Showing posts with label catatan harian. Show all posts
Showing posts with label catatan harian. Show all posts

Sunday, January 28, 2024

Penceramah Juga Manusia

 • Penceramah Juga Manusia •


Panitia pengundang penceramah itu kadang tidak jujur dengan situasi sebenarnya.

Begini contohnya:


#1

Bu Nyai, ini jamaah biasanya habis isyak sudah datang. Acaranya nggak lama-lama. Mohon habis maghrib sudah berangkat dr rumah. Biar cepat selesai.


Fakta:

Nyampe lokasi, jamaah baru datang.

Acara baru dimulai jam 19.45.

Masih ada sholawatan juga, plus sambutan. 

Ternyata sekitar jam 21.15 baru mulai ceramah.

Saran: berikan saja fakta sebenarnya, kami akan menyesuaikan. 


#2

Bu Nyai, nanti bisa berangkat pagi-pagi ya.

Soalnya sekitar jam 9 langsung naik mauidhoh.

Maksimal jam 11 sudah harus selesai, karena ini tempatnya di masjid. Harus selesai sebelum zuhur.


Fakta:

Tiba lokasi 08.30, acara baru mulai.

Sambutan atas nama ini itu buanyak sekali. 🤔

Jam 10.45 masih ada sambutan terakhir.

Lha, terus pengajiannya disuruh ngisi apa?

Wong sudah dipesan; jam 11.00 harus selesai.

Apa salam saja terus pulang?


Saran:

Jujur saja, apa adanya.

Karena biasanya penceramah itu mengisi di banyak tempat. Terkadang, malamnya pulang larut. Paginya harus berangkat lagi. 


Mestinya masih bisa agak longgar dan istirahat pagi hari itu, gara-gara "dibujuk-i" panitia, harus buru-buru berangkat.

Saturday, January 6, 2024

S2 Ngajar TPQ

 


• Yo Olahraga, Yo Kerjo •

Suatu ketika, saya silaturrahim ke Bekasi. Ke perusahaan tempat saya dulu bekerja--sebelum balik kampung. Di kantor, saya bertemu Pak Dirut.

Iseng, beliau bertanya,

"Kamu di kampung ngapain, Lid?" 

"Ngajar TPQ, Pak," jawab saya tersenyum kecil.

"Masak S2 kok pulang ngajar TPQ?" beliau membercandai saya. "Gak balik ke Bekasi aja Lid?" Kata beliau lagi sambil tertawa.

Saya hanya menjawab dengan senyum kecut.

"Niki sampun perintah orangtua, Pak," Jawab saya, "Repot nanti kalau saya tidak manut."

Kejadian itu sekitar 9 atau 10 tahun silam. Belum ada PPCQ, belum ada SMP CQ. Hanya TPQ Daarul Musthofa--namanya kala itu.

Hingga hari ini, saya ta masih tetap begini. Kalau gak ada jadwal ngajar, ya belanja. Sering belanja sayuran dan bumbu di pasar Agrobis Babat. Belanja aneka snack dan minuman di toko Babat. Seringpula belanja dan usung-usung air minum puluhan kardus begini.

Dinikmati saja, lakonnya. Wayahe ngaji, ya mulang ngaji. Wayahe kerjo, ya lakoni kerjaannya.

Siapa pun capres-cawapres yang jadi, sama saja bagi saya sejak dulu. Begini-begini saja. Mergawe-mergawe dewe.

Zaman SBY, 2X saya gak pilih SBY. Saya tetap baik-baik saja. SBY juga tetap baik-baik saja toh. Indonesia, malah semakin baik. Jadi, gak harus ikut preferensi politik saya. Ini hanya bagian dari upaya pribadi untuk menjaga otak saya tetap waras. 🤣

Kampung Cahaya Quran, 

PP CAHAYA QURAN Babat Lamongan CahayaQu Babat 

6 Januari 2024 

#1Day1Note 

#CatatanKholid 


IG : @ms.kholid 

X : @mskholid



Amplop Kiai


Amplop Kiai

Di acara "Hormat Sang Guru", Rabu (3/1) Gus Kautsar bercerita; suatu ketika beliau ditelpon KH Marzuqi Mustamar.

Rupanya, malam itu Kiai Marzuqi punya jadwal ngisi ceramah di Trenggalek. Dua tempat pula. Karena ada uzur, Kiai Marzuqi berharap Gus Kautsar bisa menggantikan ngisi pengajian di 2 tempat itu.

