• Istri, Ujian Seorang Alim •
Ada satu hal yang kerap diungkapkan KH Hasyim Muzadi (alm) saat ceramah.
Seorang kiai, sealim pun, berjuta umat pun, atau sebesar apapun pesantrennya, akan mendadak bodoh saat menghadapi istrinya.
Begitu pula seorang doktor profesor.
Seberapa banyak pun jurnal yang dihasilkan
Undangan seminar antre dari dalam dan luar negeri
Bisa mendadak hilang wajah doktornya saat berhadapan dengan sang istri
"Jadi, istri itu bisa lebih hebat daripada Kiai atau profesor," canda Kiai Hasyim.
Imam Sibawaih, seorang pakar tata bahasa Arab asal Persia.
Murid Imam Kholil bin Ahmad--yang juga pakarnya tata bahasa Arab
Imam Sibawaih, nama aslinya Amr bin Utsman, seorang pemuda yang amat tampan wajahnya. Tak hanya tampan, aroma tubuhnya juga dikenal sedap. Bau-bau harum apel menyebar dari tubuhnya. Itulah sebabnya beliau mendapat julukan nama Sibawaih--yang artinya wangi buah apel.
Beliau menikah dengan seorang perawan cantik jelita
Maklum kan, wong ganteng, Pinter, harum nama dan tubuhnya
Pasti banyak yang antre-rebutan jadi istrinya
Imam Sibawaih memilih salah satu dari mereka
Di kehidupan rumah tangga, si istri cantik jarang "dipegang"
Istri yang sudah siap dandan cantik (perempuan wes cantik, lha pakai dandan pula. Bayangkan! Yang wajah biasa saja, pakai dandan itu bisa jadi memesona kok.)
Namun, Imam Sibawaih terlalu sibuk dengan kitab-kitabnya
Membaca dan menulis buku...
Istrinya cemburu!!!
Suatu hari, Imam Sibawaih berangkat ke pasar
Mungkin kertas atau alat tulisnya habis
Istrinya di rumah sendirian
Sang istri punya ide brilian agar suaminya sedikit mengalihkan perhatian ke dirinya
Maka,
Dibakarlah kitab-kitab karya Imam Sibawaih yang ditinggalkan di rumah
Istrinya puas. Berharap cinta suaminya beralih pada dirinya
Imam Sibawaih tiba di rumah
Dia terkejut bukan main saat tidak menemukan kitab-kitabnya
Istrinya mengaku dia telah membakar semuanya
Seketika Imam Sibawaih pingsan, tak sadarkan diri
Saat terbangun,
Apa yang dilakukan Imam Sibawaih?
Diceraikannya istri cantik jelita itu
(Duh, yang jones tambah ngenes baca cerita ini).
Begitulah....
Imam as-Syafii, Imam besar, alim, rujukan umat muslim dunia hingga sekarang
Beliau saat hendak beristri, tidak mencari istri anak orang alim yang pintar pula
Beliau mengumumkan siapa yang mau menjadi istrinya, syaratnya cuma:
- siap jarang disentuh
- siap menyiapkan makanan dan minuman bagi imam Syafii dan santrinya yang datang mengaji
- Rela menyiapkan kebutuhan pakaian dan keseharian imam Syafii
Akhirnya, ada seorang perempuan biasa
Dari keluarga ahlil khair was shalah أهل الخير والصلاح
Siap memenuhi syarat tersebut
Kebetulan pandai memasak pula
Begitulah, pengabdian yang dilakukan sang istri hingga lanjut usia.
Makanya, menurut Gus Baha',
Orang alim, yang benar-benar alim, idealnya itu tidak menikah dengan neng-neng putri kiai besar. Karena tuntutannya akan lebih besar dari kemampuan si alumni itu sendiri.
Cukup anak kiai kampung atau kiai musholla saja, yang penting berasal dari keluarga ahlul khoir was shalah.
Babat, 25 Juni 2018
@mskholid
- disarikan dari beberapa pengajian yang disimak di youtube
- prinsip di atas hanya berlaku bagi orang yang benar-benar alim.
Jangan sampai berdalil; imam Syafii dan Sibawaih saja begitu.
Lalu ente mau niru??!! Lha, ente itu siapa? Kiai saja tidak, alim apalagi. Mosok mau nyontoh Imam Syafii dan Imam Sibawaih.
