Saturday, January 25, 2025

Pengen Pulang

 Ada santri baru. Pindahan dari Jombang. Katanya tidak kerasan di sana. Tiap hari nangis. Akhirnya, ortunya pun inisiatif bawa kembali pulang. Tapi, tetep harus mondok. Dipindahkanlah ke CQ. 

Seminggu setelah di CQ, dia sakit panas. Panas biasa. Sehingga cukup dirawat di UKS dan diberikan obat standard toko. 

Hari kedua, saya sambang ke UKS. Dia minta pulang. Alasannya sakit. 

"Emang kenapa kok pulang?"

"Sakit," jawabnya.

"Gak boleh pulang. Sakitnya gak parah kok," jawab saya. 

"Kenapa gak boleh?"

"Nanti kamu gak mau kembali ke pondok."

"Ustadz gak percaya. Saya kasih tau ya, ibumu itu lebih seneng kamu tinggal di pondok saja daripada pulang-pulang lagi," 

Ternyata, malamnya dia sudah sehat lagi. Kembali sholat berjamaah, ngaji, dan jajan di kantin.  

Friday, January 24, 2025

Khutbah Jumat tentang Sholat - Bulan Rajab

 Khutbah I

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،   

أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا المسلمون، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،

قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ.

Wonten ing kesempatan ingkang minulyo meniko, bolak-balik khotib mboten bosenuntuk terus berwasiat terhadap diri pribadi khatib lan mugi-mugi sumerambah dumateng manah dan pribadi jamaah sedoyo. Anggen kitho netepi takwa dumateng Allah SWT; kaleyan sebenar-benarnya takwa. Amergi, ukuran manusia terbaik di sisi Allah mboten dinilai kaleyan harta lan kekayaan, mboten dinilai kaleyan tingginya pangkat lan jabatan, ananging hanya dipun nilai kaleyan seberapa besar dan kuat tingkat ketakwaan kita kepada Allah SWT. Yakni, dengan cara melaksanakan sedoyo perintahipun Gusti Allah lan nebihi sedoyo larangan-laranganipun Allah SWT.

 

Hadirin jamaah rahimakumullah...

Sak meniko kita wonten di ujung bulan Rajab. Salah satu bulan mulia, ingkang pada bulan Rajab meniko wonten peristiwa besar; yakni Isro’ Mi’roj Baginda Rasulullah saw. Wonten ing kesempatan itulah, Baginda Rasulullah saw mendapatkan perintah kewajiban sholat 5 waktu, ingkang dados kewajiban kita Umat Islam hingga saat meniko.

Shalat merupakan tiang agama. Sami kaleyan bangunan ingkang kokoh, pasti didasari dengan tiang yang kuat dan kokoh pula. Begitu pula dengan agama seorang Muslim, bakal dados kuat lan kokoh manakala piyabak e istiqamah dalam ngelampahi kewajiban shalat.

Keranten meniko, menjaga shalat 5 waktu merupakan kewajiban ingkang mboten saget ditawar-tawar lagi. Apapun keadaan kita, baik di kendaraan, pesawat, kereta api, atau bahkan dalam keadaan sakit, kewajiban sholat masih tetap harus dilakukan. Allah SWT berfirman:

   حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ۝٢٣٨  

Artinya, “Peliharalah semua shalat fardlu dan salat Wusā. Berdirilah karena Allah (dalam shalat) dengan khusyuk.” (QS Al-Baqarah: 238).  

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Syekh Nawawi Al-Bantani wonten ing kitabnya Marah Labid menjelaskan bahwa ayat dalam surat Al-Baqoroh di atas memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga shalat dengan cara menyempurnakan rukun dan syarat-syaratnya. Wonten ing penjelasannya, beliau menyebutkan bahwa ada dua makna penting dalam menjaga shalat.  

Makna pertama, inggih meniko penjagaan yang berhubungan langsung antara hamba dengan Allah.

