Showing posts with label catatan harian. Show all posts
Showing posts with label catatan harian. Show all posts

Tuesday, September 24, 2024

Tukang Pijat yang Libur Memijat

 • Tukang Pijat yang Libur Memijat • 


"Saya tiap hari buka. Bahkan, jam 12 malam pun kalau ada yang membutuhkan bantuan saya memijat, saya usahakan bisa," ujar si Mbah tukang pijat.


"Mboten pegel, Mbah?" saya bertanya.


"Kecuali dino Jumat. Aku gak menerima pemijatan," jawab beliau.


"Lha, kenapa Mbah?"

"Yo, pengen istirahat toh, Cung. Awak iki yo menungso. Butuh istirahat," jawabnya lagi.


"Owh, tak kira ada larangan gitu, Mbah?" 🤣

"Lho, kalau Jumat Legi malah gak boleh sama guru saya. Aku tau nyoba memijat malam Jumat Legi. Awakku langsung looooro kabeh." 


🤔🤔🤔


===


Seorang khatib yang biasa mengisi khutbah Jumat, selalu siap sedia mengisi dimana saja. Tapi, khusus hari Jumat pasaran tertentu beliau tidak menerima.


Alasannya,

"Saya juga pengen istirahat," jawab beliau.


Masuk akal juga. Emang dikira jadwal khutbah Jumat setiap pekan itu gak "beban". Setiap 6 hari, dia harus menyiapkan materi baru untuk khutbah di masjid yang berbeda. Sebagai orang alim, pastinya menyajikan materi yang berbeda dari Internet. Butuh membuka-buka beberapa referensi kitab. Tentu saja, itu jadi tugas yang lumayan "menguras energi". 


Apalagi, musimnya pilkada begini (atau pilkades). Selain mencari materi yang bagus, sesuai dengan kapasitas jamaah, juga harus disaring supaya tidak menyinggung secara langsung.


"Saya juga merasa perlu jadi makmum. Sebagai sarana muhasabah diri--lewat menyimak khutbah orang lain. Bisa jadi, Allah menegur saya lewat materi khutbah orang tersebut," jelas beliau lebih lanjut.


===


Ada juga seorang kiai, yang siap mengisi undangan ceramah kapan saja. Asalkan tidak benturan dengan jadwal mengaji rutin yang sudah dicanangkan di pondok.


Babat, 24 September 2024

@mskholid


》niatnya nulis tadi melanjutkan bahasan soal "bisyaroh", lha kok cuma bahas tukang pijat. 😃

Sunday, September 22, 2024

Unsur Bisyaroh

 • Unsur Bisyaroh • 


Bisyaroh itu artinya bebungah. Sesuatu yang bisa bikin orang yang diberi gembira. Atau setidaknya menambah kebahagiannya. 


Oleh sebab itu, bisyaroh harus memenuhi dua unsur:


#1. Menambah Kebahagiaan


Misalnya, bagi kami guru di madrasah, TPQ, atau madrasah diniyah, tidak pernah berharap mendapatkan amplop bulanan dalam nominal besar--setara UMR pekerja pabrik.


Sehingga, ketika menerima amplop bulanan, timbul rasa bahagia. Sekalipun nominalnya tak seberapa. Alhamdulillah, bisa buat nambah-nambah beli LPG atau minyak goreng. 🤣 


Kan gak pernah berharap dapat lebih. Rerata juga punya pekerjaan sampingan; bisa jualan di toko, dagang online, petani, ternak ayam, ternak kambing, atau (mungkin) content creator. (Facebook Pro, misalnya--yang gajinya dolar itu). 😃


#2. Tidak Kurang Ekspektasi Standard 


Misalnya, harapan standardnya 300ribu. Eh, lha dikasihnya cuma 50 rebu. Kan bikin kecewa. Namanya bukan bisyaroh lagi.


Saya pernah nganter pengajian ke Sidoarjo. Oleh GPS, diarahkan lewat tol Bunder arah Mojokerto. Keluar tol, masih lumayan juga masuk-masuk jalan kecil. Ongkos tolnya hampir 70k sekali jalan.


Karena acaranya pagi hari, kami berangkat dari Lamongan sekitar jam 6 pagi. Kuatir telat. 


Usai acara, kami pulang.

Di dalam tol, amplop dibuka.

Isinya di luar dugaan. 

"Tiga ratus ribu." 

Saya kaget. Tapi, langsung menyusul dengan tertawa bahak. 🤣🤣🤣


Di luar eksepektasi, kan? 


Ya, sekalipun penceramah tidak pernah pasang tarif, minimal pengundang itu menyesuaikan jarak dan transportasinya.


Misalnya dari Lamongan ke Sidoarjo. 

Anggap saja rinciannya sebagai berikut:

- Tol PP : 140.000

- Bensin : 150.000 

- Sopir : 100.000 

- Sewa Mobil : 200.000 

Total : 590.000 buat operasional saja.


Belum termasuk, jika pengundang niat ngasih bisyaroh pada penceramah. 


Lha, Ustadz.

Kan mobilnya milik penceramah sendiri. Kok dihitung bayar?


