(KH Musthofa Abdul Karim, pendiri PP Tarbiyatut Tholabah Kranji)
Saya dapat tugas dari redaksi; menulis tentang tokoh sentral PP TABAH Kranji. Sang pendiri, KH Musthofa bin Abdul Karim, yang baru saja diperingati haul-nya yang ke 71, 2 hari lalu, Selasa (5/11).
Tak banyak tokoh yang bisa saya temui untuk mengorek sejarah kehidupan beliau. Pendri pondok tertua di wilayah Lamongan. Tepatnya tahun 1898 M. Atau berdiri 121 tahun lalu (menggunakan hitungan kalender Masehi). Satu abad lebih.
Sehingga, untuk mencari informasi tentang Mbah Musthofa, harus menemui orang yang usianya saat ini di kisaran 80 tahun. Sehingga, ketika itu dia sedang berusia sekitar 10 tahun. Cukup layak untuk sekadar mengingat kisah seseorang.
Narasumber saya jatuh pada sosok KH Musthofa Abdurrahman, salah satu cucu KH Musthofa Abdul Karim. Yang juga masuk dewan masyayikh PP TABAH Kranji.
Secara usia, Kiai Musthofa memang tidak "ngomani" masa hidup Mbah Musthofa. Namun, dalam setiap momen Haul KH Musthofa, seringkali beliaulah yang ditunjuk sebagai pembaca manaqib.
Malam itu, usai Isyak, sambil kadang duduk kadang merebah di kasur, beliau menemani saya. Bercerita tentang sosok Mbah Musthofa Abdul Karim--yang beliau dengar dari orangtua-orangtua sebelum beliau.
Hingga jam 23.20 an, beliau masih nampak semangat bercerita. Namun, saya yang kuatir terlalu malam. Akhirnya, karena dirasa cukup dengan materi untuk bahan tulisan, saya mohon pamit. Pulang.
Hasil tulisan saya, bisa disimak di edisi perdana Majalah Ikbal Tabah Kranji (MAJALAH KRANJI).
No comments:
Write komentar