• Obrolan Soal Pilpres di Gang Kampung •
Pagi ini saya hendak keluar. Nyari-nyari kopi ketan. Pas belok prapatan, keliatan Pak RT melambai. Memanggil saya untuk berhenti dan gabung.
"Ada apa Pak RT?"
"Ayo, sarapan disek, Tadz." Ajak beliau.
"Waaaah... tepak'an ini. Baaaru saja mau nyari sarapan ketan. Kok ada yang nawari makan," ujar saya semangat.
Melihat lauk pauknya yang berlimpah, makin nambah lapar.
"Ayo tadz. Didongani," pinta Pak RT.
Bismillahirrahmanirrahim...
Al Fatihah...
Kebetulan, menu sarapan pagi ini luar biasa. Favorit saya semuanya. Dadar, pindang, ikan asin, dan sayur urap. Ditambah nasinya peroh. Wah,,,, bikin doanya dipersingkat saja. 😍
Sambil makan-makan, obrolan berlanjut soal Debat Cawapres nanti malam.
"Ini kalau Gibran nanti malam tampil bagus, maka pendukungnya makin yakin. Tapi, kalau tampil melempem pasti banyak pemilih yang bimbang akan langsung kabur ke calon lain." Salah satu warga memulai obrolan tingkat elit. 🤣
"Saya itu kuatir. Prabowo itu sudah tua. 70 tahun lebih. Jalan kaki aja sambil nyeret-nyeret. Kalau jadi Presiden gimana nanti?" Yang lain menimpali.
"Prabowo kalau jadi presiden, paling umurnya gak panjang. Habis itu diganti Gibran. Lha, ini. Masak kita dipresideni Gibran? Gak bahaya ta?" Timpal yang lain.
"Yang paling pengalaman di pemerintahan itu ya duet Ganjar-Mahfudz. Yang kedua AMIN. Kalau yang paling minim pengalaman ya Prabowo Gibran,"
"Saya pilih Ganjar itu, ya karena ada Mahfud itu. Wong pinter lan bener iku. Kelas e presiden."
"Saya itu PKB. Tapi, tidak akan pilih AMIN."
Hanya ada satu pendukung Prabowo. Tapi, nampak begitu yakin;
"Wes toh. Cekelen omonganku. Seng menang pasti Prabowo. Pokok é Prabowo pasti menang." Ujar beliau mantabbb.
Saya perhatikan mayoritas warga sekitar saya pilihannya Ganjar-Mahfud. Ada juga yang Prabowo. Tapi, kok nggak ada yang pilih AMIN.
Tapi,
Saya HAQQUL YAQIN, semuanya kalau sholat tetap baca Aaaamiiin... 🤣
No comments:
Write komentar