Friday, March 29, 2019

Pentingnya Ilmu Balaghoh

~ Pentingnya Ilmu Balaghoh

Pemahaman terhadap ilmu balaghoh amat penting.
Jangan sampai terjadi; generasi kita mendatang salah paham terhadap Alquran gara-gara abai dengan ilmu yang satu ini.

Sebab,
Alquran sendiri mensifati dirinya dengan:
بلسان عربي مبين
Menggunakan bahasa Arab yang jelas.

Karena menggunakan bahasa Arab itulah, maka cara kita memahami makna Alquran dan menggali hukumnya pun harus menggunakan standard bahasa Arab. Tidak sekadar terjemahan dari bahasa Arab.

Saya jadi ingat pelajaran Ulum at-Tafsir di MAK dulu, bahwa yang disebut Alquran adalah
هو كلام الله المنزل على نبينا محمد...
......... menggunakan Bahasa Arab.... dst.

Jadi, kalau yang bukan berbahasa Arab, tidak masuk kategori/definisi Alquran.

Nah, andai pemahaman terhadap Alquran tidak menggunakan standard Bahasa Arab, dikuatirkan timbul keraguan dari beberapa generasi setelah kita kelak.

Misalnya, saat membaca surah al-Baqarah.
صم ، بكم، عمي فهم لا يرجعون .
Kutipan ayat di atas mensifati orang kafir. Bahwa mereka orang kafir itu:
Tuli
Bisu
Buta

Usai membaca ayat ini, mereka hendak membuktikan dengan fakta di sekitarnya.
Setelah dicek, orang-orang kafir (atau non muslim) itu ternyata bisa mendengar (alias tidak tuli), bisa bicara (alias tidak bisu), dan bisa melihat (alias tidak buta).

Maka, timbullah keraguan pada Alquran. Atau bisa jadi timbullah sangkaan Alquran tidak sesuai fakta yang ada. Sehingga pada akhirnya, dianggap tidak layak dipakai sebagai rujukan di zaman future.

"Wah, Alquran ternyata sudah kuno. Gak up to date lagi dengan zaman ini. Alquran hanya dokumen sejarah. Mungkin, ratusan tahun lalu, orang-orang kafir memang tuli, bisu, dan buta kali ya???"

Bisa jadi, kesimpulan di atas akan muncul di otak mereka yang cerdas (zaman future).

Inilah bahayanya abai terhadap ilmu balaghoh dkk.-nya sebagai salah satu elemen penting memahami Alquran dengan benar.

Zaman Now sendiri "terkadang" kita temukan kesimpulan yang salah dari teks Alquran, ya gara-gara hanya membaca terjemahan nash atau terpaku pada sisi lahiriah teks. Sementara abai terhadap sisi sastrawi dari bahasa asal teks tersebut.

Contoh 1,
Bila anda kesal dengan tingkah orang yang buruk.
Jika buruknya masih biasa saja, biasa disebut: orang itu #kayak anjing.

Tapi,
Jika buruknya sudah sangat nemen, kita akan sebut langsung: DIA ANJING.
(Tanpa menyebut #kayak)

Contoh 2,
Bila ketemu orang yang puinter. Kita biasa menyebutnya: Dia #kayak Samudera.
Tapi, jika pinternya itu kelewatan. Melebihi standar luar biasa, kita biasa menyebutnya secara langsung: #Dia Samudera.

Sama, dengan di kitab Maulid Diba'.
Rasulullah saw kita sebut dengan kalimat:
أنت شمس
أنت بدر
أنت نور فوق نور

Saking luar biasanya Kanjeng Nabi saw
Kita tidak pakai kalimat
أنت كالشمس
أنت كالبدر
أنت كالنور

  Dan seterusnya....

Maka, seperti itu pula yang dipakai Alquran dalam surah al-Baqarah di atas.
Saking kebarusnya orang-orang kafir itu tidak mau menerima dakwah Rasulullah, Allah menyebut mereka secara langsung.
Tidak lagi menggunakan kata "seperti".

