بسم الله الرحمن الرحيم
ولله اﻷسماء الحسنى فادعوه بها
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّة
_"Hanya milik Allah asmaul husna. Maka, berdoalah dengan (menyebut) asmaul husna itu."_ *(QS. Al-A'raf : 180)*
Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw. bahwa Rasulullah saw bersabda,
*"Allah punya 99 nama. Barangsiapa yang menghafalnya maka akan masuk surga."*
-----
Dua dalil dari Al-Quran dan Hadits di atas menjadi pembuka dari karya Almaghfurlah KH Moh. Baqir Adelan yang berjudul اﻷسماء الحسنى
Karya ini sudah terbit beberapa tahun lalu, lewat ketikan manual oleh KH Sjafi' Ali. Kini, keberadaan kitab tersebut sudah tidak ditemui lagi di kalangan santri--apalagi menjadi buku kajian di pondok.
Gus Sahul sendiri baru-baru ini secara tak sengaja menemukan kopiannya di sela tumpukan buku di ndalem.
*Tambahan Mufrodat:*
Pengertian أحصى - إحصاء :
Makna asalnya adalah menghafal. Tapi, penggunaannya berbeda dengan kata حفظ - يحفظ yang punya arti menghafal pula. إحصاء mengandung arti : hafal nama-nama-Nya dan juga mengamalkannya. [Fath al-Bāri]
Kenapa?
Karena kalau sekadar kemampuan hafal saja, bisa juga dimiliki oleh seorang munafiq atau Khawarij. Sementara, orang Khawarij sendiri sudah dicirikan sebagai orang-orang yang membaca Al-Quran tetapi tidak sampai pada kerongkongan.
يقرءون القرآن لا يجاوز حناجرهم
_"Mereka membaca Al-Quran namun tidak sampai pada kerongkongannya."_
Menurut Ibnu Batthal, untuk mengamalkan Asmaul Husna, harus dipilah-pilah dulu.
Yang pertama,
Ada nama-nama Allah yang hanya khusus berlaku untuk-Nya. Seperti: al-Ahad, al-Muta'āl, al-Qadīr, dan sebagainya, kita wajib mengimani dan tunduk terhadap nama-nama tersebut.
Yang kedua,
Nama-nama yang menunjukkan arti sesuatu yang hendaknya kita contoh. Misalnya, al-Karīm, al-Afuwwu, dan lain sebagainya.
Babat, 31 Januari 2018
*@mskholid*
ولله اﻷسماء الحسنى فادعوه بها
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّة
_"Hanya milik Allah asmaul husna. Maka, berdoalah dengan (menyebut) asmaul husna itu."_ *(QS. Al-A'raf : 180)*
Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw. bahwa Rasulullah saw bersabda,
*"Allah punya 99 nama. Barangsiapa yang menghafalnya maka akan masuk surga."*
-----
Dua dalil dari Al-Quran dan Hadits di atas menjadi pembuka dari karya Almaghfurlah KH Moh. Baqir Adelan yang berjudul اﻷسماء الحسنى
Karya ini sudah terbit beberapa tahun lalu, lewat ketikan manual oleh KH Sjafi' Ali. Kini, keberadaan kitab tersebut sudah tidak ditemui lagi di kalangan santri--apalagi menjadi buku kajian di pondok.
Gus Sahul sendiri baru-baru ini secara tak sengaja menemukan kopiannya di sela tumpukan buku di ndalem.
*Tambahan Mufrodat:*
Pengertian أحصى - إحصاء :
Makna asalnya adalah menghafal. Tapi, penggunaannya berbeda dengan kata حفظ - يحفظ yang punya arti menghafal pula. إحصاء mengandung arti : hafal nama-nama-Nya dan juga mengamalkannya. [Fath al-Bāri]
Kenapa?
Karena kalau sekadar kemampuan hafal saja, bisa juga dimiliki oleh seorang munafiq atau Khawarij. Sementara, orang Khawarij sendiri sudah dicirikan sebagai orang-orang yang membaca Al-Quran tetapi tidak sampai pada kerongkongan.
يقرءون القرآن لا يجاوز حناجرهم
_"Mereka membaca Al-Quran namun tidak sampai pada kerongkongannya."_
Menurut Ibnu Batthal, untuk mengamalkan Asmaul Husna, harus dipilah-pilah dulu.
Yang pertama,
Ada nama-nama Allah yang hanya khusus berlaku untuk-Nya. Seperti: al-Ahad, al-Muta'āl, al-Qadīr, dan sebagainya, kita wajib mengimani dan tunduk terhadap nama-nama tersebut.
Yang kedua,
Nama-nama yang menunjukkan arti sesuatu yang hendaknya kita contoh. Misalnya, al-Karīm, al-Afuwwu, dan lain sebagainya.
Babat, 31 Januari 2018
*@mskholid*
No comments:
Write komentar