• Peluang yang Sama bagi Kebaikan dan Kejahatan •
Sejak awal, Allah sudah menetapkan sunnatullah; apapun di dunia ini bila dimanage dengan rapi dan disiplin, akan diberi peluang yang SAMA untuk maju dan berkembang.
Allah maha pemurah, maha memberi.
Orang jahat yang mengatur kejahatannya dengan rapi dan disiplin, akan diberi peluang untuk berkembang. Mengalahkan kebaikan yang dikelola apa adanya dan sak kobere.
Maka, perampok atau pencuri yang profesional, akan dapat berkembang dengan maju dan baik, jika pihak keamanan/masyarakat nya tidak melakukan conter dengan disiplin dan keseriusan yang sama.
Bisnis narkoba (yang haram) jika dikelola dengan profesional, akan mendatangkan laba miliaran. Bahkan, mengantarkan pemiliknya menjadi kaya Raya.
Pun demikian dengan bisnis peternakan hewan atau buah, jika dikelola dengan sama profesional dan disiplinnya, bisa mengantarkan pemiliknya menjadi miliarder.
Kawasan perdagangan lonte, bisa mendatangkan rejeki bagi pengelola dan orang sekitarnya.
Penjual kopi ikut laku
Jual rokok ikut laku
Jual kodm juga ikut laris.
Pun demikian dengan tukang parkir. Juga bisa mendapatkan rejeki untuk keluarganya
Begitu pula dengan kawasan halal seperti Sunan Ampel, juga punya potensi mendatangkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Jual rokok laku
Jual tasbih laku
Jual parfum laku
Jualan baju koko laku
Tukang parkir pun bisa mengais rejeki untuk keluarganya.
Demikian pula dengan bank
Lewat deposito, uang 100 juta jika diinvestasikan akan berbunga sekian juta dalam jangka setahun mendatang.
Sebaliknya,
Uang 100 juta diinvestasikan lewat penggemukan sapi, dalam jangka setahun akan berbunga sekian juta. Yang bahkan nilainya mengalahkan yang didepositokan.
Kenapa orang-orang baik dan shalih itu banyak yang “kalah” dalam hitungan materi dengan orang zalim dan tidak shalih?
Ya itu,
Kebanyakan orang shalih tidak mengelola bisnis dan usahanya secara profesional dan disiplin layaknya orang-orang tidak shalih itu.
Penjelasan ini disampaikan saat menafsirkan ayat:
كُلًّا نُّمِدُّ هَٰؤُلَاءِ وَهَٰؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ ۚ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا (20)
Setiap kelompok; yang baik atau yang zalim, akan dilipatgandakan lewat pemberian Allah. Pemberian Allah tidak pernah berkurang.
حدثنا بشر بن معاذ ، قال : ثنا يزيد ، قال : ثنا سعيد ، عن قتادة ، قوله ( كلا نمد هؤلاء وهؤلاء من عطاء ربك وما كان عطاء ربك محظورا ) : [ ص: 411 ] أي منقوصا ، وإن الله عز وجل قسم الدنيا بين البر والفاجر ، والآخرة خصوصا عند ربك للمتقين .
Hadits di atas menunjukkan bahwa maksud dari kalimat محظورا
Ialah: Allah SWT membagi dunia kepada orang baik maupun fajir. Adapun bagian akhirat hanya diberikan pada orang-orang yang bertakwa.
Wallahu a'lam
Cak Wondo, 2 September 2018
- Disarikan dari ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim, dengan beberapa penyesuaian kalimat.
Sejak awal, Allah sudah menetapkan sunnatullah; apapun di dunia ini bila dimanage dengan rapi dan disiplin, akan diberi peluang yang SAMA untuk maju dan berkembang.
Allah maha pemurah, maha memberi.
Orang jahat yang mengatur kejahatannya dengan rapi dan disiplin, akan diberi peluang untuk berkembang. Mengalahkan kebaikan yang dikelola apa adanya dan sak kobere.
Maka, perampok atau pencuri yang profesional, akan dapat berkembang dengan maju dan baik, jika pihak keamanan/masyarakat nya tidak melakukan conter dengan disiplin dan keseriusan yang sama.
Bisnis narkoba (yang haram) jika dikelola dengan profesional, akan mendatangkan laba miliaran. Bahkan, mengantarkan pemiliknya menjadi kaya Raya.
Pun demikian dengan bisnis peternakan hewan atau buah, jika dikelola dengan sama profesional dan disiplinnya, bisa mengantarkan pemiliknya menjadi miliarder.
Kawasan perdagangan lonte, bisa mendatangkan rejeki bagi pengelola dan orang sekitarnya.
Penjual kopi ikut laku
Jual rokok ikut laku
Jual kodm juga ikut laris.
Pun demikian dengan tukang parkir. Juga bisa mendapatkan rejeki untuk keluarganya
Begitu pula dengan kawasan halal seperti Sunan Ampel, juga punya potensi mendatangkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Jual rokok laku
Jual tasbih laku
Jual parfum laku
Jualan baju koko laku
Tukang parkir pun bisa mengais rejeki untuk keluarganya.
Demikian pula dengan bank
Lewat deposito, uang 100 juta jika diinvestasikan akan berbunga sekian juta dalam jangka setahun mendatang.
Sebaliknya,
Uang 100 juta diinvestasikan lewat penggemukan sapi, dalam jangka setahun akan berbunga sekian juta. Yang bahkan nilainya mengalahkan yang didepositokan.
Kenapa orang-orang baik dan shalih itu banyak yang “kalah” dalam hitungan materi dengan orang zalim dan tidak shalih?
Ya itu,
Kebanyakan orang shalih tidak mengelola bisnis dan usahanya secara profesional dan disiplin layaknya orang-orang tidak shalih itu.
Penjelasan ini disampaikan saat menafsirkan ayat:
كُلًّا نُّمِدُّ هَٰؤُلَاءِ وَهَٰؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ ۚ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا (20)
Setiap kelompok; yang baik atau yang zalim, akan dilipatgandakan lewat pemberian Allah. Pemberian Allah tidak pernah berkurang.
حدثنا بشر بن معاذ ، قال : ثنا يزيد ، قال : ثنا سعيد ، عن قتادة ، قوله ( كلا نمد هؤلاء وهؤلاء من عطاء ربك وما كان عطاء ربك محظورا ) : [ ص: 411 ] أي منقوصا ، وإن الله عز وجل قسم الدنيا بين البر والفاجر ، والآخرة خصوصا عند ربك للمتقين .
Hadits di atas menunjukkan bahwa maksud dari kalimat محظورا
Ialah: Allah SWT membagi dunia kepada orang baik maupun fajir. Adapun bagian akhirat hanya diberikan pada orang-orang yang bertakwa.
Wallahu a'lam
Cak Wondo, 2 September 2018
- Disarikan dari ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim, dengan beberapa penyesuaian kalimat.
1 comment:
Write komentar