Saturday, December 1, 2018

Tak Ada Kewajiban Syariat yang Memberatkan

• Tidak Ada Kewajiban Syariat yang Memberatkan •

Haji...
Yang selama ini dianggap berat biayanya.

Coba dihitung saja.
Misalnya ongkos naik haji itu 50 juta
Lantas seseorang ditargetkan bisa berangkat pada usia 60 tahun.

Asumsinya, seseorang mampu berpenghasilan dan bisa mulai menabung sejak usia 20 tahun.
Maka, yang bersangkutan butuh 40 tahun menabung agar mencapai 50 juta.

50 juta dibagi 40 (tahun) = Rp.1.250.000
Artinya, dia butuh menabung Rp.1,25 juta (tahun)

Kalau dibagi lagi bulanan, maka dia hanya butuh nabung Rp.104.167 rupiah (bulan)

Lalu, jika dibagi lagi harian,
Maka 104.167 : 30 Hari = Rp.3.473 rupiah

Hanya,
Butuh nabung 3,473 per HARI
Kecil sekali dibanding biaya ngopi dan rokok per hari.
Artinya, kewajiban haji sebenarnya sama sekali tidak memberatkan jika kita mau mikir dan angen-angen lebih dalam.
<
Ya,
Uang 3,473 sehari itu jaaaauh lebih kecil nilainya dari biaya ngopi dan rokok rata-rata kita per hari.

Kopi 1 cangkir : 2.500
Rokok 2 batang : 3.000
Total sudah: 5.500 / Hari

Belum lagi, jika orang yang ngopinya gak mau dekat-dekat. Kudu jauh. Mesti butuh ongkos bensin.

Uang 3,473 rupiah per hari itu bisa jadi bahkan lebih kecil nilainya daripada uang saku sebagian anak-anak kita di tingkat SD/MI--bahkan TK.

ZAKAT

Banyak yang alergi dengan zakat, alasannya memberatkan. Atau yang agaknya rasional; wong kerja-kerja kita kok dimintai potongan.

Coba dihitung.
Misalnya, seseorang punya tabungan rekening 1 Miliar.
Zakatnya sebesar 2,5% (dalam setahun)

Maka, dana zakat yang wajib dikeluarkannya sebesar Rp.25.000.000 / tahun.

Jika 25 juta itu dibagi bulanan
Hasilnya, 25 juta : 12 bulan = Rp.2.084.000 (bulanan)

Jika dana zakat bulanan itu dikeluarkan harian, maka hasilnya keluar: Rp.69.500

Jadi, untuk dana sebesar 1 miliar, agama mewajibkan keluar zakat CUMA 68.500/HARI.

Uang 68.500 per hari bagi orang-orang kaya itu laiknya uang recehan parkir saja.

Coba cek orang kaya dengan tabungan 1 miliar di Jakarta. Dia bawa mobil muterin Jakarta (urusan bisnis dll) dalam sehari, bisa parkir di 10 titik/tempat.

Jila 1 tempat ongkos parkirnya 6.000, maka untuk parkir saja sudah 60 ribu per hari.
Belum bahan bakar mobilnya.
Tidak cukup premium yang cuma 6.500/liter
Minimal Pertamax yang harga sekarang 10.500/liter.

Kalau muter sehari habiskan 10 liter Pertamax, maka pengeluaran untuk BBM-nya saja sudah Rp.100.500/hari.

Total: 60.000+100.500 = Rp.160.500 SATU HARI

Artinya,
Uang kewajiban zakat bagi sang miliarder, jauh lebih kecil dibandingkan dana parkir dan uang bensin hariannya.

Tritunggal, 1 Desember 2018
By @mskholid
Di PP Nurus Siroj Tritunggal
Peringatan Maulid Nabi saw.

~ Disarikan dari beberapa ngaji bersama Gus Bahauddin Nursalim dengan penyesuaian.
~ Sudah lama gak nulis, seperti ada yang hilang.
~ Lagi galau

Tuesday, October 23, 2018

Bangkit dari Kubur

• Bangkit dari Kubur •

Itulah pertanyaan yang dulu sudah pernah diajukan oleh orang-orang kafir. Mereka ragu soal informasi yang diberikan Nabi Muhammad saw terkait siklus kehidupan manusia pasca kematian.

