الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا
شَرَائِعَ دِيْنِهِ ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ، وَأَمَدَّنَا
بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ
هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ ، مُبَيِّنًا
عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ
تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى،
وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَى وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ
الْوَرَى.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُوْنْ، وقال تعالى: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
وقَالَ أيضا: وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا
إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ
الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Ma'asyiral
muslimin rahimakumullah
Wonten ing kesempatan ingkang minulyo meniko, bolak-balik
khotib mboten bosenuntuk terus berwasiat terhadap diri pribadi khatib lan
mugi-mugi sumerambah dumateng manah dan pribadi jamaah sedoyo. Anggen kitho
netepi takwa dumateng Allah SWT; kaleyan sebenar-benarnya takwa. Amergi, ukuran
manusia terbaik di sisi Allah mboten dinilai kaleyan harta lan kekayaan, mboten
dinilai kaleyan tingginya pangkat lan jabatan, ananging hanya dipun nilai
kaleyan seberapa besar dan kuat tingkat ketakwaan kita kepada Allah SWT. Yakni,
dengan cara melaksanakan sedoyo perintahipun Gusti Allah lan nebihi sedoyo
larangan-laranganipun Allah SWT.
Allah Ta'ala
berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا
اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan
Muslim". (Qs. Al-Imran: 102)
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Wonten kisah
menarik ingkang saget kita ambil pelajaran akan ampuhnya do’a jelek seorang ibu
pada anaknya, yaitu kisah Juraij sang ahli ibadah. Beliau adalah seorang pemuda
yang sangat tekun dalam beribadah, sampai-sampai beliau membangun tempat ibadah
khusus untuk menyendiri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Suatu hari,
ibunya datang memanggilnya saat Juraij sedang melaksanakan salat sunnah. Karena
begitu khusyuk, Juraij lebih memilih melanjutkan ibadahnya daripada segera
menyahut panggilan ibunya. Hal itu terjadi berulang kali, hingga akhirnya
ibunya merasa sedih dan berdoa agar anaknya diberikan ujian.
Tak lama
kemudian, muncullah fitnah besar di tengah masyarakat. Juraij dituduh telah
berzina dengan seorang wanita, bahkan wanita tersebut mengaku bahwa anak yang
lahir darinya adalah anak Juraij. Masyarakat marah besar, mendatangi tempat
ibadah Juraij, dan merobohkannya. Juraij pun difitnah dan dihina sebagai tukang
zina.
Tetapi, atas izin
Allah, bayi ingkang baru lahir tersebut bisa berbicara. Bayi tersebut
mengatakan bahwa ayahnya yang berzina dengan ibunya adalah seorang tukang
gembala kambing. Mendengar itu, masyarakat pun sadar dan menyesal, lalu
berusaha memperbaiki kesalahan mereka lan membangun ulang tempat ibadah Juraij.
Ma'asyiral muslimin yang dirahmati Allah,
Kisah meniko mengajarkan
dateng kita; betapa pun tinggi lan banyaknya ibadah ingkang samun kita lampahi,
ampun ngantos dadosaken kitho kita lalai dalam berbakti kepada orangtua. Bahkan,
seorang ahli ibadah seperti Juraij pun mengalam ujian dan fitnah besar
gara-gara mboten segera memenuhi panggilan ibunya.
Ampun ngantos
kesibukan dunia, bekerja, mencari materi, atau bahkan kesibukan ibadah sunnah dadosaken
kita lupa dateng kewajiban berbakti kepada kedua orangtua. Ridha Allah
tergantung pada ridha mereka. Jika orang tua ridha, mongko Allah pun bakal meridhai
kita.
Hal meniko
sesuai dengan sabda Baginda Rasulullah saw:
رِضَى اللّٰهِ فِي رِضَى الْوَالِدَيْنِ
وَسَخَطُ اللّٰهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ (أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ
وَصَحَّحَهُ إِبْنُ حِبَّانِ والحَاكِمُ)
Artinya: Rasulullah saw bersabda, “Ridha Allah terletak pada ridha kedua
orang tua, dan murka Allah terletak pada murka kedua orang tua.” (Hadits
ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, dan dinilai sahih oleh Ibnu Hibban dan
Al-Hakim).