Ada satu hal yang kerap diungkapkan KH Hasyim Muzadi (alm) saat ceramah.
Seorang kiai, sealim pun, berjuta umat pun, atau sebesar apapun pesantrennya, akan mendadak bodoh saat menghadapi istrinya.
Begitu pula seorang doktor profesor.
Seberapa banyak pun jurnal yang dihasilkan
Undangan seminar antre dari dalam dan luar negeri
Bisa mendadak hilang wajah doktornya saat berhadapan dengan sang istri
"Jadi, istri itu bisa lebih hebat daripada Kiai atau profesor," canda Kiai Hasyim.
Imam Sibawaih, seorang pakar tata bahasa Arab asal Persia.
Murid Imam Kholil bin Ahmad--yang juga pakarnya tata bahasa Arab
Imam Sibawaih, nama aslinya Amr bin Utsman, seorang pemuda yang amat tampan wajahnya. Tak hanya tampan, aroma tubuhnya juga dikenal sedap. Bau-bau harum apel menyebar dari tubuhnya. Itulah sebabnya beliau mendapat julukan nama Sibawaih--yang artinya wangi buah apel.
Beliau menikah dengan seorang perawan cantik jelita
Maklum kan, wong ganteng, Pinter, harum nama dan tubuhnya
Pasti banyak yang antre-rebutan jadi istrinya
Imam Sibawaih memilih salah satu dari mereka
Di kehidupan rumah tangga, si istri cantik jarang "dipegang"
Istri yang sudah siap dandan cantik (perempuan wes cantik, lha pakai dandan pula. Bayangkan! Yang wajah biasa saja, pakai dandan itu bisa jadi memesona kok.)
Namun, Imam Sibawaih terlalu sibuk dengan kitab-kitabnya
Membaca dan menulis buku...
Istrinya cemburu!!!
Suatu hari, Imam Sibawaih berangkat ke pasar
Mungkin kertas atau alat tulisnya habis
Istrinya di rumah sendirian
Sang istri punya ide brilian agar suaminya sedikit mengalihkan perhatian ke dirinya
Maka,
Dibakarlah kitab-kitab karya Imam Sibawaih yang ditinggalkan di rumah
Istrinya puas. Berharap cinta suaminya beralih pada dirinya
Imam Sibawaih tiba di rumah
Dia terkejut bukan main saat tidak menemukan kitab-kitabnya
Istrinya mengaku dia telah membakar semuanya
Seketika Imam Sibawaih pingsan, tak sadarkan diri
Saat terbangun,
Apa yang dilakukan Imam Sibawaih?
Diceraikannya istri cantik jelita itu
(Duh, yang jones tambah ngenes baca cerita ini).
Begitulah....
Imam as-Syafii, Imam besar, alim, rujukan umat muslim dunia hingga sekarang
Beliau saat hendak beristri, tidak mencari istri anak orang alim yang pintar pula
Beliau mengumumkan siapa yang mau menjadi istrinya, syaratnya cuma:
- siap jarang disentuh
- siap menyiapkan makanan dan minuman bagi imam Syafii dan santrinya yang datang mengaji
- Rela menyiapkan kebutuhan pakaian dan keseharian imam Syafii
Akhirnya, ada seorang perempuan biasa
Dari keluarga ahlil khair was shalah أهل الخير والصلاح
Siap memenuhi syarat tersebut
Kebetulan pandai memasak pula
Begitulah, pengabdian yang dilakukan sang istri hingga lanjut usia.
Makanya, menurut Gus Baha',
Orang alim, yang benar-benar alim, idealnya itu tidak menikah dengan neng-neng putri kiai besar. Karena tuntutannya akan lebih besar dari kemampuan si alumni itu sendiri.
Cukup anak kiai kampung atau kiai musholla saja, yang penting berasal dari keluarga ahlul khoir was shalah.
Babat, 25 Juni 2018
@mskholid
- disarikan dari beberapa pengajian yang disimak di youtube
- prinsip di atas hanya berlaku bagi orang yang benar-benar alim.
Jangan sampai berdalil; imam Syafii dan Sibawaih saja begitu.
Lalu ente mau niru??!! Lha, ente itu siapa? Kiai saja tidak, alim apalagi. Mosok mau nyontoh Imam Syafii dan Imam Sibawaih.
No comments:
Write komentar