"Gus Reza (Lirboyo) mawon, Yai..." cerita Gus Kautsar mengelak di awal telpon.

Namun, pada akhirnya tetap Gus Kautsar yang berangkat. Lokasi beliau yg di Ploso Kediri, memang cukup dekat ke Trenggalek--dibandingkan Kiai Marzuqi yang dari Malang.

Ceramah 1: berjalan normal. 

Pindah ceramah ke tempat ke-2. Beliau disambut meriah, dinaikkan kuda, dan dipayungi pula. Jamaah ramai menandungkan sroqolan.

"Ketika perjalanan pulang, saya mau buka amplop. Penasaran aja, berapa sih 'amplop' Kiai Marzuqi saat ceramah," ujar Gus Kautsar.

Amplop pertama, isinya 250 ribu.

Amplop kedua, isinya 500 ribu.

"Saya kaget. Satu PWNU itu tahu isi amplop tersebut. Ternyata, Kiai Marzuqi ini memang Kiai tenanan."

Coba bayangkan,

Kiai Marzuqi perjalanan dari Malang ke Trenggalek. Itu sekitar 138 km (3.5 jam). Ngisi ceramah, bawa mobil sendiri. Bawa sopir. Dikasih uang saku hanya Rp.250.000. 😅

Opo yo cukup?!

Tapi, itu dilakoni Yai Marzuqi.

"Kiai temenan beliau ini!"

===

Saya beberapa kali nyopir-i mertua ngisi ceramah. Pernah suatu ketika, saya nyopir ke Surabaya. 

Selesai acara, kami pulang. Di dalam mobil beliau membuka amplop pemberian tuan rumah. Saat dibuka, isinya 300 ribu.

===

PP Cahaya Quran, 6 Januari 2024

IG : @ms.kholid 

X : @mskholid 

#1Day1Note 

#KiaiJugaManusia 

#CatatanKholid

Wednesday, January 3, 2024

Malam Pertama di Rumah Mertua


• Malam Pertama di Rumah Mertua •

🥰

Awali kisah ini dengan senyum penuh cinta. 

Abah dan ibu mertua itu hampir tiap hari pulang tengah malam. Jam 23, 00.00, jam 01, kadang jam 02 malam. Biasa, keliling-keliling desa, koyok pejabat.

Yang istimewa, sekalipun pulang larut malam, hampir tidak pernah sekalipun beliau absen sholat tahajud. Selalu bangun jam 3 dini hari atau jam 3.30 menjelang Subuh. Biasanya lanjut wiridan hingga Subuh, lantas ke masjid.

Malam itu, malam pertama saya di rumah mertua. Kamar saya tepat berada di depan musholla ndalem. Sehingga, kalau ada yang sholat atau ngaji di musholla, pasti saya dengar sayup-sayup.

Lagi capek-capeknya, lagi lelap-lelapnya, dini hari itu pintu kamar saya digedor. (Tepatnya, dibangunkan deh. 😆). Saya menggeliat, lalu bangun.

Lampu dinyalakan. 

Owh, jam 03.00 dini hari guys. 😇

"Ibuk iki, wonten nopo?" istri protes ke yang menggedor pintu.

"Wes jam 3, wayahe sholat," ujar beliau kalem. 

Wuiiiikkkk...

Terpaksa, dah.

Jam 3 dini hari bangun.

Lalu mandi besar. 

🤩🤩🤩

Tahajud yang terpaksa.😘

#1Day1Note 

#AbahPunyaCerita

Nasihat Abah Soal Bekerja untuk Hidup selamanya


• Nasihat Abah tentang Hadits اعمل لدنياك •

Kerja untuk Dunia 

Amal untuk Akhirat 

Dalam sebuah perjalanan kulakan kain ke Surabaya. Saya menyopiri Abah mertua. Ketika itu saya masih tahap belajaran nyetir.

Dua baris tengah dan belakang mobil Ertiga penuh dengan tumpukan kain. Karena baru tahap belajar itulah, mertua inisiatif menemani saya belanja. Menunjukkan toko kulakan, dan mengenalkan dengan bos China--pemilik toko. Priviledge (koreksi jika salah ejaan) 🤭. 

