Sunday, April 7, 2019

Antara Kiai dan Amplop

~ Uang Amplop & Kiai ~

Menurut cerita Kiai Jamal "al-Hikam", guru beliau punya karomah merasakan amplop pemberian setiap tamu.
Ada amplop yang dipegang hangat-panas. Biasanya langsung dilempar ke samping beliau.
Ada amplop yang tidak panas, juga tidak dingin. Dilempar ke tumpukan lainnya.
Terus, kalau ada amplop yang dingin, dimasukkan ke saku beliau.

Sementara itu, Kiai Ghofur - PP Sunan Drajat, selalu berpesan untuk jangan sekali-kali menolak amplop pemberian orang. Baik Santri, alumni, wali Santri, bahkan pejabat sekalipun. Semuanya diterima. Termasuk amplop pemberian setelah ceramah.

Tapi,
Jangan sekali-kali memakan dari uang amplop tersebut. Baik intuk diri sendiri maupun keluarga.
Untuk keperluan pribadi dan keluarga, ambil hasil dari pekerjaan/usaha sendiri.

Di sisi lain,
Mbah Maimoen Zubeir, dalam ceramah beliau, menasihatkan agar kiai (yang belajar jadi kiai) selalu melatih wara'/wirai.

Caranya,
Dengan menyediakan kotak untuk menyimpan uang dari hasil yang berbeda.

Misalnya,
Ada kotak khusus menyimpan amplop pemberian Santri, alumni, atau wali Santri.
Ada kotak khusus menyimpan amplop dari pejabat.
Ada kotak khusus untuk menyimpan amplop pemberian ceramah.
Pun, ada kontak khusus untuk menyimpan uang hasil panen sawah milik pribadi.

Nah,
Kotak hasil panen sawah itulah yang beliau pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan pribadi dan keluarga.

Sumenep, 6 April 2019
@mskholid

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)