Friday, May 8, 2020

[Khutbah Jumat] Mencegat Lailatul Qodar Ala Orang Awam


Mencegat Lailatul Qodar Ala Orang Awam

الحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله
وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat kesehatan lan iman, sehingga kitha saget bersama-sama ngelampahi kewajiban rutin tiap jumat, ingkang arupi jamaah shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gusti Allah, bisa jadi kitha mboten saget berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tiyang ingkang berhalangan, kepengen saget nderek’aken shalat jumatan. Ananging terhalang kaleyan sakit utawi urusan-urusan sanes.

Friday, May 1, 2020

Sedekah Benih Ikan

• Sedekah Benih Ikan •

Salah satu masalah yang banyak menimpa desa ialah; banjir saat musim hujan dan kekurangan air saat kemarau.
Solusi yang saya angan-angankan sejak dulu ialah tiap desa harus membuat embung--semacam kolam besar. Yang kolam ini bisa menampung debit air saat musim banjir. Banjir teratasi.
Bisa manjadi cadangan kebutuhan air warga desa saat kemarau.

Nilai plusnya, embung atau kolam besar itu bisa diisi bibit ikan. Terserah, bibit apa saja. Disesuaikan dengan kondisi tiap daerah. Cocoknya apa.

Bibit ikannya dari mana?
1. Bisa dari Pemerintah desa
2. Kegiatan MOS Siswa baru dari sekolah di desa tersebut. Yang di akhir kegiatan diisi dengan aksi tebar benih. Misalnya, tiap siswa 10 ekor saja. Tinggal mengalikan jumlah siswa baru,
3. Kegiatan Karang Taruna
4. Iuran RT/RW
5. dll.
Atau setiap tahun, waktu peringatan Agustusan, bisa diadakan kegiatan tebar benih.

Lalu,
Ikan yang tumbuh besar di embung tersebut, boleh diambil oleh siapapun warga desa tersebut. Syaratnya cuma 1. Hanya boleh memancing. Tidak boleh menjaring, meracun, menyetrum, apalagi mengebom.
Ini sudah nilai plus lagi bagi warga desa.

Andaikan ada warga yang gak punya lauk untuk makan, bisa mancing saja di embung. Cukup bawa pancing yang murah. Pakai umpan cacing (nyari di tanah belakang rumah), atau pakai lumut, bisa dapat ikan untuk makan hari itu.

Tritunggal, 1 Mei 2020
@mskholid

credit poto: Pak Kades Sabit Banani

Wednesday, April 29, 2020

Shalat Dhuha, Ijazah Penarik Rejeki

• Shalat Dhuha, Ijazah Penarik Rejeki •

Ini ijazah yang paling umum--dan paling dikenal banyak orang.
Ketika ekonomi keluarga sedang suuulit, gak ada pemasukan, istri ngajak rutin shalat Dhuha. Tak boleh cuma 2 rakaat seperti hari normal. Minimal 4 rakaat. Kalau bisa 6 rakaaat setiap hari.
.
Saya manut saja. Wong ibadah ini bagus.
Meski dalam hati, saya malu sama Allah.
Mosok shalat kok ditukar dengan nikmat dunia, macam sugih dunyo brono yang kita bayangkan itu.
Apalagi, masih selalu terngiang ngajinya Gus Baha'--tambah malu saya.
.
Namun, tetap saya lakukan.
Sugih, ora sugih, oleh rejeki jembar, ora oleh, yo opo jare Gusti Allah
Begitu saja, yang ada dalam pikiran saya.
Pokok-e aku wes shalat.
Pokok-e wes maksial ikhtiar dalam usaha--sebagai pembuka pintu rejeki.
.
Kala berdoa usai shalat Dhuha pun, saya kudu tersenyum.
Pengen menertawakan diri sendiri.
Mengingat nikmat-nikmat dari-Nya sudah amat buanyak.
Tapi, masih saja "maksa-maksa" minta dekatkan rejeki jika jauh.