Sambil nyopir, Abah menasihati.

"Ngeneki iki, mergawe Cung. Nek ngurusi nduyo terus. Ngurusi penggawean terus, mesti gak onok lerene. Sampean gak bakal sempat ngajar/ngulang." 

"Mangkane, nek wayahe ngulang/ngajar, penggaweane ditinggalno disek." Nasihat beliau saat melihat orderan saya (waktu itu) yang nderundung kian banyak.

"Nggeh, Ba," jawab saya singkat, sambil fokus nyopir.

Eling hadits-e Nabi,

اعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا، 

واعمل لآخرتك كأنك تموت غدا

"Bekerjalah untuk duniamu, seakan kamu akan hidup selamanya 

Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok."

Jangan salah paham dengan hadits ini, ya.

Karena hidup di dunia selamanya, tidak lantas kita bekerja siang dan malam, mengumpulkan dunia (harta) sebanyak-banyaknya. Seakan-akan kamu akan hidup selamanya. 

Lalu mencari uang dan tabungan yang buanyak, yang cukup untuk hidup selamanya. Bukan itu! 


Tapi,

Jika kamu bekerja untuk dunia itu, sewajarnya saja. Jangan lupa waktu. Sebab, momen dan kesempatan kita di dunia masih panjang. Masih ada hari esok. Toh, hidup kita selama-lamanya.

Sebaliknya, 

Kalau beramal (bekerja) untuk akhirat, gunakan waktu yang ada sebaik-baiknya. Semaksimal mungkin. Sebab, peluang dan waktu kita terbatas hari itu. 

Bayangkan, seakan-akan besok kita sudah meninggal. Besok sudah tidak punya kesempatan lagi. 

Seperti ngajar/ngulang,

Bayangkan itu adalah hari terakhir kamu bertemu murid-murid. Kesempatan terakhir kamu berbagi ilmu kepada para santri. Sebab, besoknya kamu tidak akan bisa ngajar mereka lagi.

Karena kamu sudah tiada.

#1Day1Note 

#AbahPunyaCerita

Tuesday, January 2, 2024

Tahlilan, Cangkem e Kudu Milu Muni



• Beda Fatihah dan Durian • 

#1 - Jangan Mingkem 

"Jenengan diundang ini memang untuk mendoakan Almarhum Bapak H. Suyuthi, tapi Jenengan nggeh kudu milu muni. Sebab, pahalanya tidak hanya akan mengalir untuk almarhum Bpk H. Suyuthi, tapi juga ke orangtua Jenengan," tausiah KH Ma'mun Afandi. 

"Itulah bedanya Fatihah dan Durian. Kalau durian 1 buah dibagi untuk 5 orang, ya paling dapat berapa biji gitu saja. 

Tapi, kalau Fatihah meskipun ditujukan untuk orang Islam sedunia, dapatnya utuh. Semua dapat pahala yang sama. Tidak dibagi-bagi."


#2 - Wirid Sholawat 

Saya pesan; yang muda-muda kudu punya wiridan sholawat. Minimal sholawat lan istighfar. Setiap hari. Jangan baca sholawatnya pas wonten syekher-syekher mawon.

Yang paling mudah, sholawat Jibril:

صلى الله على محمد 

Rutin setiap hari 100x 

Kalau bisa ya minimal 1000x 

#3 Mimpinya Imam Ibnu Mujahid 

Hari itu, Imam Ibnu Mujahid bertemu Imam Syibli. Beliau lantas mencium kening Imam Syibli. Yang dikecup, merasa heran. Wong derajat Imam Ibnu Mujahid lebih tinggi daripada dirinya.

"Ada apa Jenengan kok mengecup kening saya?" tanya Imam Syibli. 

Imam Ibnu Mujahid lantas bercerita bahwa malam kemarin beliau bermimpi bertemu Rasulullah. Beliau mengecup kening Imam Syibli. 

"Apa istiqomah yang Engkau lakukan sehingga Rasulullah mengecup kening Jenengan, wahai Imam Syibli?"

"Setiap selesai sholat fardhu, tidak pernah sekalipun saya berlalu kecuali setelah membaca:

لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليهما عنتم، حريص عليكم بالمؤمنين رؤوف رحيم.

Dilanjutkan:

صلى الله عليك يا محمد ...


