Friday, June 16, 2017

Doa Berbuka Puasa adalah Jawaban Hamba

اللهم لك صمت ...
Adalah jawaban seorang hamba kepada Rab-nya.
Di mana Allah SWT telah berfirman,

" يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : الصَّوْمُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي،

Sebuah pernyataan tegas akan ketaatan seorang hamba pada Tuhannya
Itu ibarat pernyataan seorang budak kepada rajanya yang meminta ambilkan air minum
"Air minum itu untukku..."

Sang budak menghaturkan air minum dengan pernyatan tegas pula,
"Sendiko dhawuh. Semua ini persembahan hanya untuk Engkau."

Maka,
Akan sangat hebatlah seorang hamba yang saat berbuka, lalu membaca doa tersebut, sambil meresapi maknanya sedalam-dalamnya...


Amanah Ilmiah

Amanah Ilmiyah

Seorang mengaku alim seyogyanya berakhlak sebagaimana orang alim
Orang yang berilmu itu punya kewajiban amanah ilmiyah
Yang mesti ia pegang dan jalankan dalam menyampaikan informasi tentang agama ini
Jangan karena cenderung pada satu pendapat, lalu menafikan pendapat lainnya

Apalagi sampai muncul kalimat hitam putih
Haram - Wajib
Sunnah - Bid'ah
Syirik - Tauhid
Terutama dalam masalah-masalah yang masih khilafiyah

Jangan karena cenderung mengambil pendapat ulama yang tidak setuju tabarruk
Lantas anda bilang tabarruk itu haram dan syirik
Tidak ada dicontohkan salafus shalih

Jangan karena anda cenderung ambil tarawih 20 rakaat
Lantas anda bilang shalat 8 rakaat itu bukan tarawih
Shalatnya gak sah...!!!

Jangan karena anda cenderung mengambil pendapat witir itu 3 rakaat langsung tanpa salam
Lantas, anda bilang formasi witir 2-1 dengan 2 x salaman itu pendapat yang lemah

Jangan karena anda lebih suka riwayat Imam Bukhari dan Muslim
Lantas anda menafikan riwayat Imam Abu Dawud, Turmudzi, hingga Ad-Darimi
Sehingga semua riwayat yang gak sesuai dengan Bukhari - Muslim, Anda tolak

Ini kan jadi kacau balau agama ini ...
Lha wong orang alimnya tidak amanah ilmiyah begitu
Kecuali memang anda tidak tahu
Beda urusannya

Lamongan, 16 Juni 2017
IG : #@mskholid


Kopyah Gratis dan Syekh dari Jordania

Kopyah Gratis, dan Syekh dari Jordania

Keluar dari Disdukcatpil Lamongan
Hawa panas langsung menyengat
Rencana jumatan di Masjid Agung Lamongan batal
Saya pacu motor ke arah selatan, ke masjid dengan fasilitas AC besar untuk jamaah
Terbayang nikmatnya jumatan dengan suasana adem

Tiba di parkiran, saya bariskan motor sesuai tempatnya
Ternyata, sudah ada beberapa petugas dari masjid ini menunggu di parkiran
Mereka membagikan kopyah putih
Gratis bagi jamaah yang tidak membawa kopyah

Saya yang kebetulan gak bawa kopyah,
Langsung didekati dan disodori sebuah kopyah putih baru yang masih berplastik
Alhamdulillah, rejeki orang jumatan ini
Masuk area masjid, aroma bukhur khas arab langsung menyergap

Ternyata, yang menjadi khatib dan imam siang ini adalah seorang syaikh asal Yordania
Syekh Abu Jalil, namanya
Alhamdulillah... Walau gak banyak paham materi khutbah
Saya gagal tidur, siang ini... hihihi...
Beliaulah selama seminggu ini menjadi imam tarawih dan shalat lail di Masjid Namira

Usai shalat, materi khutbah diterjemahkan oleh Imam Masjid, Ustadz Abdul Haris
Mungkin itulah sebabnya, beliau menyingkat shalat jumatnya tadi
Rakaat pertama; baca Surah Al-Qadar
Rakaat kedua; baca surah Al-Ikhlas.

