320 ribu dan 810.193 TPS Salah satu pasangan mengklaim kemenangan lewat data "Real Count". Prosentase kemenangan yang didapat cukup besar. Di angka 62%. Data ini diambil dari penghitungan internal dari 320 ribu TPS yang masuk.Sementara, penyelenggara pemilu, KPU, membuat total 810.193 TPS di dalam negeri.
Saya coba kalkulasi perolehan suara dari 320 ribu TPS itu.
Jika di setiap tps ada 300 DPT dengan tingkat partisipasi pemilih 80% (berdasarkan laporan survei), maka bisa diperkirakan ada 240 orang yang menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut.
Jika dijumlah lagi.
320 ribu TPS x 240 orang (per tps), maka muncul total suara yang masuk dari "Real count" internal ialah: 76,800,000.
Asumsi kemenangan tim tersebut ialah sebesar 62%.
Maka muncul jumlah 76,8 juta x 62% = 47,616,000.
#Jadi pasangan yang unggul dari 320 ribu TPS mendapatkan suara: 47,616.000
#Sementara pasangan yang tidak unggul (dari rekap 320 ribu TPS itu) mendapatkan suara 38% atau sejumlah 29,184,000.
Beda
Karakter Setan & Manusia
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا،
تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا
وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك
لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ
الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ
بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا.
اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله
وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين
أما بعد:
فيا أ يها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى
في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
وقال أيضا: يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً
سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
صدق الله العظيم
Hadirin sidang jumat ingkang minulyo…
Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2
kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring
nikmat lan kesehatan sehingga kitha tergerak untuk berangkat ke masjid
mengikuti kewajiban melaksanakan shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gusti Allah, bisa
jadi hati kitha mboten tergerak sama sekali untuk berangkat ke masjid
menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tiyang ingkang luwih
sehat dan luwih berkecukupan kehidupannya, ananing dengan enteng dan tanpa merasa
dosa meninggalkan kegiatan Jumatan meniko.
~ Uang Amplop & Kiai ~
Menurut cerita Kiai Jamal "al-Hikam", guru beliau punya karomah merasakan amplop pemberian setiap tamu.
Ada amplop yang dipegang hangat-panas. Biasanya langsung dilempar ke samping beliau.
Ada amplop yang tidak panas, juga tidak dingin. Dilempar ke tumpukan lainnya.
Terus, kalau ada amplop yang dingin, dimasukkan ke saku beliau.
Sementara itu, Kiai Ghofur - PP Sunan Drajat, selalu berpesan untuk jangan sekali-kali menolak amplop pemberian orang. Baik Santri, alumni, wali Santri, bahkan pejabat sekalipun. Semuanya diterima. Termasuk amplop pemberian setelah ceramah.
Tapi,
Jangan sekali-kali memakan dari uang amplop tersebut. Baik intuk diri sendiri maupun keluarga.
Untuk keperluan pribadi dan keluarga, ambil hasil dari pekerjaan/usaha sendiri.
Di sisi lain,
Mbah Maimoen Zubeir, dalam ceramah beliau, menasihatkan agar kiai (yang belajar jadi kiai) selalu melatih wara'/wirai.
Caranya,
Dengan menyediakan kotak untuk menyimpan uang dari hasil yang berbeda.
Misalnya,
Ada kotak khusus menyimpan amplop pemberian Santri, alumni, atau wali Santri.
Ada kotak khusus menyimpan amplop dari pejabat.
Ada kotak khusus untuk menyimpan amplop pemberian ceramah.
Pun, ada kontak khusus untuk menyimpan uang hasil panen sawah milik pribadi.
Nah,
Kotak hasil panen sawah itulah yang beliau pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan pribadi dan keluarga.
Sumenep, 6 April 2019
@mskholid
Empat Ikhtiar Menggapai
Husnul Khotimah
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ،
وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا
الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ
سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و
سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ
بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين
أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال
الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان
الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صدق الله العظيم
Hadirin
siding jumat ingkang minulyo
Wonten ing
kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke
hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat lan kesehatan sehingga kitha
tergerak untuk berangkat ke masjid mengikuti kewajiban melaksanakan shalat
Jumat.
Tanpa
nikmat dan peparing Gus Allah, bias jadi hati kitha mboten tergerak sama sekali
untuk purun berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin
kathah tiyang ingkang luwih sehat dan luwih berkecukupan hidupnya, ananing
dengan enteng dan tanpa merasa dosa meninggalkan kegiatan Jumatan meniko.
Ketaatan
kita mengikuti perintah shalat Jumat adalah salah satu bentuk ketakwaan kitha
terhadap Allah SWT. Mugi-mugi saget dadi bekal lan saksi kelak saat perhitungan
amal di alam akhirat. Amin ya rabbal alamin...
Jamaah Jum’ah rahimakumullah,
Allah SWT berfirman wonten ing Surat Ali Imran,
ayat 102, :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُونَ
Ingkang artosipun: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
Lewat ayat diatas Allah SWT me-wanti-wanti
utawi ngingataken kitho sedoyo supados kelak ketika ajal menjemput, kitha saget
meninggal utawi mati dalam keadaan mbeto iman kepada Allah SWT. Kondisi mati
kale mbeto iman menikolah ingkang biasa disebut dengan husnul khatimah.
Empat Orang Saleh
Menurut
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ
السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا
اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ
أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و
سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ
بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى
الله وطاعته لعلكم تفلحون،
قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان
الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال
تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صدق الله العظيم
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah...
Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji
syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat lan kesehatan sehingga
kitha tergerak untuk berangkat ke masjid mengikuti kewajiban melaksanakan
shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gus Allah, bisa jadi hati kitha mboten tergerak
sama sekali untuk berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana,
mungkin kathah tiyang ingkang luwih sehat dan luwih berkecukupan kehidupannya,
ananing dengan enteng dan tanpa merasa dosa meninggalkan kegiatan Jumatan
meniko.
Mugi-mugi, ketaatan kitha meniko dipun catat sebagai amal saleh ingkang
saget menjadi penolong kita kelak di akhirat.
Ingkang nomor kaleh, monggo sareng-sareng kita senantiasa berusaha
meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah dengan cara melaksanakan sedoyo
perintahipun Allah lan nilar sedoyo larangan-laranganipun Allh SWT.