Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Sunday, October 29, 2023

Penanaman Karakter Mulai dari Hal Kecil


Mulai dari Hal Kecil 

Penanaman karakter itu tidak bisa instan. Ujug-ujug langsung jadi hasilnya. Perlu pemupukan sejak kecil--di lingkungan keluarga.

Misalnya karakter bersih dan membuang sampah di tempatnya. Untuk anak² PP Cahaya Quran, kami selalu beri nasihat ini berulang-ulang. Repeat-repeat dan repeat. Apalagi jika sebelumnya sudah terbiasa buang sampah sak plek, sak nggon nggon.

Dalam setiap event hendak keluar kandang pondok, kami tak pernah lupa menyisipkan pesan: BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA. Jika tak ada bak sampah, simpan dulu di saku. 

"Datang bersih, pulang bersih!"

Begitu pun sebelum keberangkatan mereka mengikuti Jelajah Santri Sako Maarif NU Babat PC Maarifnu Babat, di Besur - Kendal Sekaran [29 Oktober 2023]. 

Saya sebagai ketua asrama, memberikan kultum jaga kebersihan. Buang sampah di tempatnya. 

Kepala Sekolah, sebagai Ka Mabigus, di lain kesempatan juga menyisipkan pesan yang sama. 

Kakak-kakak pembina yang mendampingi mereka menjelajah pun demikian. Kami satu suara selama kegiatan Jelajah Santri ini. 

Sebagai upaya pendukung, setiap anak kami berikan bekal kresek kecil--sebagai tempat buang sampah sementara. Bilamana di sekitar tempatnya tidak ada bak sampah.

===

SMP CAHAYA QURAN 

Islamic Boarding School Tritunggal Babat Lamongan 

- Berkarakter Qur'ani 

- Berakhlak Mulia 

- Unggul dalam Prestasi 

⬆️Program Unggulan:

- Lancar membaca Al-Quran metode Ummi

- Hafal Minimal 5 juz 

- Tuntas Matpel UN 

- Bahasa Inggris dan Arab intensif di asrama 

- Baca Kitab Taqrib metode Al-Miftah Sidogiri 

- Akrab dengan aplikasi HP yang bermanfaat 

- Terbit 1 buku, 1 semester 


⬆️Penerimaan Peserta Didik Baru 

TP 2024-2025 

⬆️Gelombang 1 : 

01 Nopember s.d. 15 Desember 2023 

Tes seleksi: akhir Desember 2023 

⬆️Kuota untuk 2 kelas.

Pendaftaran Gel. 2 tidak dibuka jika peserta lulus seleksi sudah memenuhi kuota.

www.ppcahayaquran.com 

www.smpcahayaquran.sch.id 

FB : CahayaQu Babat / SMP Cahaya Quran 

IG : @smpcahayaquran 

YT : Cahaya Quran Official / SMP Cahaya Qur'an / Galeri CQ Babat

Info & Pendaftaran:

Wa.me/+62896-6492-4200

Sunday, April 22, 2018

Tiga Tuntas di MA Tarbiyatut Tholabah

• Tiga TUNTAS di MA Tabah •

"Di sini, banyak sekali wisuda," kalimat pembuka tausiyah KH Nasrullah Baqir saat wisuda Prodistik Ma Tarbiyatut Tholabah, Kamis (19/04/2018) lalu.

Wisuda pertama, bagi santri-santri yang lulus baca-hafalan Al-Qur'an dengan Metode Ummi
Wisuda kedua, bagi santri-santri yang lulus baca kitab kuning dan ilmu nahwu dasar dengan metode Al-Miftah lil Ulum.
Wisuda ketiga, bagi santri yang purna dari sekolah formal
Wisuda keempat, bagi santri yang mengikuti program terapan bidang teknologi informasi kerjasama dengan ITS Surabaya.

"Jadi, diam-diam santri yang mondok di PP Tabah ini, bisa tuntas 3 hal," terang Yai Nasrullah.

Program yang dicanangkan Pondok Kranji (PP Tarbiyatut Tholabah) memang didesain supaya lulusannya menguasai beberapa keahlian minimal seorang santri saat lulus.

TUNTAS

#1. BACA AL-QUR'AN TARTIL

Lulusan Pondok Kranji diharapkan minimal bisa baca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Sesuai tajwid dan makharijul hurufnya. Kemampuan ini adalah syarat minimal seorang santri. Jangan sampai ada santri yang memalukan saat ditunjuk jadi imam shalat. Sebab bacaan Al-Qur'an-nya belepotan.

Sebaliknya, jangan ada santri yang terlalu pede maju jadi imam, sementara hafalannya "Qulhu wae, Lek!"
Inilah kenapa standard bacaan dan hafalan menjadi salah satu target lulusan Pondok Kranji.

#2. BACA KITAB KUNING

Setelah Qur'an-nya tuntas, kemampuan yang harus dipunyai ialah baca kitab kuning. Tentu saja sebagai bekal mereka menyelami samudera ilmu agama. Jangan sampai santri nampak fasih bicara soal agama, namun gelagapan saat diminta baca kitab sumbernya langsung.

Waktu belajar di pesantren amat terbatas. Jelas tak mungkin semua kitab yang tersedia, bisa terbaca dan dikaji semua. Maka, dibutuhkan kunci untuk membaca kitab-kitab tersebut. Yakni ilmu nahwu dan shorof. Di sini, peran metode Al-Miftah dirasa mumpuni untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

#3. TUNTAS KOMPUTER

Ini zaman teknologi informasi. Zamannya orang beradu tak hanya di dunia nyata. Pun di dunia maya, kita dituntut untuk menyebarkan kebaikan dan kebaikan lewat sarana yang ada. Tak asal menyebarkan, tapi harus pula bisa mengemas dengan tampilan menarik dan mengenal.

