Saturday, May 2, 2015

Uji Adrenalin di Ojek Sunan Muria


Untuk menuju lokasi makam dan masjid Sunan Muria, peziarah harus jalan kaki naik gunung dengan ribuan tangga. Kira2 perjalanan setengah jam untuk tiba di atas gunung.
Jangan kuatir, sepanjang perjalanan akan ditemani jejeran kios dengan aneka macam jualan. Mulai kaos, batik, tasbih, buku, sandal, hingga makanan.

Tapi, bagi saya, tetap saja berjalan kaki naik seperti itu sebuah tantangan yang luar biasa.
Namun, ada alternatif pilihan bagi yang tak sanggup berjalan kaki. Yakni menggunakan jasa ojek.
Setelah mempertimbangkan kapasitas diri dalam hal perjalankakian, saya memutuskan untuk naik ojek. Walaupun banyak teman yang menakut-nakuti kengerian ojek.

Yah, daripada gak kuat. Dan, gak berhasil tiba di atas. Belum lagi risiko kecapekan, saya putuskan untuk naik ojek.

Benar.
Ternyata, perjalanan memang mengerikan. Jalan menanjak dengan belokan-belokan tajam. Belum lagi, di samping kiri jurang tajam.

Apalagi, si ojek hampir tak pernah mau injak rem dalam2. Paling sekadar saja, lalu gas pool lagi. Saat belokan sekalipun, ia terus membelok dengan kemiringan hampir 50 derajat. Saya jadi teringat balapan MotoGP.

Yang bisa saya lakukan di kursi belakang hanyalah banyak membaca shalawat sambil memegang erat2 jaket si tukang ojek. Saya tak bisa bayangkan andai motor selip, dan jatuh. Pasti...
Kok lama sekali ya gak nyampe2. Batin saya.

Setelah tiba di atas, saya cek jam tangan, ternyata perjalanan itu memakan waktu kurang dari 5 menit. Mungkin saking ngerinya, sampai perjalanan sesingkat itu terasa lama.
Pulangnya, saya gak berani bayangkan perjalanan turun dengan naik ojek berkecepatan seperti saat berangkat.

Terlalu ngeri.
Maka, saya putuskan untuk berjalan kaki walau 2x harus beristirahat. Sambil menahan kaki yang gemetar.

Muria, benar2 uji nyali. 

*Ongkos ojeknya cuma 10 ribu untuk sekali jalan.


2 Mei 2015
Perjalanan Ziarah Siswa/i MA NU Infarul Ghoy Tritunggal B

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)