Tritunggal, 2 Januari 2023 

Disampaikan oleh KH Ma'mun Afandi, 

- Pengasuh PP Nurus Siroj 

- Ketua Tanfidziyah PCNU Babat 

Dalam acara kirim doa 1000 hari almarhum Bapak H. Ahmad Suyuthi.


*dengan beberapa penyesuaian.

Abah yang Boros Nasihat


• Boros Nasihat •

Abah mertua adalah motivator pertama saya agar berani nyopir. Sekalipun masih belajaran, beliau kerapkali memaksa saya nyopir. Bahkan, sering mengajak kulakan kain ke Surabaya. Saya yang baru belajaran disuruh nyopir. 

"Pakai mobil itu lebih aman, daripada pakai motor," ujar beliau.

Namun, karena merasa bukan milik sendiri, saya lebih sering keukeh pakai motor. Sekalipun mobil ada nganggur di rumah. Kalau tidak saking butuhnya, saya gak pakai mobil. Kirim paket kaos 2 karung juga, dulu saya pakai motor. (Sekarang, 1 karung kecil aja pakai mobil).🤣

Abah mertua, tipe orang yang tidak pelit nasihat. Terutama untuk menantunya--apalagi sebagai menantu pertamanya. Boros sekali nasihatnya. Mulai soal rumah tangga, bermasyarakat, bekerja, mengajar, silaturrahim, hingga interaksi dengan dengan rewang di rumah tangga.

Eits, 

Tidak cuma nasihat omongan. 

Tapi, contoh keseharian.

Sebagai menantu pertama, saya mengalami masa-masa panjang hidup bersama mertua. Dengan berbagai dinamikanya. 🤣 

Apalagi, semua adik-adik istri masih pada di pondok, atau kuliah. Hanya pulang dan berkumpul saat liburan.

Pernah suatu ketika, saat berduaan beliau curhat,

"Lapo seh Cung. Abah iku pengen mantuku manggon nek omah Babat disek; 1 atau 2 bulan?" 

"La nopo lho, Ba?" tanya saya.

"Ben Abah iki iso ngulangi. Iso ngajari soal rumah tangga. Soale Abah iki yo gak mungkin urip sak teruse. Mangkane, ben mantuku iso ngopeni, iso ngeramut anak-anakku seng apik," jelas beliau.

Hmmm...

Bener juga, batin saya. 

===

Gak tau nich; kok tiba-tiba ide tulisan yang muncul 2 hari ini tentang Abah mertua?

Entah, otak saya kehabisan ide untuk target Resolusi 2024 》 

1 hari = 1 tulisan 


#1Day1Note

Tanam Pohon Mangga


Tanam-tanam 

Pagi sehat. Jalan kaki 1200 meter. 

Lanjut tanam pohon.

Kali ini ada pohon mangga di area PPCQ, yang posisi tanamnya kurang pas.

Berbekal pacul yang ada di gudang tukang, saya pindahkan pohon itu. Posisinya sudah sangat pas, menurut saya. Akan jadi gerbang ke area Timur PPCQ--yang menurut desainer akan dibangun asrama santri putri dan perumahan pengasuh dan dapur umum.

Keringat menetes tanpa henti.

Tiap 5x paculan, napas ngos-ngosan.

Pinggang serasa encok-an.

Mohon maklum, udah lama gak pegang pacul.

Pantesan,

Para petani itu sehat-sehat.

Hal yang paling memuaskan, tentu saja saat pohon tertanam dengan baik. Semoga bisa tumbuh membesar. Buahnya kelak bisa dimakan bareng santri-santri. Atau menjamu tamu. Atau berbagi tetangga sekadarnya. 😍

Yang memuaskan berikutnya, yakni saat istirahat begini. Leyeh-leyeh. ☕️ 

Sambil menulis status, lalu ada komentar yang berbagi ilmu tanam menanam. 

Atau malah berbagi bibit pohon lainnya. 

Atau bahkan berbagi sekalian pupuk dan media tanamnya. 😘😘😘



Sunday, October 29, 2023

Tabarrukan dengan Surah Al-Fath


Babat - Pagi ini kontingen SMP Cahaya Quran Islamic Boarding School Tritunggal Babat Lamongan berangkat mengikuti Jelajah Santri SAKO Maarif NU Babat tahun 2023. 

