• Tiga Nasihat Kiai Salim (Yai Sabartas) pada Pengurus NU •
#1. Rela Berkorban Tenaga dan Materi
Menurut Yai Salim, sikap seperti ini dicontohkan dengan maksimal oleh Almaghfurlah Kiai Baqir Adelan semasa hidup beliau. Di mana, Yai Baqir dalam keseharian tidak hanya sibuk ngurusi pondok Kranji, ngurusi dagang kayu, tapi juga ikut jadi pengurus NU. Ikut berjuang bersama di organisasi NU.
.
Tidak hanya waktu beliau yang tersita cukup cukup banyak di NU
Materi dan dana pribadi juga beliau sumbangkan untuk kelangsungan organisasi
Totalitas beliau sebagai sesepuh warga Kranji (NU--khususnya) diharapkan menjadi teladan bagi pengurus baru dalam menjalankan amanah yang diembannya.
.
#2. Menjaga NU dan NKRI
.
Salah satu amanah para ulama (NU--khususnya) adalah menjaga NKRI. Beliau-beliau, yang ikut mendirikan bangsa ini, sudah berijtihad yang hasilnya negara Indonesia ini. Bukan negara berbentuk kerajaan (monarkhi), militerisme, atau federalisme. Tapi Kesatuan Republik Indonesia.
.
Semua warna punya hak dan kewajiban yang sama.
Tak pandang; anak siapa, keturunan siapa, suku apa, agama apa.
Karena itu, kecintaan pada negara dan tanah air perlu terus menerus ditingkatkan
Salah satunya lewat mempopulerkan syair ciptaan Mbah KH Abdul Wahab Chasbullah (Ya Ahlal Wathan).
#3. Tidak Manuk Gelatik Cucuk-é Biru
"Mari Dilantik, Ditinggal Turu".
Babat, 24 April 2018
@mskholid
@ruanginstalasi
Sekjend Ikbal Tabah
.
.
*Sekilas catatan usai Pelantikan Pengurus NU dan GP Ansor Ranting Kranji di Aula YPP Tarbiyatut Tholabah Kranji, Ahad (22/04/2018) lalu.
*capture lirik lagu diambil dari Buku Biografi KH Abdul Wahab Chasbullah, karya Drs. Choirul Anam
#1. Rela Berkorban Tenaga dan Materi
Menurut Yai Salim, sikap seperti ini dicontohkan dengan maksimal oleh Almaghfurlah Kiai Baqir Adelan semasa hidup beliau. Di mana, Yai Baqir dalam keseharian tidak hanya sibuk ngurusi pondok Kranji, ngurusi dagang kayu, tapi juga ikut jadi pengurus NU. Ikut berjuang bersama di organisasi NU.
.
Tidak hanya waktu beliau yang tersita cukup cukup banyak di NU
Materi dan dana pribadi juga beliau sumbangkan untuk kelangsungan organisasi
Totalitas beliau sebagai sesepuh warga Kranji (NU--khususnya) diharapkan menjadi teladan bagi pengurus baru dalam menjalankan amanah yang diembannya.
.
#2. Menjaga NU dan NKRI
.
Salah satu amanah para ulama (NU--khususnya) adalah menjaga NKRI. Beliau-beliau, yang ikut mendirikan bangsa ini, sudah berijtihad yang hasilnya negara Indonesia ini. Bukan negara berbentuk kerajaan (monarkhi), militerisme, atau federalisme. Tapi Kesatuan Republik Indonesia.
.
Semua warna punya hak dan kewajiban yang sama.
Tak pandang; anak siapa, keturunan siapa, suku apa, agama apa.
Karena itu, kecintaan pada negara dan tanah air perlu terus menerus ditingkatkan
Salah satunya lewat mempopulerkan syair ciptaan Mbah KH Abdul Wahab Chasbullah (Ya Ahlal Wathan).
#3. Tidak Manuk Gelatik Cucuk-é Biru
"Mari Dilantik, Ditinggal Turu".
Babat, 24 April 2018
@mskholid
@ruanginstalasi
Sekjend Ikbal Tabah
.
.
*Sekilas catatan usai Pelantikan Pengurus NU dan GP Ansor Ranting Kranji di Aula YPP Tarbiyatut Tholabah Kranji, Ahad (22/04/2018) lalu.
*capture lirik lagu diambil dari Buku Biografi KH Abdul Wahab Chasbullah, karya Drs. Choirul Anam
No comments:
Write komentar