Semua ini tak bisa dicapai tanpa kemampuan yang mumpuni di bidang teknologi. Termasuk dalam menjalankan aplikasi-aplikasi pendukung--semacam After Effect, Adobe Premier, Corel Draw dkk.

Alhamdulillah...
Poin ketiga ini bisa tuntas lewat program Prodistik MA Tabah kerjasama dengan ITS Surabaya.

"Syaratnya ialah temen dan utun," jelas Kiai Nasrullah sebelum memungkasi nasihat dengan doa penutup.

- Catatan usai Wisuda -

Kranji, 22 April 2018
Oleh: MS. Kholid
Sekjend Ikbal Tabah

Friday, February 26, 2016

Teknik Pengurangan Efisien

Teknik Pengurangan Efisien


Wednesday, February 3, 2016

Diklat Kepala Sekolah dari KPI

DIKLAT KEPALA SEKOLAH I
Segala sesuatu jatuh dan bangkit dikarenakan KEPEMIMPINAN. Pastikan sebagai pemimpin, Anda adalah pembelajar.
APA YANG DIPELAJARI
1. Paradigma mutu sekolah
2. Hubungan antara kompetensi kepala sekolah dan mutu sekolah
3. Praktik kompetensi kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin
FASILITAS:
1. Modul & sertifikat
2. Akomodasi penginapan selama 5 hari dan transportasi Bandara-Hotel PP
3. Makan 3x & Coffe break 2x/hari
4. Pemateri: Master Trainer KPI
5. City tour & School visite

Tuesday, December 3, 2013

Guru yang Tak Disuka



Beberapa hari lalu, dalam momen Hari Guru saya meminta murid-murid di kelas untuk menulis. Selain bercerita tentang sosok guru favorit, juga gambaran guru yang tak disuka. Menurut tulisan mereka, di antara ciri guru yang tidak suka adalah yang suka pilih kasih.

Saya tanyakan; yang dimaksud dengan pilih kasih itu yang seperti apa. Serempak sekali jawaban mereka. Yakni guru yang membeda-bedakan muridnya; antara yang “pintar” dan yang tidak. Murid yang sering bisa jawab (“pintar”) kerap dipuji-puji dan disebut-sebut dalam kelas. Sementara yang dianggap tidak bisa tidak pernah dipuji-puj—bahkan sesekali bisa jawab juga diacuhkan.


Adalah sebuah hal yang wajar—sebagai manusia—guru bangga atas prestasi muridnya. Guru akan merasa bahagia saat muridnya mampu memahami pelajaran yang disampaikannya. Saya telah berhasil, begitu kira-kira pikiran sang guru. Menjadi wajar pula bila murid itu sering disebut-nya. Sebaliknya, bisa jadi guru kecewa ketika ia merasa sudah berusaha maksimal, namun muridnya tak juga nyantol.

Thursday, September 5, 2013

Pendidikan Harusnya Menentramkan



Saya mendengar banyak keluhan guru. Banyak situasi di sekolah yang memaksa guru berkeluh kesah. Mulai gaji yang rendah, potongan insentif sertifikasi, potongan insentif guru, potongan jam mengajar, hingga soal kebijakan manajemen yang sering berbeda dengan idealisme. Tiap sekolah punya karakter masalah yang berbeda—bergantung pada karakter pemimpinnya. 

Pendidikan seharusnya menyenangkan. Baik untuk murid-muridnya, maupun untuk guru-gurunya. Pergi ke sekolah bukan lagi sebuah “ancaman”, tapi aktivitas yang paling dinanti. Kita merindukan murid-murid yang selalu semangat berangkat sekolah setiap pagi. Kita menantikan guru-guru yang mengayuh sepedanya (sepertinya tak ada lagi guru bersepeda) dengan antusias. Yang berdiri di depan kelas dengan senyum mengembang.

Wednesday, July 27, 2011

Tips Menjadi Pengajar yang Menyenangkan

KOMPAS.com - Dapatkah Anda membayangkan, apa yang terjadi jika tak tercipta suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar? Ya, siswa akan bosan dan tujuan dari penanaman ilmu oleh pengajar tak akan tercapai. Bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan? Beberapa tips ini mungkin bisa menjadi panduan.

Salah satu hal yang harus dikedepankan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.

Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda

Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan mengejak ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.

Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa Anda.

Jika siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya. Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai pengajar, membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan.

Jangan ragu memberikan pujian kepada siswa

Anda juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau "Pertanyaan kamu bagus, itu tidak pernah saya pikirkan sebelumnya”.

Beri pertanyaan yang mudah dijawab

Jika hal diatas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau pertanyaan, giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa membuat anak didik Anda tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan Anda mampu dijawab oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa untuk berbicara.

Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia perlihatkan.

Biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai

Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga, ia akan mempersiapkannya terlebih dulu. Jika saat anda bertanya dan para siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan anda yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak".

Controlling

Kontrol para siswa dengan alat kontrol yang Anda miiliki. Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika Anda menemukan beberapa siswa yang tingkat partisipasinya dalam kelas sangat kurang, maka ajak ia berkomunikasi secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia akan merasa percaya diri. Selain itu, jika yang Anda temukan hanyalah permasalahan kurang percaya yang menjadikannya diam selama kelas berlangsung, maka tugas Anda selanjutnya adalah memberi ia tugas yang bisa membantunya untuk berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato dalam kelas.

Selamat mencoba!!

*diolah dari berbagai sumber

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)