Banyakkan rejeki, jika sedikit. Jika di langit, minta diturunkan ke bumi.
Doa yang dahsyat--tapi terkesan agak gimmmmana gitu.
Namun, syaa tetap berdoa saja. Sambil senyum-senyum.
Emmmboooh... Terserah Gusti Allah nanggapinya gimana. 😂
.
Hari berhari saya istiqomahkan Dhuha minimal 4 rakaat.
Kejadian sehari-hari, ya tetap sama.
Gak ada perubahaan yang ekstrim tentang situasi ekonomi keluarga.
Biasa-biasa saja.
.
Saya nanggepinya ya biasa saja.
Wong saya sudah kadung nyerahkan semua pada Allah.
Dikasih, ya Alhamdulillah...
Gak dikasih, ya shalat aja terus.
.
Saya tidak mau menyalahkan shalat Dhuha.
Wong kita diberi nikmat bisa shalat Dhuha itu saja sudah luar biasa.
Bahkan, bisa jadi dokumentasinya bernilai jaaaaauh lebih tinggi daripada--andaikan mendapatkan rejeki yang kita bayang-bayangkan.
.
Lalu, sambil shalat Dhuha, saya baca surah adh-Dhuha dan al-Insyirah.
Saya resapi makna ayat dalam surah tersebut.
Tiba pada ayat:
(مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ)
[Surat Adh-Dhuhaa 3]
"Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu."

Membaca ayat ini, seketika perasaan membuncah.
Kalau sekarang mengalami keadaan yang tidak mengenakkan, jangan sampai berprasangka bahwa Allah sedang meninggalkanmu, sedang membenci dirimu. Santuy saja. Tetap saja istiqomah dengan doa dan shalatmu. (saya berdoa sudah +- 9 tahun supaya punya anak, belum dikasih juga. Ya, berarti belum waktunya. 😊)

Meski ayat di atas konteksnya bagi Kanjeng Nabi, tapi bisa juga menjadi pelajaran untuk kita.
.
Rakaat kedua, baca al-Insyirah.
Tiba pada ayat kondang.
(فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ یُسۡرًا)
(إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ یُسۡرࣰا)
Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.
Ayat yang diulang 2 kali.
MANTABBB sekali.
Tambah yakin dan husnudhon pada Allah SWT.
"Nek wes wayahe, lak oleh dalane."
.
Bu Khofifah saja berkali-kali nyalon Gubernur Jatim gak jadi.
Tapi nek "Wes Wayahe" yo gak kiro ono seng iso menghadang.
وَٱللَّهُ یُؤۡتِی مُلۡكَهُۥ مَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰ⁠سِعٌ عَلِیمࣱ)
[Surat Al-Baqarah 247]

Tritunggal, 29 April 2020
@mskholid

Friday, March 6, 2020

Syarat Berkas Permohonan #Paspor [Bag 2]

• Syarat Berkas Permohonan #Paspor •
Serial Paspor » 2
Secara umum, untuk permohonan pembuatan paspor, diperlukan 3 (tiga) dokumen pribadi. Dua dokumen pertama, wajib ada. Sementara dokumen ketiga adalah pilihan.
Berkas yang diperlukan antara lain:
1. KTP EL
2. KK
3. Pilihan Salah satu (Buku Nikah, Akta Kelahiran, Ijazah).
Info yang dimuat di ketiga dokumen tersebut, harus sama persis. Maksudnya, nama dan ejaannya persis, tanggal lahirnya persis, tempat lahirnya juga sama.
Tidak boleh selip satu huruf sekalipun.
Misalnya,

Kenapa Paketnya Tidak Termasuk #Paspor ? [Bag 1]

• Kenapa Paketnya Tidak Termasuk #Paspor ? •
Serial 1 》Pembuatan Paspor
Kebanyakan travel umroh, saat memberikan paket keberangkatan biasanya diberi catatan: TIDAK TERMASUK PASPOR dan MENINGITIS. 
Kenapa paketnya tanpa paspor?
Kok gak sekalian saja.
Jawabannya,
Karena travel umroh, statusnya adalah travel. Agen perjalanan ke Mekah-Madinah. Bukan lembaga pemerintah.
Sementara paspor adalah dokumen identitas pribadi seseorang.
Statusnya mirip KTP. Bedanya, kalau KTP digunakan sebagai dokumen pribadi di dalam negeri. Sementara paspor, adalah dokumen pribadi untuk ke luar negeri.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)