Sunday, September 17, 2017

Anak Peparing Gusti Allah, Hindari Membandingkan-bandingkan

● Peparing Gusti Allah ●
Hindari Membandingkan-bandingkan

Sebagaimana anak, dulur (saudara) adalah peparing Gusti Allah
Sebagaimana kita tak bisa memilih jadi anak siapa
Kita juga gak bisa memilih jadi saudaranya siapa
Pun (bagi orangtua), tak bisa memilih punya anak yang seperti apa

Orangtua hanya bisa berharap (dan berdoa)
Tapi, jelas tidak bisa menentukan
Karena itu, orangtua dituntut untuk bisa selalu  menerima

Apapun kondisi anak yang dilahirkannya
Tak elok baginya selalu memuji-muji anak yang satu
Sementara anak yang lain justru dijelek-jelekkan
Apalagi membanding-bandingkan
Apalagi membandingkannya di depan semua anaknya

Rukun dan tenteramnya keluarga (anak-anak atau dulur dengan dulur)
Amat tergantung pada bagaimana sikap orangtua memperlakukan mereka
Acapkali anak gak akur, bukan karena rebutan harta warisan,
Tapi, karena sikap orangtua yang tidak adil

Anak yang jelek (meski memang jelek kelakuan & akhlaknya), dijelek-jelekkan
Sebaliknya, anak yang baik (meski memang baik kelakuan & akhlaknya) selalu dipuji-puji
Kalaupun ingin memuji, cukup puji di hadapan yang bersangkutan
Kalaupun ingin menasehati, cukup nasehati di hadapan yang bersangkutan

Tidak usah ada kalimat banding membandingkan
Sebab, pada dasarnya tak ada orang yang rela dibandingkan
Apalagi dengan sesama saudara sendiri
Sikap membandingkan seperti itu kerap membuat hubungan antar saudara retak

Coba saja,
Andai seorang suami membanding-bandingkan istrinya dengan saudara perempuannya si istri
Walaupun pembandingan itu benar, bisa terjadi kiamat kecil di rumah tangga mereka

----

Memang tidak mudah jadi orangtua
Ibarat kuburan, ia bisa kelihatan tenang dan nyaman
Karena si kuburan mau dengan legowo menerima siapa pun yang datang
Orang baik diterima, orang kelakuan buruk juga diterima

Kuburan tidak pernah (dan tidak perlu berisik) tiap menerima "anak-anaknya"
Toh, tiap anak-anak itu akan menerima balasan amalnya sendiri-sendiri
Kuburan hanya perlu selalu mengingatkan dan menasihati
Cukup dengan kalimat lirih dan tanda-tanda, tanpa berisik-tanpa bikin heboh

Kranji, 17 September 2017
Disarikan daei ceramah #KH Ahmad #Syaerozi - Babat

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)