JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Republik Federal Jerman Christian Wulff mengumumkan penambahan 400 beasiswa baru bagi warga Indonesia untuk menempuh studi di negaranya. Presiden Wulff mengatakan, Jerman terus berupaya meningkatkan jumlah beasiswa yang dapat ditawarkan kepada warga Indonesia.
"Kami ingin mempertemukan Parlemen Jerman supaya makin banyak utang (Indonesia) yang bisa dikonversi menjadi beasiswa," ujar Presiden Wulff dalam pernyataan pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/12/2011).
Pernyataan pers ini disampaikan setelah kedua pemimpin negara melakukan pertemuan bilateral selama 60 menit. Terkait hal ini, Presiden Yudhoyono mengucapkan terima kasih atas peluang yang diberikan Jerman.
Kebijakan konversi utang Indonesia ke bidang pendidikan dan juga pengembangan teknologi ramah lingkungan, perbaikan ekosistem, kehutanan, pelayanan kesehatan telah berlangsung sejak tahun 2007. "Saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jerman," kata Presiden Yudhoyono.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Yudhoyono mengusulkan kerja sama pendidikan antara Pemerintah Indonesia-Jerman ditingkatkan. Hal ini kemudian disambut positif oleh Presiden Wulff. Menurut Presiden Yudhoyono, Indonesia membutuhkan ribuan lulusan teknik untuk membangun konektivitas dan infrastruktur negara selama 10 hingga 30 tahun mendatang.
Presiden Yudhoyono juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang riset, teknologi, dan inovasi di bidang teknologi, utamanya yang bersih dan ramah lingkungan.
"Kami ingin mempertemukan Parlemen Jerman supaya makin banyak utang (Indonesia) yang bisa dikonversi menjadi beasiswa," ujar Presiden Wulff dalam pernyataan pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/12/2011).
Kami ingin mempertemukan Parlemen Jerman supaya makin banyak utang Indonesia yang bisa dikonversi menjadi beasiswa.
-- Presiden Republik Federal Jerman Christian Wulff
Kebijakan konversi utang Indonesia ke bidang pendidikan dan juga pengembangan teknologi ramah lingkungan, perbaikan ekosistem, kehutanan, pelayanan kesehatan telah berlangsung sejak tahun 2007. "Saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jerman," kata Presiden Yudhoyono.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Yudhoyono mengusulkan kerja sama pendidikan antara Pemerintah Indonesia-Jerman ditingkatkan. Hal ini kemudian disambut positif oleh Presiden Wulff. Menurut Presiden Yudhoyono, Indonesia membutuhkan ribuan lulusan teknik untuk membangun konektivitas dan infrastruktur negara selama 10 hingga 30 tahun mendatang.
Presiden Yudhoyono juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang riset, teknologi, dan inovasi di bidang teknologi, utamanya yang bersih dan ramah lingkungan.
No comments:
Write komentar