Thursday, November 17, 2016

Penipuan Model Baru Pakai My Care Indosat

Hati-hati penipuan terbaru.
Yang model lama, saya bisa membaca tipuannya.
Tapi, ini atas nama penghargaan dari nomor indosat saya, yg dia bilang karena nomor saya aktif sangaaat lama.

Hebatnya, ia tahu sejak kapan nomor saya ini aktif.
Tahu nama lengkap dan tanggal lahir saya, serta alamat lengkap saya.
Padahal, di facebook dan akun2 lain saya sengaja memalsukan identitas pribadi asli saya, selain nama dan pekerjaan.

Dia bilang pakai e cash mandiri.
Nah, saya amat tidak paham dengan istilah ini.

Hebatnya, dia mengakali saya dg sms dari indosat.
Dan benar, memang dari indosat my care.
Rupanya dia daftarkan nomor saya ke my care.

Nah, yang bikin saya menyadari, saya belum pernah daftarkan nomor indosat ini ke My care indosat. Pas saya cek utk daftarkan, ternyata ada pemberitahuan gagal. Indosat bilang, nomor saya sudah didaftarkan.

Iniiii dia.
Apalagi saat dia uda tanya saldo rekening.
Sudah bisa saya pastikan, ini penipuan.

Nomornya : 0816393261

Nikmati Nikmat-Nya, Jalani Episode Kehidupan

Ini salah satu kalimat yang "menyakitkan" saya:

"Orang yang Balik Kampung dari Jakarta adalah Orang yang Kalah Perang!"

Kalimat itu amat menohok hati saya.
Apalagi ketika itu, saya termasuk orang yang memutuskan pulang kampung--setelah belasan tahun hidup di Jabodetabek.
Berpindah-pindah tempat belajar dan bekerja.

Ketika itu saya amat tersinggung.
Apalagi, harus diakui, saya memang masih pengangguran saat awal-awal hidup di kampung. Belum berpenghasilan.
Makan dan tidur masih menumpang (bahkan sampai sekarang).

Aktivitas saya ketika itu, hanya berkisar mengantar istri ngajar di TK, bantu-bantu ngajar TPQ, atau terkadang menggantikan jam mengajar mertua di Kranji. Bahkan, yang rutin justru ngopi ke Babat sambili baca koran di sana.

Hampir-hampir saya mengamini apa yang dikatakan beliau.
Kalau tidak ada kalimat remeh dan enteng Bapak mertua saya:

"Urusan pekerjaan, Abah hanya berdoa; semoga penghasilan yang mendatangi kita. Bukan kita yang mendatangi pekerjaan itu. Alhamdulillah, itu terkabul. Butuh apa-apa cukup sekarang."

Ya, nasib saya jauh lebih baik daripada beliau yang pernah jadi sopir truk bertahun-tahun, jadi kuli orang.

----

Saya tidak bermaksud membuktikan sesuatu pada seseorang.
membuktikan bahwa ucapan beliau yang menohok itu salah.
Tidak. Sama sekali tidak.

Saya hanya berusaha menjalankan setiap episode kehidupan ini dengan langkah terbaik. Menyiapkan semuanya dengan amanah.
Memberikan apa yang saya bisa untuk keluarga.

Saya hanya menyiapkan sungainya,
Dan biarkan air akan mengalirinya.
Deras atau kemericik, biarlah Allah yang menentukan.

Dan, seminggu lalu saya ketemu beliau.
Dan, beliau bilang sambil berbisik di telinga:

"Kamu sekarang lebih hebat!" ujarnya dengan senyum lebar.


Babat, 17 Nopember 2016
@mskholid | Blogger | Penikmat Kopi

Siapakah Guru yang Paling Kita Ingat?


Harga transfernya ratusan miliar.
Bahkan, bisa berlipat triliunan jika strategi Juventus--sebagai pemiliknya, dalam transfer tepat seperti saat menjual Paul Pogba.

Paulo Dybala, salah satu penyerang hebat di Liga Italia

Tapi, tahukah kita seperti apa yang dilalami Dybala saat masih muda dan menjadi pemain anyar di Palermo?

Ia mengaku bahwa Pelatih Gattuso lah yang amat berjasa dalam kariernya. Dan, itu tidak lepas dari sikap keras dan tempaan berat dari sang pelatih.
Gattuso memang terkenal sebagai pemain yang keras, tak kenal kompromi, tak takut lawan--siapaun dia. Julukannya, si badak.
Konon, Ronaldo CR7 harus mati kutu jika yang menjaganya adalah si badak ini.

Kata Dybala,
"Gattuso sangat membantu saya karena dia juga adalah salah satu orang yang menendang saya," ujar Dybala kepada El Pais.

"Dia memberikan saya nasihat bagaimana cara menghindari kerasnya permainan lawan. Dalam lebih dari satu sesi latihan dia akan menendang saya agar saya tahu cara mempertahankan diri."

