Wednesday, December 5, 2018

Sukses Jihad, Selesaikan Sendiri Urusan Pribadi

SUKSES JIHAD
Selesaikan Sendiri Urusan Pribadi Masing-masing
---------
Apa anggaran paling banyak menyerap biaya dalam setiap kegiatan?
Hampir selalu urusan konsumsi dan akomodasi

Coba saja hitung,
Misalnya untuk kegiatan REUNI Alumni 212 Monas 2018 kemarin
Peserta 8 JUTA Orang
Andai anggaran konsumsi makan sekali per orang Rp.10.000,-
Maka, 8.000.000 bungkus x Rp.10.000 = 80 MILIAR
Butuh 80 miliar hanya untuk konsumsi saja
Lalu, jika ada tambahan biaya akomodasi/transportasi 10 ribu tiap peserta, maka anggarannya juga 80 miliar.
Butuh 80 miliar lagi.
Total sementara 160 Miliar; untuk dua pos anggaran (konsumsi dan akomodasi).

Untungnya, peserta Reuni Alumni 212 Monas tidak disediakan konsumsi dan atau dibayar. Semua bergerak atas kehendak pribadi dan menyelesaikan urusannya sendiri-sendiri.

Bahkan, banyak yang sambil membawa bekal berlebih--untuk persiapan berbagi dengan peserta lainnya.

Atau misalnya,
Kegiatan Istighotsah Akbar PWNU Jatim di Gelora Delta Sidoarjo, Oktober lalu
Kita anggap peserta 50 ribu orang saja (saya belum ngerti jumlah pasti peserta. Tapi, untuk kapasitas tribun Gelora Delta sebanyak 35.000 peserta)

Jika anggaran konsumsi dan transportasi 20.000,
Maka 50.000 x 20.000  = 1.000.000.000 (1 miliar)
Sudah luar biasa kebutuhannya
1 miliar hanya untuk beresin urusan perut masing-masing
Belum urusan-urusan lainnya yang lebih esensial

Atau kegiatan lain.
Misalnya pengajian, tabligh akbar, dkk. hampir semuanya menyerap anggaran paling banyak lewat pos konsumsi.
Maka,
Sejak dulu, para sahabat ketika berjihad, mereka sudah menyelesaikan sendiri urusan pribadi masing-masing (kebutuhan makan dan minum).
Meskipun misalnya, komando pusat menyediakan, mereka tidak terlalu jagakno dari sana.
Sehingga kebutuhan-kebutuhan paling penting saat jihad, bisa terpenuhi.
Kisah berat terjadi saat para sahabat harus berperang, padahal kondisi masyarakat paceklik. Banyak yang gagal panen. Sementara harus tetap berperang. Para sahabat yang berkecukupan lantas berlomba menafkahkan hartanya
Dana/donasi tersebut memang ada.
Tapi, digunakan untuk perlengkapan perang yang harus ada
Mulai kuda, unta, atau persenjataan
Bukan untuk memenuhi kebutuhan makanan pasukan
Tidak ada cerita misalnya, beberapa ekor kuda/unta disembelih tiap hari untuk kebutuhan makan para mujahid
Para sahabat peserta perang, membawa bekal sendiri-sendiri
Bahkan ada yang hanya membawa 3 butir kurma
Ketika lapar, kurma tidak digigit atau ditelan
Tapi, cukup di-emut, sampai hilang rasa lapar dan tenaga pulih
Begitu setiap hari hingga kurmanya tidak pernah habis
Yang kedua,
Jika urusan perut masing-masing ini jagakno panitia, maka akan rawan kecewa. Rawan tidak sesuai selera.
Sehingga kerap menjadi bahan caci maki--minimal gerutuan.
Padahal, pos anggarannya sudah teramat besar.
Babat, 5 Desember 2018
@mskholid
~ Inspirasi dari ngaji Gus Baha' - Narukan

Tuesday, December 4, 2018

Salah Paham Radikalis Terhadap Prinsip Ajaran Nabi saw

BUKAN IZROIL, TAPI JIBRIL
Salah Paham Radikalis Terhadap Prinsip Ajaran Nabi
.
Di antara ciri khas dakwah Nabi Muhammad saw ialah merangkul siapa saja. Baik yang patuh ataupun yang melawan. Baik yang iman maupun yang kufur. Artinya, Beliau tidak menggunakan "kapasitasnya" sebagai Nabi untuk lantas mendoakan umatnya yang kufur/menentang dakwah dengan kebinasaan (lewat azab, misalnya).

