat, ia rela menikah dengan sang ustadz.
Bertahun-tahun mereka menikah tanpa dikaruniai anak. Pun hidup dalam kemelaratan. Hingga akhirnya proses tobat pelacur itu mencapai sempurna.
Allah memberikan karunia anak-anak yang semuanya menjadi nabi. 10 anak lahir dari rahim ibu mantan seorang pelacur.
Kalau bukan karena fadhal Allah, tak akan ada yang bisa seperti itu.
*cerita dari Kiai Jamal Jombang. Ngaji Kitab Hikam
Kantor MA Tabah
(Nunggu antrean print raport)
23 Juni 2016
@mskholid
@ruanginstalasi

Saturday, June 11, 2016

Urusi Ibadahmu, Jangan Tengok2 Orang Lain

Ada dua pilihan bagi seseorang untuk biar tidak merasa lemah-rendah dibanding orang lain.

Pertama,
Meningkatkan kualitas diri.
Memperbanyak prestasi diri.
Bekerja lebih giat dan keras.
Memberikan kontribusi yang lebih banyak dan baik dibanding orang lain.

Kedua,
Dengan cara meremehkan orang lain.
Merendahkan kinerja dan hasil kerja orang lain.
(Menghibur diri--atas keterbatasan pribadi).

Cara pertama amat baik.

Contoh, dalam dunia komik ada tokoh pemain basket Hanamichi Sakuragi. Ia melewati 150 x lemparan bola setiap hari demi meningkatkan kualitas lemparan ke keranjang.

Bila ada lemparan yang gagal, ia akan menghitung lemparan hari itu mulai dari awal.

Di dunia sepakbola, ada Pemain terbaik Christiano Ronaldo. Dengan kemampuan terbaik yang dimiliki, ia punya kebiasaan yang membuatnya terus di jajaran atas pemain top dunia.

Ia datang latihan paling awal.
Ketika jam latihan berakhir, ia tidak langsung pulang. Tapi, menambah jam latihan sendiri.

Cara kedua amat buruk.
Anehnya, cara kedua ini ternyata banyak juga dilakukan oleh orang2 yang sedang proses mendalami agamanya.

Mereka menggunakan cara ini agar merasa lebih baik dari orang lain. Agar merasa tidak lebih rendah dibanding orang2 yang ibadahnya lebih lama. Atau yang belajar agamanya lebih lama.

Contoh cara kedua;

~ Mending saya ibadah sedikit, asal sesuai sunnah Rasul. Daripada dia yang ibadah banyak, tp mardud (tertolak).
Mending saya, dari pada dia yang merasa beribadah, padahal perbuatannya (bidah) itu lebih buruk dibanding maksiat.

~ Mending saya, sedekah kotak masjid 1000 perak asalkan ikhlas. Daripada pak haji itu yg sedekah 1 juta, tp riya gara2 diumumkan di masjid lewat speaker.

~ Mending saya, baca shalawat cukup sedikit saja kalau pas ingat. Yang penting ikhlas dan sesuai tuntunan Rosul.
Daripada dia, baca shalawat teriak2 tiap malam jumat. Baca shalawatnya gak dicontohkan Nabi .
Kasian, sudah capek2 tiap malam jumat shalawatan, ternyata gak bernilai ibadah.

~ Mending saya, 8 rakaat yang penting khusuk. Daripada dia 20 rakaat kayak dikejar Rossi. Balapan kok di mesjid? Ya di sirkuit , bareng Rossi.

Itu contoh2 menghibur diri lewat "penyakit" mending.

Ada pula yg lewat meremehkan dan meragukan ibadah orang lain.

~ Masak sih habib A itu bisa shalat sunnah semalam 100 rakaat? Ngaco banget tuh habib.

~ Masak sih imam Syafii khatam Quran dalam bulan Ramadhan sebanyak 60 x? Gmn cara bacanya? Gmn tajwidnya ya?