Yakni dibangkitkan dari kubur setelah ratusan bahkan ribuan tahun tertanam di bawah tanah.

قال من يحيي العظام وهي رميم؟
(يس : 78)
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur?

Maka, Allah memberikan jawaban:
قل يحييها الذي أنشأها أول مرة
Jawablah, "Yang menghidupkan adalah Tuhan yang menciptakannya kali pertama."

Lewat ayat ini, manusia seakan diingatkan kembali bahwa manusia ada dan hidup hari ini, padahal sebelumnya tidak ada bentuk apapun.

Maka, akan jauh lebih mudah bagi Allah menghidupkan makhluk (manusia) yang sudah pernah ada--walaupun tersisa sel-selnya atau DNA saja.

Lewat ayat berikutnya, Allah mengingatkan; apa manusia itu lupa bagaimana pertama kali dia diciptakan.

Ya, dia diciptakan lewat nuthfah (air mani).

Wong dari air mani yang setetes saja, Allah mampu menghidupkan seorang manusia hingga jadi seberat puluhan hingga ratusan kilogram.

Apalagi dari sisa-sisa tulang belulang.

Dalam pelajaran Ilmu Kalam di kelas, saat materi bangkit dari kubur, saya sering memberikan ilustrasi soal teknologi kultur jaringan yang berkembang di zaman modern.

Lewat teknologi kultur jaringan,
Cukup dengan bagian kecil pohon (daun, misalnya) kita sudah bisa mengembangbiakkan sebuah tumbuhan. Ia akan hidup dan meninggi menjadi sebuah pohon. Identik dengan tumbuhan induknya.

Secara sekilas,
Fakta teknologi semacam ini; seakan mengingatkan kembali pada manusia bahwa betapa mudahnya Allah SWT membangkitkan manusia--walaupun sudah hancur lebur tulangnya.

Begitulah,
Satu persatu Allah akan mengungkapkan semua tanda-tanda kekuasaan-Nya lewat fakta-fakta teknologi abad modern hingga tiba saatnya kiamat.

Drajat, 23 Oktober 2018
@mskholid

*diinspirasi dari ngaji bareng Gus Baha'

Friday, October 5, 2018

Orang Hasud itu Aneh

• Orang Hasud itu Aneh •

Misalnya, Bapak A dan Z bersaing meraih kursi bupati di daerahnya. Pak A menang. Dia terpilih jadi bupati lewat kemenangan mutlak hasil pemungutan suara warga kabupaten.

Setelah jadi bupati, Pak A ingin mengakomodir kepentingan Pak Z. Dia mendekatinya dan menawarkan jabatan strategis. Misalnya, sebagai sekda.

Jika kebenciannya itu sebab hasud (iri hati, dengki), Pak Z pasti gak mau jabatan itu. Padahal, itu jabatan bagus dan bergengsi. Hanya, sedikit di bawah posisi bupati.

Kan lumayan, dapat jabatan tinggi di daerahnya meskipun gak setinggi Pak A.

Itulah hasud.

Atau, misalnya
Pak A menawarkan uang sekian miliar kepada Pak Z. Senilai biaya dana kampanye. Itung-itung sebagai ganti dana kampanye yang dikeluarkannya.

Secara logika, lumayan.
Meski kalah, duit modal tetap kembali aq walaupun gagal jadi bupati.

Tapi,
Bagi orang hasud, rumusnya tidak seperti itu. Dia tetap tidak mau terima--selama bukan dia yang jadi bupati.
Atau mendengar kabar Pak A ditangkap KPK. Suenengnya minta ampun!!!

Contoh lain.
Misalnya dua orang sahabat bernama Michael dan Antonio bersaing mendapatkan cewek cantik jelita bernama Sri.

Dalam prosesnya, Michael yang menang. Dia berhasil memikat hati Sri. Menikah dan bersanding di pelaminan.

Antonio sakit hati. Hasud dengan keberhasilan Michael.

Michael tahu diri. Sebagai sahabat karib, dia mencoba menebus "kesalahannya" mendapatkan Sri. Dia menawarkan Antonio untuk mencarikan perempuan yang cantik jelita pula.
Minimal, di bawah Sri sedikit lah cantiknya.