Maka, saat berdakwah, teman yang disiapkan Allah ialah Jibril--yang datang membawa wahyu dengan hujjah-hujjah. Hujjah yang "bayyinah" (bukti yang nyata tentang ajaran Baginda Nabi saw).

Andaikan prinsip dakwah Nabi adalah binasakan orang kafir, maka pengawal yang cocok untuk Baginda Rasul bukanlah Jibril. Tapi, Izroil. Atau bahkan Malaikat Malik saja sambil bawa cemeti dari neraka sana. 

Biar tugas kenabian mudah, begitu ada yang zalim, nakal, kufur, Nabi tinggal tunjuk saja. Malaikat Izroil atau Malik siap melaksanakan.

Namun, ternyata tidak.
Pengawalnya tetap Jibril, sang pembawa wahyu.

Bahkan, ketika malaikat pada gemes melihat perlakuan masyarakat Thaif kepada Sang Nabi, dan menyiapkan diri mengangkat gunung untuk ditimpakan mereka, Baginda Rasul hanya tersenyum. TIDAK. Kaumku itu  hanyalah orang-orang yang belum tahu. Andai bukan mereka yang beriman sekarang, semoga kelak anak keturunan mereka yang beriman.

Faktanya,
Sekian banyak sahabat pembela utama Nabi, dulunya ialah orang-orang kafir. Para penentang dakwah. Khalifah kedua, Umar ra dulunya juga amat memusuhi Baginda.
Andaikan dulu; begitu para penentang itu langsung didoakan mati (diazab), maka akan selesailah cerita umat ini. Tidak akan ada cerita kemenangan yang berkelanjutan hingga zaman ini. Tidak akan ada cerita munculnya mujahid-mujahid atau orang-orang saleh yang lahir dari tulang sukma para penentang dakwah.

Sekali lagi,
Bukan Izroil, tapi Jibril.
Di sinilah salah paham model dakwah radikalis.

Mereka menganggap bahwa kekufuran harus dimusnahkan seketika itu.
Orang kafir--yang menolak dakwah Islam, harus mati seketika itu. Sehingga, muncullah pembunuhan lewat bom dengan dalih jihad.

Alhasil,
Orang kafir itu tidak lantas berubah jadi mukmin.
Orang kafir itu mati dan binasa begitu saja.
Tak ada harapan kelak akan menurunkan orang-orang baik nan saleh.

Padahal, tugas dakwah ialah mengajak orang menjadi baik. Bukan memvonis lewat hukuman atau kematian.

Model dakwah seperti itu bisa jadi karena terlalu banyak menonton film action. Sang lakon akan selalu menang di akhir cerita lewat kematian atau pemusnahan para penjahat.

Atau karena terlalu fokus menyimak cerita-cerita nabi terdahulu.
Sementara minim menyimak kisah dakwah dan perjuangan Nabi terbaik, Nabi Akhir Zaman; Baginda Rasulullah saw.

Kisah Nabi Nuh as, misalnya.
Strategi dakwah beliau dan kesabaran dalam berdakwah patut dijadikan pelajaran luar biasa bagi para mujahid. Saking hebatnya, para ulama sepakat beliu termasuk Rasul Ulum Azmi.

Namun,
Ada satu hal yang tidak bisa diikuti dari keputusan akhir Nabi Nuh as.
Ketik dakwah mentok (sekitar 950 tahun, hanya mendapatkan 80 an pengikut), beliau lantas berdoa pada Allah:
(وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا)
[Surat Nuh 26]
"Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi."

Doa beliau:
Pemusnahan massal orang-orang kafir dan para penentang dakwah dari atas bumi.
Dan Allah meng-ijabah doa kekasih-Nya, Nabiyullah Nuh as.
Apa argumen Nabi Nuh as, kok sampai meminta Allah memusnahkan seluruh orang kafir di muka bumi?

Ayat berikutnya menjelaskan:
(إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا)
[Surat Nuh 27]

"Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir."

Bagi Nabi Nuh as, orang-orang kafir itu tidak punya harapan lagi.
Bapaknya kafir, anaknya pasti kafir. Bahkan lebih kafir lagi.
Bapaknya penjahat, pasti anaknya lahir penjahat. Bahkan bisa lebih jahat lagi.