Cara kedua ini tidak layak diikuti.
Buang jauh-jauh. Kalau dalam istilah pelatihan motivasi, itu ciri orang .... ???

~~~

Dalam pembahasan soal ikhlas, di kelas saya selalu tekankan pada murid-murid contoh ilustrasi berikut:

- Orang sedekah 1000, ikhlasnya 100%, dapetnya berapa?
Ya cuma 1.000 doang kan?

- Nah, orang sedekah 1 juta, ikhlasnya 10% saja, berapa dapatnya?
100 rebu Broooo...

Tetap banyak yg sedekah banyak toh?
Yang 900 rb, hilang gak apa2 tho. Kan lumayan masih dapat 1000 rebu.

Friday, April 29, 2016

Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Mencari Keberkahan Hidup



Khotbah I
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
.
Hadirin, jamaah Jum’at rahimakumullah
Wonten eng kesempatan meniko, khatib mengajak diri pribadi lan mugi-mugi berkenan dumateng jamaah sedoyo. Anggen kitho netepi taqwa dumateng Allah SWT, dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni dengan cara sekuat tenaga ngelampahi sedoyo perintahipun Gusti Allah lan nilar sedoyo larangane pun Allah. Amergi, mboten wonten bekal kangge mati, ingkang luweh ageng ngungkuli bekal berupa taqwa kepada Allah SWT.
Hadirin, jamaah Jum’at ingkang dimuliakan Allah

Gesang kulo sedoyo ing dunyo meniko, selain bertujuan mencari ridho Allah, juga mados keberkahan ingkang sak katah-katahipun. Keberkahan
-lah ingkang dados sebab gesang kulo lan panjenengan menjadi bahagia. Wonten ing pesantren, bolak-balik poro kiai, poro guru, selalu mengingatkan kita akan pentingnya mencari berkah. Mondok, mboten sekedar mados kepintaran. Lan mboten sekedar mados rangking setunggal. Sebab, kathah tiyang pinter, namun mboten berkah. Akibatnya, pinter minteri wong. Ilmu lan kepintaranipun menjadi malapetaka bagi dirinya, keluarga lan masyarakat.

Saturday, April 23, 2016

Antara Akhi, Kang, Bro dan Saudara

Antara Akhi, Kang, Bro dan Saudara

Panggilan akrab antar santri itu "Kang". Pak Kiai, saat memanggil santrinya yang senior juga pakai kata "Kang" ini.

Kang (mungkin) singkatan dari Kangmas. Sebuah panggilan ala Jawa untuk seorang kakak atau orang yang dinilai lebih senior.

Akhir-akhir ini, saya juga menemukan kata panggilan akrab menggunakan kata:
"Akh..." (singkatan Akhi)
"Ukh..." (singkatan Ukhti)
"Bro..." (singkatan Brother)
"Sis..." (singkatan Sister).

Lalu,
Manakah yang lebih sunnah di antara semua kata panggilan itu?

Apakah Akhi dan Ukhti, karena ia pakai kata berbahasa Arab? (Yang merupakan bahasanya Kanjeng Nabi saw.)

Ataukah Kang, yang lebih sunnah karena konteks situasi muslim di nusantara.
Atau pula Bro dan Sis, yang lebih sunnah bagi muslim Barat berbahasa Inggris?

Perlu dipahami bersama adalah bahwa;

Yang sunnah itu sesungguhnya bukanlah memakai kata apa yg kita gunakan. Arab, Jawa, Batak, Papua, Barat, China, dll.

Tapi, bentuk penghormatan dan pemuliaan kita terhadap sesama lah yang menjadikan panggilan itu bernilai sunnah (dalam arti fikih maupun dalam pengertian ittiba' sunnah).

Maka, setiap orang harus bisa menempatkan diri. Ia sedang bicara dengan siapa. Sedang komunikasi dengan saudara muslim dari mana?

Kalau komunikasi dengan teman2 santri NU, panggilan "Kang" lebih diterima dan mengakrabkan.

Kalau bicara sama teman2 dari PKS, panggilan "Akhi" dan "Ukhti" akan lebih mendekatkan ruhiyah anda bersama mereka.

Begitu pula, kasusnya ketika anda keluar negeri dan bertemu muslim dari Amerika. Memakai panggilan "My Brother" akan mengeratkan tali persaudaraan walau tak pernah kenal sebelumnya.

Yang jadi masalah adalah;
