• Syarat Jadi Tuhan; Menciptakan Langit dan Bumi •
خلق : أوجده وأبدعه من العدم
Ayat pertama Alquran yang turun: اقرأ باسم ربك الذي خلق.
Menyebut bahwa Allah adalah خلق.
"Menciptakan sesuatu dari yang semula tidak ada."
Saya cek arti خلق di Kamus Munjid artinya seperti di insert.
Saya mau cek di kamus Al-Muhith, belum selesai proses unduhnya.
Maka, melalui Alquran; Allah menantang siapapun yang mengaku menyamai-Nya sebagai tuhan dengan hal ujian "remeh" semacam: "Menciptakan Langit dan Bumi".
خلق السموات والأرض ...
Dia menciptakan langit dan bumi, yang sebelumnya tidak ada.
Artinya, untuk menggagalkan klaim tentang ketuhanan sesuatu atau seseorang, cukup lewat kapasitas atau peran seseorang itu dalam menciptakan langit dan bumi.
Misalnya, Latta, Uzza, Hubal, dan Manat.
Mereka diklaim oleh sebagian orang sebagai tuhan.
Maka, untuk menguji klaim tersebut, perlu kita cek saja kapasitas mereka itu dalam pembuatan langit atau bumi.
Apa kira-kira peran Latta dkk itu dalam proses penciptaan bumi?
Uzza berperan menciptakan sudut sebelah mana dari bumi ini?
Hubal bagian bikin apa?
Manat bagian bikin apa?
Seketika itu, klaim bahwa mereka adalah tuhan, langsung batal.
Jelas. Wong "kelahiran" berhala-berhala itu jelas tanggalnya. Tahunnya.
Asal batu-batuan sebagai bahan pahatan, juga jelas dimana diperolehnya.
Sementara, jaaauh sebelum itu, langit dan bumi sudah ada.
Kan gak mungkin tuhan lahir menyusul setelah langit dan bumi ada.
Di sisi lain, kalau memang berhala itu layak disembah, kenapa bukan batu saja yang lebih layak disembah? Bukankah batu, sebagai bahan baku berhala itu yang mestinya lebih dulu ada daripada berhala?
Atau kalau gak mau batu, kenapa bukan tukang pahat saja yang lebih layak disembah?
Contoh lain,
Firaun mengaku sebagai tuhan.
Kita tinggal cek saja.
Kapan Firaun lahir? --- Ada tanggal lahirnya.
Di mana Firaun dilahirkan? --- di bumi.
Apakah ketika Firaun lahir, langit sudah ada? --- Sudah.
Lha,
Terus, apa kapasitas Firaun sehingga merasa berhak menjadi tuhan.
Wong saat dia lahir, bumi sudah ada. Langit pun sudah ada.
Kapan dia menciptakan langit dan bumian
Bisa diteruskan tes pertanyaan ini pada Namrud, dll yang diklaim sebagai tuhan.
Tritunggal, 3 September 2019
@mskholid
- inspirasi ngaji Gus Baha'
- Agak kurang fokus kalimatnya. Maklum sambil nonton film Safe 'Jason Statham'.
Tapi, hati mendesak agar nuliskan ini segera. Biar gak keburu hilang. "Mengikat Makna"yarat Jadi Tuhan; Menciptakan Langit dan Bumi •
خلق : أوجده وأبدعه من العدم
Ayat pertama Alquran yang turun: اقرأ باسم ربك الذي خلق.
Menyebut bahwa Allah adalah خلق.
"Menciptakan sesuatu dari yang semula tidak ada."
Saya cek arti خلق di Kamus Munjid artinya seperti di insert.
Saya mau cek di kamus Al-Muhith, belum selesai proses unduhnya.
Maka, melalui Alquran; Allah menantang siapapun yang mengaku menyamai-Nya sebagai tuhan dengan hal ujian "remeh" semacam: "Menciptakan Langit dan Bumi".
خلق السموات والأرض ...
Dia menciptakan langit dan bumi, yang sebelumnya tidak ada.
Artinya, untuk menggagalkan klaim tentang ketuhanan sesuatu atau seseorang, cukup lewat kapasitas atau peran seseorang itu dalam menciptakan langit dan bumi.
Misalnya, Latta, Uzza, Hubal, dan Manat.
