Showing posts with label Gus Baha'. Show all posts
Showing posts with label Gus Baha'. Show all posts

Monday, December 2, 2019

Kampanye Saya Mukmin - Insya Allah

• Kampanye Ana Mukmin insya Allah •

Sahabat Abdullah bin Mas'ud ra pernah mengadakan gerakan:
أنا مؤمن إن شاء الله

Jadi, umat yang hidup pada zaman beliau, ditanyai:
"Apakah kamu mukmin?"

"Ya, saya mukmin," jawabnya.

"Jangan percaya diri seperti itu. Katakan Ana Mukmin insya Allah. Tambahkan kata insya Allah. Sebab, jika engkau percaya diri dengan kalimat itu, berarti engkau telah mendaku diri sebagai penduduk surga."

Tuesday, October 22, 2019

Sombongnya Itu Loh, yang Bikin Kita Yakin

• Kenapa Kita Percaya Gus Baha'?  "Sombong." •

Faktor apa yang membuat banyak orang percaya dengan pemikiran Gus Baha'? Kenapa banyak orang (dari berbagai kalangan dan organisasi) mudah menerima pendapat beliau?

Salah satunya adalah: "Kesombongan".
Dalam arti, beliau kerap dengan percaya diri menunjukkan kealimannya. Menunjukkan pada khalayak bahwa beliau benar-benar pandai dan menguasai apa yang sedang dibicarakan.

Terkait Alquran, sebagai standard utama tingkat keulamaan seseorang.
Beliau tak sungkan menyatakan bahwa sudah sejak kecil menghafal Alquran. Sudah sejak kecil mempelajari Alquran. Secara Bapaknya, KH Nursalim adalah seorang hafidz yang ahli Quran.
Bisa dibilang Alquran adalah sahabatnya.
(Kira-kira sama seperti Kapten Tsubasa yang bersahabat dengan bola. 😂)

Monday, September 2, 2019

Jadi Wali Gara-gara Sabar Dimarahi Istri

• Mending Banting Piring, daripada Banting Anak •

Prespektif berbeda.
Salah satu cara supaya kita bisa "menerima" (dan mensyukuri) fakta hidup ialah memandang dengan kacamata berbeda.

Misalnya, kata Gus Baha',
Bila ada istri cerewet minta duit ke kita--sebagai suami.
Ya, disyukuri saja. Alhamdulillah...
"Piro-piro gak njaluk duit dari suami tetangga. Nggak malah meriang Sampean?"

Bayangkan,
Apa jadinya jika istri gak pernah minta duit pada suaminya.
Alasannya sudah cukup punya duit sendiri.
Selidik punya selidik, ternyata dia dapat duit rutin dari lelaki tetangga.

Tuesday, August 13, 2019

Cara "Bodoh" dan Cara Pintar

• Cara "Bodoh" dan Cara Pintar •

Salah satu khas Allah (Sunnatullah) ialah menciptakan yang di dunia ini, dapat dipahami lewat pemikiran orang awam dan orang khos. Orang bodoh dan pintar. Dalam arti, bisa dipahami oleh orang yang mendalami ilmunya secara detil, atau lewat sekilas saja; tanpa menguasai detil ilmunya.

》Awal Bulan Kalender

Misalnya, untuk memahami awal bulan dan akhir bulan hijriyah. Dalam masalah penetapan awal Ramadhan dan Syawal, bisa diketahui lewat cara orang pintar dan orang awam.
Orang pintar (dalam arti, yang mendalami ilmu hisab/astronomi) dapat dengan detil menghitung posisi bulan, tinggi derajat, tanggal bulanan. Bahkan menghitung jatuhnya hari raya untuk bertahun-tahun mendatang.

Sementara orang bodoh/awam (dalam artian, tidak mendalami ilmu hisab/astromoni) juga bisa menghitung awal dan akhir tanggal setiap bulam hijriyah. Tentu saja tidak dengan teori dan hitung-hitungan yang mendetil. Tapi, lewat memperhatikan bentuk bulan setiap tanggal 13, 14, 15. Pada tanggal-tanggal itulah, bulan nampak bulat dan bersinar terang.

Sehingga, ketika ada perbedaan penetapan awal hari raya (biasanya di Indonesia ada versi Naqsyabandiyah, NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah) masyarakat awam pun bisa menilai hitungan siapa yang benar. Tentu saja lewat memperhatikan bentuk bulan pada tanggal2 sempurna. Lalu menghitung hingga jumlah hari sebulan. Yang mana, dalam kalender hijriyah hanya sejumlah 29 atau 30 hari.

》Kehamilan Perempuan

Untuk menentukan seorang perempuan hamil atau tidak (dalam rangka menetapkan masa iddah), Allah pun menyiapkan dua metode. Cara orang pintar dan cara orang bodoh/awam.

Orang pintar di bidang ilmu reproduksi manusia, dapat mengungkapkan kehamilan lewat berbagai teori pertemuan sel sperma dengan ovum. Lewat teori perubahan sel-sel yang ada di dalam rahim. Tentu saja lewat serangkaian penelitian dan percobaan. Dan membutuhkan biaya.