Anggapan bahwa seseorang belum dianggap telah "berhijrah" atau "berislam kaffah", kalau belum pakai panggilan tertentu dalam kesehariannya.

Kata seperti ini, berlaku pula pada contoh kata lain seperti:
Antum, Ente, Sampean, Jenengan, Anda, dll.
Tidak serta merta yang berbahasa Arab menjadi lebih nyunnah dan lebih kaffah daripada yang tidak berbahasa Arab.

Wallahu a'lam

Babat, 23 April 2016
@ruanginstalasi
@mskholid

Thursday, April 21, 2016

Shalawatan di Base Camp Malam Jumat

Tradisi Solawat, dzibaan dan doa bersama sudah selayaknya kita lestarikan secara istiqomah serta mengharap syafaat baginda Rosulallah SAW.

Mengundang  saudara sedulur semua dlm kegiatan Dzibaan di bescem Wasiat.

Malam ini

Kamis, 21 April 2016
Pukul 19:30 (ba'da isya).

Semoga apa yg kita lakukan senantiasa mendapatkan Ridlo-Nya.

Wednesday, April 20, 2016

Inspirasi Menulis Indah Lewat Tulisan Guru

Inspirasi Menulis Indah Lewat Tulisan Guru

Menulis tentang hal ini, saya sulit membahasakan pengertian tulisan yang saya maksudkan.
Kalau dalam bahasa Arab, mudah sekali. Untuk menunjukkan pengertian tentang indahnya tulisan (huruf-huruf) kita menggunakan kata khat.

Namun, di bahasa Indonesia, sepertinya tetap pakai kata tulisan.
Padahal, kata indahnya tulisan bisa bermakna indahnya susunan kalimat dan kata-kata yang dirangkai penulis.
Bisa juga bermakna indahnya goresan dan lengkok2 hurufnya.

Nah, yang dimaksud dalam tulisan ini adalah makna kedua.

Saya teringat dengan nasihat Romo Kiai Faqih Langitan; tentang tulisan guru.
Seorang guru ketika mengajar harus memberi contoh dengan tulisan (khat) yg indah di papan.
Sebab, murid akan meniru gaya tulisan gurunya.

Bila tulisan guru di papan bagus, minimal tulisan muridnya juga sedikit di bawahnya. Mereka ikut niru gaya menulis yang indah itu.

Sebagaimana pepatah; Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari.

Lha, sebaliknya, jika tulisan gurunya saja hampir tidak bisa dibaca, apalagi tulisan muridnya.
Bisa jadi, murid yang sebelumnya biasa nulis bagus, gara2 melihat tulisan guru yang berombak naik turun, jadi ikut-ikutan jelek.

Di daftar guru sekolah, saya ingat beberapa nama guru yang tulisannya di papan, amat memesona.
Ada Kiai Sjafi Ali (khat arab dan latinnya sama2 wow), Pak Amin (guru Bhs Indonesia, Aisy Ilfiyah), Pak K'Amin Tabah (penulis ijazah), ada pula Almarhum Bapak Ahmad Fadlol.
*kalau punya referensi nama lain yang diingat, tuliskan di komentar ya. Nanti saya edit.

Guru-guru yang punya tulisan bagus, minimal telah memberi kesan & inpirasi pada murid-muridnya lewat indahnya tulisan itu. Sehingga mereka tergerak untuk terus menerus memperbaiki Khat nya.

Sebagai guru muda, saya sendiri sangat ingin bisa menulis yang bagus di papan. Tapi tulisan/khat indah itu ternyata membutuhkan kesabaran ekstra. Harus sedikit lebih pelan dan hati2. Jauh lebih mudah pakai khat gaya latin yang bersambung. Asal bisa dibaca. Hehehe

Apalagi, sudah zamannya teknologi, yang karenanya kita hampir tidak pernah menggunakan pulpen atau kapur untuk menulis. Semua sudah tergantikan oleh tuts komputer dan keyboard laptop.

Dengan komputer pula, semua orang bahkan bisa dengan mudah menghasilkan khat/tulisan seperti tulisan Alquran. Bisa punya kualitas font beribu macam ragamnya.

Maka, aktivitas menulis indah pada zaman sekarang adalah hal istimewa menurut saya.
Guru yang terus istiqomah menulis indah pun bisa disebut sebagai guru yang istimewa.

~~~

Babat, 20 April 2016
@mskholid @ruanginstalasi

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)