Mereka diklaim oleh sebagian orang sebagai tuhan.
Maka, untuk menguji klaim tersebut, perlu kita cek saja kapasitas mereka itu dalam pembuatan langit atau bumi.
Apa kira-kira peran Latta dkk itu dalam proses penciptaan bumi?
Uzza berperan menciptakan sudut sebelah mana dari bumi ini?
Hubal bagian bikin apa?
Manat bagian bikin apa?
Seketika itu, klaim bahwa mereka adalah tuhan, langsung batal.
Jelas. Wong "kelahiran" berhala-berhala itu jelas tanggalnya. Tahunnya.
Asal batu-batuan sebagai bahan pahatan, juga jelas dimana diperolehnya.
Sementara, jaaauh sebelum itu, langit dan bumi sudah ada.
Kan gak mungkin tuhan lahir menyusul setelah langit dan bumi ada.
Di sisi lain, kalau memang berhala itu layak disembah, kenapa bukan batu saja yang lebih layak disembah? Bukankah batu, sebagai bahan baku berhala itu yang mestinya lebih dulu ada daripada berhala?
Atau kalau gak mau batu, kenapa bukan tukang pahat saja yang lebih layak disembah?
Contoh lain,
Firaun mengaku sebagai tuhan.
Kita tinggal cek saja.
Kapan Firaun lahir? --- Ada tanggal lahirnya.
Di mana Firaun dilahirkan? --- di bumi.
Apakah ketika Firaun lahir, langit sudah ada? --- Sudah.
Lha,
Terus, apa kapasitas Firaun sehingga merasa berhak menjadi tuhan.
Wong saat dia lahir, bumi sudah ada. Langit pun sudah ada.
Kapan dia menciptakan langit dan bumian
Bisa diteruskan tes pertanyaan ini pada Namrud, dll yang diklaim sebagai tuhan.
Tritunggal, 3 September 2019
@mskholid
- inspirasi ngaji Gus Baha'
- Agak kurang fokus kalimatnya. Maklum sambil nonton film Safe 'Jason Statham'.
Tapi, hati mendesak agar nuliskan ini segera. Biar gak keburu hilang. "Mengikat Makna"
خلق : أوجده وأبدعه من العدم
Ayat pertama Alquran yang turun: اقرأ باسم ربك الذي خلق.
Menyebut bahwa Allah adalah خلق.
"Menciptakan sesuatu dari yang semula tidak ada."
Saya cek arti خلق di Kamus Munjid artinya seperti di insert.
Saya mau cek di kamus Al-Muhith, belum selesai proses unduhnya.
Maka, melalui Alquran; Allah menantang siapapun yang mengaku menyamai-Nya sebagai tuhan dengan hal ujian "remeh" semacam: "Menciptakan Langit dan Bumi".
خلق السموات والأرض ...
Dia menciptakan langit dan bumi, yang sebelumnya tidak ada.
Artinya, untuk menggagalkan klaim tentang ketuhanan sesuatu atau seseorang, cukup lewat kapasitas atau peran seseorang itu dalam menciptakan langit dan bumi.
Misalnya, Latta, Uzza, Hubal, dan Manat.
Mereka diklaim oleh sebagian orang sebagai tuhan.
Maka, untuk menguji klaim tersebut, perlu kita cek saja kapasitas mereka itu dalam pembuatan langit atau bumi.
Apa kira-kira peran Latta dkk itu dalam proses penciptaan bumi?
Uzza berperan menciptakan sudut sebelah mana dari bumi ini?
Hubal bagian bikin apa?
Manat bagian bikin apa?
Seketika itu, klaim bahwa mereka adalah tuhan, langsung batal.
Jelas. Wong "kelahiran" berhala-berhala itu jelas tanggalnya. Tahunnya.
Asal batu-batuan sebagai bahan pahatan, juga jelas dimana diperolehnya.
Sementara, jaaauh sebelum itu, langit dan bumi sudah ada.
Kan gak mungkin tuhan lahir menyusul setelah langit dan bumi ada.
Di sisi lain, kalau memang berhala itu layak disembah, kenapa bukan batu saja yang lebih layak disembah? Bukankah batu, sebagai bahan baku berhala itu yang mestinya lebih dulu ada daripada berhala?