Sementara, di sisi lain, orang awam bisa juga mengetahui orang hamil lewat cara sederhana. Pokok'e #mbelending. Ketika perut perempuan sudah membuncit, dapat disimpulkan dengan mudah, bahwa ia sedang hamil. Begitu saja. Tidak perlu teori-teori yang njelimet. Dan, rata-rata orang awam pun bisa mengerti. Tak perlu dana dan biaya.

》Kiamat & Kehancuran Bumi

Orang pintar dapat menyimpulkan bahwa suatu saat bumi akan hancur. Tentu saja lewat serangkain teori dan penelitian. Mulai dari berlubangnya lapisan ozon. Sinar matahari langsung menembus bumi, tanpa terlindung ozon. Lalu gunung es di kutub utara dan kutub selatan mencair. Terjadilah kiamat dan kehancuran bumi.

Sementara,
Orang bodoh, tidak perlu teori dakik-dakik semacam itu.
Lewat prinsip bahwa namanya barang itu, jika dipakai secara terus menerus, pasti akan rusak juga. Begitu pula bumi. Yang dipakai berjuta-juta tahun, maka dapat disimpulkan bahwa kelak akan "modar modaBumiKaya

》Kaya

Orang pintar punya serangkaian pemikiran, bahwa bisnis bisa berhasil jika memenuhi berbagai aspek. Mulai analisa swot, perencanaan bisnis, perencanaan marketing, rencana penjualan dan distribusi, atau pemberian reward, dll. Mereka bisa berhasil bisnisnya, dan kaya.

Tapi,
Orang bodoh (atau bahasa Om Bob Sadino; orang goblok), ternyata juga bisa kaya. Lewat teori sederhana dan mudah.
Kalau kulakan sekian rupiah.
Dijual saja sekian rupiah.
Untung deh...
Ternyata, banyak juga yang berhasil bisnisnya. Kaya. Simple.

》Iman pada Allah

Orang pintar lewat Ilmu Kalam atau Filsafat, perlu beberapa teori njelimet dan keren untuk meyakini adanya Sang Maha. Meyakini wujudnya Pencipta Alam Semesta. Bahwa tidak mungkin ketiadaan bisa mendatangkan keadaan (wujud). Tidak mungkin adanya alam semesta, tanpa apa Penyebab Awal-nya.

Tapi,
Orang bodoh lewat pemikiran sederhana juga bisa iman pada Allah.
Adanya kotoran sapi, tanda bahwa adanya sapi.
Adanya jejak kaki, adalah tanda adanya sesuatu yang lewat.
Begitu saja.

Drajat, 13 Agustus 2019
@mskholid

~ diinspirasi dari Ngaji Bareng Gus Baha'.
~ ngopi di #SuketTeki. Mau balik ke Babat kok ngantuk.

Wednesday, June 5, 2019

Tradisi mBendol mBuri yang Patut Disyukuri

• Tradisi Mbendol Mburi yang Patut Disyukuri •

Kita harus bersyukur sebagai bangsa Indonesia. Punya tradisi bendol mburi. Artinya, Sak 'mangkel-mangkele' wong Indonesia karo lawannya, paling cuma gremang-gremeng (menggerutu). Atau mutung; gak mau lagi kerjasama atau gak ketemu.

Kiai gak cocok dengan kiai lainnya. Beda partai, misalnya. Paling ya cuma saling nggeremeng saja. Gak sampai mengerahkan santri-santrinya untuk "berperang" menyerang pondok kiai lainnya.
Mentok-mentok, bagi yang lagi belajaran hizib, ya paling dibacakan hizib nashr atau tarmihim.
Itu pun belum tentu ampuh menyakiti. Kalaupun berefek, ya paling cuma sekadar sakit kepala atau migrain.

Tuesday, June 4, 2019

Amplop Penceramah, Ambil dari Kas Mana?

• Dana untuk Amplop Penceramah, Diambil dari Mana? •

Suatu hari, datang beberapa orang pengurus teras masjid jami' itu. Sowan menghadap Gus-e, dengan mengendarai 3 mobil. Padahal, kalau mereka naik 2 mobil saja sudah lebih dari cukup, kata Gus e.

Mereka adalah takmir salah satu masjid besar di Jawa Tengah. Hendak konsultasi soal dana santunan anak yatim yang rutin digelar setiap tahun. Saking gedenya acara santunan tersebut, kegiatan santunan itu bisa menghimpun ratusan juta dari para dermawan.

Sunday, February 3, 2019

Akal Waras

• Akal Waras •

Kitab Al-Hikam adalah salah satu contoh karya yang dihasilkan dari akal yang benar-benar waras. Isinya, mestinya biasa dan normal-normal saja, bagi orang yang akalnya waras.
Tapi, menjadi sulit dimengerti bagi yang akalnya tidak waras.

Misalnya,
Pada Hikmah ke 126:
منعك أن تدعي ما ليس لك -- مما للمخلوقين. أفيبيح لك أن تدعي وصفة ، وهو رب العالمين؟؟!

...