Karena hasud, Antonio pasti gak mau menerima tawaran itu.

Atau misalnya, Michael menawarkan uang 1 miliar sebagai ganti pada Antonio supaya bisa mendapatkan wanita yang secantik Sri.

Karena, hasud Antonio pasti gak mau.
Padahal, secara logika, penawaran wanita atau uang 1 miliar itu sangat menguntungkan. Tapi, bagi orang yang hasud hatinya, rumusnya jadi berantakan.

Antonio baru akan bisa tertawa dan tersenyum, andai mendengar kabar Sri minggat dari rumah Michael.

Jarene tuku trasi, ndilalah ora bali-bali.

Begitu pula dalam kasus-kasus lainnya.
Hasud memang aneh.

Warkop Cak Wondo, 5 Oktober 2018

@mskholid

Disarikan dari ngaji bareng Gus Baha'

Monday, September 24, 2018

Bukan Hasil, Amal itu yang Terpenting Prosesnya

• Bukan Hasil, Amal itu yang Penting Keberpihakan •

Ketika Ibrahim as diputuskan bersalah atas kasus penghancuran berhala, Raja Namrudz mengumumkan hukuman kepada beliau dua pekan sebelumnya. Masyarakat pun berduyun-duyun mengumpulkan kayu bakar.

Termasuk para wanita tua, juga ikut mengumpulkan kayu bakar--sebagai bentuk ketaatan pada "agamanya". Walaupun yang sanggup dikumpulkannya hanya beberapa potong ranting kecil. Namun, ini menegaskan wujud keberpihakan dan dukungan terhadap Namrudz.

Saking banyaknya kayu bakar terkumpul, api yang dihasilkan pun teramat besar. Tinggi dan berkobar-kobar.
Akibatnya, Satpol PP yang kebagian tugas melemparkan Ibrahim as tidak sanggup mencapai posisi ideal.

Mau mendekat ke api unggun, tak kuat saking panasnya
Agak menjauh, tidak bisa melemparkan Ibrahim ke tengah api
Coba dilempar lagi sekuat tenaga, tubuh Ibrahim hanya mendekat ke api
Tidak sampai jatuh di tengah kobaran api

Muncullah setan berwujud manusia
Setan datang memperkenalkan teknologi manjanik  (ketapel besar) kepada para prajurit
Sebagai alat melemparkan Ibrahim ke tengah kobaran api
Pada perkembangannya, manjanik ini banyak dipakai sebagai salah satu senjata menghancurkan benteng lawan dari jarak jauh
(Termasuk di kisah game Age of Empires)

Ketika Ibrahim berhasil dilemparkan ke tengah-tengah kobaran api, ada dua makhluk kecil yang memilih keberpihakan berbeda;

Pertama, cicak/tokek yang ikut meniup-niup kobaran api
Ketika ditanya kenapa ia melakukan itu; dia menjawab supaya api bisa semakin berkobar-kobar membakar Ibrahim

Secara prinsip, upaya cicak/tokek ini sama sekali tak ada manfaatnya bagi kobaran api
Sekeras apapun dia meniup, sama sekali tak membantu meningkatkan kobaran api
Sebaliknya, tanpa tiupan si cicak/tokek pun api akan tetap berkobar-kobar dengan besar. Tidak lantas menjadi padam.

Amal semacam ini secara lahir, nampak 'muspro'  (tiada guna)
Tapi, di situlah keberpihakan
Di sana lah Allah memberikan balasan atas amal tersebut
Meskipun amal tersebut sama sekali tak memberikan hasil

Maka,
Di kemudian hari, Nabi saw pun menyebut cicak/tokek ini dengan sebutan "Fuwaisiq" (si fasiq kecil).
Salah satunya didasarkan pada sejarah keberpihakan cicak/tokek pada Namrudz (saya tidak membahas hukum membunuh cicak/tokek---red).

