Saturday, July 27, 2024

Tes Terakhir Seleksi Beasiswa

 


• Tes Terakhir [3]: Wawancara • 


Materinya random dari 3 kitab:

* Bulughul Marom 

* Tafsir Jalalain 

* Fathul Qorib


Maqro'-nya apa?

Random juga. Terserah penguji. Mau kitab yang mana, bab apa, halaman berapa?

Wes tah, pokok é tergantung pengujinya. 😅


Lha terus?

Sinau bagian yang mana? 

Gak usah sinau wae.

Wong yo kitab e sebegitu banyak halamannya.


Lagian, itu juga kitab-kitab standard yang biasa kita kaji dan baca di pesantren. Kalau bisa baca ya wajar, kalau ada yang salah² dikit ya maklum pula. Wong kita bukan Imam Suyuthi, bukan Imam Ibnu Hajar. 😍

Sunday, July 14, 2024

Bisnis Batu Bara, Rajin Cetak Laba


• Batu Bara • 

BUMN Pemerintah dikenal jarang mencetak laba. Alih-alih ngasih laba ke pemerintah, yang terjadi malah sering boncosaa. Penyebabnya, kenapa? 

(Entahlah, tanya Pak Ahok. Kok bisa Pertamina dari rugi menjadi untung).

Dari sekian banyak BUMN, yang rajin membagi laba dan untung ke pemerintah (dan investornya) ya sektor perbankan dan penambangan (minyak, mineral, emas, Batu bara, dll).

BRI, misalnya bisa mencetak laba hingga 60 triliun dalam setahun. 

Bank Mandiri bisa tembus laba 50 T.

BNI tembus sekitar 20 triliun.


Laba di sektor pertambangan;

Bukit Asam 》6 - 12 triliun/tahun 

PT Gas Negara 》4 - 5 triliun/tahun 

Semen Indonesia 》2 triliun 

Elnusa 》500 M


Begitu pun perusahaan-perusahaan lainnya. Yang bergerak di sektor pertambangan mesti mencetak laba-laba besar. Rajin bagi dividen pada investornya. 

Kita bisa sebut misalnya:

PT Adaro 》25 T

Indo Tambangraya 》7 T

Indika Energy 》1,7 T

Dan lain-lain.

Artinya apa?

Secara pendek kesimpulan, bisnis Batubara itu menaaarik sekali. Potensial sekali (selalu) mencetak laba gede.

Terus...?

Bagaimana jika NU dapat konsesi tambang Batubara? 🤣😍💪

PPCQ Babat, 14 Juli 2024

@mskholid

Saturday, July 13, 2024

Raker SMP Cahaya Quran


• Sekolah IMPIAN • 

Sebagai ketua Yayasan, saya memberikan arahan di rapat kerja SMP Cahaya Quran Islamic Boarding School Babat Lamongan. Kemana arah yang hendak dituju di masa depan. 

Visi

Pertama, soal visi sekolah.

Ini yang harus dipahami semua stakeholder di SMP CQ. 

Apapun program, kegiatan, dan aktivitas yang direncanakan di raker ini harus menyesuaikan dengan visi sekolah.


Misalnya,

Kita punya impian sekolah bagus itu salah satunya punya kegiatan eskul band musik, atau dancer. Itu bagus di sekolah lain.

Tapi, perlu dicek dulu, apakah sesuai dengan visi lembaga kita.


Jaminan Mutu 


Ada jaminan mutu lulusan SMP Cahaya Quran yang harus dipahami semua guru. Apapun program dan kegiatannya, harus merujuk pada tujuan utama mencapai jaminan mutu. 


Ibaratnya,

Ini adalah kompetensi minimal lulusan SMP Cahaya Quran.

Boleh-boleh saja Anda merencanakan sekian program, tapi jika jadwalnya berbenturan dengan jaminan mutu ini, maka harus sadar diri. Geser. 


🎵🎵🎵

Aku mundur alon-alon ... 

Mergo ngerti aku sopo ... 


Rapor Pendidikan 


Salah satu sistem bagus yang dibuat oleh Kemendikbudristek ialah adanya Rapor Pendidikan. Rapor ini menilai kita sebagai lembaga untuk menentukan mutu dan kualitasnya. Ada nilai merah; yang paling rendah, kuning (sedang), dan hijau (bagus/tinggi).


Yang menilai; tentu saja pihak berwenang di Kemendikbudristek. Parameternya lewat AKM. 

Lewat Rapor itu, sekolah tahu kelemahan dan kelebihannya, lalu bisa mencoba memperbaiki kelemahannya.


Ini yang harus kita seriusi. 