---

Nunggu Bakoel-e, Keraton BBJ
29 Maret 2019
Shorih Kholid @mskholid
Sekjend Ikbal Tabah Kranji

*diinspirasi dari ngaji Gus Baha'.

Wednesday, March 20, 2019

Beli Saja di Tetangga

Kata Kiai Ghofur pada wong Bojonegoro; kalau terpaksa harus merokok ya gunakan rokok yang dibuat wong Bojonegoro.

Lah, coba kowe rokok'an M*****,

~ Seng capek tandur siapa?
Wong Bojonegoro

~ Seng kulit e gosong sopo?
Wong Bojonegoro

~ Seng pegel sopo?
Wong Bojonegoro

~ Terus sing sugeh sopo?
Ora wong Bojonegoro.

~~~

Kalau bisa orang itu ya jadi sebab tetangganya kaya. Jadi sarana makmurnya saudara sendiri.

Jangan gara-gara iri lihat tetangga sukses (kaya), lalu beli barangnya di luar kota. Atau luar negeri.

Gak mau melihat tetangganya lebih makmur daripada dirinya, rela belanja jauh-jauh walau harga sama.

Coba, sama-sama tetangga saling dukung. Sama-sama senegara saling membeli. Sama-sama satu desa, saling memajukan. Kan hebat!

Gunakan Produk-produk Indonesia
Gunakan Produk Tetangga
Selama masih memungkinkan

Sunday, February 3, 2019

Akal Waras

• Akal Waras •

Kitab Al-Hikam adalah salah satu contoh karya yang dihasilkan dari akal yang benar-benar waras. Isinya, mestinya biasa dan normal-normal saja, bagi orang yang akalnya waras.
Tapi, menjadi sulit dimengerti bagi yang akalnya tidak waras.

Misalnya,
Pada Hikmah ke 126:
منعك أن تدعي ما ليس لك -- مما للمخلوقين. أفيبيح لك أن تدعي وصفة ، وهو رب العالمين؟؟!

...

Allah SWT melarang kita mengambil uang orang lain, padahal sama-sama makhluknya.
Allah SWT melarang kita mengklaim barang yang dimiliki orang lain, padahal dia itu statusnya sama-sama makhluknya dengan kita.
Maka, pastinya Allah lebih melarang kita mengambil sesuatu yang menjadi hak Allah.

Contoh,
Yang berhak menentukan nasib seseorang itu husnul khotimah atau suul khotimah, hanyalah Allah.
Maka, jangan sok-sok an mengambil hak Allah dengan mengatakan orang lain (yang fasiq) pasti suul khotimah.

Contoh lagi.
Yang berhak menentukan nasib seseorang ahli surga atau ahli neraka itu Allah SWT.
Maka, jangan sok-sok an kita menyebut si A itu ahli neraka atau si B ahli surga. Sebab, itu sama saja kita telah melewatkan akal waras kita dengan cara mengambil hak Allah.

Padahal, mengambil hak orang lain--yang sesama makhluk saja gak boleh. Apalagi mengambil hak Dzat yang menciptakan makhluk. Dzat yang menguasai jagat raya.

Demikian pula contoh-contoh hikmah lainnya dalam kitab al-Hikam.
Semuanya menunjukkan karakter akal waras.


Babat, 3 Pebruari 2019
@mskholid

~ disarikan dari ngaji bareng Gus Baha' #qashas_1-10

Friday, January 25, 2019

Trik Marketing; Positioning

POINT berikutnya setelah diferensiasi—dalam bukunya Hermawan Kartajaya—adalah positioning. Boleh kan saya mencoba bergurau tentang positioning ini dengan memaknai lain. Tapi, saya jamin masih dalam lingkup dunia marketing dan keahlian menjual yang begitu aku kagumi.

Posisioning adalah menempatkan diri. Jadi, agar produk yang Anda jual laku dan dibeli, Anda harus mempososisikan tempat jualan Anda di tempat yang tepat.

Sebelumnya, saya atau mungkin Anda yang belum pernah ke Pondok Indah tidak pernah membayangkan bahwa di lingkungan perumahan yang terkenal sebagai perumahan elit, milik orang-orang berduit itu ada penjual gorengan, nasi goreng, mie ayam, kacang rebus, soto, ketoprak, atau aneka makanan rebusan. Hingga pada suatu ketika ada undangan khataman (baca al-Quran hingga khatam 30 juz) dari salah seorang penghuni perumahan Pondok Indah. Bersama beberapa orang teman, saya ‘menjalani’ undangan tersebut.

