Baru-baru ini viral seorang Ustaz bernama Yasir Hasan Al-Idis yang berkhutbah di Masjid Usman bin Affan Desa Nyalabu Laok, Kabupaten Pamekasan, Madura. Dalam khutbahnya, Ustaz Yazir menyebut bahwa pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari mengingkari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Ada kebenaran yang disembunyikan terhadap umat Islam di Indonesia. Bahwa KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU mengingkari dengan keras adanya perayaan Maulid Nabi Muhammad saw,” ujarnya dalam khutbah jumat.
Ustaz Yasir Hasan menyebut bahwa umat Islam Indonesia selama ini telah dibohongi supaya mau mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Menurutnya, pernyataan keras KH Hasyim Asy’ari itu dimuat dalam kitab at-Tanbihat al-Wajibat Li Man Yashna’u al-Maulid bil Munkarat.
Pernyataan ustaz berjenggot panjang ini, langsung menuai reaksi keras dari masyarakat sekitar. Bahkan, kepala desa langsung menutup masjid tersebut.
Lalu, bagaimana sebenarnya isi kitab yang dimaksud?
Ternyata sama sekali bertolak belakang dengan apa yang dikatakan pak ustaz. Sesuai judul kitab yang ditulis Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari; “Peringatan Keras Bagi Orang yang Mengadakan Maulid Nabi saw dengan Kemungkaran-kemungkaran”, bahwa beliau memang mengingkari dan melarang dengan keras pelaksanaan maulid Nabi Muhammad saw yang dibumbui dengan beragam kemungkaran dan perbuatan maksiat.
Dalam kitab At-Tanbihat tersebut, Hadratus Syaikh menyebut 10 peringatan keras bagi umat Islam dalam tata cara pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Dalam pengantar kitab, Mbah Hasyim menyebutkan awal mula beliau menuliskan kitab ini.
Suatu malam, pada tanggal 25 Rabiul Awwal 1355 H, beliau menyaksikan peringatan Maulid Nabi saw yang berisi pembacaan Ayat-ayat Al-Quran dan sejarah Nabi, akan tetapi dilanjutkan dengan kegiatan tanding pencak silat atau adu jotos, permainan alat musik, bercampurnya laki-laki dengan perempuan, joget-joget, dan bahkan teriakan-teriakan dengan suara keras. Beliau langsung melarang kegiatan tersebut, dan acara itu pun bubar.
Adapun, dalam isi kitabnya, Hadratus Syaikh mengungkapkan beragam dalil tentang sunnahnya mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Termasuk riwayat Abu Lahab yang mendapatkan keringanan siksa kubur setiap malam Senin. Hal ini diperoleh Abu Lahab, karena kegembiraannya tatkala mendengar kabar kelahiran Baginda Rasulullah saw.
Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari juga menyebutkan sejarah awal diadakannya peringatan Maulid Nabi di Irbil, Irak. Yang diawali oleh seorang yang terkenal sholeh; Syaikh Umar bin Muhammad.
Dengan menilik secara langsung isi kitab At-Tanbihat yang (katanya) jadi rujukan ustaz Yasir, dapat disimpulkan bahwa khatib Jumat di Pamekasan ini telah berbohong terhadap jamaah masjid dalam khutbahnya. Dia mengutip kalimat yang tidak lengkap dari Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari.
Ustaz Yasir laksana sedang memotong nasihat seorang kiai pada santrinya, misalnya sang kiai memberi nasihat;
“Saya benci santri yang malas ngaji, malas jamaah, dan malas berkhidmah.”
Lalu, Ustaz Yasir mengabarkan pada banyak orang bahwa ada seorang kiai yang membenci santrinya. Padahal, ucapannya tersebut adalah hasil memotong perkataan sang kiai.[KHO]
No comments:
Write komentar