Friday, April 5, 2019

Khutbah Jumat; Empat Ikhtiar Menggapai Husnul Khotimah


Empat Ikhtiar Menggapai Husnul Khotimah

Khutbah I

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين
أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صدق الله العظيم


Hadirin siding jumat ingkang minulyo
Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat lan kesehatan sehingga kitha tergerak untuk berangkat ke masjid mengikuti kewajiban melaksanakan shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gus Allah, bias jadi hati kitha mboten tergerak sama sekali untuk purun berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tiyang ingkang luwih sehat dan luwih berkecukupan hidupnya, ananing dengan enteng dan tanpa merasa dosa meninggalkan kegiatan Jumatan meniko.
Ketaatan kita mengikuti perintah shalat Jumat adalah salah satu bentuk ketakwaan kitha terhadap Allah SWT. Mugi-mugi saget dadi bekal lan saksi kelak saat perhitungan amal di alam akhirat. Amin ya rabbal alamin...

Jamaah Jum’ah rahimakumullah,

Allah SWT berfirman wonten ing Surat Ali Imran, ayat 102, :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ingkang artosipun
: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

Lewat ayat diatas Allah SWT me-wanti-wanti utawi ngingataken kitho sedoyo supados kelak ketika ajal menjemput, kitha saget meninggal utawi mati dalam keadaan mbeto iman kepada Allah SWT. Kondisi mati kale mbeto iman menikolah ingkang biasa disebut dengan husnul khatimah. 


Keranten,
Katah contoh cerito tiyang ingkang nasib di akhir hayatnya berbanding 180 derajat dibanding kehidupan sehari-harinya.

Di kalangan Bani Israel, wonten contoh Syekh barsisho. Seorang alim ulama ahli kitab, ahli mempeng ibadah, ahli ilmu, laaan menghabiskan kehidupannya dengan amalan-amalan kebaikan. Ananging, di akhir hidupnya, dia mati dalam keadaan kafir dan maksiat kepada Allah. Naudzu billah...

Wonten pula contoh sebaliknya,
Dalam sebuah hadits dipun sebutkan beleh ada seorang pembunuh, ingkang sampung membunuh 100 orang. Selama hidupnya, mboten nathe ibadah. Mboten nathe taat dumateng Allah SWT. Ananging di akhir hayatnya mendapatkan husnul khotimah—yakni dengan membawa iman kepada Allah SWT.

Hadirin jamaah Jumah Rahimakumullah...

Dalam pandangan agami, Husnul khatimah merupakan tolok ukur satu-satunya; apakah seseorang niku disebut sukses wonten ing kehidupannya, utawi disebut tiyang ingkang merugi.

Dalam padangan kehidupan dunia, wonten banyak tolok ukur kesuksesan hidup, seperti kaya raya,  jabatan tinggi, dihormati dalam masyarakat,  urip dalam kondisi sehat ingkang prima dan sak pinunggalipun.
Namun, bagi tiyang ingkang beriman, nopo artine hidup kaya raya, jika ketika meninggal dunia tak mampu  menyebut nama “Allah”. Nopo gunane nggadahi jabatan tinggi, nanging di akhir hayatnya, tidak mengenal siapa Penciptanya.  Nopo manfaate dimuliakan dan dihormati masyarakat, namun di akhir hayatnya, mati dalam keadaan kafir. Na’udzubillahi mindzalik

Jamaah Jum’ah rahimakumullah,

Bagi kitho sedoyo, ingkang berharap kenikmatan hidup wonten ing akhirat, husnul khatimah ibaratnya harga mati ingkang mesti harus selalu diusahakan dan diupayakan. Upaya kita agar diberikan husnul khatimah adalah selalu bertakwa kepada Allah SWT; kapan  pun dan di mana pun kita berada.
Selain itu, kitha ugi senantiasa meminta dan berdoa kepada Allah SWT supados dipun anugerahi husnul khatimah. Amergi, tanpa husnul khatimah, hidup ingkang sampun kita usahakan dengan beraneka macam ujian dan cobaan meniko, akan sia-sia dan hanya kesusahanlah yang didapat wonten ing akhirat. 

Jamaah Jum’ah rahimakumullah,

Salah satu rintangan kita untuk menggapai husnul khatimah inggih meniko tipu daya setan. Setan selalu berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkan kita di saat menjelang sakaratul maut dengan segala cara; bahkan terkadang menjelma dalam rupa ayah dan ibu kita.