Sebelum Subuh, sudah pada mandi. Ransel dan perlengkapan jelajah juga sudah dibawa ke lantai bawah. Jamaah Subuh malah sudah berpakaian rapi pramuka. Luar biasa semangatnya ini. 

Hari biasanya ndelewer, pagi ini gara-gara pramuka jadi semangat.

Sebelum berangkat, pagi ini usai baca rutinan al-Mulk, saya tambahi membaca surah al-Fath. Surah kemenangan. Tabarrukan dengan salah satu surat yang membicarakan kemenangan umat Islam ini.

Semoga kontingen SMP CAHAYA QURAN juga diberikan kemenangan dan keberhasilan dalam momen kali ini. Amin ya Rabbal Alamin...

Thursday, October 26, 2023

Jika Menang Wajar, Kalah Juga Wajar


Babat - Sako Maarif NU Babat menggelar Jelajah Santri tahun 2023. Kegiatan digelar Ahad, 29 Oktober mendatang di bumi wisata Besur.

SMP Cahaya Quran Islamic Boarding School mengirimkan 2 Regu. Satu putra, dan satu putri. 

Untuk kegiatan Jelajah Santri tersebut, ada beberapa cabang lomba yang dipertandingkan. Di antaranya; Sandi dan Semaphore, Yel-yel, KIM, Best One, dan Kaligrafi.

Jika kami menang dan menggondol juara, itu wajar. Melihat begitu besar antusiasme tim untuk berlatih setiap hari menjelang lomba. Didukung dengan usaha maksimal dari pembina yang mengerahkan kemampuannya dan waktunya untuk membina anak-anak dengan  maksimal.

Mereka capek banget. Bener.
Bahkan, nyampe di asrama langsung tepar dan tidur. Maklum, pagi dan siang masih masuk kelas, sore dan malamnya latihan. Begitu berulang setiap hari.

Jika kalah, itu juga Wajar.

Sebab, 
1. Persiapan kami yang mepet.
Kami baru mendapatkan kabar ada kegiatan ini 2 minggu sebelum pelaksanaan. Padahal, peserta lainnya sudah 1 bulan sebelumnya. Bahkan TM peserta juga dilakukan akhir September. Sementara kami baru dapat infonya pertengahan Oktober. Keren banget!

2. Pengalaman Pertama 

Bagi anak-anak SMP Cahaya Quran, mengikuti ajang perlombaan Jelajah Santri seperti ini adalah pengalaman pertama. Bahkan, yang pertama juga dalam Kegiatan yang bersifat kepramukaan--untuk skala antar sekolah.

Kami belum pernah mengikuti perkemahan bersama antar sekolah, belum pernah mengikuti perlombaan pramuka antar sekolah, dlsb. Jadi, ini bener-bener yang pertama. 

Alhamdulillah, 
Kami punya pembina-pembina yang ikhlas mengabdikan ilmunya dan berbagi dengan adik-adik. Tak jarang harus mendisiplinkan mereka dengan "ambil posisi" atau bentakan.

Apapun hasilnya,
Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk mereka. 
Amin ya Rabbal Alamin...

Tuesday, May 31, 2022

Efek Omelan Istri, Jadi Wali

 Efek omelan istri itu tidak hanya jalur jadi wali. Tapi, juga jalur jadi tukang. 

Gara-gara kloset di kamar pondok gak keluar air seminggu ini, istri ngomel terus. Nyuruh nyari tukang benerin closed. 


Saya nyari nyari tukang gak dapat². Entah, saking padatnya jadwal mereka, atau karena minimnya pekerjaan yang ditawarkan. 


Kan jadi gak enak dewe, masak benerin gitu aja mau narik bayaran 50 ribu, atau 100 ribu. Kalau di kota besar macam Jakarta gitu agak memper, lha ini di kampung kok.


Yaaaa...

Gara-gara gak tahan dengan omelan istri, saya cari deh tutorial di youtube. Ada sekitar 5 video yang saya simak. Solusinya, hampir semuanya sama.

Yakin bisa lah... Gumam saya.

Gitu aja kok. 

Alat yang diperlukan cuma dua. Kunci inggris dan sikat gigi bekas.

Penyebab mampetnya air, biasanya gara2 lumpur atau tanah yang menyumbat di penyaringan kloset. 

Kebanyakan kasus terjadi pada kloset yang airnya bersumber dari sumur atau sumber bor. Air PDAM relatif lebih aman dan bersih. 