Padahal, faktanya kan tidak begitu.
Allah SWT memang lantas meng-ijabah doa Nabi Nuh as.
Tapi, juga menyindir pemahaman model dakwah beliau lewat anaknya bernama Kan'an--yang kafir.
Padahal lahir dari orang paling saleh zaman itu.

Begitu pula banyak kisah-kisah nabi lainnya yang umatnya diazab, justru karena doa nabinya sendiri.

Nah, model dakwah yang langsung "SELESAI TUGAS" seperti inilah yang direvisi (dinasakh) oleh Khatamul Anbiya', Baginda Rasulullah saw. Dan tidak akan berlaku pada umat beliau hingga akhir zaman--kafir ataupun mukmin. 

Karena beliau diutus إلا رحمة للعلمين
Sekali lagi,
Bukan Izroil
Tapi, JIBRIL

Wallahu a'lam...

Babat, 4 Desember 2018
@mskholid

~ Disarikan dari beberapa rekaman ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim - Narukan. Dengan beberapa penambahan dan penyesuaian.

Saturday, December 1, 2018

Tak Ada Kewajiban Syariat yang Memberatkan

• Tidak Ada Kewajiban Syariat yang Memberatkan •

Haji...
Yang selama ini dianggap berat biayanya.

Coba dihitung saja.
Misalnya ongkos naik haji itu 50 juta
Lantas seseorang ditargetkan bisa berangkat pada usia 60 tahun.

Asumsinya, seseorang mampu berpenghasilan dan bisa mulai menabung sejak usia 20 tahun.
Maka, yang bersangkutan butuh 40 tahun menabung agar mencapai 50 juta.

50 juta dibagi 40 (tahun) = Rp.1.250.000
Artinya, dia butuh menabung Rp.1,25 juta (tahun)

Kalau dibagi lagi bulanan, maka dia hanya butuh nabung Rp.104.167 rupiah (bulan)

Lalu, jika dibagi lagi harian,
Maka 104.167 : 30 Hari = Rp.3.473 rupiah

Hanya,
Butuh nabung 3,473 per HARI
Kecil sekali dibanding biaya ngopi dan rokok per hari.
Artinya, kewajiban haji sebenarnya sama sekali tidak memberatkan jika kita mau mikir dan angen-angen lebih dalam.
<
Ya,
Uang 3,473 sehari itu jaaaauh lebih kecil nilainya dari biaya ngopi dan rokok rata-rata kita per hari.

Kopi 1 cangkir : 2.500
Rokok 2 batang : 3.000
Total sudah: 5.500 / Hari

Belum lagi, jika orang yang ngopinya gak mau dekat-dekat. Kudu jauh. Mesti butuh ongkos bensin.

Uang 3,473 rupiah per hari itu bisa jadi bahkan lebih kecil nilainya daripada uang saku sebagian anak-anak kita di tingkat SD/MI--bahkan TK.

ZAKAT

Banyak yang alergi dengan zakat, alasannya memberatkan. Atau yang agaknya rasional; wong kerja-kerja kita kok dimintai potongan.

Coba dihitung.
Misalnya, seseorang punya tabungan rekening 1 Miliar.
Zakatnya sebesar 2,5% (dalam setahun)

Maka, dana zakat yang wajib dikeluarkannya sebesar Rp.25.000.000 / tahun.

Jika 25 juta itu dibagi bulanan
Hasilnya, 25 juta : 12 bulan = Rp.2.084.000 (bulanan)

Jika dana zakat bulanan itu dikeluarkan harian, maka hasilnya keluar: Rp.69.500

Jadi, untuk dana sebesar 1 miliar, agama mewajibkan keluar zakat CUMA 68.500/HARI.

Uang 68.500 per hari bagi orang-orang kaya itu laiknya uang recehan parkir saja.

Coba cek orang kaya dengan tabungan 1 miliar di Jakarta. Dia bawa mobil muterin Jakarta (urusan bisnis dll) dalam sehari, bisa parkir di 10 titik/tempat.

Jila 1 tempat ongkos parkirnya 6.000, maka untuk parkir saja sudah 60 ribu per hari.
Belum bahan bakar mobilnya.
Tidak cukup premium yang cuma 6.500/liter
Minimal Pertamax yang harga sekarang 10.500/liter.

