PALEMBANG, KOMPAS.com - Universitas Sriwijaya menyediakan kuota beasiswa Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi untuk 600 orang pada tahun akademik 2012-2013. Demikian dikatakan Ketua Panitia Lokal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Zulkifli Dahlan.
"Kuota mengalami kenaikan dari 400 orang pada tahun 2011 menjadi 600 orang," ujarnya di Palembang, Rabu (13/6/2012).
Beasiswa Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) itu diberikan kepada mahasiswa yang memiliki potensi secara akademik namun kurang mampu secara ekonomi.
"Penerima beasiswa akan bebas biaya pendidikan berupa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dari semester satu hingga delapan dan mendapatkan uang saku sebesar Rp600 ribu per bulan," ujarnya.
Ia meminta lulusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merasa tidak mampu untuk aktif melapor ke Rektorat Unsri.
"Setelah dinyatakan lulus SNMPTN segeralah melapor ke rektorat agar diverifikasi oleh tim yang dibentuk Unsri karena beasiswa akan diberikan terhitung pelaksanaan program perdidikan. Jika dimulai dari semester satu tentunya akan lebih baik karena semakin tidak memberatkan secara ekonomi," katanya.
Sementara untuk program Bidikmisi jalur undangan berbeda dengan jalur ujian tertulis.
"Untuk jalur undangan, pihak sekolah merekomendasikan siswa-siswi yang berprestasi untuk menerima beasiswa Bidikmisi itu. Selanjutnya, melakukan pendaftaran secara online melalui laman www.bidikmisi.dikti.go.id, dan mengirimkan berkas yang memenuhi syarat secara kolektif kepada Rektor Unsri," ujarnya.
Berkas yang dikirim harus disertai dengan sejumlah syarat-syarat administratif lainnya, seperti foto kopi rapor semester 1-5, ijazah, nilai ujian akhir, rekening listrik, Pajak Bumi dan Bangunan dan lain-lain.
"Kuota mengalami kenaikan dari 400 orang pada tahun 2011 menjadi 600 orang," ujarnya di Palembang, Rabu (13/6/2012).
Beasiswa Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) itu diberikan kepada mahasiswa yang memiliki potensi secara akademik namun kurang mampu secara ekonomi.
"Penerima beasiswa akan bebas biaya pendidikan berupa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dari semester satu hingga delapan dan mendapatkan uang saku sebesar Rp600 ribu per bulan," ujarnya.
Ia meminta lulusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merasa tidak mampu untuk aktif melapor ke Rektorat Unsri.
"Setelah dinyatakan lulus SNMPTN segeralah melapor ke rektorat agar diverifikasi oleh tim yang dibentuk Unsri karena beasiswa akan diberikan terhitung pelaksanaan program perdidikan. Jika dimulai dari semester satu tentunya akan lebih baik karena semakin tidak memberatkan secara ekonomi," katanya.
Sementara untuk program Bidikmisi jalur undangan berbeda dengan jalur ujian tertulis.
"Untuk jalur undangan, pihak sekolah merekomendasikan siswa-siswi yang berprestasi untuk menerima beasiswa Bidikmisi itu. Selanjutnya, melakukan pendaftaran secara online melalui laman www.bidikmisi.dikti.go.id, dan mengirimkan berkas yang memenuhi syarat secara kolektif kepada Rektor Unsri," ujarnya.
Berkas yang dikirim harus disertai dengan sejumlah syarat-syarat administratif lainnya, seperti foto kopi rapor semester 1-5, ijazah, nilai ujian akhir, rekening listrik, Pajak Bumi dan Bangunan dan lain-lain.
No comments:
Write komentar