فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب
Gambaran ini menunjukkan betapa bernilainya seorang yang berilmu dibanding orang ahli ibadah.
"Laksana bulan purnama dibandingkan bintang-bintang di angkasa"
Lha, bagaimana jika dibandingkan dengan orang biasa. Sudah tidak alim, tidak pula ahli ibadah. Tentu saja, jaaaaaauh lebih tidak sebanding.
Lihat bagaimana manfaat bulan purnama bagi penerangan dunia?
Amat besar sekali.
Terutama jika hadits ini disesuaikan dengan konteks zaman dahulu. Zaman ketika Rasulullah saw mengatakan hal ini.
Zaman yang masih gelap gulita. Belum ada listrik atau lampu pijar. Alat penerangan andalan hanyalah menggunakan obor atau lilin yang diambilkan dari sarang lebah.
Kok zaman Nabi.
Zamannya Bapak² atau Kakek² Sampean semua (tahun 80-an atau 90-an) bisa jadi listrik belum masuk ke desanya.
Lampu andalannya hanyalah lampu uplik (berbahan bakar minyak tanah) atau lampu petromax (bahan spertus).
Kenapa orang alim (yang sholeh) bisa diibaratkan bulan purnama?
Sebab, dia bisa menjadi contoh bagi orang-orang awam lainnya. Sebagai orang berilmu, maka setiap tindak tanduk dan lelakunya akan selalu didasarkan pada ilmu. Tidak asal-asalan, tidak pula berdasarkan angan-angan dan asumsi pikiran sendiri.
Dengan demikian, perilaku itu layak diikuti. Karena berdasarkan ilmu.
Laksana bulan purnama.
Ia mudah dijadikan sumber petunjuk bagi orang awam. Adanya cahaya purnama menjadikan setiap orang (baik yang mengerti ilmu astronomi atau tidak) mengerti arah utara dan selatan. Kegelapan yang menyelimutinya menjadi terbuka dan terang benderang.
Sementara abid (ahli ibadah) berbeda.
Ibadah yang dilakukan (sekalipun terkadang buanyak) tidak selalu berdasarkan ilmu yang dimiliki. Sehingga, kadang hanya berdasarkan asumsi dan angan-angan pribadi. Berdasarkan cocokmologi untuk dirinya sendiri. Model ibadah yang seperti ini tidak bisa asal diikuti oleh sembarang orang. Yang bisa mengikuti dan menilai ibadah itu ya orang alim--yang mengerti ilmunya.
Sama dengan bintang-bintang di langit. Dia buanyak dan bertebaran di angkasa. Tapi, belum tentu bisa menjadi petunjuk bagi sembarang orang.
Dia hanya bisa diikuti oleh orang-orang tertentu yang mengerti ilmu perbintangan (astronomi).
الأحاديث المختارة
لطلبة المدرسة المتوسطة الحكومية
إسلاميك بورديغ سخول
Sumber:
- Lubabul Hadits (hadits No 1)
No comments:
Write komentar