Thursday, September 5, 2013

Pendidikan Harusnya Menentramkan



Saya mendengar banyak keluhan guru. Banyak situasi di sekolah yang memaksa guru berkeluh kesah. Mulai gaji yang rendah, potongan insentif sertifikasi, potongan insentif guru, potongan jam mengajar, hingga soal kebijakan manajemen yang sering berbeda dengan idealisme. Tiap sekolah punya karakter masalah yang berbeda—bergantung pada karakter pemimpinnya. 

Pendidikan seharusnya menyenangkan. Baik untuk murid-muridnya, maupun untuk guru-gurunya. Pergi ke sekolah bukan lagi sebuah “ancaman”, tapi aktivitas yang paling dinanti. Kita merindukan murid-murid yang selalu semangat berangkat sekolah setiap pagi. Kita menantikan guru-guru yang mengayuh sepedanya (sepertinya tak ada lagi guru bersepeda) dengan antusias. Yang berdiri di depan kelas dengan senyum mengembang.


Kita tak pernah berhenti berharap, melihat anak-anak menyambut kedatangan guru-gurunya seakan menyambut pemain bola atau artis idolanya. Membalas salam sambil berdiri penuh kegembiraan. Seakan hari itu mereka akan mengalami sesuatu yang istimewa bersama gurunya.

Kalau guru suka menggerutu, suka berkeluh kesah, berarti ada masalah dalam institusinya. Bisa jadi timbul dari pengurus, pimpinan, atau dari person-person yang melingkupi institusi tersebut. Apalagi kalau yang mengeluh siswa-siswinya (wali murid) sebagai “konsumen” utama dari penyelenggara pendidikan. Masalah besar berarti sedang mengancam masa depan sekolah.

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)