Allah SWT melarang kita mengambil uang orang lain, padahal sama-sama makhluknya.
Allah SWT melarang kita mengklaim barang yang dimiliki orang lain, padahal dia itu statusnya sama-sama makhluknya dengan kita.
Maka, pastinya Allah lebih melarang kita mengambil sesuatu yang menjadi hak Allah.

Contoh,
Yang berhak menentukan nasib seseorang itu husnul khotimah atau suul khotimah, hanyalah Allah.
Maka, jangan sok-sok an mengambil hak Allah dengan mengatakan orang lain (yang fasiq) pasti suul khotimah.

Contoh lagi.
Yang berhak menentukan nasib seseorang ahli surga atau ahli neraka itu Allah SWT.
Maka, jangan sok-sok an kita menyebut si A itu ahli neraka atau si B ahli surga. Sebab, itu sama saja kita telah melewatkan akal waras kita dengan cara mengambil hak Allah.

Padahal, mengambil hak orang lain--yang sesama makhluk saja gak boleh. Apalagi mengambil hak Dzat yang menciptakan makhluk. Dzat yang menguasai jagat raya.

Demikian pula contoh-contoh hikmah lainnya dalam kitab al-Hikam.
Semuanya menunjukkan karakter akal waras.


Babat, 3 Pebruari 2019
@mskholid

~ disarikan dari ngaji bareng Gus Baha' #qashas_1-10

Friday, January 4, 2019

Gaya “Nulis” Imam Bukhari



Imam Al-Bukhari, pakar hadits dunia yang menyusun kitab paling shahih setelah Alquran, dikenal punya hafalan super. Kitab Shahih Bukhari, berisi sekitar 7.275 hadits shahih. Merupakan hasil seleksi dari 600-an ribu (enam ratus ribu) hadits yang dihafalnya. Lengkap sanad dan matannnya.

Dari 600 an ribu itu, terseleksi menjadi 15.000-an hadits. Lalu, sebelum menuliskan sebuah hadits dalam kitab beliau, Sang Imam selalu berwudhu dan shalat dua rakaat. Istikharah--mencari petunjuk kelayakan hadits tersebut. Jika ada petunjuk kelayakan, maka ditulisnya hadits tersebut dalam kitab al-Jami’ as-Shahih. Jika tidak ada petunjuk untuk menuliskannya, Sang Imam melewatkan hadist tersebut.

Jangan Terlalu Banyak Nawar di Pasar

• Barokahnya Jual Beli •
Jangan Terlalu Banyak Nawar di Pasar

Salah satu cara Baginda Rasulullah saw menata kehidupan sosial ialah lewat dorongan untuk bekerja secara mandiri dan transaksi jual beli.
Beliau pernah ditanya:

 قِيلَ :  يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ ؟
Ya Rasul, profesi apa yang paling baik?
قَالَ : " عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ، وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ ".
"Bekerja mandiri dan jual beli yang benar"
[HR AHMAD]

Tuesday, December 18, 2018

Imam yang Ngeden Bacaannya

• Imam yang Ngeden Bacaannya •

Suatu hari, dalam perjalanan ke Jogja (hari Jumat), saya bersama dua santri terpaksa Jumatan di jalan. Daerah Alas Roban.

Jumatan di sebuah masjid kecil.
Yang ikut jumatan, hanya 16 orang.
Khutbahnya gak karuan. Entah apa yang dibahas.
Saat shalat, bacaannya berat.
Susah sekali sepertinya bagi dia baca ayat-ayat.

Jangan tanya tajwidnya. Apalagi makharijul hurufnya.
Intinya, jaaaauh dari standard bacaan yang benar.
Dalam hati, saya bergumam; Ya Allah, betapa beratnya dia baca firman-Mu. Seperti orang sambil ngeden saat hendak melahirkan.

Usai jumatan, dua santri saya mengulang shalatnya dengan shalat Dzuhur. Memang secara fiqih, jumatan tersebut tidak sah.
Tapi, saya gak mengulang shalat.

Santri saya bertanya;
"Gus, kok mboten ngulangi shalat?"

"Iya, saya sengaja. Saya ingin menunjukkan pada Allah bahwa saya ikhlas diimami orang seperti itu. Saya ingin menyatakan kepada Allah bahwa meskipun secara standard fikih itu tidak benar, tapi yang namanya kebaikan dan sujud pada Allah pasti benar di sisi Allah.
Apapun bentuknya. Siapapun orangnya."

Karena itu,
Saya gak pernah pilih-pilih imam.
Saya persilakan siapapun jadi imam saya.
Orang jenggoten.
Celana cingkrang.
Sarungan.
Pakai jubah.
Pakai sorban.
Saya ikhlas dan bersedia jadi makmum mereka. Walaupun bacaannya salah, saya tidak pernah menyesal.

Memang, ada hadits :
"Yang jadi imam adalah yang paling kompeten dalam Alquran."

Tapi ingat, ada juga hadits:
"Shalatlah di belakang orang Yang mengucapkan la ilaaha illallah."

Juga ada riwayat:
"Shalatlah di belakang baarr (pelaku kebaikan)  & fajir (pelaku keburukan)."

