Wednesday, August 3, 2011

Fellowship ke Amerika, Ada yang Berminat?

KOMPAS.com - The JAMS Foundation melalui program The Weinstein International Fellowship memberikan kesempatan kepada siapa saja warga negara di luar Amerika Serikat untuk mengunjungi negeri Paman Sam itu. Bagi mereka yang terpilih, akan belajar tentang proses resolusi dalam perselisihan, melakukan praktik yang berkaitan, dan mendesain sebuah proyek yang bermanfaat bagi penyelesaian sengketa di negaranya masing-masing. dan praktek dan untuk mengejar sebuah proyek desain mereka sendiri yang berfungsi untuk memajukan penyelesaian sengketa di negara asal mereka.

Kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya, lancar berbahasa Inggris, dan megajukan proposal yang akan membantu negaranya dalam membangun sistem penyelesaian perselisihan yang memungkinkan. Fellowship ini akan berlangsung antara 1-12 bulan.

Para pelamar juga harus memberikan sejumlah informasi kepada pemberi beasiswa, diantaranya:
1. Tujuan dan capaian yang ingin diraih dari beasiswa ini
2. Mengajukan lokasi dan durasi beasiswa
3. Perencanaan mengenai implementasi dari beasiswa ini setelah kembali ke negaranya masing-masing
4. Latar belakang pendidikan
5. dan lain-lain

Informasi selengkapnya, silakan mengunjungi situs www.jamsadr.com.

Nominal Beasiswa Bidik Misi Naik

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Djoko Santoso mengatakan, nominal beasiswa Bidik Misi tahun ini akan naik Rp 2,5 juta. Hal ini terjadi setelah usulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Kemdiknas disepakati Komisi X DPR.

Tahun lalu besaran beasiswa Bidik Misi adalah Rp 10 juta per mahasiswa. Tahun ini, beasiswa yang diperuntukkan khusus untuk mahasiswa miskin dan berprestasi tersebut bertambah menjadi Rp 12,5 juta per mahasiswa. Angka sebesar itu diberikan kepada setiap. Mahasiswa di setiap tahun, sampai empat tahun lama belajar.

Djoko menjelaskan, selain menambah nominal Bidik Misi, jumlah penerima beasiswa Bidik Misi di tahun ini juga akan meningkat. Tahun lalu, penerima Bidik Misi sebanyak 20 ribu mahasiswa. Sedangkan tahun ini, jumlah penerima direncanakan akan ditambah menjadi 30 ribu mahasiswa yang berasal dari seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Masing-masing PTN memiliki kuota penerima Bidik Misi yang berbeda-beda.

Ia menambahkan, beasiswa Bidik Misi akan segera dicairkan setelah masa kuliah tahun ajaran baru 2011-2012 berjalan.

"Sekarang kan masih masa liburan, secara administrasi, pihak kampus harus memastikan mahasiswa yang bersangkutan tidak mundur dulu, sebelum mencairkan beasiswa Bidik Misi," kata Djoko, Senin (1/8/2011), di Jakarta.

Djoko menegaskan, beasiswa Bidik Misi ini diberikan untuk menyokong biaya pendidikan. Selain itu, beasiswa ini juga dapat digunakan untuk uang saku selama mahasiswa tadi belajar. "Porsinya hampir rata. Untuk biaya kuliah dan biaya hidup atau uang saku," katanya.

Dirinya mengaku keberatan jika biaya kuliah lebih besar dan mengurangi uang saku secara drastis. Jika nyatanya terjadi kondisi demikian, menurutnya rektor PTN harus bertanggungjawab untuk menalangi biaya pendidikan. Karena pada intinya, biaya untuk pendidikan dan uang saku harus setara.

Beasiswa Bidik Misi sendiri tahun ini memasuki periode kedua. Pada periode sebelumnya, Djoko mengatakan, Kemdiknas sudah melakukan evaluasi penerima dan pencairan beasiswanya. Ia mengakui, pada gelombang pertama masih ditemukan beberapa kasus beasiswa Bidik Misi yang salah sasaran karena penerimanya bukan mahasiswa miskin. Kesalahan ini, menurutnya terjadi karena aspek administrasi yang belum lengkap.

Ia menandaskan, tahun ini peluang terjadinya penyaluran yang tidak tepat sasaran itu bisa ditekan. Diantaranya dengan cara memanggil satu persatu penerima beasiswa Bidik Misi untuk diwawancarai.

Pada tahap ini, mahasiswa diminta menyerahkan seluruh dokumen keterangan miskin. Selain itu, mahasiswa yang bersangkutan juga akan disumpah di masing-masing PTN mengenai kebenaran status miskinnya. "Akhirnya ada mahasiswa tidak miskin yang mundur dari Bidik Misi karena takut disumpah. Takut jadi miskin beneran," katanya.

Wednesday, July 27, 2011

Beasiswa Rp 360.000 untuk 2 Juta Siswa Miskin

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan Nasional memberikan beasiswa siswa miskin sekolah dasar bagi 2.040.000 siswa SD di seluruh Indonesia. Beasiswa ini merupakan bantuan/subsidi dari pemerintah berupa sejumlah uang tunai yang diberikan secara langsung kepada siswa SD. Siswa yang menerima dari kelas I sampai V.

Sumber dana beasiswa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2011 sebesar Rp 762, 2 miliar. Setiap siswa akan mendapatkan Rp 360.000 per tahun. Penyaluran beasiswa akan dilaksanakan mulai Juli hingga Desember 2011.