Alhamdulillah...

Ternyata beres dan berhasil.

Kloset bisa keluar airnya lagi.

Tanpa panggil tukang. 😅

Friday, March 6, 2020

Syarat Berkas Permohonan #Paspor [Bag 2]

• Syarat Berkas Permohonan #Paspor •
Serial Paspor » 2
Secara umum, untuk permohonan pembuatan paspor, diperlukan 3 (tiga) dokumen pribadi. Dua dokumen pertama, wajib ada. Sementara dokumen ketiga adalah pilihan.
Berkas yang diperlukan antara lain:
1. KTP EL
2. KK
3. Pilihan Salah satu (Buku Nikah, Akta Kelahiran, Ijazah).
Info yang dimuat di ketiga dokumen tersebut, harus sama persis. Maksudnya, nama dan ejaannya persis, tanggal lahirnya persis, tempat lahirnya juga sama.
Tidak boleh selip satu huruf sekalipun.
Misalnya,

Kenapa Paketnya Tidak Termasuk #Paspor ? [Bag 1]

• Kenapa Paketnya Tidak Termasuk #Paspor ? •
Serial 1 》Pembuatan Paspor
Kebanyakan travel umroh, saat memberikan paket keberangkatan biasanya diberi catatan: TIDAK TERMASUK PASPOR dan MENINGITIS. 
Kenapa paketnya tanpa paspor?
Kok gak sekalian saja.
Jawabannya,
Karena travel umroh, statusnya adalah travel. Agen perjalanan ke Mekah-Madinah. Bukan lembaga pemerintah.
Sementara paspor adalah dokumen identitas pribadi seseorang.
Statusnya mirip KTP. Bedanya, kalau KTP digunakan sebagai dokumen pribadi di dalam negeri. Sementara paspor, adalah dokumen pribadi untuk ke luar negeri.

Dua Sebab Pe-De nya Pak Nur Sugik

Orang seperti Pak Sugik itu tidak akan amat percaya diri "menafsirkan" Alquran seenak udele, jika tidak ada (minimal) dua elemen pemicunya;
#1
Dia diundang ceramah.
Padahal tak layak ceramah agama. 
Tapi, amat pede--dirinya ulama (juga). Ya, karena diundang ceramah dalam forum keagamaan. Bahkan, pernah di masjid pula.
Makin sering diundang, makin tebal pedenya.
Apalagi makin banyak jumlah orang yang menghadiri ceramahnya.
Tiba-tiba, jadi GE-ER dia layak berfatwa.
Begitu seterusnya.
#2
Pendengarnya mengangguk-angguk.

Saturday, February 29, 2020

Tahapan Tes Psikologi sebagai Syarat Ngurus SIM

• Tahapan Tes Psikologi untuk Pembuatan SIM •

Salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat untuk mengurus SIM ialah adanya surat lulus tes psikologi.
Kalau Anda datang ke Polres Lamongan, baik untuk SIM baru, maupun perpanjangan, tidak akan bisa ambil antrean sebelum dapat surat lulus tes psikologi.

Ketentuannya, sesuai UU tahun berapa saja itu (lihat di gambar).
Isi UU-nya? Gak tau saya, monggo dicari sendiri.
Yang pasti, gak akan diizinkan masuk antrean pengurusan SIM (baru/perpanjangan) sebelum membawa kertas hasil tes psikologi.

Wednesday, February 26, 2020

Suntik Meningitis di Lamongan, Mudah dan Dekat

Bagi jamaah yang hendak umroh, ada satu persyaratan yang harus dipenuhi. Yakni suntik meningitis.

Suntik Meningitis diberikan supaya jamaah terhindar dari penyakit meningitis yang (katanya) berasal dari unta yang mayoritas ada di Arab Saudi.

Dulu, untuk mendapatkan suntikan ini, calon jamaah harus daftar di KKP Tuban (Jenu) atau KKP Surabaya. Kemudian, ada tambahan pelayanan di KKP Gresik (dekat pasar Gresik).

Kini, tak perlu jauh-jauh untuk bisa suntik meningitis. Di Lamongan sudah ada. Tepatnya di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.