Saya ingin Allah menyaksikan; saya pernah mengamalkan semua hadits tersebut.

~ dari cerita Gus Baha'

Tuesday, October 23, 2018

Bangkit dari Kubur

• Bangkit dari Kubur •

Itulah pertanyaan yang dulu sudah pernah diajukan oleh orang-orang kafir. Mereka ragu soal informasi yang diberikan Nabi Muhammad saw terkait siklus kehidupan manusia pasca kematian.

Yakni dibangkitkan dari kubur setelah ratusan bahkan ribuan tahun tertanam di bawah tanah.

قال من يحيي العظام وهي رميم؟
(يس : 78)
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur?

Maka, Allah memberikan jawaban:
قل يحييها الذي أنشأها أول مرة
Jawablah, "Yang menghidupkan adalah Tuhan yang menciptakannya kali pertama."

Lewat ayat ini, manusia seakan diingatkan kembali bahwa manusia ada dan hidup hari ini, padahal sebelumnya tidak ada bentuk apapun.

Maka, akan jauh lebih mudah bagi Allah menghidupkan makhluk (manusia) yang sudah pernah ada--walaupun tersisa sel-selnya atau DNA saja.

Lewat ayat berikutnya, Allah mengingatkan; apa manusia itu lupa bagaimana pertama kali dia diciptakan.

Ya, dia diciptakan lewat nuthfah (air mani).

Wong dari air mani yang setetes saja, Allah mampu menghidupkan seorang manusia hingga jadi seberat puluhan hingga ratusan kilogram.

Apalagi dari sisa-sisa tulang belulang.

Dalam pelajaran Ilmu Kalam di kelas, saat materi bangkit dari kubur, saya sering memberikan ilustrasi soal teknologi kultur jaringan yang berkembang di zaman modern.

Lewat teknologi kultur jaringan,
Cukup dengan bagian kecil pohon (daun, misalnya) kita sudah bisa mengembangbiakkan sebuah tumbuhan. Ia akan hidup dan meninggi menjadi sebuah pohon. Identik dengan tumbuhan induknya.

Secara sekilas,
Fakta teknologi semacam ini; seakan mengingatkan kembali pada manusia bahwa betapa mudahnya Allah SWT membangkitkan manusia--walaupun sudah hancur lebur tulangnya.

Begitulah,
Satu persatu Allah akan mengungkapkan semua tanda-tanda kekuasaan-Nya lewat fakta-fakta teknologi abad modern hingga tiba saatnya kiamat.

Drajat, 23 Oktober 2018
@mskholid

*diinspirasi dari ngaji bareng Gus Baha'

Friday, October 5, 2018

Orang Hasud itu Aneh

• Orang Hasud itu Aneh •

Misalnya, Bapak A dan Z bersaing meraih kursi bupati di daerahnya. Pak A menang. Dia terpilih jadi bupati lewat kemenangan mutlak hasil pemungutan suara warga kabupaten.

Setelah jadi bupati, Pak A ingin mengakomodir kepentingan Pak Z. Dia mendekatinya dan menawarkan jabatan strategis. Misalnya, sebagai sekda.

Jika kebenciannya itu sebab hasud (iri hati, dengki), Pak Z pasti gak mau jabatan itu. Padahal, itu jabatan bagus dan bergengsi. Hanya, sedikit di bawah posisi bupati.

Kan lumayan, dapat jabatan tinggi di daerahnya meskipun gak setinggi Pak A.

Itulah hasud.

Atau, misalnya
Pak A menawarkan uang sekian miliar kepada Pak Z. Senilai biaya dana kampanye. Itung-itung sebagai ganti dana kampanye yang dikeluarkannya.

Secara logika, lumayan.
Meski kalah, duit modal tetap kembali aq walaupun gagal jadi bupati.

Tapi,
Bagi orang hasud, rumusnya tidak seperti itu. Dia tetap tidak mau terima--selama bukan dia yang jadi bupati.
Atau mendengar kabar Pak A ditangkap KPK. Suenengnya minta ampun!!!

Contoh lain.
Misalnya dua orang sahabat bernama Michael dan Antonio bersaing mendapatkan cewek cantik jelita bernama Sri.

Dalam prosesnya, Michael yang menang. Dia berhasil memikat hati Sri. Menikah dan bersanding di pelaminan.

Antonio sakit hati. Hasud dengan keberhasilan Michael.

Michael tahu diri. Sebagai sahabat karib, dia mencoba menebus "kesalahannya" mendapatkan Sri. Dia menawarkan Antonio untuk mencarikan perempuan yang cantik jelita pula.
Minimal, di bawah Sri sedikit lah cantiknya.

Karena hasud, Antonio pasti gak mau menerima tawaran itu.

Atau misalnya, Michael menawarkan uang 1 miliar sebagai ganti pada Antonio supaya bisa mendapatkan wanita yang secantik Sri.

Karena, hasud Antonio pasti gak mau.
Padahal, secara logika, penawaran wanita atau uang 1 miliar itu sangat menguntungkan. Tapi, bagi orang yang hasud hatinya, rumusnya jadi berantakan.

