Saturday, February 11, 2017

Seperti Kambing

Seperti Kambing

Orang yang makan kenyang, bahagia.
Tapi lupa yang memberikan kenyang
Orang nelayan dapat ikan, bahagia karena ikannya yang banyak
Namun lupa siapa yang memberikan ikan

Pedagang dapat laba, senang karena labanya
Namun lupa dengan pemberi laba
Pebisnis warung yang laris diserbu pembeli, bahagia dengan larisnya warung
Tapi, lupa dengan pemberi laris untuk warungnya

Petani senang kepalang saat padinya tumbuh subur dan panen besar
Tapi, lupa siapa yang menumbuhkan padi
Petambak bahagia tak terkira, ikannya besar-besar dan sehat
Tapi, lupa dengan yang membesarkan ikan

Semuanya,
Tak ubahnya kambing atau sapi
Yang diberikan tumpukan rumput mengenyangkan
Dia bahagia, dan melupakan siapa yang memberikannya rumput

Karena bahagia pada rumputnya,
Bukan pada pemberi rumput,
Mereka lupa bersyukur
Lupa berzikir
Lupa mengabdikan diri pada sang pemberi rumput

Wallahu a'lam

Pucangro, 11 Pebruari 2017

Ngaji Hikam pagi ini
Bersama : KH Jamaluddin Jombang 

#OTWPondokKranji



@mskholid @ruanginstalasi Blogger | Wirausaha

Tuesday, February 7, 2017

Lowongan Guru SMP Ibnu Batutah Madiun

LOWONGAN KERJA
SMP IBNU BATUTAH

1.dibutuhkan muhafiz/guru tahfiz( ikhwan)
Syarat
- hafal 30 juz
- mempunyai pengalaman
- memahami management kurikulum tahfidz
- S1 lebih di utamakan ( semua jurusan)
- siap dalam kerja team

2. Guru SMP (Guru IPA,  IPS. MTK. B.INGRIS)
- Usia 22-35 thn
- Minimal S1 sesuai bidang studi
- Berakhlakul karimah & berkarakter da'i
- Mampu membaca Al Qur'an
- Mampu bekerjasama dalam tim

3. Musyrif Pengasuh Asrama Putra
- Lulusan S1 semua jurusan
- Menguasai bahasa arab pasif & memiliki hafalan Qur'an
- belum menikah/menikah & bersedia tinggal di asrama

4. Staf tata usaha
- minimal lulusan smk akuntansi / administrasi
- lancar membaca al qur'an

5. Security
- laki-laki usia maksimal 35 thn
- minimal lulusan SMA/sederajat

6. Tenaga kebersihan
- laki-laki usia maksimal 35 thn
- min SMA sederajat

Catatan :
SMP IBNU BATUTAH
Berlokasi di Madiun.


Lamaran dikirim ke :
Yayasan Peradaban Mulia Indonesia
Jl. Salak Barat VII Madiun
Paling lambat diterima tanggal 28 Februari 2017.



@mskholid @ruanginstalasi Blogger | Wirausaha

Tuesday, January 31, 2017

Laksana Hati Burung

Hati Burung

"Akan masuk surga, sekelompok kaum yang hatinya seperti hati burung."
HR Muslim

Burung, punya tekat yang kuat
Hati yang luar biasa tawakal

Walau bukan karyawan
Walau bukan PNS
Meski bukan pengusaha
Burung selalu yakin dengan rejeki yang disiapkan Allah

Tak ada janji gaji bulanan bagi burung (dan anak-anaknya), laksana pegawai
Tak ada potensi laba besar laksana pebisnis
Tak ada tempat yang pasti setiap hari dia bisa menemukan rejekinya
Namun, burung selalu terbang setiap hari
Menjemput setiap kemungkinan rejeki

Ia serahkan semuanya pada Allah
Ia titipkan rejeki untuk anak bayinya kepada Dzat yang menciptakan mereka
Mereka lah burung
Hati dengan tekat kuat dan tawakal kelas berat

Maka, Allah janjikan surga atas manusia-manusia yang punya hati laksana hati burung.