Direktur Pembinaan SD Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Ibrahim Bafadal mengatakan, beasiswa ini pada awalnya merupakan bantuan bagi para orangtua untuk membiayai pembelian alat tulis, seragam, ataupun biaya pendukung sekolah. Menurutnya, setelah diberlakukan program bantuan operasional sekolah (BOS), sekolah mendapatkan tanggungan.

"Jadi, para orangtua tinggal berpikir untuk menganggarkan biaya pendukung sekolah seperti tas, buku, dan seragam," ujar Ibrahim kepada Kompas.com di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (26/7/2011).

Menurut Ibrahim, pemerintah telah menetapkan alokasi jumlah siswa penerima beasiswa siswa miskin sekolah dasar (BSM SD) untuk setiap kabupaten/kota. Penetapan alokasi didasarkan pada indikator, di antaranya berapa jumlah siswa miskin, kondisi masyarakat yang tidak mampu, letak geografis, kemudahan koordinasi, dan prinsip keadilan.

"Lalu, setiap kabupaten/kota akan menetapkan sekolah calon penerima BSM-SD. Setelah itu, tim akan meminta daftar siswa miskin dari sekolah yang akan diusulkan memperoleh beasiswa, usulan dari wali kelas, dan juga surat keterangan keadaan orangtua tidak mampu/miskin," katanya.

Ia berharap, adanya program ini bisa menyukseskan sejumlah program prioritas pemerintah dan menekan angka putus sekolah. "Selain itu, program ini bisa membantu siswa memenuhi kebutuhannya dalam kegiatan pembelajaran di SD," ujarnya.

Menurut Ibrahim, masih akan ada penambahan kuota siswa hingga 77.300 orang. "Dana tersebut didapatkan dari APBN Perubahan pada bulan Agustus hingga Desember," tuturnya.

Tips Menjadi Pengajar yang Menyenangkan

KOMPAS.com - Dapatkah Anda membayangkan, apa yang terjadi jika tak tercipta suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar? Ya, siswa akan bosan dan tujuan dari penanaman ilmu oleh pengajar tak akan tercapai. Bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan? Beberapa tips ini mungkin bisa menjadi panduan.

Salah satu hal yang harus dikedepankan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.

Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda

Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan mengejak ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.

Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa Anda.

Jika siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya. Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai pengajar, membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan.

Jangan ragu memberikan pujian kepada siswa

Anda juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau "Pertanyaan kamu bagus, itu tidak pernah saya pikirkan sebelumnya”.

Beri pertanyaan yang mudah dijawab

Jika hal diatas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau pertanyaan, giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa membuat anak didik Anda tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan Anda mampu dijawab oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa untuk berbicara.

Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia perlihatkan.

Biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai

Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga, ia akan mempersiapkannya terlebih dulu. Jika saat anda bertanya dan para siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan anda yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak".

Controlling

Kontrol para siswa dengan alat kontrol yang Anda miiliki. Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika Anda menemukan beberapa siswa yang tingkat partisipasinya dalam kelas sangat kurang, maka ajak ia berkomunikasi secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia akan merasa percaya diri. Selain itu, jika yang Anda temukan hanyalah permasalahan kurang percaya yang menjadikannya diam selama kelas berlangsung, maka tugas Anda selanjutnya adalah memberi ia tugas yang bisa membantunya untuk berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato dalam kelas.

Selamat mencoba!!

*diolah dari berbagai sumber

5 Langkah Awal Berburu Beasiswa

KOMPAS.com - Bagi para pemburu beasiswa, silakan mempersiapkan diri dari sekarang. Dalam beberapa bulan ke depan, sejumlah donor beasiswa akan mulai membuka kesempatan bagi mereka yang tertarik untuk mendaftarkan diri. Sebelum mulai berburu, sejumlah tips ini mungkin bisa membantu, apa yang bisa dilakukan dalam upaya mencari informasi seputar beasiswa. Yuk, disimak!

1. Buatlah komitmen. Misalnya, menyisihkan waktu satu hari dalam seminggu untuk menemukan informasi dan mengajukan aplikasi beasiswa. Satu hal yang paling mudah untuk "memaksa" diri sendiri adalah mengikuti jadwal yang kita buat. Jangan sampai mendapatkan informasi beasiswa mendekati batas aplikasi atau malah terlambat.

2. Pelajarilah bagaimana memanfaatkan kekuatan dari mesin pencari informasi seperti Google. Saat ini, Google menjadi perangkat terkuat yang bisa digunakan untuk mencari informasi seputar beasiswa. Dalam pencarian, usahakan untuk mencari informasi sedetail-detailnya. Percayalah, hal ini akan memudahkan Anda dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Carilah website sekolah/universitas yang Anda tuju. Google memungkinkan Anda mencari informasi lebih spesifik. Jangan sia-siakan perangkat yang tersedia!

4. Dapatkan informasi siapa kontak personal yang bisa dihubungi jika ingin mendapatkan informasi seputar pembiayaan studi. Selain pembiayaan dari pemberi beasiswa, biasanya ada sumber lain yang memungkinkan untuk dijajaki. Beberapa lembaga pendonor, diluar penyedia beasiswa, ada yang menawarkan bantuan pembiayaan studi.

5. Jangan putus asa, terus berusaha! Ingatlah, tak semua orang mendapatkan hasilnya dalam usaha pertama pengajuan aplikasi. Jika ditolak, usaha lagi. Sebagai inspirasi, ada seseorang pemburu beasiswa yang sudah mengajukan aplikasi sebanyak 60 kali. Nah, dari 60 kali pengajuan aplikasi itu, setidaknya 15 diantaranya diterima. Apa yang didapat dari sini? Dia tidak pernah menyerah ketika aplikasinya di tolak. Berusaha, dan berusaha lagi!

Selamat mencoba, semoga berhasil!

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)