Antonio baru akan bisa tertawa dan tersenyum, andai mendengar kabar Sri minggat dari rumah Michael.

Jarene tuku trasi, ndilalah ora bali-bali.

Begitu pula dalam kasus-kasus lainnya.
Hasud memang aneh.

Warkop Cak Wondo, 5 Oktober 2018

@mskholid

Disarikan dari ngaji bareng Gus Baha'

Monday, September 24, 2018

Bukan Hasil, Amal itu yang Terpenting Prosesnya

• Bukan Hasil, Amal itu yang Penting Keberpihakan •

Ketika Ibrahim as diputuskan bersalah atas kasus penghancuran berhala, Raja Namrudz mengumumkan hukuman kepada beliau dua pekan sebelumnya. Masyarakat pun berduyun-duyun mengumpulkan kayu bakar.

Termasuk para wanita tua, juga ikut mengumpulkan kayu bakar--sebagai bentuk ketaatan pada "agamanya". Walaupun yang sanggup dikumpulkannya hanya beberapa potong ranting kecil. Namun, ini menegaskan wujud keberpihakan dan dukungan terhadap Namrudz.

Saking banyaknya kayu bakar terkumpul, api yang dihasilkan pun teramat besar. Tinggi dan berkobar-kobar.
Akibatnya, Satpol PP yang kebagian tugas melemparkan Ibrahim as tidak sanggup mencapai posisi ideal.

Mau mendekat ke api unggun, tak kuat saking panasnya
Agak menjauh, tidak bisa melemparkan Ibrahim ke tengah api
Coba dilempar lagi sekuat tenaga, tubuh Ibrahim hanya mendekat ke api
Tidak sampai jatuh di tengah kobaran api

Muncullah setan berwujud manusia
Setan datang memperkenalkan teknologi manjanik  (ketapel besar) kepada para prajurit
Sebagai alat melemparkan Ibrahim ke tengah kobaran api
Pada perkembangannya, manjanik ini banyak dipakai sebagai salah satu senjata menghancurkan benteng lawan dari jarak jauh
(Termasuk di kisah game Age of Empires)

Ketika Ibrahim berhasil dilemparkan ke tengah-tengah kobaran api, ada dua makhluk kecil yang memilih keberpihakan berbeda;

Pertama, cicak/tokek yang ikut meniup-niup kobaran api
Ketika ditanya kenapa ia melakukan itu; dia menjawab supaya api bisa semakin berkobar-kobar membakar Ibrahim

Secara prinsip, upaya cicak/tokek ini sama sekali tak ada manfaatnya bagi kobaran api
Sekeras apapun dia meniup, sama sekali tak membantu meningkatkan kobaran api
Sebaliknya, tanpa tiupan si cicak/tokek pun api akan tetap berkobar-kobar dengan besar. Tidak lantas menjadi padam.

Amal semacam ini secara lahir, nampak 'muspro'  (tiada guna)
Tapi, di situlah keberpihakan
Di sana lah Allah memberikan balasan atas amal tersebut
Meskipun amal tersebut sama sekali tak memberikan hasil

Maka,
Di kemudian hari, Nabi saw pun menyebut cicak/tokek ini dengan sebutan "Fuwaisiq" (si fasiq kecil).
Salah satunya didasarkan pada sejarah keberpihakan cicak/tokek pada Namrudz (saya tidak membahas hukum membunuh cicak/tokek---red).

Di sisi lain,
Ada hewan kecil yang mengambil keberpihakan berbeda dengan cicak/tokek
Ia mengambil air, lalu menyemprotkannya ke kobaran api
Hewan itu adalah katak/kodok

Secara prinsip,
Semprotan air dari kodok itu sama sekali tidak berpengaruh pada kobaran api
Sebesar dan sebanyak apapun kodok itu menyemprotkan air, tak akan menurunkan (apalagi memadamkan) kobaran api Ibrahim
Sebaliknya, andai kodok berdiam diri. Tidak ikut menyemprotkan air, kobaran api itu bisa dipastikan akan tetap besar

Tapi, itulah keberpihakan
Itulah nilai sebenarnya dari sebuah amal ibadah kita kepada Tuhan

Yang dinilai Tuhan bukan hasilnya, tapi upaya dan proses kita dalam beramal
Yang dinilai dari kesuksesan seorang guru atau kiai, bukanlah hasil jadi apa santri-santrinya. Tapi, sejauh mana upaya dan usaha  (amal) yang dilakukannya dalam melakukan proses pendidikan dan pembelajaran.

Yang dinilai sesungguhnya dari seorang yang beramal dalam bentuk bangunan tempat ibadah atau lembaga pendidikan bukanlah keberhasilan megah dan mewahnya bangunan.
Tapi, sekuat apa proses dan upaya yang telah dilakukannya
Itulah yang akan dinilai Tuhan.

