Cover Lama |
Cover Baru |
Saya menghabiskan buku ini tanpa jeda, kecuali untuk makan dan shalat. Kebetulan, saya membacanya di hari libur. Membaca buku ini saya seperti diingatkan pada kisah yang ditulis Amin Maalouf dalam kisah "Balthasar's Odyssey - Nama Tuhan Yang Keseratus". Bersama buku ini, saya seakan diajak ikut bertualang oleh Tere Liye mengarungi samudera.Petualangan di tengah lautan, dengan badai dan hantaman ombak seakan menjadi sangat nyata saya alami. Tere Liye benar-benar hebat menggambarkan kisah perjalanan sang tokoh mengarungi samudera. Hampir sama dengan yang dilakukan Amin Maalouf.
Kisahnya si masih sangat khas Tere Liye; membuat pembaca terharu dan menitikkan air mata. Tapi, di balik itu ada pelajaran tentang keberanian dan kemandirian. Buku ini saya kira layak dibaca oleh setiap pemuda yang sedang mencari jati dirinya. Bravo Tere Liye.
Salam hangat...
No comments:
Write komentar