Kalau muter sehari habiskan 10 liter Pertamax, maka pengeluaran untuk BBM-nya saja sudah Rp.100.500/hari.

Total: 60.000+100.500 = Rp.160.500 SATU HARI

Artinya,
Uang kewajiban zakat bagi sang miliarder, jauh lebih kecil dibandingkan dana parkir dan uang bensin hariannya.

Tritunggal, 1 Desember 2018
By @mskholid
Di PP Nurus Siroj Tritunggal
Peringatan Maulid Nabi saw.

~ Disarikan dari beberapa ngaji bersama Gus Bahauddin Nursalim dengan penyesuaian.
~ Sudah lama gak nulis, seperti ada yang hilang.
~ Lagi galau

Tuesday, October 23, 2018

Bangkit dari Kubur

• Bangkit dari Kubur •

Itulah pertanyaan yang dulu sudah pernah diajukan oleh orang-orang kafir. Mereka ragu soal informasi yang diberikan Nabi Muhammad saw terkait siklus kehidupan manusia pasca kematian.

Yakni dibangkitkan dari kubur setelah ratusan bahkan ribuan tahun tertanam di bawah tanah.

قال من يحيي العظام وهي رميم؟
(يس : 78)
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur?

Maka, Allah memberikan jawaban:
قل يحييها الذي أنشأها أول مرة
Jawablah, "Yang menghidupkan adalah Tuhan yang menciptakannya kali pertama."

Lewat ayat ini, manusia seakan diingatkan kembali bahwa manusia ada dan hidup hari ini, padahal sebelumnya tidak ada bentuk apapun.

Maka, akan jauh lebih mudah bagi Allah menghidupkan makhluk (manusia) yang sudah pernah ada--walaupun tersisa sel-selnya atau DNA saja.

Lewat ayat berikutnya, Allah mengingatkan; apa manusia itu lupa bagaimana pertama kali dia diciptakan.

Ya, dia diciptakan lewat nuthfah (air mani).

Wong dari air mani yang setetes saja, Allah mampu menghidupkan seorang manusia hingga jadi seberat puluhan hingga ratusan kilogram.

Apalagi dari sisa-sisa tulang belulang.

Dalam pelajaran Ilmu Kalam di kelas, saat materi bangkit dari kubur, saya sering memberikan ilustrasi soal teknologi kultur jaringan yang berkembang di zaman modern.

Lewat teknologi kultur jaringan,
Cukup dengan bagian kecil pohon (daun, misalnya) kita sudah bisa mengembangbiakkan sebuah tumbuhan. Ia akan hidup dan meninggi menjadi sebuah pohon. Identik dengan tumbuhan induknya.

Secara sekilas,
Fakta teknologi semacam ini; seakan mengingatkan kembali pada manusia bahwa betapa mudahnya Allah SWT membangkitkan manusia--walaupun sudah hancur lebur tulangnya.

Begitulah,
Satu persatu Allah akan mengungkapkan semua tanda-tanda kekuasaan-Nya lewat fakta-fakta teknologi abad modern hingga tiba saatnya kiamat.

Drajat, 23 Oktober 2018
@mskholid

*diinspirasi dari ngaji bareng Gus Baha'

Friday, October 5, 2018

Orang Hasud itu Aneh

• Orang Hasud itu Aneh •

Misalnya, Bapak A dan Z bersaing meraih kursi bupati di daerahnya. Pak A menang. Dia terpilih jadi bupati lewat kemenangan mutlak hasil pemungutan suara warga kabupaten.

Setelah jadi bupati, Pak A ingin mengakomodir kepentingan Pak Z. Dia mendekatinya dan menawarkan jabatan strategis. Misalnya, sebagai sekda.

Jika kebenciannya itu sebab hasud (iri hati, dengki), Pak Z pasti gak mau jabatan itu. Padahal, itu jabatan bagus dan bergengsi. Hanya, sedikit di bawah posisi bupati.

Kan lumayan, dapat jabatan tinggi di daerahnya meskipun gak setinggi Pak A.

Itulah hasud.

Atau, misalnya
Pak A menawarkan uang sekian miliar kepada Pak Z. Senilai biaya dana kampanye. Itung-itung sebagai ganti dana kampanye yang dikeluarkannya.

Secara logika, lumayan.
Meski kalah, duit modal tetap kembali aq walaupun gagal jadi bupati.