Wonteng ing kitab At-Tadzkirah fi Ahwalil Mauta wa Umuril Akhirah, Imam Al-Qurthubi menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: bahwa ketika seorang hamba mendekati ajalnya maka duduklah dua setan di kanan kirinya. Setan ingkang wonten sebelah kanan, menyerupai ayahnya mengatakan:

“Wahai anakku, aku sangat sayang dan cinta kepadamu. Jika kamu mau mati, maka matilah dengan membawa agama Nasrani sebab itu  adalah sebaik-baik agama.”

Sedangkan setan ingkang di sebelah kiri, menyerupai ibunya, mengatakan: 

“Wahai anakku, perutku dahulu tempat hidupmu dan air susuku sebagai minumanmu serta pangkuanku sebagai tempat tidurmu. Maka aku minta hendaknya kamu mati dengan membawa agama Yahudi. Sebab, itu adalah sebaik-baik agama.”

Jamaah Jum’ah rahimakumullah,

Supados kitha terhindar saking penyesatan setan yang menjerumuskan kita, Rasulullah SAW sampun mulang kita beberapa doa kepada Allah agar senantiasa ditetapkan iman kita sampai akhir hayat kita. Doa meniko dipun sebutkan dalam Surat Ali Imran ayat 8, sebagai berikut: 

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Ingkang artosipun: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”

Jamaah Jum’ah rahimakumullah,

Husnul khatimah merupakan karunia terbesar dari Allah SWT ingkang mboten saget tertandingi oleh apa pun. Di saat setan terus melakukan berbagai godaan dan penyerupaan menjelang kematian seseorang, hanya Allah yang dapat menjaga dan menyelamatkan iman orang tersebut.

Menurut Imam Sufyan Al-Tsauri, wonten 4 (empat) cara ingkang saget dilakukan seseorang untuk meraih husnul khatimah sebagai berikut:

1. Istiqomah Menjaga iman dan ketakwaaan kepada Allah SWT

Istiqomah berarti rutin dan disiplin. Tiyang ingkang sepanjang hidupnya rutin lan disiplin ibadah, rutin berjamaah, rutin berbuat baik, dan istiqomah menjauhi perkawis-perkswis ingkang merusak keimanan, fa insya Allah akan diberikan karunia mati dalam keadaan husnul khatimah.

Nomor 2 kale inggih meniko
Berusaha sungguh-sungguh memperbaiki lahir batin

Amal kebaikan, ibadah, sedekah, dan ketaatan-ketaatan lainnya, hendaknya selalu kitho niataken ikhlas; semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah SWT. Sebagaimana doa ingkang senantiasa kita ucapkan dalam doa iftitah saat memulai shalat:

 إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ  

Ingkang artosipun
: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

Ingkang nomor 3 tigo: inggih meniko
Senantiasa berdoa kepada Allah agar diwafatkan dalam membawa iman

Nabi Yusuf AS memberikan contoh doa husnul khatimah, sebagaimana dipun sebutkan wonten Al-Qur’an, Surat Yusuf, ayat 101 :

تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

Artosipun
: “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”

Ingkang terakhir; nomor sekawan
4. Senantiasa berzikir kepada Allah dalam keadaan apa pun:

Karena kitha sedoyo tidak tahu, kapan ajal kematian datang menjemput. Bisa saat tidur-tiduran, bisa terjadi saat berkendara motor, bisa saat leyeh-leyeh di warung kopi, utawi saget pula datang saat sedang bekerja. Maka, zikir dalam keadaan apapun, adalah upaya supaya kita sageto mati dalam keadaan husnul khotimah. Mati dalam keadaan berzikir kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
Artinya: “Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.”

Ayat di atas menegaskan janji Allah bahwa siapa  pun ingkang senantiasa berdzikir kepada Allah, maka Allah bakal senantiasa mengingat orang itu. Allah akan selalu memberinya petunjuk dan pertolongan hingga orang itu meninggal dalam keadaan mengingat-Nya.

Jamaah Jum’ah rahimakumullah,

Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapat hidayah dari Allah SWT, dapat melaksanakan perintah-peritah-Nya dan meninggalkan apa yang menjadi larangan-larangan-Nya. Ketika ajal tiba, kita tetap dalam keadaan iman, Islam dan ihsan sehingga kita memperoleh husnul khatimah. Amin ya Rabbal Alamin.  

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا.  

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. وتقبل من ومنكم تلازته. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ


No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)