Sebab,
Kalau yang dinilai Tuhan adalah hasilnya (bangunan besar yang berdiri)
Maka bisa jadi yang juara adalah para koruptor
Yang suka ngentit duit negara, lalu disumbangkan lewat lembaga-lembaga sosial/pendidikan dengan dalih amal jariyah 😂😂😂

Dalam proses kehidupan berikutnya,
WKanjeng Nabi memberikan "hadiah" pada para kodok (dan cebong 😉😉😉)
Dengan perintah larangan dibunuh.

Wallahu a'lam bis showab...

Suketteki Drajat, 24 September 2018
@mskholid

~ Disarikan dari Ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim dengan beberapa tambahan dan penyesuaian kalimat.

Sunday, September 2, 2018

Peluang Sama bagi Kebaikan dan Kejahatan

• Peluang yang Sama bagi Kebaikan dan Kejahatan •

Sejak awal,  Allah sudah menetapkan sunnatullah; apapun di dunia ini bila dimanage dengan rapi dan disiplin, akan diberi peluang yang SAMA untuk maju dan berkembang.

Allah maha pemurah, maha memberi.
Orang jahat yang mengatur kejahatannya dengan rapi dan disiplin, akan diberi peluang untuk berkembang. Mengalahkan kebaikan yang dikelola apa adanya dan sak kobere.

Maka, perampok atau pencuri yang profesional, akan dapat berkembang dengan maju dan baik, jika pihak keamanan/masyarakat nya tidak melakukan conter dengan disiplin dan keseriusan yang sama.

Bisnis narkoba (yang haram) jika dikelola dengan profesional, akan mendatangkan laba miliaran. Bahkan, mengantarkan pemiliknya menjadi kaya Raya.

Pun demikian dengan bisnis peternakan hewan atau buah, jika dikelola dengan sama profesional dan disiplinnya, bisa mengantarkan pemiliknya menjadi miliarder.

Kawasan perdagangan lonte, bisa mendatangkan rejeki bagi pengelola dan orang sekitarnya.
Penjual kopi ikut laku
Jual rokok ikut laku
Jual kodm juga ikut laris.
Pun demikian dengan tukang parkir. Juga bisa mendapatkan rejeki untuk keluarganya

Begitu pula dengan kawasan halal seperti Sunan Ampel, juga punya potensi mendatangkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Jual rokok laku
Jual tasbih laku
Jual parfum laku
Jualan baju koko laku
Tukang parkir pun bisa mengais rejeki untuk keluarganya.

Demikian pula dengan bank
Lewat deposito, uang 100 juta jika diinvestasikan akan berbunga sekian juta dalam jangka setahun mendatang.

Sebaliknya,
Uang 100 juta diinvestasikan lewat penggemukan sapi, dalam jangka setahun akan berbunga sekian juta. Yang bahkan nilainya mengalahkan yang didepositokan.

Kenapa orang-orang baik dan shalih itu banyak yang “kalah” dalam hitungan materi dengan orang zalim dan tidak shalih?
Ya itu,
Kebanyakan orang shalih tidak mengelola bisnis dan usahanya secara profesional dan disiplin layaknya orang-orang tidak shalih itu.

Penjelasan ini disampaikan saat menafsirkan ayat:

كُلًّا نُّمِدُّ هَٰؤُلَاءِ وَهَٰؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ ۚ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا (20)
Setiap kelompok; yang baik atau yang zalim, akan dilipatgandakan lewat pemberian Allah. Pemberian Allah tidak pernah berkurang.

حدثنا بشر بن معاذ ، قال : ثنا يزيد ، قال : ثنا سعيد ، عن قتادة ، قوله ( كلا نمد هؤلاء وهؤلاء من عطاء ربك وما كان عطاء ربك محظورا ) : [ ص: 411 ] أي منقوصا ، وإن الله عز وجل قسم الدنيا بين البر والفاجر ، والآخرة خصوصا عند ربك للمتقين .

Hadits di atas menunjukkan bahwa maksud dari kalimat محظورا
Ialah: Allah SWT membagi dunia kepada orang baik maupun fajir. Adapun bagian akhirat hanya diberikan pada orang-orang yang bertakwa.

Wallahu a'lam

Cak Wondo, 2 September 2018

- Disarikan dari ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim, dengan beberapa penyesuaian kalimat.

Thursday, July 26, 2018

• Miskin vs Kaya, Pencarian Imam Syafii •

Dulu, Imam Syafii adalah termasuk ulama yang gemar miskin
Lebih memilih hidup miskin daripada kaya bergelimang harta
Alasannya, hisab-nya kelak di akhirat lebih ringan dan cepat dibanding yang banyak harta

Lalu, saat berguru pada Imam Malik, mulai timbul keraguan dalam diri Imam Syafii soal keyakinannya yang memilih jadi orang miskin
Beliau melihat gurunya, yang seorang ulama, alim, shalih, hafal Quran dan hadits, tapi kok kaya raya.
"Masak ulama kok kaya raya?" Begitu kira-kira di benak Imam Syafii.
Tapi, keyakinan beliau mulai goyah.
Betapa tidak, kalau ketemu kiai miskin, tidak pernah dikasih uang saku
Tapi, kalau ketemu kiai kaya, malah diberi saku.
Sementara, yang dibutuhkan santri ya uang saku. 😂

Argumen Sederhana Alquran tentang Tuhan

• Argumen Sederhana Alquran tentang Tuhan •

Pada zaman Nabi, gambaran tentang Tuhan amat mudah dijelaskan. Dengan amat sederhana. Lewat penjelasan yang mudah dipahami.