Tapi,
Bagi orang hasud, rumusnya tidak seperti itu. Dia tetap tidak mau terima--selama bukan dia yang jadi bupati.
Atau mendengar kabar Pak A ditangkap KPK. Suenengnya minta ampun!!!

Contoh lain.
Misalnya dua orang sahabat bernama Michael dan Antonio bersaing mendapatkan cewek cantik jelita bernama Sri.

Dalam prosesnya, Michael yang menang. Dia berhasil memikat hati Sri. Menikah dan bersanding di pelaminan.

Antonio sakit hati. Hasud dengan keberhasilan Michael.

Michael tahu diri. Sebagai sahabat karib, dia mencoba menebus "kesalahannya" mendapatkan Sri. Dia menawarkan Antonio untuk mencarikan perempuan yang cantik jelita pula.
Minimal, di bawah Sri sedikit lah cantiknya.

Karena hasud, Antonio pasti gak mau menerima tawaran itu.

Atau misalnya, Michael menawarkan uang 1 miliar sebagai ganti pada Antonio supaya bisa mendapatkan wanita yang secantik Sri.

Karena, hasud Antonio pasti gak mau.
Padahal, secara logika, penawaran wanita atau uang 1 miliar itu sangat menguntungkan. Tapi, bagi orang yang hasud hatinya, rumusnya jadi berantakan.

Antonio baru akan bisa tertawa dan tersenyum, andai mendengar kabar Sri minggat dari rumah Michael.

Jarene tuku trasi, ndilalah ora bali-bali.

Begitu pula dalam kasus-kasus lainnya.
Hasud memang aneh.

Warkop Cak Wondo, 5 Oktober 2018

@mskholid

Disarikan dari ngaji bareng Gus Baha'

Monday, September 24, 2018

Bukan Hasil, Amal itu yang Terpenting Prosesnya

• Bukan Hasil, Amal itu yang Penting Keberpihakan •

Ketika Ibrahim as diputuskan bersalah atas kasus penghancuran berhala, Raja Namrudz mengumumkan hukuman kepada beliau dua pekan sebelumnya. Masyarakat pun berduyun-duyun mengumpulkan kayu bakar.

Termasuk para wanita tua, juga ikut mengumpulkan kayu bakar--sebagai bentuk ketaatan pada "agamanya". Walaupun yang sanggup dikumpulkannya hanya beberapa potong ranting kecil. Namun, ini menegaskan wujud keberpihakan dan dukungan terhadap Namrudz.

Saking banyaknya kayu bakar terkumpul, api yang dihasilkan pun teramat besar. Tinggi dan berkobar-kobar.
Akibatnya, Satpol PP yang kebagian tugas melemparkan Ibrahim as tidak sanggup mencapai posisi ideal.

Mau mendekat ke api unggun, tak kuat saking panasnya
Agak menjauh, tidak bisa melemparkan Ibrahim ke tengah api
Coba dilempar lagi sekuat tenaga, tubuh Ibrahim hanya mendekat ke api
Tidak sampai jatuh di tengah kobaran api

Muncullah setan berwujud manusia
Setan datang memperkenalkan teknologi manjanik  (ketapel besar) kepada para prajurit
Sebagai alat melemparkan Ibrahim ke tengah kobaran api
Pada perkembangannya, manjanik ini banyak dipakai sebagai salah satu senjata menghancurkan benteng lawan dari jarak jauh
(Termasuk di kisah game Age of Empires)

Ketika Ibrahim berhasil dilemparkan ke tengah-tengah kobaran api, ada dua makhluk kecil yang memilih keberpihakan berbeda;

Pertama, cicak/tokek yang ikut meniup-niup kobaran api
Ketika ditanya kenapa ia melakukan itu; dia menjawab supaya api bisa semakin berkobar-kobar membakar Ibrahim

Secara prinsip, upaya cicak/tokek ini sama sekali tak ada manfaatnya bagi kobaran api
Sekeras apapun dia meniup, sama sekali tak membantu meningkatkan kobaran api
Sebaliknya, tanpa tiupan si cicak/tokek pun api akan tetap berkobar-kobar dengan besar. Tidak lantas menjadi padam.