Jotosanur - Lamongan, 16 Juni 2017
@mskholid

*

Sahabat Nabi "Ketakutan" Karena Nambahi Doa yang Tidak Diajarkan Nabi saw.

Sahabat Nabi "Ketakutan" Karena Nambahi Doa yang Tidak Diajarkan Nabi saw.

Adalah sahabat Rifa'at bin Rofi' ra.
Suatu hari beliau shalat di belakang, makmum pada Rasulullah saw
Di tengah shalat, sahabat Rifa'at bersin
Kontan, beliau membaca doa

Bukannya membaca Alhamdulillah...
Sebagaimana yang diajarkan Kanjeng Rasulullah
Sahabat Rifa'at ini malah nambahin dari doa lain yang diajarkan Rasul
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى

Dan...
Benar saja!!!
Usai shalat, Kanjeng Rasul bertanya menyelidik,
"Siapa tadi yang bicara waktu shalat?"
Semua jamaah terdiam, tak ada yang menjawab.

Rasulullah kembali mengulang pertanyaan,
"Siapa tadi yang bicara waktu shalat?"
Semua jamaah masih terdiam, tak ada yang menjawab.
Termasuk Sahabat Rifa'at, sang pelaku.

Ketiga kalinya,
Rasulullah saw kembali mengulang pertanyaan,
"Siapa tadi yang bicara waktu shalat?"

Barulah sahabat Rifa'at menjawab,
"Saya, wahai Rasulullah...
Saya membaca: الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى"

Rasulullah lalu menyahut,
"Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, sungguh ada tiga puluh sekian malaikat saling berebut untuk mengantarkan doa itu ke langit."

Legalah sahabat Rifa'at ra.

Hadits di atas riwayat Imam Turmudzi
Bagi yang suka tanya kualitasnya, dan hanya menerima dari Syekh Albani, hadits itu HASAN.

------

Riwayat semisal (mirip) di atas juga terdapat dalam Shahih Bukhari, Sunan Imam Abu Dawud, Imam Nasai, Imam Ahmad, dan Imam Malik.

Lamongan, 16 Juni 2017
@mskholid


Curhat Nabi Musa as dan Kenapa Pergi dari Mesir

Curhat Nabi Musa as dan Kenapa Pergi dari Mesir

Beliau pindah keluar negara Mesir karena nyawanya terancam.
Sebagaimana informasi yang beliau terima dari salah seorang warga:

(وَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ يَسْعَىٰ قَالَ يَا مُوسَىٰ إِنَّ الْمَلَأَ يَأْتَمِرُونَ بِكَ لِيَقْتُلُوكَ فَاخْرُجْ إِنِّي لَكَ مِنَ النَّاصِحِينَ)
[Surat Al-Qashash 20]
"Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: "Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu".

Lalu,
Ketika masa hijrah beliau selesai,
Beliau kangen dengan negerinya
Hendak kembali ke negeri asal

Di tengah jalan, di Bukit Tursina, Musa mendengar suara Allah
Seraya mendapatkan perintah untuk berdakwah kepada Firaun dan kaumnya.

Namun,
Musa merasa kurang percaya diri
Selain karena lidahnya kurang fasih berbicara
Dosa masa lalunya, masih menghantui;
Membunuh seseorang (walau tanpa sengaja)

Musa kuatir, masyarakat akan mengingat peristiwa itu dan menuntut balas kematian
(قَالَ رَبِّ إِنِّي قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَنْ يَقْتُلُونِ) [Surat Al-Qashash 33]
Musa berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku."

Musa as mengaku telah melakukan kesalahan pada masa lalunya
Walau begitu, beliau tetap berani kembali ke negerinya
Karena ada jaminan dari Allah swt.
Berdakwah mengajak Firaun dan kaumnya kembali pada Allah.

(قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا ۚ بِآيَاتِنَا أَنْتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ)
[Surat Al-Qashash 35]

Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang."

Wallahu A'lam

Masjid Beton, 16 Juni 2017
@mskholid

Friday, June 9, 2017

Bekas Usapan Tangan Rasulullah saw. Bisa Sembuhkan Tumor

Bekas Usapan Tangan Rasulullah saw.
Bisa Sembuhkan Tumor

Hadits berikut ini, yang dimuat oleh Imam Ahlis Sunnah, Ahmad bin Hanbal, dalam Kitab Musnad.
Saya ambil bagian akhirnya saja.
Tidak mengurangi esensi dari isi hadits.



....
قالَ حَنْظَلَةُ : فَدَنَا بِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : إِنَّ لِي بَنِينَ ذَوِي لِحًى وَدُونَ ذَلِكَ وَإِنَّ ذَا أَصْغَرُهُمْ، فَادْعُ اللَّهَ لَهُ. فَمَسَحَ رَأْسَهُ وَقَالَ : " بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ "، أَوْ : " بُورِكَ فِيهِ ". قَالَ ذَيَّالٌ : فَلَقَدْ رَأَيْتُ حَنْظَلَةَ يُؤْتَى بِالْإِنْسَانِ الْوَارِمِ وَجْهُهُ أَوِ الْبَهِيمَةِ الْوَارِمَةِ الضَّرْعِ، فَيَتْفُلُ عَلَى يَدَيْهِ وَيَقُولُ : بِاسْمِ اللَّهِ. وَيَضَعُ يَدَهُ عَلَى رَأْسِهِ وَيَقُولُ عَلَى مَوْضِعِ كَفِّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَمْسَحُهُ عَلَيْهِ. وَقَالَ ذَيَّالٌ : فَيَذْهَبُ الْوَرَمُ.

....
Suatu hari,
Handzalah  diajak bapaknya menghadap Baginda Rasulullah saw. Lalu, bapaknya mendekatkan Handzalah pada Nabi.
Rasulullah saw lalu mengusap kepala Handzalah,
"بارك الله فيك"
Atau
"بورك فيك"
"Semoga Allah memberkahi kamu."

Dzayyal bercerita:
Suatu hari datang seseorang menghadap Handzalah.
Orang tersebut mengantarkan temannya yang sakit tumor di wajahnya.

Dalam riwayat lain:
Mengantarkan seekor hewan yang terkena penyakit benjolan

Handzalah meludah pada telapak tangannya
Lalu berucap: Bismillah...

Kemudian meletakkan tangannya pada bagian kepala yang pernah diusap oleh Baginda Rasulullah saw.
Lantas, diusapkan tangannya pada bagian tubuh orang yang sakit.

Maka, sirnalah tumor itu.

~
Demikian sekilas info


Barokah dari Rambut dan Wadah milik Nabi

Barokah dari Rambut dan Mangkok Tinggalan Baginda Nabi saw

Dalam Hilyatul Auliya' :

Ini ceritanya Abdullah, anaknya Imam Ahmad bin Hanbal
(Ulama Ahlussunnah, Salafus Sholih)

Saya melihat Bapak mengambil sehelai rambut Baginda Rasulullah saw.
Lalu, diletakkan di bibir beliau, dan dikecupnya
Aku juga (sepertinya pernah) melihat Bapak meletakkan rambut Nabi di mata beliau
Bahkan, pernah juga mencelupkan rambut itu ke dalam air

Air celupan rambut itu beliau minum
(Sebagai) sarana supaya memperoleh kesembuhan (dari sakit)

Bapak juga pernah menggunakan mangkuk tinggalan Nabi saw
Diisinya dengan air, lalu diminum...