Lewat ayat tersebut, seakan-akan dikatakan: “Jagalah shalat yang diperintahkan kepadamu, niscaya Allah akan menjagamu karena engkau menjaga perintah-Nya.”  

Maksudipun, tiyang ingkang saget menjaga shalatnya dengan baik, mongko bakal mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Allah SWT bakal menjaganya saking hal-hal buruk yang tidak disukai.

Makna kedua, inggih meniko penjagaan yang berhubungan antara seseorang dengan shalat itu sendiri. Seolah-olah dikatakan: “Jagalah shalatmu, niscaya shalat itu akan menjagamu.”  

Perkataan meniko, nuduhaken beleh shalat nggadahi peran luar biasa, amergi shalat adalah ibadah yang Allah SWT nyatakan mampu mencegah seseorang dari perbuatan keji dan tercela. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah al-Ankabut:   وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ    

Artinya, “Tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-'Ankabut [29]: 45).  

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Masih dalam kitab yang sama, Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa shalat nggadahi kekuatan kangge mencegah seseorang saking dua hal. Pertama, shalat mencegah dari perbuatan keji yang ditafsirkan sebagai ta’thil utawi atheisme, yaitu pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan. Kedua, shalat mencegah saking perbuatan munkar yang ditafsirkan sebagai kemusyrikan, yaitu keyakinan adanya Tuhan selain Allah SWT.

Saking penjelasan meniko, saget kita pahami beleh shalat benar-benar menjadi tiang agama. Shalat bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan ibadah yang di dalamnya terkandung makna tauhid ingkang bakal menguatkan keimanan kita

Keranten meniko, tidaklah mengherankan jika dalam Islam shalat diibaratkan sebagai tiang. Sebab, jika tiang ini roboh, maka bangunan yang dibangun pun akan runtuh. Demikian pula agama; menawi mboten diperkuat dengan tiangnya, yaitu shalat, maka lambat laun ia akan goyah dan roboh. Na’udzubillah.  

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Untuk menunjukkan betapa pentingnya posisi sholat dalam ibadah, wonten ketentuan beleh amal perbuatan seseorang akan diterima oleh Allah SWT jika shalatnya benar. Sebagaimana sabda Baginda Rasulullah SAW:

   أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ  

Artinya: “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.” (HR. Tirmidzi).  

Rasulullah SAW ugi bersabda :

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟

Artinya: “Bagaimana pendapat kalian jika ada sungai di depan pintu rumah seseorang, dan ia mandi di sana lima kali sehari? Apakah masih ada kotoran yang tersisa di tubuhnya?”

Para sahabat menjawab, “Tidak ada.” Rasulullah SAW kemudian bersabda:

فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا

Artinya: “Begitulah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus dosa-dosa melalui shalat tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Melalui hadits ini, Rasulullah SAW menggambarkan bahwa shalat lima waktu adalah cara Allah SWT membersihkan dosa-dosa kecil yang kita lakukan setiap hari. Shalat menjadi sarana kangge menyucikan diri, sebagaimana mandi lima kali sehari membuat tubuh kita bersih dari kotoran.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Demikianlah khutbah singkat pada siang hari ini. Mugi-mugi nopo ingkang disampaikan bermanfaat kangge kita sedoyo, lan Mugi-mugi Allah SWT senantiasa menjadikan kita serta keluarga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang istiqamah dalam menjaga shalat. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ.

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا  اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ  

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ


Sunday, November 24, 2024

Pengurus ENU Tidak Netral

Di grup warga Enu desa kami, terpecah menjadi 2 arus. Arus pertama mendukung pasien 01 yang diklaim sebagai representasi Enu. Pasangan tersebut berasal dari PKB - PSI, yang juga didukung Demokrat. 

Sementara arus satunya mengarah pada paslon 02. Petahana yang didukung mayoritas partai lainnya. Paslon ini diklaim tidak Enu, dan tidak memperjuangkan kepentingan Enu.