Di sisi lain,
Ada hewan kecil yang mengambil keberpihakan berbeda dengan cicak/tokek
Ia mengambil air, lalu menyemprotkannya ke kobaran api
Hewan itu adalah katak/kodok

Secara prinsip,
Semprotan air dari kodok itu sama sekali tidak berpengaruh pada kobaran api
Sebesar dan sebanyak apapun kodok itu menyemprotkan air, tak akan menurunkan (apalagi memadamkan) kobaran api Ibrahim
Sebaliknya, andai kodok berdiam diri. Tidak ikut menyemprotkan air, kobaran api itu bisa dipastikan akan tetap besar

Tapi, itulah keberpihakan
Itulah nilai sebenarnya dari sebuah amal ibadah kita kepada Tuhan

Yang dinilai Tuhan bukan hasilnya, tapi upaya dan proses kita dalam beramal
Yang dinilai dari kesuksesan seorang guru atau kiai, bukanlah hasil jadi apa santri-santrinya. Tapi, sejauh mana upaya dan usaha  (amal) yang dilakukannya dalam melakukan proses pendidikan dan pembelajaran.

Yang dinilai sesungguhnya dari seorang yang beramal dalam bentuk bangunan tempat ibadah atau lembaga pendidikan bukanlah keberhasilan megah dan mewahnya bangunan.
Tapi, sekuat apa proses dan upaya yang telah dilakukannya
Itulah yang akan dinilai Tuhan.

Sebab,
Kalau yang dinilai Tuhan adalah hasilnya (bangunan besar yang berdiri)
Maka bisa jadi yang juara adalah para koruptor
Yang suka ngentit duit negara, lalu disumbangkan lewat lembaga-lembaga sosial/pendidikan dengan dalih amal jariyah 😂😂😂

Dalam proses kehidupan berikutnya,
WKanjeng Nabi memberikan "hadiah" pada para kodok (dan cebong 😉😉😉)
Dengan perintah larangan dibunuh.

Wallahu a'lam bis showab...

Suketteki Drajat, 24 September 2018
@mskholid

~ Disarikan dari Ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim dengan beberapa tambahan dan penyesuaian kalimat.

Tuesday, September 11, 2018

Toilet Mampet, Atasi dengan Soda Api

• Toilet Mampet, Atasi dengan Soda Api •

Jangan terburu-buru panggil tukang sedot WC saat toilet mampet
Selain belum tentu disebabkan penampungan penuh, biayanya juga mahal
Waktu itu, di rumah panggil tukang sedot WC
Pekerjaan diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam

Bayarnya,
2 juta (DUA JUTA) SEKIAN
Kaget saya.
Mahal sekali ya ongkos ngurusi bekas makanan yang enak-enak itu
Semahal ongkos bayar makanannya

Beberapa hari ini saya lihat toilet rumah mulai tidak normal
Air dan something di toilet tidak bisa langsung "grojok" seperti sebelumnya

Lewat browsing di internet, saya mengerti cara mengatasinya
Soda Api adalah jawabannya, kata beberapa artikel
Saya iseng saja coba membeli Soda Api
Murah aja. Sekilo hanya sekitar 28 - 35 ribu rupiah
Belinya di toko bangunan

Bentuknya seperti kristal tipis-tipis
Berwarna putih (bisa dilihat di gambar)

Cara pemakaiannya gampang
Tinggal taruh saja serbuk Soda Api 1 kg ke toilet yang mampet
Awas, jangan langsung dipegang tangan karena agak terasa panas--apalagi kalau tangan basah kena air
Jangan lupa siapkan sebelumnya air panas sekitar 1 panci tanggung

Sekitar 2 - 3 menit setelah Soda Api diletakkan di toilet, siram (grojok) dengan air panas tersebut.
Awas, posisi kepala jangan sampai tepat di atas jamban
Kalau bisa, pakai masker mulut
Sebab air panas yang tercampur Soda Api, akan mendidih
Bahkan terkadang menyembur ke atas
Bau Soda Api juga 'nyegrak', mengganggu pernapasan

Nah, semburan panas itulah yang akan menghancurkan sumbatan-sumbatan di selang pembuangan kotoran.
Kotoran yang sudah menggumpal beberapa tahun, bisa hancur seketika karena panasnya Soda Api dan air panas tersebut.

Tunggulah beberapa saat, toilet akan nggrojok dan kembali normal
Selamat.
Anda tak perlu keluarkan uang 2 juta untuk mengatasinya
Cukup 30 ribu rupiah saja.

Kranji, 11 Nopember 2018
@mskholid

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)