• Ayat Alquran yang Bikin Janggal Orang Jawa •
Ayat Alquran jumlahnya ribuan. Enam ribu sekian lah jumlahnya. Biar mudah diingat, atau jadi angka unik, ada yang menyebut 6.666 ayat.
Sekian banyak ayat itu, punya keterkaitan satu sama lainnya. Ada munasabahnya. Jadi, tidak bisa kita modal hanya satu ayat lalu dipakai untuk menyikapi segala situasi dan kondisi. Ngotot kesana kemari.
Ada ayat Alquran itu yang bisa bikin janggal orang Jawa. Tentu saja orang Jawa yang agak ngalim, dan mau mikir. Kalau gak mau mikir, ya mana pernah (atau mana berani) "protes" isi Alquran.
Kalau orang Jawa yang sudah alim, ya gak akan protes atau janggal.
Berdasarkan ngaji yang saya simak dari Gus Baha', saya ingat dua ayat. Pertama, yang disampaikan kemarin saat Haul ke 30 di PP Ihyaul Ulum Dukun Gresik. Kedua, lewat rekaman audio beberapa bulan lalu. Yang kedua ini, sebenarnya sudah pengen saya tuliskan sejak lama, tp gak punya ide-ide untuk nulis.
#1
Ayat pertama:
(وَلَا تَنكِحُوا۟ مَا نَكَحَ ءَابَاۤؤُكُم مِّنَ ٱلنِّسَاۤءِ إِلَّا مَا قَدۡ سَلَفَۚ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةࣰ وَمَقۡتࣰا وَسَاۤءَ سَبِیلًا)
[Surat An-Nisa' 22]
"Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)."
Larangan menikahi istri bapak.
Bagi orang Jawa ini janggal. Istri bapak itu kan ibunya sendiri.
"Gendeng" ta piye. Kok sampai menikahi ibunya sendiri.
Betapa gak pentingnya Alquran, hal begitu kok dilarang segala. Tanpa dilarang pun, orang pasti akan menghindarinya.
Kenapa janggal?
Karena kebanyakan orang Jawa istrinya cuma satu.
Alquran dan ayat ini turun di Arab. Di mana seorang lelaki Arab; biasa punya istri banyak. Rata-rata empat lah, tiap orang. Bahkan, ada seorang lelaki itu yang istri tetapnya cuma satu. Sementara tiga istri lainnya berganti-ganti.
Di sinilah muncul kemungkinan di mana usia istri bapak sebaya dengan anaknya. Bahkan, bisa jadi usianya lebih muda daripada si anak itu. Sehingga ada kemungkinan timbul rasa suka dari si anak.
Nah, Alquran mewanti-wanti supaya itu tidak terjadi. Haram hukumnya, sekalipun sudah dicerai ayah.
#2
Ayat kedua ialah:
Ayat larangan meminta kembali mahar yang sudah diberikan.
(وَإِنۡ أَرَدتُّمُ ٱسۡتِبۡدَالَ زَوۡجࣲ مَّكَانَ زَوۡجࣲ وَءَاتَیۡتُمۡ إِحۡدَىٰهُنَّ قِنطَارࣰا فَلَا تَأۡخُذُوا۟ مِنۡهُ شَیۡـًٔاۚ أَتَأۡخُذُونَهُۥ بُهۡتَـٰنࣰا وَإِثۡمࣰا مُّبِینࣰا)
[Surat An-Nisa' 20]
"Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali sedikit pun darinya. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?"
Orang Jawa yang nggak ngalim, akan komentar:
"Cek kebangetan orang itu. Sudah nikah, sudah dapat rasanya. Begitu cerai, kok diminta lagi maharnya? Kebarrrusss!!"
Kenapa janggal?
Karena rata-rata mahar di Jawa itu murah. 100 ribu. 200 ribu. Bahkan ada yang mahar seperangkat alat shalat. Mukenah dan Alquran. Yang harganya di Pasar Wage cuma sekian puluh ribu. Maka wajar dibilang kebangetan, wong maharnya minimalis kok diminta lagi. 😂
Untuk memahaminya, supaya gak janggal dan gak protes, kita perlu melihat latar belakang budaya di Arab. Bahwa rata-rata mahar di Arab itu mahal sekali. Alquran menyebutnya dengan istilah قنطارا "harta yang amat banyak". Saking banyaknya, tidak bisa dihitung. Itulah qinthar.
قنطار
Dalam bahasa "qinthar" kita bisa diumpamakan mahar dengan ratusan hektar tanah. Atau mahar mobil mercedez atau Pajero. Dan, memang sebanyak itu tradisi mahar di Arab. Nabi Muhammad saw sendiri, saat menikahi Sayyidah Khadijah maharnya 20 ekor muda [lihat: Hayatu Muhammad - Husein Haekal].
Nah,
Misalnya, di Arab sana orang baru nikah seminggu. Ada masalah antara suami istri tersebut, lalu bercerai. Apa si lelaki tidak tergoda untuk meminta kembali mahar yang telah diberikan???
Di sinilah Alquran datang memberikan peringatan haramnya meminta kembali mahar.
Tritunggal, 22 Nopember 2019
@mskholid
~ disarikan dari ngajinya Gus Baha' dengan berbagai tambahan dan penyesuaian kalimat.
~ sambil mendengarkan Kiswah TV9 KH Marzuki Mustamar.