Ya, anggap aja bayar sewa. Kan penceramah itu beli mobilnya juga terpaksa kredit. Karena harus sering memenuhi undangan ceramah, jadi harus punya mobil operasional sendiri. Bisa dibayangkan ribetnya jika sewa rental. 


Tambah ribet lagi jika minta dijemput. Apa cost-nya nggak lebih membengkak?


Penceramah memang tidak memasang tarif. Tapi, setidaknya pengundang memperkirakan sesuai jarak dan transportasinya. Urusan nominal tambahannya, itulah bebungah. 


Jugo, 21 September 2024

@mskholid 


~ ikutan nulis soal "bisyaroh" gara-gara baca status teman saya yang nge share soal bisyaroh ini. Masyhari

Sunday, April 14, 2024

Caranya Hemat

• Caranya Hemat • 

Suatu ketika, seorang ibu rumah tangga sowan ke rumah guru kami. Beliau curhat tentang kesulitan keuangan rumah tangganya. Padahal, suaminya sudah kerja. Dia--sebagai istri--juga ikut bekerja.

"Kok kurang terus nggeh, Mbah?" 

"Kudu hemat," jawab Mbah singkat.

"Maksudnya bagaimana?" tanya sang tamu.

"Hemat itu mudah. Caranya; bagaimana mengatur keuangan agar sekeluarga bisa kenyang, namun tetap bisa menyisihkan uang untuk tabungan," jawab guru. 

Misalnya, makan 3x sehari.

Jika sarapan, makan siang, dan makan malam lauknya pilih-pilih harus daging ayam, kambing, atau ikan tongkol, ya kemungkinan besar gak bisa saving. Malah bisa jebol keuangan keluarga Anda.

Coba diatur.

Dalam 3x makan itu, ada yang pakai tempe, telur, dan satunya ayam.

Atau besok lagi diatur; tempe, telur, dan daging. 

Atau kalau mau saving lebih banyak, coba diatur menunya. Pagi tempe, siang pindang, malam telur atau ikan asin. Tetap bisa kenyang kan? Bisa.

Itulah tugas ibu. Sebagai pengatur keuangan keluarga. Anak itu kan opo jare wong tuwone. Menu favorit anak2 juga biasanya mengikut pada menu yang disediakan orangtuanya.

Kalau mau hemat dan tidak kekurangan, jangan malah dibiasakan beli makan di luar terus menerus. 

Coba hitung, anggota keluarga 4 orang. Ayah, Ibu, 2 Anak.

Pemasukan bulanan 5 juta.

Setiap hari makan 3x beli di luar.

1 porsi makan anggap saja 15.000.

Maka, hitungannya begini:

4 orang x 15.000 = 60.000/orang 

Makan 3x sehari 》60k x 3 = 240.000/hari

1 bulan 》240.000 x 30 = 7.200.000/bulan.

Itu utk pengeluaran makan saja, sebulan sudah begitu. 7.2juta--jauh lebih besar daripada penghasilan bulanan keluarga itu. Belum lagi bayar listrik, kebutuhan sekolah, pulsa/paket, bensin, PAM, dan lain-lain.

Itu gambaran kasarnya.

Pasti ada yang komen:

"Saya mah gak pernah mikir begituan. Buktinya cukup-cukup saja." 

Nanti saya jawab,

"Berarti Anda memang kaya. Saya pinjam 10 juta kalau begitu." 

》》》mungkin bersambung tulisan berikutnya: "Mengapa Harus Ada Saving?"

PP Cahaya Quran Babat,

Ahad, 14 April 2024

@mskholid 

Ajari Anak Mengelola Keuangan


• Ajari Anak Mengelola Keuangannya • 

Mayoritas anak belum melek literasi finansial. Momen Idul Fitri bisa jadi sarana pembelajaran untuk anak mengelola keuangannya. Dimana mereka pada pegang uang banyak. Hasil perolehan THR dari pakde, paklek, dan pak haji.

Sebab itu, anak harus mulai diajari. Bagaimana mempergunakan uang yang dimiliki itu supaya lebih berguna untuk masa depannya.

Karena merasa itu uang "milik pribadi" mereka, biasanya agak sulit diminta orangtuanya. 

"Wong duitku dewe kok, suka-suka aku dong, Maaa, mau dipake buat apa," mungkin seperti itu jawabannya. 

Ada yang pengen beli HP baru. Beli sepeda listrik. Makan-makan yang mahal. Bahkan, top up diamond atau chip untuk main game. Dan lain sebagainya. 

Di sinilah, peran orangtua mengajarkan anak bagaimana menggunakan uang secara BIJAK. Jangan sampai "kaya" mendadak, tapi miskin juga mendadak.

Sependek pengamatan saya, orang sukses secara finansial itu tidak sekadar yang mampu menghasilkan banyak uang. Tapi, juga mereka yang mampu mengatur pengeluaran dengan bijak. 

Istilah pepatahnya tidak:

BESAR PASAK DARIPADA TIANG.

Gegara boros, asal beli untuk konsumtif (yang langsung habis) uang bisa habis pula seketika. 