Babat, 31 Januari 2017
IG & Twitter @mskholid



@mskholid @ruanginstalasi Blogger | Wirausaha

Friday, January 27, 2017

Biar Semua Dapat Pahala

Biar Semua Dapat Pahala

Salah satu ibadah mudah itu I'tikaf di masjid
Cukup berdiam diri saja dalam masjid, sudah dihitung dapat pahala
Tak harus baca Qur'an atau shalat sunnah
Sudah dapat pahalanya itikaf

Namun, tak semua orang yang masuk masjid ingat meniatkan itikaf
Kerap kali kita masuk masjid, asal masuk saja
Habis shalat jamaah dan baca wirid lantas keluar begitu saja
Tanpa meniatkan itikaf

Nah,
Melihat kondisi umatnya yang suka lupa begitu,
Ternyata para pendahulu kita bikin inovasi hebat
Tujuannya supaya jamaah tidak lupa meniatkan itikaf

Lewat cara apa?
Dengan cara menuliskan kalimat niat itikaf berbahasa Arab
Di atas pintu masuk masjid
نويت الاعتكاف في هذا المسجد سنة لله تعالى
Di beberapa masjid, dituliskan terjemahan dalam bahasa setempat.

Dengan cara ini, setiap orang yang masuk ke masjid diharapkan membaca doa niat ini. Otomatis dia telah berniat itikaf.
Akibatnya, semua orang--baik awam maupun yang hafal ratusan hadits, semuanya berniat ibadah itikaf.

Hebat sekali.

Inovasi seperti ini, bisa jadi belum pernah dianjurkan lewat hadits Nabi saw
Bisa jadi belum pernah dilakukan oleh para sahabat dan tabiin
Namun, ternyata dilakukan oleh para ulama pendahulu kita
Supaya, tanpa terasa, kita "dipaksa" mendapat pahala

Begitulah, ulama pendahulu kita selalu mikir bagaimana caranya agar umat banyak ibadahnya tanpa harus dipaksa

Kalau saya tidak salah ingat,
Tulisan doa itikaf itu juga saya temukan di salah satu pintu masuk Masjid Nabawi

Dewan Masjid Ind

Babat, 27 Januari 2017
@mskholid

Worker at WJL Konveksi



@mskholid @ruanginstalasi Blogger | Wirausaha

Wednesday, January 25, 2017

Syariatnya Tetap, Caranya yang Berbeda

Syariatnya Tetap, Caranya yang Berbeda

Setiap laki-laki muslim, wajib bersunat
Zaman Nabi Ibrahim, sunatnya pakai kapak  (atau sejenis pedang)
Begitu pun zaman Kanjeng Nabi dan sahabat

Abad milenium, umat Islam tetap bersunat
Tapi, tidak pakai kapak atau pedang
Tapi pakai pisau atau silet yang amat tajam
Dan diberi obat seperlunya

Zaman berganti,
Sudah banyak yang meninggalkan calak
Dan beralih pada dokter yang memotong pakai gunting
Pakai dijahit pula pinggirannya

Zaman sekarang,
Anak-anak pada takut dengan pisau dan gunting
Muncullah inovasi pakai laser

Cling...!!!
Putus, dan (katanya) tanpa keluar darah.
Pun sembuh seketika

Syariatnya tetap, caranya yang berbeda

Syariatnya belajar Al-Quran
Dulu, orang belajar Al-Quran tak ada yang bawa mushaf
Tinggal mendengarkan guru, lalu mengulang bacaan
Setelah sekian ratus tahun, belajar Al-Quran mesti bawa mushaf satu persatu
Bahkan ada pula yang tidak bawa Al-Quran. Tapi, bawa buku yang berisi "perotolan" isi Al-Quran. Ayat-ayat yang dipisah hurufnya

Bahkan, kini, belajar Al-Quran, hanya bawa bolpoin
Tinggal tunjuk halaman dan ayatnya, anda sudah bisa belajar
Besok tinggal murajaah dengan guru

Syariatnya tetap dilakukan
Caranya Berbeda

Dulu, cara membela Islam dengan perang, pedang-pedangan, tombak-tombakan, atau panah-panahan
Sekarang, aksi bela Islam bisa dengan cara mendirikan TPQ, Madrasah, ngajar, atau bahkan (bisa jadi dengan cara) shalat jumat bersama di lapangan besar dan subuh berjamaah.
Pun berdemo juga bisa jadi termasuk cara bela Islam

Lho, pak, apa gak menyalahi aturan Kanjeng Nabi?
Kan itu urusan ibadah...

Maka dari itu,
Ulama membuat klasifikasi ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah
Ada ibadah tertentu yang caranya harus sama persis contoh
Ada pula ibadah yang caranya tidak harus sama persis

Babat, 25 Januari 2017
@mskholid
• hujan rintik-rintik



@mskholid @ruanginstalasi Blogger | Wirausaha

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)