Selama beberapa pekan, di grup selalu disesaki narasi-narasi menyudutkan 02. Dari berbagai sisi--terutama non Enu nya. Bahkan, ada narasi menganggap yang tidak milih 01, Enunya dipertanyakan, karatan, wong angel, atau bahkan berkhianat pada Enu.

Narasi yang menyakitkan sebenarnya. Urusan pilkada sesaat--yang kita semua ini sebenarnya hanya jadi bamper. Jadi mesiu yang akan dilupakan begitu ditembakkan, kok bisa-bisanya ngatain orang lain yang bikin panas begitu.

Saya termasuk yang menahan diri. Semakin dilayani, semakin menjadi-jadi. Itu tipe orang demikian. 


Sabtu, 23 Nopember 2024. Lagi-lagi muncul postingan keras yang menyakitkan. Akhirnya, Pak Haji Aris posting. Beliau mengarahkan agar warga Enu tidak mudah menuduh macam2 terhadap warga lainnya yang tidak satu pilihan. Enu secara organisasi juga netral. Beliau juga menshare SK Organisasi tentang netralitas Enu. Khusus anggota yang menjadi timses, atau menjadi calon, maka secara otomatis statusnya non aktif sementara dari kepengurusan.

Haji Kisbul, pak RT, muncul juga di grup. Mulai posting yang mengarahkan agar pendukung 01 segera bikin grup sendiri yang fokus untuk kemenangan 01. Bukan posting² di grup warga NU.


Saya menambahi:

Pilihan politik jangka pendek, tidak sama sekali menunjukkan bahwa NU kita lebih baik daripada orang lain. Sebaliknya, mendukung paslon lain di Pilkada juga tidak menjadi bukti bahwa kadar keNuan kita sudah berkurang. 


Pak Haji Aris dan H Kisbul melanjutkan chat di WA grup dengan tema kenetralan NU dan posting video Kiai Ghofur, Kiai Ma'shum, hingga Pak Yes yang menjadi sambutan tuan rumah haul PP Nurus Siroj.


Eh, 

Yang mengejutkan, setelah itu, admin langsung menutup komentar di grup. Hanya admin yang diatur boleh posting di grup. 


Tuesday, September 24, 2024

Tukang Pijat yang Libur Memijat

 • Tukang Pijat yang Libur Memijat • 


"Saya tiap hari buka. Bahkan, jam 12 malam pun kalau ada yang membutuhkan bantuan saya memijat, saya usahakan bisa," ujar si Mbah tukang pijat.


"Mboten pegel, Mbah?" saya bertanya.


"Kecuali dino Jumat. Aku gak menerima pemijatan," jawab beliau.


"Lha, kenapa Mbah?"

"Yo, pengen istirahat toh, Cung. Awak iki yo menungso. Butuh istirahat," jawabnya lagi.


"Owh, tak kira ada larangan gitu, Mbah?" 🤣

"Lho, kalau Jumat Legi malah gak boleh sama guru saya. Aku tau nyoba memijat malam Jumat Legi. Awakku langsung looooro kabeh." 


🤔🤔🤔


===


Seorang khatib yang biasa mengisi khutbah Jumat, selalu siap sedia mengisi dimana saja. Tapi, khusus hari Jumat pasaran tertentu beliau tidak menerima.


Alasannya,

"Saya juga pengen istirahat," jawab beliau.


Masuk akal juga. Emang dikira jadwal khutbah Jumat setiap pekan itu gak "beban". Setiap 6 hari, dia harus menyiapkan materi baru untuk khutbah di masjid yang berbeda. Sebagai orang alim, pastinya menyajikan materi yang berbeda dari Internet. Butuh membuka-buka beberapa referensi kitab. Tentu saja, itu jadi tugas yang lumayan "menguras energi". 