Atau kalau gak mau batu, kenapa bukan tukang pahat saja yang lebih layak disembah?
Contoh lain,
Firaun mengaku sebagai tuhan.
Kita tinggal cek saja.
Kapan Firaun lahir? --- Ada tanggal lahirnya.
Di mana Firaun dilahirkan? --- di bumi.
Apakah ketika Firaun lahir, langit sudah ada? --- Sudah.
Lha,
Terus, apa kapasitas Firaun sehingga merasa berhak menjadi tuhan.
Wong saat dia lahir, bumi sudah ada. Langit pun sudah ada.
Kapan dia menciptakan langit dan bumian
Bisa diteruskan tes pertanyaan ini pada Namrud, dll yang diklaim sebagai tuhan.
Tritunggal, 3 September 2019
@mskholid
- inspirasi ngaji Gus Baha'
- Agak kurang fokus kalimatnya. Maklum sambil nonton film Safe 'Jason Statham'.
Tapi, hati mendesak agar nuliskan ini segera. Biar gak keburu hilang. "Mengikat Makna"yarat Jadi Tuhan; Menciptakan Langit dan Bumi •
خلق : أوجده وأبدعه من العدم
Ayat pertama Alquran yang turun: اقرأ باسم ربك الذي خلق.
Menyebut bahwa Allah adalah خلق.
"Menciptakan sesuatu dari yang semula tidak ada."
Saya cek arti خلق di Kamus Munjid artinya seperti di insert.
Saya mau cek di kamus Al-Muhith, belum selesai proses unduhnya.
Maka, melalui Alquran; Allah menantang siapapun yang mengaku menyamai-Nya sebagai tuhan dengan hal ujian "remeh" semacam: "Menciptakan Langit dan Bumi".
خلق السموات والأرض ...
Dia menciptakan langit dan bumi, yang sebelumnya tidak ada.
Artinya, untuk menggagalkan klaim tentang ketuhanan sesuatu atau seseorang, cukup lewat kapasitas atau peran seseorang itu dalam menciptakan langit dan bumi.
Misalnya, Latta, Uzza, Hubal, dan Manat.
Mereka diklaim oleh sebagian orang sebagai tuhan.
Maka, untuk menguji klaim tersebut, perlu kita cek saja kapasitas mereka itu dalam pembuatan langit atau bumi.
Apa kira-kira peran Latta dkk itu dalam proses penciptaan bumi?
Uzza berperan menciptakan sudut sebelah mana dari bumi ini?
Hubal bagian bikin apa?
Manat bagian bikin apa?
Seketika itu, klaim bahwa mereka adalah tuhan, langsung batal.
Jelas. Wong "kelahiran" berhala-berhala itu jelas tanggalnya. Tahunnya.
Asal batu-batuan sebagai bahan pahatan, juga jelas dimana diperolehnya.
Sementara, jaaauh sebelum itu, langit dan bumi sudah ada.
Kan gak mungkin tuhan lahir menyusul setelah langit dan bumi ada.
Di sisi lain, kalau memang berhala itu layak disembah, kenapa bukan batu saja yang lebih layak disembah? Bukankah batu, sebagai bahan baku berhala itu yang mestinya lebih dulu ada daripada berhala?
Atau kalau gak mau batu, kenapa bukan tukang pahat saja yang lebih layak disembah?
Contoh lain,
Firaun mengaku sebagai tuhan.
Kita tinggal cek saja.
Kapan Firaun lahir? --- Ada tanggal lahirnya.
Di mana Firaun dilahirkan? --- di bumi.
Apakah ketika Firaun lahir, langit sudah ada? --- Sudah.
Lha,
Terus, apa kapasitas Firaun sehingga merasa berhak menjadi tuhan.
Wong saat dia lahir, bumi sudah ada. Langit pun sudah ada.
Kapan dia menciptakan langit dan bumian
Bisa diteruskan tes pertanyaan ini pada Namrud, dll yang diklaim sebagai tuhan.
Tritunggal, 3 September 2019
@mskholid
- inspirasi ngaji Gus Baha'
- Agak kurang fokus kalimatnya. Maklum sambil nonton film Safe 'Jason Statham'.
Tapi, hati mendesak agar nuliskan ini segera. Biar gak keburu hilang. "Mengikat Makna"
No comments:
Write komentar