Aku juga berulang kali melihat Bapak minum air Zamzam sebagai (sarana) pengobatan.
Air Zamzam itu diusap-usapkan pada kedua tangan dan wajah beliau.

~ Demikian sekilas info

~ 2,8 MILIAR RUPIAH ~

~ 2,8 MILIAR RUPIAH ~

Itu jumlah uang yang dikeluarkan Imam Bukhari demi menebus Wadah (Bekas) tinggalan Nabi saw
Begitulah riwayat yang ditulis Imam Qurtubi dalam "Mukhtashar al-Bukhari"

Nilai 2,8 miliar itu saya kurs kan dengan harga pembelian Imam Bukhari dari pewaris Nadhr bin Anas (khadamnya Nabi). Yakni sebesar 800.000.
Hanya saja, 800 ribu di riwayat ini tidak disebutkan dirham atau dinar

Saya anggap (sementara, sambil nunggu nemu riwayat lain) itu dirham
Dan ketika saya kurs kan dengan 1 dirham UEA : 3,621, nilainya mencapai 2,8 M
Lantas, berapa jumlahnya andai itu 800 ribu dinar???

Apa berani kau bilang Imam Bukhari gak waras?
Demi sebuah wadah saja, pakai nebus duit 2,8 M
Apa gak mending beli cangkir keramik dari China yang bagus-bagus itu
Bisa dapat jutaan pcs

Bisa dibagi-bagi pula sebagai souvenir oleh-oleh haji
Atau belikan saja gelas putih di Kebraon Surabaya
Terus disablon tulisan nama sponsor
Plus dikasih ucapan "Selamat Idul Fithri"

Hihihi...

Imam Bukhari Nulis Kitab di Dekat Makam Nabi

Imam Bukhari Ada-ada Saja

Ngapain pula nulis kitab pakai di dekat Kuburan Kanjeng Rasulullah saw segala?
Apa gak enak di kamar sendiri aja
Nyaman, ber-AC (hihihi)
Kopi dan singkong goreng juga siap sedia

Lha, ini malah jauh-jauh dari Bukhara ke Madinah
Usai haji kok gak segera pulang
Apa gak ditunggu tamu-tamunya di kampung
Hihihi... Dasar Imam Bukhari emang ayak-ayak wae

Tapi,
Ternyata, bisa kita lihat sendiri hasil karya beliau setelah sekira 1200 tahun kemudian
Ya, itulah karya yang ditulis dari pinggir kuburan
Kikikkikikkk...

Jubahnya Nabi saw Dicelupkan Air, Sebagai Tabarrukan untuk Kesembuhan Sakit

Jubahnya Nabi saw Dicelupkan Air,
Sebagai Tabarrukan untuk Kesembuhan Sakit

قالَتْ : هَذِهِ جُبَّةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَأَخْرَجَتْ إِلَيَّ جُبَّةَ طَيَالِسَةٍ كِسْرَوَانِيَّةٍ، لَهَا لِبْنَةُ دِيبَاجٍ، وَفَرْجَيْهَا مَكْفُوفَيْنِ بِالدِّيبَاجِ، فَقَالَتْ : هَذِهِ كَانَتْ عِنْدَ عَائِشَةَ حَتَّى قُبِضَتْ، فَلَمَّا قُبِضَتْ قَبَضْتُهَا، وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْبَسُهَا، فَنَحْنُ نَغْسِلُهَا لِلْمَرْضَى يُسْتَشْفَى بِهَا.

Hadits dalam Shahih Muslim di atas, redaksinya panjang
Saya ambil bagian bawahnya ketika Sayyidah Asma' binti Abu Bakr berkata,

"Jubah ini dulu dibawa Aisyah (saudara perempuannya), sampai dia wafat.
Setelah dia wafat, jubah itu saya bawa.
Inilah jubah yang dipakai Rasulullah saw.
Kami membasuh jubah itu sebagai (tabarrukan) agar si sakit sembuh."

Hadits Riwayat Imam Muslim

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)