Amal semacam ini secara lahir, nampak 'muspro'  (tiada guna)
Tapi, di situlah keberpihakan
Di sana lah Allah memberikan balasan atas amal tersebut
Meskipun amal tersebut sama sekali tak memberikan hasil

Maka,
Di kemudian hari, Nabi saw pun menyebut cicak/tokek ini dengan sebutan "Fuwaisiq" (si fasiq kecil).
Salah satunya didasarkan pada sejarah keberpihakan cicak/tokek pada Namrudz (saya tidak membahas hukum membunuh cicak/tokek---red).

Di sisi lain,
Ada hewan kecil yang mengambil keberpihakan berbeda dengan cicak/tokek
Ia mengambil air, lalu menyemprotkannya ke kobaran api
Hewan itu adalah katak/kodok

Secara prinsip,
Semprotan air dari kodok itu sama sekali tidak berpengaruh pada kobaran api
Sebesar dan sebanyak apapun kodok itu menyemprotkan air, tak akan menurunkan (apalagi memadamkan) kobaran api Ibrahim
Sebaliknya, andai kodok berdiam diri. Tidak ikut menyemprotkan air, kobaran api itu bisa dipastikan akan tetap besar

Tapi, itulah keberpihakan
Itulah nilai sebenarnya dari sebuah amal ibadah kita kepada Tuhan

Yang dinilai Tuhan bukan hasilnya, tapi upaya dan proses kita dalam beramal
Yang dinilai dari kesuksesan seorang guru atau kiai, bukanlah hasil jadi apa santri-santrinya. Tapi, sejauh mana upaya dan usaha  (amal) yang dilakukannya dalam melakukan proses pendidikan dan pembelajaran.

Yang dinilai sesungguhnya dari seorang yang beramal dalam bentuk bangunan tempat ibadah atau lembaga pendidikan bukanlah keberhasilan megah dan mewahnya bangunan.
Tapi, sekuat apa proses dan upaya yang telah dilakukannya
Itulah yang akan dinilai Tuhan.

Sebab,
Kalau yang dinilai Tuhan adalah hasilnya (bangunan besar yang berdiri)
Maka bisa jadi yang juara adalah para koruptor
Yang suka ngentit duit negara, lalu disumbangkan lewat lembaga-lembaga sosial/pendidikan dengan dalih amal jariyah 😂😂😂

Dalam proses kehidupan berikutnya,
WKanjeng Nabi memberikan "hadiah" pada para kodok (dan cebong 😉😉😉)
Dengan perintah larangan dibunuh.

Wallahu a'lam bis showab...

Suketteki Drajat, 24 September 2018
@mskholid

~ Disarikan dari Ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim dengan beberapa tambahan dan penyesuaian kalimat.

Tuesday, September 11, 2018

Toilet Mampet, Atasi dengan Soda Api

• Toilet Mampet, Atasi dengan Soda Api •

Jangan terburu-buru panggil tukang sedot WC saat toilet mampet
Selain belum tentu disebabkan penampungan penuh, biayanya juga mahal
Waktu itu, di rumah panggil tukang sedot WC
Pekerjaan diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam

Bayarnya,
2 juta (DUA JUTA) SEKIAN
Kaget saya.
Mahal sekali ya ongkos ngurusi bekas makanan yang enak-enak itu
Semahal ongkos bayar makanannya

Beberapa hari ini saya lihat toilet rumah mulai tidak normal
Air dan something di toilet tidak bisa langsung "grojok" seperti sebelumnya

Lewat browsing di internet, saya mengerti cara mengatasinya
Soda Api adalah jawabannya, kata beberapa artikel
Saya iseng saja coba membeli Soda Api
Murah aja. Sekilo hanya sekitar 28 - 35 ribu rupiah
Belinya di toko bangunan

Bentuknya seperti kristal tipis-tipis
Berwarna putih (bisa dilihat di gambar)

Cara pemakaiannya gampang
Tinggal taruh saja serbuk Soda Api 1 kg ke toilet yang mampet
Awas, jangan langsung dipegang tangan karena agak terasa panas--apalagi kalau tangan basah kena air
Jangan lupa siapkan sebelumnya air panas sekitar 1 panci tanggung

Sekitar 2 - 3 menit setelah Soda Api diletakkan di toilet, siram (grojok) dengan air panas tersebut.
Awas, posisi kepala jangan sampai tepat di atas jamban
Kalau bisa, pakai masker mulut
Sebab air panas yang tercampur Soda Api, akan mendidih
Bahkan terkadang menyembur ke atas
Bau Soda Api juga 'nyegrak', mengganggu pernapasan

Nah, semburan panas itulah yang akan menghancurkan sumbatan-sumbatan di selang pembuangan kotoran.
Kotoran yang sudah menggumpal beberapa tahun, bisa hancur seketika karena panasnya Soda Api dan air panas tersebut.