Nah, di sela-sela ngaji yang berlangsung selama beberapa hari itu, kami memerlukan makanan atau tepatnya jajanan ‘biasa’ (karena makan dan minum sudah terjamin dari pemilik rumah) yang menjadi cemilan kami. Yach...jajanan sejenis gorengan, kacang rebus, kedelai rebus, jagung rebus, dan sebagainya. Awalnya, kami terbayang akan berjalan jauh mencari dengan asumsi bahwa di lingkungan elit tersebut kami tidak akan menemukan apa yang kami cari. Ternyata, keluar beberapa ratus meter saja, kami sudah menemukan apa yang kami ingini.

Kemudian, penemuan kedua saya alami waktu bekerja di daerah Pondok Pinang—tapi tempatnya lebih dekat dengan Pondok Indah—yang juga dihuni perumahan-perumahan elit dan penghuni golongan atas. Ternyata, di sana juga saya temukan tukang gorengan, tukang jual mie ayam, jual soto ayam, tukang sayur, ketoprak, nasi goreng, gado-gado, dan aneka penganan lainnya.

Saya juga menemukan semacam warteg (saya bilang ‘semacam’ karena pemiliknya bukan orang Tegal, tapi orang Sunda). Warung yang menjual nasi dengan kualitas di bawah rata-rata, rasa standar, dan yang paling penting mengenyangkan. Dan, tahu nggak? Itulah warung langganan saya ketika makan siang. Hehehe.....

Kembali ke bahasan awal,
Kira-kira apa yang Anda simpulkan dari dua contoh “kejadian nyata” di atas? Benar! Mereka, para penjual itu adalah orang yang cerdas dalam hal posisioning. Saya tidak yakin mereka pernah membaca—atau bahkan sekadar melihat—buku tulisan Hermawan Kartajaya.

Mereka mempelajari dengan baik pasar dan melihat bahwa ada peluang pasar yang tidak tersentuh. Di situlah kemudian mereka bermain. Karena pasarnya jelas, dagangan mereka pun laku keras, bahkan bisa jadi mengalahkan padagang kaki lima yang berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya.

Anda yang tidak jeli pasti tidak akan dapat membaca bahwa di balik orang-orang kaya di Perumahan Pondok Indah itu, pastilah ada orang-orang bawahan (sebenarnya tidak bawahan), seperti pembantu, tukang sapu, satpam, sopir, tukang kebun, ataupun tukang bangunan. Pendapatan mereka tentu saja njomplang jika dibandingkan majikan mereka. Dan tentu saja apa yang menjadi konsumsi mereka sehari-hari pun berbeda. Mereka membutuhkan gorengan yang orang kaya mungkin tidak mau beli karena kurang hieginis. Mereka membutuhkan nasi goreng yang berharga 5 ribuan. Tidak seperti yang orang-orang kaya itu beli. Tinggal telepon, langsung diantar. Mereka membutuhkan makanan kelas warteg, yang meski nasinya agak keras asal mengenyangkan perut. Nah, di sinilah pedagang-pedagang ‘kecil’ itu masuk.

Sesungguhnya, itu adalah pasar yang besar. Pendapatan dari penjualan di sana akan mencukupi Anda hidup sebulan bersama istri dan anak-anak. Sekali lagi, asal Anda jeli memosisikan diri dan dagangan Anda. Bahkan mungkin ‘gaji’ Anda mengalahkan gaji orang-orang kantoran yang jadi konsumen Anda—yang terlihat lebih keren itu. Hehehe...

Untuk melebarkan pasar, Anda dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Ada beberapa cara. Yang pertama, istilah pembeli adalah raja masih sangat relevan dan efektif dalam menjaga tingkat penjualan Anda. Yang kedua, Anda dapat meningkatkan kebersihan komoditi yang Anda jual. Ketiga, buat inovasi-inovasi baru yang menarik. Keempat dan berikutnya, Anda bisa kreatif menemukannya dengan melihat macam apa konsumen sasaran Anda.