Apalagi, musimnya pilkada begini (atau pilkades). Selain mencari materi yang bagus, sesuai dengan kapasitas jamaah, juga harus disaring supaya tidak menyinggung secara langsung.


"Saya juga merasa perlu jadi makmum. Sebagai sarana muhasabah diri--lewat menyimak khutbah orang lain. Bisa jadi, Allah menegur saya lewat materi khutbah orang tersebut," jelas beliau lebih lanjut.


===


Ada juga seorang kiai, yang siap mengisi undangan ceramah kapan saja. Asalkan tidak benturan dengan jadwal mengaji rutin yang sudah dicanangkan di pondok.


Babat, 24 September 2024

@mskholid


》niatnya nulis tadi melanjutkan bahasan soal "bisyaroh", lha kok cuma bahas tukang pijat. 😃

Sunday, September 22, 2024

Unsur Bisyaroh

 • Unsur Bisyaroh • 


Bisyaroh itu artinya bebungah. Sesuatu yang bisa bikin orang yang diberi gembira. Atau setidaknya menambah kebahagiannya. 


Oleh sebab itu, bisyaroh harus memenuhi dua unsur:


#1. Menambah Kebahagiaan


Misalnya, bagi kami guru di madrasah, TPQ, atau madrasah diniyah, tidak pernah berharap mendapatkan amplop bulanan dalam nominal besar--setara UMR pekerja pabrik.


Sehingga, ketika menerima amplop bulanan, timbul rasa bahagia. Sekalipun nominalnya tak seberapa. Alhamdulillah, bisa buat nambah-nambah beli LPG atau minyak goreng. 🤣 


Kan gak pernah berharap dapat lebih. Rerata juga punya pekerjaan sampingan; bisa jualan di toko, dagang online, petani, ternak ayam, ternak kambing, atau (mungkin) content creator. (Facebook Pro, misalnya--yang gajinya dolar itu). 😃


#2. Tidak Kurang Ekspektasi Standard 


Misalnya, harapan standardnya 300ribu. Eh, lha dikasihnya cuma 50 rebu. Kan bikin kecewa. Namanya bukan bisyaroh lagi.


Saya pernah nganter pengajian ke Sidoarjo. Oleh GPS, diarahkan lewat tol Bunder arah Mojokerto. Keluar tol, masih lumayan juga masuk-masuk jalan kecil. Ongkos tolnya hampir 70k sekali jalan.


Karena acaranya pagi hari, kami berangkat dari Lamongan sekitar jam 6 pagi. Kuatir telat. 


Usai acara, kami pulang.

Di dalam tol, amplop dibuka.

Isinya di luar dugaan. 

"Tiga ratus ribu." 

Saya kaget. Tapi, langsung menyusul dengan tertawa bahak. 🤣🤣🤣


Di luar eksepektasi, kan? 


Ya, sekalipun penceramah tidak pernah pasang tarif, minimal pengundang itu menyesuaikan jarak dan transportasinya.


Misalnya dari Lamongan ke Sidoarjo. 

Anggap saja rinciannya sebagai berikut:

- Tol PP : 140.000

- Bensin : 150.000 

- Sopir : 100.000 

- Sewa Mobil : 200.000 

Total : 590.000 buat operasional saja.


Belum termasuk, jika pengundang niat ngasih bisyaroh pada penceramah. 


Lha, Ustadz.

Kan mobilnya milik penceramah sendiri. Kok dihitung bayar?


Ya, anggap aja bayar sewa. Kan penceramah itu beli mobilnya juga terpaksa kredit. Karena harus sering memenuhi undangan ceramah, jadi harus punya mobil operasional sendiri. Bisa dibayangkan ribetnya jika sewa rental. 


Tambah ribet lagi jika minta dijemput. Apa cost-nya nggak lebih membengkak?