Jadi, kita menganggap sekolah kita bermutu itu tidak hanya dalam pandangan guru, wali murid, atau konsultan lembaga saja.

Tapi, juga dalam pandangan resmi lewat pihak berwenang--Kemendikbudristek. 


Nah,

Tak cukup itu, aplikasi ini juga memberikan rekomendasi kegiatan apa saja yang bisa dilakukan untuk menaikkan nilai di rapor pendidikan.


Pihak pusat juga akan memberikan "bonus" berupa Boskin (BOSP Kinerja) jika nilai rapornya bagus. Hanya salah satu faktor sana sih. Bukan satu-satunya.


Raker SMP Cahaya Quran Hari #1 

Disampaikan oleh: MS. Kholid 

Kamis, 4 Juli 2024


#smpcahayaquran 

#ppcahayaquran

S2 Juga Ngajar TPQ


• Ngajar TPQ • 

Dulu, saat awal pulang kampung dari Jakarta, saya tak punya "kerjaan". Yang bisa saya lakukan saat itu (di depan mata), ya ngajarin baca Quran keponakan, sepupu, adik ipar, dan tetangga.

Saat itu status saya lulusan S2 kampus swasta ternama di Jakarta Pascasarjana Iiq Jakarta. Ngajar TPQ ya saya anggap biasa saja. Tidak merasa beban, atau merasa anjlok "derajat".

Biasa saja.

Yaaaa... karena guru ngaji waktu kecil saya juga begitu. Beliau hafidz, lulusan pesantren tahfidz terkenal di Kudus. Ngajarnya ya kami-kami anak kecil usia MI. ا ب ت ث ج ح ح

Tanpa bayaran, tanpa SPP, tanpa pernah berpikir mendirikan TPQ secara resmi.

Pokoknya ngajar saja. Teladan guru saya itulah yang membekas di hati saya.

Ngajar ngaji (sekelas) TPQ ya biasa saja. Yang penting tetap bisa (mengajarkan ilmu) bermanfaat untuk sesama. 

Saya baru sadar bahwa itu aneh; ketika ke Jakarta.

Setelah sekitar 2 tahun mengajar TPQ di kampung, saya ke Jakarta. Silaturrahim ke mantan bos perusahaan saya. Beliau bertanya.

"Kamu di kampung sibuk ngapain, Lid?"

"Ngajar TPQ, Pak Haji," jawab saya sambil senyum.

"Ah, masak sih. Kamu lulusan S2 kok ngajar TPQ?" tanya beliau lagi, seakan gak percaya.

"Nggeh, wonten é niku, kok," saya menjawab ringan. 😁

"Nggak, ndosen?"

"Mboten..." 

Beliau terkekeh, sambil tersenyum simpul.

Beliau lantas meninggalkan saya, karena ada jadwal rapat dengan direksi kantor.

Usai sholat, saya pamitan ke Mbak sekretaris perusahaan. Mau pulang. Eh, kata mbak sekretaris disuruh nunggu dulu sebentar.


Lha, kok saya disangoni amplop.

"Kata Bapak; ini buat beli tiket," ujar Mbak Sekretaris.

"Makasih, mbak..." jawab saya.

Ketika di luar kantor, saya buka amplopnya.

Isinya di luar dugaan.

Cukup buat tiket pesawat PP Jakarta - Surabaya. Masih sisa pula. 😍

Drajat, 11 Juli 2024

@Shorih Kholid 

~ masih sebagai pengajar ngaji Quran santri PP Cahaya Quran Babat.

Santri Balik Pondok nDisik'i


• Datang Duluan •

Alhamdulillah, 

Bahagia sekali anak-anak panitia ini hadir duluan sebelum santri-santri lainnya kembali ke pondok.

Tentu saja itu berat. Harus kembali ke pondok dulu, sementara teman-teman lainnya masih asik liburan--atau nongkrong main hape.

Berat.

Harus kuat menahan hawa nafsu untuk enak-enakan, nyantai², dan bermain game bareng.

Tidak semua orang mampu mengatasi hal itu.

Namun, justru di kemampuan mengelola dorongan hawa nafsu itulah yang kelak menentukan keberhasilan di masa depan.

Episode kehidupan kita selalu dihadapkan pada keinginan-keinginan yang enak dan menyenangkan.


Pengen liburan 

Pengen barang mewah 

Pengen laki orang 

Pengen bojone wong

Pengen tenar

Pengen jabatan 

Dan lain-lain

Jika tak mampu mengendalikan, maka kita akan terjerumus dalam dosa atau kehancuran. 

Jika sudah terbiasa melatih diri mengelola nafsu itu, insya Allah ke depannya lebih mudah. 🤲🤲🤲

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)