Tunggulah beberapa saat, toilet akan nggrojok dan kembali normal
Selamat.
Anda tak perlu keluarkan uang 2 juta untuk mengatasinya
Cukup 30 ribu rupiah saja.

Kranji, 11 Nopember 2018
@mskholid

Sunday, September 2, 2018

Peluang Sama bagi Kebaikan dan Kejahatan

• Peluang yang Sama bagi Kebaikan dan Kejahatan •

Sejak awal,  Allah sudah menetapkan sunnatullah; apapun di dunia ini bila dimanage dengan rapi dan disiplin, akan diberi peluang yang SAMA untuk maju dan berkembang.

Allah maha pemurah, maha memberi.
Orang jahat yang mengatur kejahatannya dengan rapi dan disiplin, akan diberi peluang untuk berkembang. Mengalahkan kebaikan yang dikelola apa adanya dan sak kobere.

Maka, perampok atau pencuri yang profesional, akan dapat berkembang dengan maju dan baik, jika pihak keamanan/masyarakat nya tidak melakukan conter dengan disiplin dan keseriusan yang sama.

Bisnis narkoba (yang haram) jika dikelola dengan profesional, akan mendatangkan laba miliaran. Bahkan, mengantarkan pemiliknya menjadi kaya Raya.

Pun demikian dengan bisnis peternakan hewan atau buah, jika dikelola dengan sama profesional dan disiplinnya, bisa mengantarkan pemiliknya menjadi miliarder.

Kawasan perdagangan lonte, bisa mendatangkan rejeki bagi pengelola dan orang sekitarnya.
Penjual kopi ikut laku
Jual rokok ikut laku
Jual kodm juga ikut laris.
Pun demikian dengan tukang parkir. Juga bisa mendapatkan rejeki untuk keluarganya

Begitu pula dengan kawasan halal seperti Sunan Ampel, juga punya potensi mendatangkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Jual rokok laku
Jual tasbih laku
Jual parfum laku
Jualan baju koko laku
Tukang parkir pun bisa mengais rejeki untuk keluarganya.

Demikian pula dengan bank
Lewat deposito, uang 100 juta jika diinvestasikan akan berbunga sekian juta dalam jangka setahun mendatang.

Sebaliknya,
Uang 100 juta diinvestasikan lewat penggemukan sapi, dalam jangka setahun akan berbunga sekian juta. Yang bahkan nilainya mengalahkan yang didepositokan.

Kenapa orang-orang baik dan shalih itu banyak yang “kalah” dalam hitungan materi dengan orang zalim dan tidak shalih?
Ya itu,
Kebanyakan orang shalih tidak mengelola bisnis dan usahanya secara profesional dan disiplin layaknya orang-orang tidak shalih itu.

Penjelasan ini disampaikan saat menafsirkan ayat:

كُلًّا نُّمِدُّ هَٰؤُلَاءِ وَهَٰؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ ۚ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا (20)
Setiap kelompok; yang baik atau yang zalim, akan dilipatgandakan lewat pemberian Allah. Pemberian Allah tidak pernah berkurang.

حدثنا بشر بن معاذ ، قال : ثنا يزيد ، قال : ثنا سعيد ، عن قتادة ، قوله ( كلا نمد هؤلاء وهؤلاء من عطاء ربك وما كان عطاء ربك محظورا ) : [ ص: 411 ] أي منقوصا ، وإن الله عز وجل قسم الدنيا بين البر والفاجر ، والآخرة خصوصا عند ربك للمتقين .

Hadits di atas menunjukkan bahwa maksud dari kalimat محظورا
Ialah: Allah SWT membagi dunia kepada orang baik maupun fajir. Adapun bagian akhirat hanya diberikan pada orang-orang yang bertakwa.

Wallahu a'lam

Cak Wondo, 2 September 2018

- Disarikan dari ngaji bareng Gus Bahauddin Nursalim, dengan beberapa penyesuaian kalimat.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)