Penceramah memang tidak memasang tarif. Tapi, setidaknya pengundang memperkirakan sesuai jarak dan transportasinya. Urusan nominal tambahannya, itulah bebungah. 


Jugo, 21 September 2024

@mskholid 


~ ikutan nulis soal "bisyaroh" gara-gara baca status teman saya yang nge share soal bisyaroh ini. Masyhari

Thursday, August 15, 2024

[Khitobah] Sholatlah Sebelum Disholatkan


 Assalamu'alaikum wr wb.

Teman-teman sekalian yang berbahagia,

Pada kesempatan kali ini saya hendak menyampaikan tentang kewajiban sholat 5 waktu. Ada satu pesan yang sering sekali kita temukan di dinding-dinding sekolah, di bak truk, maupun di lingkungan masyarakat tentang pentingnya sholat.

Pesan tersebut ialah: “Sholatlah Sebelum Disholatkan”

Pesan ini mengingatkan kita sebagai seorang muslim, agar jangan sampai meninggalkan sholat. Sesibuk apapun kita dalam sehari-hari. Baik sibuk bekerja, atau sibuk menuntut ilmu. Sholat 5 waktu menjadi kewajiban utama yang tidak boleh dilewatkan.

Apalagi, posisi kita saat ini sebagai santri. Banyak waktu longgar yang kita miliki. Tentu saja amat naif jika sampai tidak melaksanakan sholat.

Teman-teman sekalian yang dirahmati Allah,

“Sholatlah Sebelum Disholatkan”

Pesan ini mengingatkan kita aktivitas terakhir kita di dunia ialah DISHOLATKAN, sebelum resmi dimasukkan ke liang kubur dan ditimbun dengan tanah yang bertumpuk-tumpuk. Bisa kita bayangkan andai itu terjadi. Tak ada lagi kesempatan untuk beribadah, tak ada kesempatan melaksanakan sholat, tak tersisa lagi waktu kita untuk melakukan aneka amal sholeh.

Kenapa?

Karena tubuh kita sudah terbujur kaku. Dibungkus dengan kain kafan berwarna putih. Dan diikat dengan tali. Saat itulah, yang tersisa dan menjadi penyelamat hidup di alam kubur hanyalah amal ibadah dan sholat kita selama di dunia.

Teman-teman sekalian yang dirahmati Allah,

“Sholatlah Sebelum Disholatkan”

Nabi Muhammad saw bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ

“Sesungguhnya, amalan pertama yang dihisab pada hari kiamat kelak adalah sholat. Jika sholatnya baik, maka dia termasuk orang yang beruntung dan selamat. Jika sholatnya rusak, maka dia termasuk orang yang gagal dan merugi.”

Hadits ini menjelaskan dengan gamblang bahwa sholat 5 waktu yang kita laksanakan sehari-hari menjadi penentu selamat atau apesnya kita di akhirat kelak. Ketika para malaikat melakukan penghitungan amal, dan melihat sholat kita baik, maka bisa dipastikan jalan kita akan lancar dan berbahagia di akhirat.

Sebaliknya, jika sholat kita buruk, maka akan dilakukan pemeriksaan yang rinci terhadap amalan-amalan kita lainnya. Tentu saja ini sangat menyulitkan diri sendiri.

Teman-teman sekalian yang dirahmati Allah,

Cara yang bisa kita lakukan supaya amalan sholat kita baik adalah:

1.   Satu, bergegas mengambil wudhu begitu mendengar azan.

2.   Dua, melakukan sholat sunnah qobliyah.

3.   Tiga, duduk dan sholat berjamaah di shaf terdepan

4.   Empat, menunggu sholat berjamaah dengan membaca pujian atau nderes Alquran

5.   Lima, melaksanakan sholat dengan tertib dan tidak ramai.

Jika kelima cara ini kita lakukan sehari-hari, maka insya Allah akan tercatat sebagai orang yang baik amalan sholatnya. Semoga Allah mengaruniai kita semua mati husnul khotimah dan bertemu kembali kelak di surga-Nya. Amin ya Rabbal alamin...