Sampai jumpa,

Salam...

Ciputat, 21 Februri 2008

Kekasih Takdianggap


Aku mentari tapi takmenghangatkanmu
Aku pelangi, takmemberi warna di hidupmu
Aku sang bulan, takmenerangi malammu
Akulah bintang, yang hilang ditelan kegelapan

Selalu….
Itu yang kau ucapkan padaku…

………

Coba Anda simak baik-baik bait sebuah lagu di atas.
Apa yang janggal?
Ya, tepat!
Bagaimana mentari kok takmenghangatkan?
Bagaimana bisa pelangi takmemberi warna?
Bagaimana bulan takmenerangi?

Apa yang terjadi?
Bisa jadi, itu adalah mentari yang tertutp gerhana
Bisa jadi, ia hanyalah gambar pelangi
Bisa jadi, ia adalah bulan-bulanan
Bisa jadi pula, ia adalah mainan bintang

Atau…
Jangan-jangan yang bersangkutan (penyanyi) Cuma mengaku-ngaku bahwa dirinya adalah sang mentari, palangi, bulan, atau bintang.
Jadi, sebenarnya takada seorang pun yang menyatakan dirinya seperti itu semua.
Karena itulah,
Tidaklah pantas dia bersedih atas perlakuan kekasihnya sebagai seorang kekasih yang takdianggap.

Terima saja, karena itulah kenyataan dirinya. Dia pun harus segera bangkit dari keterpurukan dan tidak terlena dengan pujian atau sanjungan—yang sumbernya dan dasarnya tidak jelas.
Jika tidak, ia akan terus lemah dan takberdaya karena merasa dirinya sudah baik da terlalu baik—sehingga taklagi perlu memperbaiki diri—padahal orang yang baik sesungguhnya adalah yang setiap hari semakin bertambah baik.

Ciputat, 16 Maret 2008

Cerpen Adik Dimuat di Majalah UMMI

Kaget, setengah tak percaya saya. waktu adikk saya SMS memberitahu bahwa cerpennya dimuat di majalah Ummi. bener apa guyon ini? pikir saya... tapi dari nada ekspresi di bahasa tulis di SMS, sepertinya dia serius. wah, kalau memang benar kedahuluan nih kakaknya.... heheehhe....

dia memaksa saya; pokoknya harus beli majalah Ummi. biar tau. katanya. malam itu, pulan g kerja saya mampir di kios penjual koran dan majalah di dekat kosan saya, ciputat.
"ada majalah Ummi, Bang?" tanyaku.
"ada nich..." jawab abang penjual sambil senyum-senyum...
lho, kok senyum-senyum sich....? pikirku
pasti dia heran, majalah Ummi kok yang beli anak muda kayak aku. gitu kali...
tapi yang pasti dia kelihatan seneng. maklum kan, jualannya laku! hehehe....

habis bayar, tak sabar saya buka-buka majalah. saya cari di bagian cerpen kok ga ada. saya telurusi kembali dari awal barangkali terlewat. kok masih ada? bohong kali adek saya. ngaku-ngaku tulisannya dimuat di majalah. setelah agak lama, aku baru ingat kalo dia sempat bilang tulisannya masuk di 'sisipan' PERMATA. yakni sisipan di Majalah Ummi yang memang dikhususkan untuk anak-anak....

saya, cari kembali. eh, ketemu... judulnya membuat saya tersenyum, "Sayur Sop Buatan Arini" yang bikin saya tersenyum ya nama tokoh utama di cerpen itu. Arini. ya, dia adalah nama adek saya yang masih di desa. pasti Arini senang sekali namanya masuk Ummi. hehehe....

saya langsung telpon ke rumah. tanya apa adek saya uda bilang kalo cerpennya masuk di Ummi. iya, jawab mereka. namun, mereka belum sempat baca. katanya baru kemarin pesen ke pak tukang koran. dan, majalah baru diantat besoknya. begitu, jelas adik saya yang di rumah.... maklum, kami tinggal di desa. meski sudah agak ramai dan 'kutho' dibanding desa pada umunya, untuk nyari majalah seperti itu kami harus naik motor lumayan jauh. sekitar 20 menit...