Argumen yang dibangun Alquran tentang Tuhan itu SEDERHANA

Misalnya,
Untuk membantah klaim kaum Nasrani yang menuduh Isa sebagai Tuhan, Alquran cukup menyatakan:
(مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ)
[Surat Al-Ma'idah 75]

"Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu)."

Coba perhatikan kalimat:
"Kedua-duanya memakan makanan."

Thursday, July 19, 2018

Rahmah untuk Hewan

• Rahmah untuk Hewan •

Sebagian ulama ada yang meyakini bahwa Nabiyullah Ya'qub alaihis salam, dipisahkan Allah dari anak kesayangannya, Yusuf as, selama bertahun-tahun disebabkan kesalahan yang duuuulu pernah dilakukannya.

Nabi Ya'qub, dulu pernah menyembelih seekor anak sapi (pedhet: Jw) tepat di hadapan induknya. Induk sapi menangis. Ia bersedih berat. Lalu, berdoa kepada Allah swt agar Ya'qub mendapatkan balasan dengan dipisahkan sebagaimana ia dipisahkan dari anak kecilnya.

Karena itu,
Atas dasar kasih sayang terhadap hewan, sebagian ulama memutuskan fatwa larangan menjual seekor anak sapi yang masih usia menyusu--tanpa bersamaan induknya.

Atas dasar rahmah pula, sebagian ulama berfatwa larangan melakukan suntik (inseminasi) buatan bagi seekor sapi/hewan. Alasannya, hewan tersebut akan menjalani proses hamil dan melahirkan--tanpa merasakan nikmatnya berhubungan suami-istri (😊).

Padahal, proses kehamilan dan melahirkan itu amat berat dan sakit--sebagaimana pengakuan yang pernah mengalaminya.

Tapi, kenapa Ibu-ibu kok masih pula mau hamil dan melahirkan?
Ya itu, karena ibu-ibu masih bisa merasakan enaknya proses menuju hamil.
Coba, andaikan mereka tiba-tiba diberikan kehamilan dan kelahiran anak.
Masihkah mereka mau hamil berikutnya, dan berikutnya?

Tritunggal, 19 Juli 2018
@mskholid

'Mengubah' Ciptaan Allah

• "Mengubah" Ciptaan Allah •

Salah satu pesan yang disampaikan Alquran ialah jangan mengubah kodrat ciptaan Allah.
Salah satu sebabnya ialah dapat merugikan manusia itu sendiri dalam jangka panjang. Yang itu kadang tidak disadari manusia.

Misalnya,
Kalau menuruti kodrat ciptaan Tuhan, benih yang ditanam akan menghasilkan panen berlipat sepuluh. Kemudian, biji hasil panen itu pun bisa ditanam ulang dan menghasilkan panen yang sama besarnya. Tentu saja lewat pengelolaan yang sama bagusnya.
Manusia kurang puas.

Maka,
Demi mendapatkan hasil panen yang bagus, manusia mulai mengadakan rekayasa genetika pada beberapa jenis tumbuhan. 1 biji yang dulunya, misalnya, ditanam menghasilkan 1 kg, lewat ilmu rekayasa genetika modern, bisa menghasilkan berkali-kali lipat panennya dibanding pakai benih biasa.

Manusia senang (sementara) dengan laba yang berlipat ganda.

Namun,
Ternyata biji hasil panen lewat rekayasa genetika itu tidak bisa ditanam ulang untuk menghasilkan panen yang sama. Bisa jadi cuma menghasilkan pohonnya, tanpa ada buah yang bisa dipanen.
Akibatnya, petani tidak bisa nandur--kecuali lewat membeli bibit di perusahaan pembuat benih--lewat rekayasa genetika.

Dalam jangka panjang,
Karena sudah tidak punya biji yang bisa ditanam, mau gak mau petani harus beli benih di perusahaan itu. Di sinilah kemudian tiba saatnya pemilik perusahaan benih mengambil untung sebesar-besarnya. Benih tanaman itu dijual dengan harga sekehendak mereka--sebagai pemilik karya intelektual.

Dan, mau gak mau, petani harus beli dengan harga mahal. Mau gak mau pula, masyarakat akan beli buah/hasil tanaman itu dengan harga mahal.

Seperti halnya rekayasa genetika pada manusia.
Sains memang memberi harapan bagi manusia untuk "dipilihkan" benih sperma berkualitas terbaik yang akan ditemukan dengan sel telur. Menurut sains, anak hasil pemilihan itu akan punya kualitas seperti yang diinginkan.

Tapi, sains tidak berani menjamin si anak "pilihan" juga akan menghasilkan anak-anak yang sama kualitasnya. Kemungkinannya malah tidak bisa menghasilkan anak yang normal.

