Saturday, December 31, 2016

Berkendara, Tak Sekadar Hafal Urusan Gas dan Rem

Berkendara, Tak Sekadar Hafal Urusan Gas dan Rem

Pagi ini, di pinggir jalan Pucuk, sebuah mobil parkir agak menjorok ke jalanan aspal. Sekira 1 meter. Padahal, masih ada space sekira 1 meter pula di pinggir trotoar yang beralas tanah. Hanya, tanahnya agak tergenang air, imbas hujan semalam.

Kemarin malam, saya beli tahu tek di Moropelang.
Sengaja saya parkir motor menyamping, supaya kalau datang pembeli lain, bisa parkir di samping kanan atau kiri saya.

Benar saja.
Datang pemuda tanggung, kira2 baru lulus SMA.
nDilalah, dia parkir tepat di belakang motor saya.
Jelas saja, saya kesulitan kalau mah mundur.
Untung masih ada space di depan, sehingga saya pikir, motor tetap bisa keluar tanpa halangan.

Tak disangka, datang pembeli baru
Pemuda tanggung yang lain
Motornya sih, Satria.
Tapi, parkirnya dia tepat di depan motor saya.

Waaaaahhh...
Kalau seperti ini, motor gak bisa keluar nich. Saya membatin.
Akhirnya, pas keluar, saya terpaksa meluruskan dulu parkir posisi motor di belakang saya, supaya ada space untuk keluar.

Beberapa waktu sebelumnya, saya hendak beli bakso
Masih di Moropelang
Seorang anak lelaki mengendarai motor, usianya sekitar kelas SD
Hampir saja tertabrak motor dari belakangnya
Gara-gara saat ia mau menyeberang ke kanan, tidak pasang lampu sein

Penjual bakso marah-marah pada anak kecil yang tetangganya itu
"Jaluk mati tho, kuwi?"
"Aku wes pasang riteng kok," si kecil membantah.

"Iyo, pasang riteng. Tapi pas wes belok lagi dinyalakan!" Sergah penjual bakso keras.

Dan, tak terhitung berapa kali saya menemui bapak-bapak yang muncul dari gang di kampung, langsung belok kiri, nyelonong di jalan raya.
Tanpa berhenti untuk menyimak lalu lintas jalanan.

Pun, entah berapa puluh kali, kita mendapati ibu-ibu yang pasang lampu sein ke kanan, tapi posisinya justru minggir ke kiri.

Berkendara, tak sekadar soal hapal dan paham gas dan rem saja.

Begitu pula menjadi ahli agama.
Tak sekadar hafal Alquran atau hafal ribuan hadis, lantas berhak disebut ahli agama.

Ahli hadits, belum tentu ahli fiqih
Tapi, ahli fiqih kebanyakan ahli hadits

Pucangro, 31 Desember 2016

Salam,

@mskholid
@ruanginstalasi

Perjalanan ke Utara
Mengantar kaos pesanan
Ambil uang pembayaran
Untuk beli kopi tahun depan

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)