Langsung saja datang ke gedung baru, sebelah barat. Membawa berkas sebagai berikut:
- FC KTP
- FC KK
- FC Paspor

Thursday, November 21, 2019

Lagu "Lamar Aku" Wali Band & Kegalauan Itu

LAMAR AKU
...
Aku tak butuh kata I love you 
Aku tak butuh kata I need you
Yang ku mau datangi ayahku
Katakan ku kan lamar putrimu
Sudah cukup darimu I love you
Sudah cukup darimu I need you
Yang ku mau datangi ayahku
Katakan ku kan lamar putrimu
Apalagi apalagi
Apalagi alasannya apalagi
Lamar aku lamarlah diriku
Tak cuma I love you
...
by Wali Band “Lamar Aku” [https://www.youtube.com/watch?v=49ZLAzZVrT4]
Lagu ini menggambarkan kegalauan yang amat dari seorang perempuan. Dijanjikan calon suaminya.
Si lelaki berjanji akan datang bulan depan. Menghadap orangtua. Melamarmu. Sudah disiapkan jamuan di hari H-nya. Ditunggu sesuai jamnya. Ternyata si doi gak datang-datang.

Tuesday, November 19, 2019

Ketika Tangan dan Kaki Berkata

• Ketika Tangan dan Kaki Berkata •
Pada mata pelajaran Ilmu Kalam, di kitab al-Husun al-Hamidiyah ada disinggung tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di Padang Mahsyar (atau al-Mauqif, dalam redaksi kitab Husun).
Salah satunya; kesaksian kaki, tangan, kulit, dan anggota tubuh kita. Sementara mulut terkunci. 
Saya menyebut sebuah ayat yang kerap kita baca dalam Surah Yasin:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Dan, rata-rata murid sekelas nyambung dan ikut baca ayat ini bersama-sama.
Saat menjelaskan tema kesaksian anggota tubuh inilah, kemudian saya terpaksa menyanyikan lagu dari Chrisye ini sepintas saja.

Sunday, November 17, 2019

Pohon Mangga Barokah

• Pohon Barokah •

Seorang guru besar kampus negeri di Malang. Profesor asli Bluluk (atau Sukorame - Lamongan) bercerita. Sekitar 20 tahun lalu, dia sekeluarga punya beberapa hektar kebun mangga. Untuk perawatan, keluarga mereka menitipkan pada beberapa orang tetangga di kampung. Selain dijamin beras dan kebutuhan pokoknya, tukang penjaga dan perawat kebun mangga itu diberikan kebebasan untuk mengambil buah mangga.

Beberapa kali panen, mangga tersebut "ndadi". Menghasilkan buah yang amat banyak. Dalam setahun, bisa memperoleh hasil lebih dari 60 juta (zaman itu). Jumlah yang amat banyak.

Pada suatu ketika, keluarga pemilik kebun mangga berniat "njagakno" panen  mangga di tahun itu untuk berangkat umroh bersama. Para tukang kebun dipesan untuk menjaga dengan baik mangga-mangga di kebun. Tidak boleh ambil mangga banyak-banyak. Secukupnya saja untuk dimakan keluarga tukang kebun.

Thursday, November 7, 2019

Semangatnya Kiai Musthofa Paloh Bercerita Sosok Mbah Musthofa

Seuntai Jejak Sang Tokoh
(KH Musthofa Abdul Karim, pendiri PP Tarbiyatut Tholabah Kranji)

Saya dapat tugas dari redaksi; menulis tentang tokoh sentral PP TABAH Kranji. Sang pendiri, KH Musthofa bin Abdul Karim, yang baru saja diperingati haul-nya yang ke 71, 2 hari lalu, Selasa (5/11).

Tak banyak tokoh yang bisa saya temui untuk mengorek sejarah kehidupan beliau. Pendri pondok tertua di wilayah Lamongan. Tepatnya tahun 1898 M. Atau berdiri 121 tahun lalu (menggunakan hitungan kalender Masehi). Satu abad lebih.

Sehingga, untuk mencari informasi tentang Mbah Musthofa, harus menemui orang yang usianya saat ini di kisaran 80 tahun. Sehingga, ketika itu dia sedang berusia sekitar 10 tahun. Cukup layak untuk sekadar mengingat kisah seseorang.

Narasumber saya jatuh pada sosok KH Musthofa Abdurrahman, salah satu cucu KH Musthofa Abdul Karim. Yang juga masuk dewan masyayikh PP TABAH Kranji.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)