"Hal terkait kekuatan fisik sangat sulit bagi saya. Menghadapi lawan yang menghadang menggunakan kekuatan fisiknya adalah yang tersulit. Saya harus bekerja lebih keras di gym dan terus belajar menghindari tendangan dan tabrakan. Saat itu saya belum terbiasa dengan hal tersebut.

------

Masih ingatkah kita, siapakah sosok guru di sekolah yang paling kita ingat?
Ya, kebanyakan adalah guru yang paling keras cara mengajarnya--killer, istilah anak sekarang.
Uniknya, guru yang keras seperti itulah yang justru memberikan dampak positif terhadap kesuksesan dan keberhasilan kita kelak di masa depan.

Gemblengan.
Pukulan.
Kata-kata menyakitkan.
Bahkan cubitan,
Biasanya akan menjadi pemicu bagi seorang murid untuk terus berkembang.
Walau ia tampak sudah pinter (menurut ukuran dirinya), kerapkali guru yang keras akan tetap mendorongnya seakan-akan ia masih amat bodoh dan harus bekerja dan belajar lebih keras.

Coba ingat-ingat siapa guru yang paling mengesankan bagi kita?
Guru yang menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih baik.
Bahkan, sebuah olokan guru bisa menjadi pemicu bagi kita untuk membuktikan kita tidak seburuk yang beliau kira.
Dan, memang, seperti itulah guru.
Ia mengolok-olok kita bukan untuk menjatuhkan. Tapi, agar kita bekerja dan berlatih lebih keras dan lebih baik.

Bisa jadi kita amat kesal dan menyimpan benci saat ini.
Tapi, kelak saat kita sudah besar--sepuluh tahun mendatang, kita justru yang akan berterimakasih kepada sang guru.

----

Saya ingat, dulu hampir tiap hari harus menangis sesenggukan saat diajar mengaji ustadz Abu Mansur al-Hafidz. Tidak lewat kekerasan fisik, tapi lewat nasihat-nasihat keras dan motivasi menyakitkan.

Nah, tangisan itulah yang mendorong kita untuk terus belajar dan nderes pelajaran di rumah.

Babat, 17 Nopember 2016
@mskholid | Blogger

Monday, October 31, 2016

Tidak Semua Hadits Bisa Diamalkan Mentah-mentahan

Kisah ini amat masyhur.
Suatu ketika, seorang Arab pedalaman datang ke kota Madinah.
Tiba di masjid, ia langsung kencing di sudut masjid.
Sahabat Nabi langsung bereaksi
Ada yang hendak menghunus pedang
Bunuh saja, orang arab yang dianggap perusak kesucian masjid itu
Tapi, Baginda yang mulia mencegah para sahabatnya
Beliau meminta para sahabat menunggu si arab pedalaman itu selesai kencing
Bisa jadi, kebiasaan di kampungnya memang seperti itu
(Bisa jadi) kencing di sudut rumah adalah hal biasa dalam masyarakatnya
Setelah si arab badui tuntas menyelesaikan hajatnya,
Barulah Rasulullah saw yang mulia bertindak
Lalu, apa tindakan yang disarankan Rasulullah saw menyikapi perbuatan seorang Arab pedalaman yang dinilai melanggar aturan itu.
Rasulullah saw hanya menyuruh sahabat untuk menyiram bekas kencing tersebut. Tidak marah, pun tidak menghukum pelaku.
Secara ushul fiqih, apa yang bisa kita simpulkan dari peristiwa ini?
Bahwa tidak semua perbuatan Rasulullah saw bisa kita tiru apa adanya
Belum bisa kita tiru mentah-mentahan,
Di sinilah peran ilmu ushul fiqih dalam memahami teks dan riwayat yang kita terima dari Baginda mulia. Supaya tidak salah aplikasi.
Apa jadinya andai terjadi di zaman sekarang; seseorang tiba-tiba kencing di masjid. Apakah kita langsung menyiram tempat bekas kencing itu, sambil ngotot berdalil hadits Rasulullah saw di atas.
Dan, menyatakan dengan tegas sikap Rasul yang seperti itu?
Tidak kan!!!???
Justru bisa kacau kondisinya jika kita tiru mentah-mentahan apa yang termaktub dalam hadits tersebut.
Najisnya bekas kencing itu akan menyebar kemana-mana, memenuhi ruangan masjid.
Sementara zaman Baginda Rasulullah saw., alas masjid terbuat dari tanah atau pasir. Bukan berlantai marmer atau keramik macam sekarang.
Karena itu, jika kita ingin konsisten dengan slogan kembali pada Al-Qur'an dan hadits, maka tidak cukup sekadar paham bahasa arab atau baca terjemah saja.
Perlu perangkat pendamping agar apa yang kita pahami dari kedua sumber utama hukum Islam itu bisa benar dan sesuai dengan semangat yang hendak dicapainya.
Semangat yang hendak dicapai ini, dalam ushul fiqih juga punya istilah tersendiri.
Wallahu a'lam
Babat, 31 Oktober 2016

Thursday, October 20, 2016

Moslem Fashion Show Tritunggal 2016

Moslem Fashion Show Tritunggal 2016

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)