Uang THR harus dialokasikan dengan baik. Investasi terbaik untuk masa depan adalah leher ke atas (baca: OTAK). Jika otaknya penuh ilmu dan skill, di masa depan anak tidak akan kesulitan survive--sekalipun bapak-ibunya sudah tua atau meninggal.

Makanya, training-training yang menjamin peningkatan kualitas itu mahal-mahal bayarnya. Misalnya training investasi & finansial Pak Tung Desem itu bisa belasan hingga puluhan juta harganya. 

PP Cahaya Quran, 

Ahad, 14 April 2024 

@mskholid

Saturday, April 13, 2024

Bahaya Mengintai di Balik THR Hari Raya


• THR Hari Raya • 

Zaman saya kecil, jarang ada orang bagi-bagi uang saat hari raya. Dulu, saat bertamu dikasih jajanan oleh tuan rumah (dimasukkan saku) atau permen, udah sangat bahagia.

Sekarang, ekonomi meningkat. Semakin banyak orang sejahtera. Yang kehidupannya meningkat jauh dibandingkan kakek-neneknya dulu. 

Tradisi pun berubah. Generasi yang makin sejahtera punya tradisi baru. Bagi-bagi amplop THR. Angpau kalau pinjam istilah etnis tetangga.

Pasaran nilai angpau meningkat. Jika dulu di kisaran 5-10 ribu. Hari ini sudah mencapai 20-50k. Bahkan, 100k utk anak dari keluarga dekat. 

Di sisi lain, bahaya mengintai. 

Anak-anak memperoleh uang dalam jumlah besar dengan begitu mudahnya. Yang mudah datang, kerapkali enteng pula keluarnya.

Saat pegang uang besar tanpa pengawasan orangtua, godaan besar juga datang.

Apa itu?

#1 - Rokok

Tentu saja mudah sekali beli rokok dengan modal uang banyak di saku. Walaupun ada aturan anak kecil dilarang beli rokok di In****t, nyatanya tetap saja bisa beli. Apalagi belinya di warung-warung kopi. Jauh lebih mudah.

Toh, itu tempat tongkrongan anak2 sehari-hari numpang wifi--untuk mabar.

#2 - Diamond dan Robux

Bagi pecandu Free Fire atau Mobile Legend, Diamond adalah harta berharga. Sangat mendukung meningkatnya level permainan. Bagi penikmat Roblox, punya banyak robux seperti orang kaya di dunia nyata.

Semuanya bisa dibeli (top up) dengan mudah di Indo**** atau Alf****. 

Bagi anak yang pengen meningkat levelnya dengan cepat, top up pakai uang ratusan ribu akan jadi pilihan mudah. Toh, uangnya dipegang sendiri. Gak ketahuan orangtuanya. 

#3 - Chip

Bagi pemain scater (atau apa itu nama permainannya), chip bagaikan uang di dunia nyata. Bisa dibeli dan dijual--jika menang. Coba cek di marketplace, banyak orang jualan chip. Top up di Indo**** juga mudah.

Game yang berisi bermacam permainan; poker, scater, mahyong, remi, kopek, dll ini laiknya judi di dunia maya. Sebab, semua permainannya membutuhkan chip sebagai taruhan. Banyak juga cerita orang terjebak utang pinjol, gegara banyak kalah main scater ini.

Garasi Cafe & Steak Babat

Sabtu, 13 April 2024

Sunday, January 28, 2024

Penceramah Juga Manusia

 • Penceramah Juga Manusia •


Panitia pengundang penceramah itu kadang tidak jujur dengan situasi sebenarnya.

Begini contohnya:


#1

Bu Nyai, ini jamaah biasanya habis isyak sudah datang. Acaranya nggak lama-lama. Mohon habis maghrib sudah berangkat dr rumah. Biar cepat selesai.


Fakta:

Nyampe lokasi, jamaah baru datang.

Acara baru dimulai jam 19.45.

Masih ada sholawatan juga, plus sambutan. 

Ternyata sekitar jam 21.15 baru mulai ceramah.

Saran: berikan saja fakta sebenarnya, kami akan menyesuaikan. 


#2

Bu Nyai, nanti bisa berangkat pagi-pagi ya.

Soalnya sekitar jam 9 langsung naik mauidhoh.

Maksimal jam 11 sudah harus selesai, karena ini tempatnya di masjid. Harus selesai sebelum zuhur.


Fakta:

Tiba lokasi 08.30, acara baru mulai.

Sambutan atas nama ini itu buanyak sekali. 🤔

Jam 10.45 masih ada sambutan terakhir.

Lha, terus pengajiannya disuruh ngisi apa?

Wong sudah dipesan; jam 11.00 harus selesai.

Apa salam saja terus pulang?


Saran:

Jujur saja, apa adanya.

Karena biasanya penceramah itu mengisi di banyak tempat. Terkadang, malamnya pulang larut. Paginya harus berangkat lagi. 


Mestinya masih bisa agak longgar dan istirahat pagi hari itu, gara-gara "dibujuk-i" panitia, harus buru-buru berangkat.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)