Drajat, 17 Juli 2018
@mskholid

》disarikan dari Ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim - Tafsir Jalalain, dengan berbagai modifikasi dan penyesuaian.

https://m.caping.co.id/news/detail/1918863

Sunday, July 1, 2018

Adil Sejak dalam Pikiran, Bahkan Doa

• Adil Sejak dalam Pikiran--bahkan Doa •

Dalam sebuah perjalanan di bus kota (Kopaja, Metromini, atau selainnya) kaki Anda terinjak penumpang lain. Seorang perempuan. Anda langsung hendak bereaksi keras, karena kaki yang sakit.

Namun, saat hendak marah-marah, Anda melihat perempuan penginjak itu amat cantik. Wajah putih bersih, memesona.
Dia tersenyum kecil sambil sedikit menundukkan kepala.
Mengisyaratkan permohonanan maaf.

Apa reaksi Anda berikutnya?
Tetap marah-marah, sambil teriak, "Taruh dimana mata, lo? Mata picek tho?"
Atau mendadak hilang amarah?
Lalu membalas senyumnya dengan senyum tak kalah manis.

Dalam peristiwa terinjak lainnya, Anda mau marah-marah
Lalu melihat si perempuan penginjak berwajah jelek, tak terawat
Baju kumal, dari tubuhnya tercium aroma kecut pula

Apa reaksi Anda? Tetap marah-marah
Atau malah pasang wajah manis, mengumbar senyum padanya.
Memaafkan...

Tuesday, June 26, 2018

Fokus pada Tujuan

• Fokus pada Tujuan •

Musuh terbesar Rasulullah saw sejak awal dakwah ialah Abu Jahal. Ia selalu melakukan upaya apapun untuk membunuh Baginda Rasulullah saw dan menghalangi dakwah tauhid 😊.  Namanya Kondang disebut-sebut oleh kalangan muslim Muhajirin dan Ansor.
Abu jahal dikenal sulit dibunuh, karena memang selain jagoan, dia juga dikelilingi pengawal-pengawal saat di medan perang.

Namun ternyata, nama besarnya hilang begitu saja hanya saat peperangan pertama melawan kaum muslimin. Yakni saat Perang Badar.
Nah, siapa pembunuh Abu Jahal?
Dialah dua anak kecil yang ikut berperang waktu itu.

Ada yang menyebutnya Muawwidz dan Muadz. Dua anak kecil dari Ansor.
Menjelang peperangan, Abdurrahman bin Auf melihat kedua anak kecil itu di sampingnya
Dia menggerutu, 'Ah... Kenapa yang ada di sampingku hanyalah anak kecil. Andaikan orang besar, pasti bisa diharapkan bantuannya.'

Tiba-tiba keduanya dengan wajah bersemangat, bertanya ke Abdurrahman.
"Paman, tahukah engkau yang mana Abu Jahal?"
"Emang kenapa?"
"Kami dengar ia sangat membenci Rasulullah, sering menghina Rasulullah. Kami akan bunuh dia!"
"Kalau begitu, tetaplah di sampingku. Nanti kutunjukkan yang mana Abu Jahal."
"Siap bosss...!!!"

Di tengah peperangan, kedua anak kecil itu hanya fokus menunggu instruksi dan petunjuk yang mana Abu Jahal. Tidak ada nafsu berperang atau gelut dengan pasukan kafir quraisy lainnya.

Saat terlihat Abu Jahal berkeliling di tengah pasukannya--mengendarai kuda, seketika itulah Abdurrahman menunjukkannya pada kedua anak kecil itu.
"Itu dia lelaki yang kalian cari."

Serentak keduanya bergerak. Menyerang Abu Jahal.
Agak sulit memang, karena selain ia naik kuda, dia juga dijaga pengawal-pengawalnya.
Namun, kedua anak kecil itu tak mau menyerah. Pokoknya, Abu Jahal harus mati di tangan mereka. Keduanya tidak menghiraukan pengawal-pengawal itu. Yang diserang hanyalah Abu Jahal.

Singkat cerita, Abu Jahal mati lewat tangan mereka.
Para pengawal Abu Jahal pun mundur, melarikan diri.
Keduanya berhasil meraih misi besar itu
Fokus adalah kuncinya

•••

Wahsyi, pembunuh Sayyid Hamzah, ketika sudah tobat dan masuk Islam, sering ditanya oleh Abu Bakar dan Umar. Apa rahasiamu; kok bisa membunuh Sayyid Hamzah?
Wahsyi menjawab: FOKUS
"Aku ikut perang ini, hanya untuk membunuh Hamzah. Karena aku dijanjikan akan dimerdekakan dari budak jika berhasil."

(Sakjane, biyen aku yo weruh awakmu karo sliweran nek mbarepku, tp aku emoh mateni. Wong seng tak doleki cuma Hamzah. Begitu mungkin kira-kira yang ada di pikiran Wahsyi).

Wahsyi pun benar-benar berhasil membunuh Sayyidina Hamzah dengan panahnya. Saat itu, Hamzah sedang beradu pedang dengan orang lain.

Babat, 26 Juni 2018
@mskholid
- Dirangkum dari tulisan kisah islami di republika dan ngaji Gus Baha'.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)