Menguak Misteri Dukun Santet di Banyuwangi
~ Penyambung Suara Rakyat di TV One ~
Disebut, pelakunya berpenampilan ninja
Muncul malam-malam, saat situasi sepi dan gelap
Apa gerangan yang terjadi?
Apa motifnya?
Siapa sebenarnya ninja-ninja itu?
Saya tak tau.
Saya hanya mengulik sedikit, bahwa ketakutan terhadap ninja hitam itu juga pernah merayap di benak kami---saya khususnya, dan santri di pondok kranji.
Seingat saya, saat musim ninja sedang rame
Saya masih sekolah di tingkat MTs
Belum tinggal di pondok
Tapi, sering menginap di lingkungan pondok
Pembantaian "dukun santet" tidak hanya terjadi di Banyuwangi
Tapi, juga menyebar ke Jawa Tengah dan Jawa Barat
Pondok tempat saya tinggali dulu juga ikut bersiap siapa.
Saya ingat, ada instruksi dari lurah pondok agar santri senior berjaga malam secara bergantian
Begitu seterusnya setiap hari hingga subuh
Pernah suatu malam, pondok kami kedatangan ninja
Benar tidaknya kedatangan ninja, saya kurang mengerti.
Menurut cerita kang-kang yang ikut berjaga,
Si ninja masuk ke lingkungan pondok, dengan cara meloncat dan berjalan di atap asrama
Dengan suara halus, tanpa didengar santri.
Ada yang bilang, targetnya adalah kiai kami.
Namun, gerakan si ninja bisa didengar oleh Gus Pondok (putranya Kiai), yang langsung loncat ke atap dan mengejar si ninja.
Ninja pun langsung kabur.
Yang bikin merinding masyarakat, adalah informasi yang berkembang bahwa ninja-ninja itu menyamar sebagai orang gila waktu siangnya.
Indikasinya, tiba-tiba saja jumlah orang gila di lingkungan kami meningkat dari biasanya.
Maka, timbullah rasa ncuriga tiap bertemu orang asing
Suasana yang amat tidak nyaman.
Babat, 28 Pebruari 2017
@mskholid
@ruanginstalasi
Tuesday, February 28, 2017
Dukun Santet Banyuwangi
About Shorih Kholid
Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adv.
IKLAN
Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)
No comments:
Write komentar