yang membuat saya kagum adalah posisioning adik saya dalam menempatkan cerpennya. teman-teman yang sudah akrab dengan majalah Ummi pasti tahu betapa berat persaingan untuk masuk

Uang Receh 500 an yang Bikin Tenang


Bawa mobil kalau belum ada recehan 500 an itu perasaan gimana ngono
Andaipun di dompet gak ada duit "besar" pun, kalau di dashboard sudah ada recehan 500, hati sudah tenang.

Apalagi kalau situasi perjalanan sedang ada "cegatan"--seperti dalam perjalanan Semlaran - Drajat, yang ada dua kali cegatan di wilayah Banajrmadu dan jembatan Karanggeneng.

Kalau sudah dicegat gitu, gak ngasih duit, itu rasanya gimmmaanaaa gitu
Amat gak enak.
Belum lagi saat membayangkan bagaimana perasan beliau-beliau yang merelakan waktunya kena panas terik matahari jagain lalu lintas perjalanan, lalu tidak kita kasih duit.

Walaupun recehan 500, itu amat berarti bagi mereka
Amat berarti untuk menjaga perasaan mereka
"Suwun, Pak...!"
"Suwun, Bos...!"
Itulah ungkapan mereka saat uang gopek melayang ke dalam kaleng

Sebaliknya,
Kalau gak dikasih, bisa nesu dan jengkel.
Kalau sudah jengkel, (kata Kiai Ghofur) bisa mengalirkan ion-ion negatif warna merah--dan itu bisa mempengaruhi kita yang tidak ngasih.
Tapi, ini masih lumayan.

Di beberapa lampu merah, terkadang ada gerombolan anak yang ngamen dan meminta recehan.
Kalau tidak dikasih ia lantas berulah
Didoretlah body mobil pakai uang recehan yang dia bawa
Clerettt kecil di body mobil itu, bisa menghabiskan ratusan ribu di bengkel supaya bisa mulus kembali.

Gara-gara recehan 500, rugi ratusan ribu...!
Seperti itu pulalah hidup.

Tidak mesti yang kita butuhkan itu selalu duit besar
Tidak selalu yang kita butuhkan dalam sebuah organisasi adalah kumpulan orang-orang hebat dan besar.
Kita kerapkali membutuhkan kombinasi antara uang merah, uang biru, uang hijau, dan uang gemericik recehan tersebut.

Coba perhatikan organisasi Anda.
"Dipikir-pikir, isinya orang hebat-hebat semua.
Tapi, kenapa organisasi tidak jalan dengan baik.
Ya itu...
Sebabnya adalah tidak ada "uang recehan" di organisasi itu."
Tidak ada yang mau mengambil peran recehan itu

____________
Setidaknya,
Ketenangan yang ditimbulkan uang recehan itu,
Seperti ketenangan yang diperoleh seorang pejabat saat disopiri sopirnya sendiri

Sebab,
Kalau tidak disopiri sopirnya sendiri,
Bisa-bisa nabrak #TiangListrik 😉😁😂😃😃😃😃

Bumi Mangrove Tuban, 16 Desember 2017

Wisata Air Balekambang, Tujuan Wisata Anak Sekolah

Kota Mojokerto, khususnya Pacet terkenal dengan airnya. Mulai air dingin hingga air panas. Lokasinya yang di puncak pegunungan, menjadikan acet menjadi salah satu destinasi wisata pilihan masyarakat Jawa Timur. Terutama untuk mengisi di sela kejenuhan rutinitas pekerjaan di kota besar sekitarnya.

Salah satu destinasi yang bisa dijadikan tujuan wisata di wilayah Pacet adalah Wisata Air Balekambang. Letaknya tidak terlalu tinggi, jika dibandingkan dengan puncak wisata air panas di gunung Pacet.

Fasilitas yang disediakan antara lain:
- kolam renang
- memetik sayur
- menangkap ikan
- mini river
- out bond
- dll.

Untuk wisata ke Balekambang sendiri, hanya ditarik biaya tiket masuk sebesar Rp. 15.000/orang.
Sementara untuk paket lain-lain di atas, pengunjung bisa nego dengan pihak jasa yang bekerjasama dengan pengelola Wisata Balekambang.

Harganya mulai 30.000 - 60.000/ orang
Tergantung jenis paketnya.
Di sini, juga bisa minta sekalian paket makan siang.

Beasiswa Mitsui Bussan 2019 untuk Kuliah S1 di Jepang

