• Kiai Kok Sarungnya BHS? ‼️
Sarung merk BHS adalah simbol kemewahan untuk kalangan bersarung. Harganya memang rata-rata jutaan. Tapi, itu dulu--zaman sebelum negara api menyerang.
Hari ini sudah tidak lagi.
Sejak negara api runtuh, BHS mengubah strategi bisnisnya. Dia mulai bikin produk sarung bermerk BHS dengan harga-harga terjangkau. Ada yang kisaran 300 ribu, 500 ribu, dan 700 ribu. Yang jutaan masih tetap ada. Diversifikasi pasar.
Tentu saja kualitasnya berbeda jauh dengan yang di atas 1 juta. Bahkan, bisa dibilang BHS yang harganya 500 ribuan itu kualitasnya di bawah Sarung merk lainnya dengan harga lebih rendah. Tapi, dia kan jual merk, jual gengsi. Apalagi desain sarungnya disesuaikan untuk mendukung gengsi itu.
Misalnya, dengan memasang merk tulisan BHS di bagian depan Sarung. Tujuannya, supaya merk sarung itu langsung kelihatan (terbaca jelas) dari depan tulisan BHS-nya. Saat bertemu orang, maupun saat berpoto bersama. 😅
Kiai Bisa Pakai BHS?
Sependek pengamatan saya, yang biasanya pakai sarung merk BHS mahal itu santri (alumni pesantren) yang sudah sukses jadi pengusaha. Dia kaya, punya duit banyak. Jadinya, beli sarung juga yang nyaman dan awet dipakai.
Sebagai santri,
Biasanya merasa berhutang budi pada gurunya, pada kiainya. Karena sudah dididik, ditempa bertahun-tahun sehingga menjadi sosok tangguh seperti sekarang. Dia merasa harus sedikit membalas budi gurunya (kiainya).
"Mosok aku sarungan BHS, kiai-ku cuma sarungan W*****r. Kan gak layak," begitu biasanya yang ada di pikiran santri sukses itu.
Maka, belilah dia sarung BHS sejenis yang dia pakai. Yang harganya mahal-mahal itu. Atau bahkan, dibelikannya yang lebih baik dan mahal. Sebab, dia merasa kesuksesannya hari ini tidak lepas dari jasa didikan dan doa dari gurunya/kiainya.
Dari situlah, timbul rasa bangga dan bahagia bagi santri--sekadar sedikit mampu memberikan kenangan untuk gurunya (kiainya).
Kalau disuruh milih, pakai uang pribadi, antara;
• Beli BHS yang harganya jutaan, atau
• Beli sarung ratusan ribu dengan kenyamanan yang sama,
Saya kira semua kiai akan memilih yang kedua. Karena seorang kiai sudah selesai dengan dirinya; tidak butuh penghormatan, tidak gila gengsi dan pengakuan dari orang lain. Sarung apapun yang dipakai, sama sekali tidak mengurangi derajatnya.
Kranji, 16 Oktober 2025
@mskholid