Melalui
hadits di atas, saget kita pahami bahwa jika kita mengharap ridho Allah SWT, salah
satu cara ingkang mesti kita perhatikan sungguh-sungguh ialah membuat orangtua
kita ridho dateng kita. Di sisi lain, hadits ini juga menekankan kita untuk
tidak meremehkan hak-hak orangtua kita. Sebab, hal tersebut bisa menjadi petaka
dan bencana bagi seorang anak. Amergi durhaka lan mengecewakan kepada orangtua
bisa memicu murka Allah SWT. Naudzubillah min dzalik.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah Allah Ta'ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا
إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ
أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا
وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya: "Dan
Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan
yang baik." (QS al-Isra': 23)
Terkait ayat meniko,
wonten kesamaan dengan sebuah riwayat ingkang ditampilkan oleh Imam Abu Laits
As-Samarkandi wonten ing kitab Tanbihul Ghafilin:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَوْ عَلِمَ اللَّهُ
شَيْئًا مِنَ الْعُقُوقِ أَدْنَى مِنْ أُفٍّ لَنَهَى عَنْ ذَلِكَ، فَلْيَعْمَلِ
الْعَاقُّ مَا شَاءَ أَنْ يَعْمَلَ، فَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ، وَلْيَعْمَلِ
الْبَارُّ مَا شَاءَ أَنْ يَعْمَلَ فَلَنْ يَدْخُلَ النَّارَ
Artinya: "Baginda
Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Jika Allah mengetahui sesuatu dari durhaka yang
lebih rendah daripada 'uff' (kata-kata kasar), niscaya Allah akan melarangnya.
Maka hendaklah orang yang durhaka melakukan apa saja yang dia inginkan, karena
dia tidak akan masuk surga. Dan hendaklah orang yang berbakti melakukan apa
saja yang dia inginkan, karena dia tidak akan masuk neraka."
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Rasulullah saw
dalam sabdanya menegaskan betapa besarnya dosa durhaka kepada orang tua. Beliau
menyatakan bahwa seandainya Allah mengetahui bentuk durhaka yang lebih ringan
daripada sekadar mengucapkan kata “ah” atau berkata kasar kepada orang tua,
niscaya Allah akan melarangnya. Hal ini menunjukkan beleh durhaka kepada orang
tua merupakan perbuatan yang sangat tercela, yang dapat mendatangkan murka
Allah dan menghalangi seseorang untuk masuk surga.
Sebaliknya,
orang yang berbakti kepada kedua orang tua digambarkan sebagai mereka yang akan
memperoleh kebaikan dan pahala yang besar, serta terhindar dari siksa neraka,
meskipun mereka pernah melakukan kesalahan atau dosa lainnya. Ini menunjukkan
bahwa bakti kepada orang tua memiliki pengaruh positif yang luar biasa dalam
kehidupan seseorang, bahkan dapat menjadi jalan untuk memperoleh ampunan dan
rahmat Allah Ta’ala.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Diriwayatkan
dari beberapa sahabat Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda, “Kurangnya doa
untuk kedua orang tua dapat menyempitkan kehidupan seorang anak.”
Kemudian,
seseorang bertanya kepada sahabat tersebut, “Apakah seorang anak masih dapat
membuat orang tuanya ridha setelah mereka meninggal dunia?” Sahabat itu
menjawab, “Tentu, seorang anak dapat membuat orang tuanya ridha melalui tiga
cara.
Cara Pertama, menjadi anak yang saleh, karena tidak ada yang lebih
dicintai oleh orang tua selain kesalehan anaknya. Cara Kedua, menjaga
silaturahmi dengan kerabat dan sahabat orang tua. Ketiga, mendoakan
serta memohonkan ampunan bagi kedua orang tua lan bersedekah atas nama kedua
orangtua.”
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah ...
Demikian khutbah siang hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi
pengingat kita untuk selalu bisa menjaga bakti kita kepada kedua orangtua kita.
Aamiin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ
وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ
إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا،
أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ،
إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ
اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى
نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ
اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا،
وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا
آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا
فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ
بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ.
No comments:
Write komentar