Mitsui-Bussan Scholarship Program for Indonesia merupakan tawaran beasiswa yang ditujukan bagi para pelajar lulusan SMA di Indonesia untuk melanjutkan studi di Jepang. Beasiswa ini didanai oleh Mitsui & Co. Ltd bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Beasiswa yang ditawarkan secara rutin setiap tahunnya ini bersifat beasiswa penuh.

BIDANG STUDI YANG DAPAT DIPILIH:
1. Studi mengenai Sains dan Teknik:
a. Mathematics, Physics, Chemistry, Information & Computer Science, Biology, Biophysics & Biochemistry, Geology, dll.
b. Civil Engineering, Architecture, Urban Engineering, Environmental Engineering, dll.
c. Mechanical Engineering, Precision Engineering, dll.
d. Ship Building & Ocean Engineering, Aeronautics, dll.
e. Electrical Engineering, Electronics, Information & Communication Engineering, dll.
f. Metallurgy, Materials Science, dll.
g. Applied Chemistry, Chemical Engineering, dll.
h. Industrial Engineering, Factory & Production Management, Plant Management, dll.
i. Agricultural Engineering, Forest & Fishery Science, Agricultural Chemistry, Agro biology, Food Engineering, dll.

2. Studi mengenai Ilmu Sosial, Bisnis, dan Niaga:
a. Civil Law, Public Law, Political Science, dll.
b. Economic Theory, Economic History, Economic Policy, dll.
c. Enterprise Management, Accounting, Commerce & Marketing, Finance, Insurance, Industrial Relations, Econometrics, International Economics, dll.

CAKUPAN BEASISWA:
1. Tunjangan biaya hidup senilai 145,000 yen (± Rp 19juta) per bulan.

2. Tiket pesawat kelas ekonomi PP Indonesia – Jepang.

3. Tunjangan kedatangan senilai 50,000 yen ( ± Rp 6,5juta).

4. Tanggungan penuh biaya perkuliahan termasuk biaya pendaftaran dan biaya kursus bahasa Jepang.

5. Akomodasi/tempat tinggal.

6. Asuransi kesehatan, penerbangan, dan kecelakaan.

7. Pembiayaan buku dan materi.

PERSYARATAN:
1. Merupakan Warga Negara Indonesia.

2. Pelamar berusia kurang dari 20 tahun per tanggal 1 April 2019.

3. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani masa penerimaan beasiswa.

4. Dibuka untuk lulusan SMA/MAN jurusan IPA atau IPS (pelamar dari SMK atau SMA/MAN jurusan Bahasa tidak dapat mendaftar beasiswa ini). Untuk jurusan IPA, nilai Matematika, Fisika, Kimia dan Bahasa Inggris minimal 80. Sedangkan untuk jurusan IPS, nilai Matematika, Ekonomi, Geografi, dan Bahasa Inggris minimal 80.

5. Bersedia untuk belajar bahasa Jepang dan mendapatkan pendidikan di universitas dalam bahasa Jepang.

6. Sehat jasmani dan rohani dan tidak terinfeksi penyakit.

INFO SELENGKAPNYA & PENDAFTARAN:
Untuk informasi selengkapnya, dapat dibuka pada link berikut:

bit.ly/beasiswa-mitsui

PENDAFTARAN: 21 JANUARI s/d 22 FEBRUARI 2019.

Bagikan juga pada teman-temanmu yang membutuhkan. Semoga bermanfaat.

Khutbah Jumat: Barokahnya Jual Beli


Barokahnya Jual Beli
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى آله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين.
أما بعد: فيا عباد الله، أوصيكم و نفسي بتقوى الله لعلكم تفلحون، فقد قال الله تعالى في كتابه الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ. وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا (29)

Hadirin siding jumat ingkang minulyo
Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat lan kesehatan sehingga kitha tergerak untuk berangkat ke masjid mengikuti kewajiban melaksanakan shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gus Allah, bias jadi hati kitha mboten tergerak sama sekali untuk purun berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tetangga-tetangga, sanak sedulur, ingkang puengen saget berangkat Jumatan, ananing karena sakit utawi uzur tertentu mboten saget sareng-sareng kempal ing meniko majelis.
Mugi-mugi amal ibadah meniko saget dadi bekal lan saksi kelak wonten ing perhitungan amal di alam akhirat. Amin ya rabbal alamin...

Ingkang nomer kaleh, monggo sareng-sareng kitha berusaha meningkatan takwa kita kepada Allah SWT. Dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni, dengan cara menjalankan sedoyo perintah Allah SWT lan nebihi larangan-larangan Allah SWT. Amergi, hanyalah takwa bekal meniko, terbaik bagi manusia kangge menghadap dengan percaya diri di hadapan Allah SWT.

Hadirin Jamaah Jumah rahimakumulah….

Dewasa ini, banyak kita temukan berbagai masalah wonten ing kehidupan masyarakat. Mulai pencurian, perampokan, penipuan, hingga peminta-minta lewat berbagai macam modelnya. Sedoyo meniko, terjadi salah satu sebabnya inggih meniko meninggalkan cara ingkang sampun diatur oleh Baginda Rasulullah saw.
Di antara Baginda Rasulullah saw menata kehidupan sosial ialah lewat dorongan untuk bekerja secara mandiri dan transaksi jual beli.
Suatu ketika beliau pernah ditanya:

قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ ؟
Ya Rasul, profesi apa yang paling baik?
قَالَ : " عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ، وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ ".
Rasulullah saw. Menjawab, "Bekerja mandiri dan jual beli yang benar"
[HR AHMAD]

Cara pertama supados kehidupan seorang berjalan sesuai rel agama dan kemulian, inggih meniko bekerja secara mandiri. Artosipun, seseorang bias disebut muslim ingkang baik saat dia mau bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mboten menggantungkan nasib lan kebutuhan sehari-hari dari belas kasihan utawi pemberian orang lain.

Karena itu,
Kanjeng Rasulullah saw sangat menekankan pentingnya bekerja. Apapun bentuknya. Asalkan halal, akan memberikan barokah dateng tiyang bersangkutan.
Kerangten meniko, wonten ing hadits lainnya disebutkan: bahwa seseorang yang bekerja mencari kayu bakar di tengah hutan, lantas menjualnya di pasar, itu jaaaauh lebih baik dibandingkan orang yang menengadahkan tangan meminta-minta pada orang lain.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah...

Cara kedua, ingkang saget kita petik saking di atas inggih meniko; lewat jual beli.

Agami kitha, Islam, menunjukkan satu metode lain supaya kehidupan sosial masyarakat berjalan kanti lancar lan sae. Inggih meniko; transaksi jual beli. Ingkang nggadah barang, berprofesi sebagai penjual. Sebaliknya, ingkang nggdahi uang—menggunakan uangnya kangge belanja.

Keranten meniko, dalam agami Islam; disebut keburukan kangge tiyang kaya ingkang menahan duitnya. Utawi mboten purun belanja. Entah dengan alasan ditabung, utaw kangge jaga-jaga masa depan.
Padahal, di sisi lain, wonten sekian banyak calon penjual ingkang menunggu duit si kaya diputarkan lewat transaksi jual beli.

Dalam kasus meniko, si kaya lebih baik sedikit "boros" daripada duitnya nganggur ketekur wonten di rekening bank. Sebab, lewat transaksi jual beli ingkang dilakukannya, wonten sekian banyak tiyang ingkang tetap bisa makan. Hanya gara-gara transaksi kecil yang dilakukannya di pasar meniko.