Sekian pidato saya kali ini, semoga bermafaat.

Wassalamualaikum wr wb.


Wednesday, August 7, 2024

Menantu Kelas Berat


Menantu Kelas Berat • 

Abah nambah unduh mantu lagi hari ini. Rabu, 7 Agustus pagi, pria asal Beru - Babat hadir menjadi bagian keluarga. Mempersunting anak ketiga Abah; Aridina Akmalia.


Ada satu hal yang jadi guyonan keluarga Bani Imron. Tiga menanti cowok, kok kelas berat semuanya. Bukan berat isi tasnya, tapi berat tubuhnya. Kalau ikut tinju semuanya masuk kelas heavy weight. 🤩


Gak ada kriteria khusus bagi Abah untuk sosok menantunya secara fisik. Kurus, atletis, one pack, six pack, atau kelas berat. Bagi beliau, semuanya sama saja. Yang penting soleh, keluarganya baik, dan komitmen menjaga dan merawat putri tercintanya.


Ini mungkin juga kebetulan. Wong saya--sebagai menantu pertama, dulu awal ke Babat juga gak sebulat ini (lihat foto terakhir). Mungkin kebanyakan konsumsi makan-makanan bergizi--berkat oleh è ngaji, jadinya membengkak seperti ini. 🤣


Babat, 7 Agustus 2024

PP Cahaya Quran Babat

@mskholid

Saturday, July 27, 2024

Menghitung Prospek Hafal Quran


• Menghitung Prospek Hafal Quran • 

Ini kelas ngaji yang saya ampu. Beragam anaknya. Ada yang masih kelas MI, ada kelas MA, ada anak sendiri, ada yang sudah hafal 3 juz, ada hafal 4 juz, ada yang proses tahsin, ada juga yang paling 'mbeler'; jadi dipindah ke kelas saya.

Sebelum memulai ngaji, di pekan kemarin saya sampaikan ke semua anak--khususnya yang melanjutkan tahfidz. Terkait hitung-hitungan berapa juz Quran nanti mereka akan hafal setelah lulus dari CQ.

Pertama, ¼

Jika setiap hari setor ¼ halaman, maka butuh 4 bulan untuk khatam 1 juz. (Ngaji per bulan 20 hari). Berarti, dalam 1 tahun bisa punya hafalan 2,5 juz; dipotong masa libur dan murojaah. Jika sekarang kelas 8, maka lulus kelas 9 nanti sudah punya celengan 5 juz. Ditambah hafalan hari ini. Tinggal ditotal.

Kedua, ⅓

Jika setiap hari setor ⅓ halaman, dibutuhkan waktu 3 bulan untuk menyelesaikan 1 juz. Berarti, dalam 1 tahun bisa punya hafalan sekitar 4 juz--dipotong libur dan murojaah.

Jika sekarang kelas 8, maka lulus kelas 9 SMP sudah punya celengan hafal 8 juz. 

Ketiga, ½

Jika setiap hari setor ½ halaman, dibutuhkan waktu 2 bulan untuk menyelesaikan 1 juz. Berarti dalam 1 tahun bisa punya hafalan 5 juz. 

Sekarang kelas 8, besok lulus kelas 9 sudah punya 10 juz.

Jika 1 halaman?

Silakan hitung sendiri.

Tergantung kalian.

Mau pilih yang mana?

Sanggup yang mana?

Kuncinya di istiqomah dan keseriusan.

Ingat, 

من جد وجد

Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan menemukan (keberhasilan).

PP Cahaya Quran, 27 Juli 2024

@mskholid 

Note:

- Ngaji per hari : 2x pertemuan 

- 1x pertemuan ±45 menit - 1 jam 

- 1 bulan ngaji sekitar 4 pekan [5 hari tiap pekan]

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)