Saldo *"NOL"*, Kalau Tidak Nol, Pemberi Amal Tidak Dapat Pahala.
Benarkah?
Secara umum, Masjid tersebut, bisa jadi percontohan masjid-masjid Indonesia.
Cuma, ada satu yang perlu ditinjau soal pemikiran bahwa saldo masjid harus selalu nol. Kalau tidak nol, maka orang yang beramal tdk dapat pahalanya. Karena dananya masih di bendahara takmir.
Hitung-hitungan Allah jelas berbeda dengan hitungan manusia.
Ketika seseorang beramal, uang masuk kotak, dicatat bendahara, maka otomatis seketika itu dia dapat pahala. Tidak harus menunggu uang yang dimasukkan kotak amal itu digunakan.
Apalagi harus menunggu lembaran 2.000 an yang ada coret-coretan polpen miliknya, dipakai utk kebutuhan masjid.
Hitungan Allah, pokoknya beramal, langsung dapat pahala. Urusan yang masih di kas bendahara atau sudah dipakai, itu tanggung jawab takmir selaku pengelola.
Apa berani kita katakan; bahwa orang yang beramal keramik di lantai dua masjid Roudlotul Muttaqin itu, dapat pahalanya hanya _pendak_ setahun dua kali?
Yakni pas digunakan saat Idul Fitri dan Idul Adha?
Kan tidak?
Apa berani, kita katakan bahwa orang yang bersedekah keramik utk baris/shaf kesatu dan kedua itu paling banyak pahalanya. Dengan alasan paling sering dipakai (diinjak) utk shalat berjamaah?
Sementara yg jariyah keramik di shaf/baris belakang (atau bahkan diluar), itu dapat pahalanya jarang-jarang, karena jarang pula diinjak utk shalat berjamaah???
Bukan begitu logika Tuhan.
Saya jadi ingat salah seorang dermawan, yang menyumbang karpet utk sebuah Musholla (bukan di Babat).
Karena karpet Musholla tersebut masih cukup bagus, maka karpet sumbangan pak haji dermawan itu pun diletakkan di shaf belakangnya.
Berhari-hari Pak haji itu melihat kondisi Musholla. Ternyata yg rame jamaah hanya maghrib dan isyak. Sehingga karpet sumbangannya hanya terinjak utk berjamaah pada waktu maghrib dan isyak saja.
Dzuhur, Asar, dan Subuh, karpet sumbangannya tdk terinjak karena jamaah sedikit.
Karena fakta itu, dia berasumsi, bahwa dia tidak mendapatkan pahala dari karpet sumbangannya.
Apa yang terjadi?
Ironis.
Karpet sumbangannya ditarik lagi.
Saya tidak tau dibawa kemana itu karpet. Mungkin disumbangkan ke Musholla lain.
Bersambung...
Saldo Masjid Harus NOL 2?
@mskholid
*gambar hanya pemanis.
Benarkah?
Secara umum, Masjid tersebut, bisa jadi percontohan masjid-masjid Indonesia.
Cuma, ada satu yang perlu ditinjau soal pemikiran bahwa saldo masjid harus selalu nol. Kalau tidak nol, maka orang yang beramal tdk dapat pahalanya. Karena dananya masih di bendahara takmir.
Hitung-hitungan Allah jelas berbeda dengan hitungan manusia.
Ketika seseorang beramal, uang masuk kotak, dicatat bendahara, maka otomatis seketika itu dia dapat pahala. Tidak harus menunggu uang yang dimasukkan kotak amal itu digunakan.
Apalagi harus menunggu lembaran 2.000 an yang ada coret-coretan polpen miliknya, dipakai utk kebutuhan masjid.
Hitungan Allah, pokoknya beramal, langsung dapat pahala. Urusan yang masih di kas bendahara atau sudah dipakai, itu tanggung jawab takmir selaku pengelola.
Apa berani kita katakan; bahwa orang yang beramal keramik di lantai dua masjid Roudlotul Muttaqin itu, dapat pahalanya hanya _pendak_ setahun dua kali?
Yakni pas digunakan saat Idul Fitri dan Idul Adha?
Kan tidak?
Apa berani, kita katakan bahwa orang yang bersedekah keramik utk baris/shaf kesatu dan kedua itu paling banyak pahalanya. Dengan alasan paling sering dipakai (diinjak) utk shalat berjamaah?
Sementara yg jariyah keramik di shaf/baris belakang (atau bahkan diluar), itu dapat pahalanya jarang-jarang, karena jarang pula diinjak utk shalat berjamaah???
Bukan begitu logika Tuhan.
Saya jadi ingat salah seorang dermawan, yang menyumbang karpet utk sebuah Musholla (bukan di Babat).
Karena karpet Musholla tersebut masih cukup bagus, maka karpet sumbangan pak haji dermawan itu pun diletakkan di shaf belakangnya.
Berhari-hari Pak haji itu melihat kondisi Musholla. Ternyata yg rame jamaah hanya maghrib dan isyak. Sehingga karpet sumbangannya hanya terinjak utk berjamaah pada waktu maghrib dan isyak saja.
Dzuhur, Asar, dan Subuh, karpet sumbangannya tdk terinjak karena jamaah sedikit.
Karena fakta itu, dia berasumsi, bahwa dia tidak mendapatkan pahala dari karpet sumbangannya.
Apa yang terjadi?
Ironis.
Karpet sumbangannya ditarik lagi.
Saya tidak tau dibawa kemana itu karpet. Mungkin disumbangkan ke Musholla lain.
Bersambung...
Saldo Masjid Harus NOL 2?
@mskholid
*gambar hanya pemanis.
No comments:
Write komentar