Prinsip membelanjakan meniko, selaras dengan hukum ekonomi modern tentang buruknya menahan cash money.

Hadirin Jamaah jumah ingkang minulyo...
Kita ambil contoh, si kaya belanja buah-buahan wonten ing pasar. Sementara, si penjual adalah seorang janda tua dengan banyak tiga. Mongko saget kitha bisa bayangkan, lewat transaksi jual beli buah antara si kaya kaleyan si janda, saget memberikan barokah keberlanjutan hidup lan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari bagi keluarga si janda meniko.

Islam mboten memaksa si kaya untuk memberikan uangnya cash dalam bentuk amal pada si janda. Cukup lewat transaksi jual beli yang normal, ingkang saling menguntungkan.

Si kaya dapat barang, si penjual dapat laba.
Meskipun, bisa jadi laba ingkang dipun peroleh amat minim.
Ananging, lewat transaksi jual beli meniko saget menjaga martabat lan kehormatan penjual ingkang miskin.
Bisa jadi, laba menjual buah meniko hanya 1.000 utawi 2000 mawon, ananging penjual tetap bahagia lan terhormat daripada (andai) diberi uang cash dalam jumlah yang sama.

Saking fakta ingkang banyak terjadi di pasar, mongko, patut disayangkan!!!
Menawi wonten tiyang kaya raya ingkang berbelanja di pasar. Berbelanja pada si janda tua. Lalu menawar harga sampai semurah-murahnya. Dengan harapan si kaya saget memperoleh selisih harga yang lebih murah.
Sementara, di sisi lain, saat beli di mall, restoran utawi minimarket, piyambak ipun mboten sekalipun dia menawar. Bahkan, dengan bangga langsung membayar.

Hadirin jamaah jumah ingkang minulyo...

Contoh maleh...
Anak-anak kita ingkang sekolah TK utawi MI.
Kita berikan uang saku Rp.2,000
Maka, alangkah baiknya seandainya uang 2000 meniko dipun habiskan beli jajan di sekolahan.

Keranten, lewat transaksi jual beli anak-anak sekolah dengan para penjual di sekolah, saget menjaga kehidupan sosial pihak penjual secara terhormat lan bermartabat.
Menawi kitha perhatosaken, penjual jajanan di sekolah meniko rata-rata orang tak berpunya.
Babkan biisa jadi juga janda-janda tua, ingkang nggadahi tanggungan anak di rumahnya.

Tentu saja, dengan harga jajan ingkang rata-rata 1.000 an meniko, laba yang diperolehnya hanya kisaran 200 rupiah. Tentu saja, uang rp 200 rupiah meniko saangat berarti dan menjadikan si penjual lebih terhormat, daripada (seandainyaandai) diberi uang gratis sebesar 200 rupiah.

Di sisi lain,
Lewat jualan jajan ingkang labanya 200 an meniko, si penjual tetap saget menghidupi anak-anak lan keluarganya di rumahnya.

Hadirin jamaah jumah ingkang minulyo...

Menikolah di antara sirri-nipun; kita didorong kerja mandiri lan transaksi jual beli.
Sekali lagi, lewat kerja mandiri lan jual beli meniko, saget menjaga kehormatan dan martabat diri sebagai seorang manusia.
Bukan dengan jalan meminta-minta ingkang justru saget menggadaikan martabat lan kehormatan diri.

Mekaten, khutbah ingkang saget dipun sampaikan jumat meniko. Mugi2 saget menjadikan inspirasi lan bermanfaat kangge kehidupan kitha sehari-hari. Amin ya rabbal alamin....

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (٢١)
  بارك اللهُ لي ولكم في القرآن العظيم, ونفعني وإيّاكم بما فيه مِن الآيات والذكر الحكيم, وتقبّل منّي ومنكم تِلاوَتَه إنّه هو السميع العليم. وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الراحمين.

Oleh: Moh. Shorih Al-Kholid, MA 
Magister Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Pengajar di MA Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)