Ayat Alquran jumlahnya ribuan. Enam ribu sekian lah jumlahnya. Biar mudah diingat, atau jadi angka unik, ada yang menyebut 6.666 ayat.
Sekian banyak ayat itu, punya keterkaitan satu sama lainnya. Ada munasabahnya. Jadi, tidak bisa kita modal hanya satu ayat lalu dipakai untuk menyikapi segala situasi dan kondisi. Ngotot kesana kemari.
Ada ayat Alquran itu yang bisa bikin janggal orang Jawa. Tentu saja orang Jawa yang agak ngalim, dan mau mikir. Kalau gak mau mikir, ya mana pernah (atau mana berani) "protes" isi Alquran.
Kalau orang Jawa yang sudah alim, ya gak akan protes atau janggal.
Berdasarkan ngaji yang saya simak dari Gus Baha', saya ingat dua ayat. Pertama, yang disampaikan kemarin saat Haul ke 30 di PP Ihyaul Ulum Dukun Gresik. Kedua, lewat rekaman audio beberapa bulan lalu. Yang kedua ini, sebenarnya sudah pengen saya tuliskan sejak lama, tp gak punya ide-ide untuk nulis.
#1
Ayat pertama:
(وَلَا تَنكِحُوا۟ مَا نَكَحَ ءَابَاۤؤُكُم مِّنَ ٱلنِّسَاۤءِ إِلَّا مَا قَدۡ سَلَفَۚ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةࣰ وَمَقۡتࣰا وَسَاۤءَ سَبِیلًا)
[Surat An-Nisa' 22]
"Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)."
Larangan menikahi istri bapak.
Bagi orang Jawa ini janggal. Istri bapak itu kan ibunya sendiri.
"Gendeng" ta piye. Kok sampai menikahi ibunya sendiri.
Betapa gak pentingnya Alquran, hal begitu kok dilarang segala. Tanpa dilarang pun, orang pasti akan menghindarinya.
Kenapa janggal?
Karena kebanyakan orang Jawa istrinya cuma satu.
Alquran dan ayat ini turun di Arab. Di mana seorang lelaki Arab; biasa punya istri banyak. Rata-rata empat lah, tiap orang. Bahkan, ada seorang lelaki itu yang istri tetapnya cuma satu. Sementara tiga istri lainnya berganti-ganti.
Di sinilah muncul kemungkinan di mana usia istri bapak sebaya dengan anaknya. Bahkan, bisa jadi usianya lebih muda daripada si anak itu. Sehingga ada kemungkinan timbul rasa suka dari si anak.
Nah, Alquran mewanti-wanti supaya itu tidak terjadi. Haram hukumnya, sekalipun sudah dicerai ayah.
#2
Ayat kedua ialah:
Ayat larangan meminta kembali mahar yang sudah diberikan.
(وَإِنۡ أَرَدتُّمُ ٱسۡتِبۡدَالَ زَوۡجࣲ مَّكَانَ زَوۡجࣲ وَءَاتَیۡتُمۡ إِحۡدَىٰهُنَّ قِنطَارࣰا فَلَا تَأۡخُذُوا۟ مِنۡهُ شَیۡـًٔاۚ أَتَأۡخُذُونَهُۥ بُهۡتَـٰنࣰا وَإِثۡمࣰا مُّبِینࣰا)
[Surat An-Nisa' 20]
"Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali sedikit pun darinya. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?"
Orang Jawa yang nggak ngalim, akan komentar:
"Cek kebangetan orang itu. Sudah nikah, sudah dapat rasanya. Begitu cerai, kok diminta lagi maharnya? Kebarrrusss!!"
Kenapa janggal?
Karena rata-rata mahar di Jawa itu murah. 100 ribu. 200 ribu. Bahkan ada yang mahar seperangkat alat shalat. Mukenah dan Alquran. Yang harganya di Pasar Wage cuma sekian puluh ribu. Maka wajar dibilang kebangetan, wong maharnya minimalis kok diminta lagi. 😂
Untuk memahaminya, supaya gak janggal dan gak protes, kita perlu melihat latar belakang budaya di Arab. Bahwa rata-rata mahar di Arab itu mahal sekali. Alquran menyebutnya dengan istilah قنطارا "harta yang amat banyak". Saking banyaknya, tidak bisa dihitung. Itulah qinthar.
قنطار
Dalam bahasa "qinthar" kita bisa diumpamakan mahar dengan ratusan hektar tanah. Atau mahar mobil mercedez atau Pajero. Dan, memang sebanyak itu tradisi mahar di Arab. Nabi Muhammad saw sendiri, saat menikahi Sayyidah Khadijah maharnya 20 ekor muda [lihat: Hayatu Muhammad - Husein Haekal].
Nah,
Misalnya, di Arab sana orang baru nikah seminggu. Ada masalah antara suami istri tersebut, lalu bercerai. Apa si lelaki tidak tergoda untuk meminta kembali mahar yang telah diberikan???
Di sinilah Alquran datang memberikan peringatan haramnya meminta kembali mahar.
Tritunggal, 22 Nopember 2019
@mskholid
~ disarikan dari ngajinya Gus Baha' dengan berbagai tambahan dan penyesuaian kalimat.
~ sambil mendengarkan Kiswah TV9 KH Marzuki Mustamar.
No comments:
Write komentar