• Fokus pada Tujuan •
Musuh terbesar Rasulullah saw sejak awal dakwah ialah Abu Jahal. Ia selalu melakukan upaya apapun untuk membunuh Baginda Rasulullah saw dan menghalangi dakwah tauhid 😊. Namanya Kondang disebut-sebut oleh kalangan muslim Muhajirin dan Ansor.
Abu jahal dikenal sulit dibunuh, karena memang selain jagoan, dia juga dikelilingi pengawal-pengawal saat di medan perang.
Namun ternyata, nama besarnya hilang begitu saja hanya saat peperangan pertama melawan kaum muslimin. Yakni saat Perang Badar.
Nah, siapa pembunuh Abu Jahal?
Dialah dua anak kecil yang ikut berperang waktu itu.
Ada yang menyebutnya Muawwidz dan Muadz. Dua anak kecil dari Ansor.
Menjelang peperangan, Abdurrahman bin Auf melihat kedua anak kecil itu di sampingnya
Dia menggerutu, 'Ah... Kenapa yang ada di sampingku hanyalah anak kecil. Andaikan orang besar, pasti bisa diharapkan bantuannya.'
Tiba-tiba keduanya dengan wajah bersemangat, bertanya ke Abdurrahman.
"Paman, tahukah engkau yang mana Abu Jahal?"
"Emang kenapa?"
"Kami dengar ia sangat membenci Rasulullah, sering menghina Rasulullah. Kami akan bunuh dia!"
"Kalau begitu, tetaplah di sampingku. Nanti kutunjukkan yang mana Abu Jahal."
"Siap bosss...!!!"
Di tengah peperangan, kedua anak kecil itu hanya fokus menunggu instruksi dan petunjuk yang mana Abu Jahal. Tidak ada nafsu berperang atau gelut dengan pasukan kafir quraisy lainnya.
Saat terlihat Abu Jahal berkeliling di tengah pasukannya--mengendarai kuda, seketika itulah Abdurrahman menunjukkannya pada kedua anak kecil itu.
"Itu dia lelaki yang kalian cari."
Serentak keduanya bergerak. Menyerang Abu Jahal.
Agak sulit memang, karena selain ia naik kuda, dia juga dijaga pengawal-pengawalnya.
Namun, kedua anak kecil itu tak mau menyerah. Pokoknya, Abu Jahal harus mati di tangan mereka. Keduanya tidak menghiraukan pengawal-pengawal itu. Yang diserang hanyalah Abu Jahal.
Singkat cerita, Abu Jahal mati lewat tangan mereka.
Para pengawal Abu Jahal pun mundur, melarikan diri.
Keduanya berhasil meraih misi besar itu
Fokus adalah kuncinya
•••
Wahsyi, pembunuh Sayyid Hamzah, ketika sudah tobat dan masuk Islam, sering ditanya oleh Abu Bakar dan Umar. Apa rahasiamu; kok bisa membunuh Sayyid Hamzah?
Wahsyi menjawab: FOKUS
"Aku ikut perang ini, hanya untuk membunuh Hamzah. Karena aku dijanjikan akan dimerdekakan dari budak jika berhasil."
(Sakjane, biyen aku yo weruh awakmu karo sliweran nek mbarepku, tp aku emoh mateni. Wong seng tak doleki cuma Hamzah. Begitu mungkin kira-kira yang ada di pikiran Wahsyi).
Wahsyi pun benar-benar berhasil membunuh Sayyidina Hamzah dengan panahnya. Saat itu, Hamzah sedang beradu pedang dengan orang lain.
Babat, 26 Juni 2018
@mskholid
- Dirangkum dari tulisan kisah islami di republika dan ngaji Gus Baha'.
Musuh terbesar Rasulullah saw sejak awal dakwah ialah Abu Jahal. Ia selalu melakukan upaya apapun untuk membunuh Baginda Rasulullah saw dan menghalangi dakwah tauhid 😊. Namanya Kondang disebut-sebut oleh kalangan muslim Muhajirin dan Ansor.
Abu jahal dikenal sulit dibunuh, karena memang selain jagoan, dia juga dikelilingi pengawal-pengawal saat di medan perang.
Namun ternyata, nama besarnya hilang begitu saja hanya saat peperangan pertama melawan kaum muslimin. Yakni saat Perang Badar.
Nah, siapa pembunuh Abu Jahal?
Dialah dua anak kecil yang ikut berperang waktu itu.
Ada yang menyebutnya Muawwidz dan Muadz. Dua anak kecil dari Ansor.
Menjelang peperangan, Abdurrahman bin Auf melihat kedua anak kecil itu di sampingnya
Dia menggerutu, 'Ah... Kenapa yang ada di sampingku hanyalah anak kecil. Andaikan orang besar, pasti bisa diharapkan bantuannya.'
Tiba-tiba keduanya dengan wajah bersemangat, bertanya ke Abdurrahman.
"Paman, tahukah engkau yang mana Abu Jahal?"
"Emang kenapa?"
"Kami dengar ia sangat membenci Rasulullah, sering menghina Rasulullah. Kami akan bunuh dia!"
"Kalau begitu, tetaplah di sampingku. Nanti kutunjukkan yang mana Abu Jahal."
"Siap bosss...!!!"
Di tengah peperangan, kedua anak kecil itu hanya fokus menunggu instruksi dan petunjuk yang mana Abu Jahal. Tidak ada nafsu berperang atau gelut dengan pasukan kafir quraisy lainnya.
Saat terlihat Abu Jahal berkeliling di tengah pasukannya--mengendarai kuda, seketika itulah Abdurrahman menunjukkannya pada kedua anak kecil itu.
"Itu dia lelaki yang kalian cari."
Serentak keduanya bergerak. Menyerang Abu Jahal.
Agak sulit memang, karena selain ia naik kuda, dia juga dijaga pengawal-pengawalnya.
Namun, kedua anak kecil itu tak mau menyerah. Pokoknya, Abu Jahal harus mati di tangan mereka. Keduanya tidak menghiraukan pengawal-pengawal itu. Yang diserang hanyalah Abu Jahal.
Singkat cerita, Abu Jahal mati lewat tangan mereka.
Para pengawal Abu Jahal pun mundur, melarikan diri.
Keduanya berhasil meraih misi besar itu
Fokus adalah kuncinya
•••
Wahsyi, pembunuh Sayyid Hamzah, ketika sudah tobat dan masuk Islam, sering ditanya oleh Abu Bakar dan Umar. Apa rahasiamu; kok bisa membunuh Sayyid Hamzah?
Wahsyi menjawab: FOKUS
"Aku ikut perang ini, hanya untuk membunuh Hamzah. Karena aku dijanjikan akan dimerdekakan dari budak jika berhasil."
(Sakjane, biyen aku yo weruh awakmu karo sliweran nek mbarepku, tp aku emoh mateni. Wong seng tak doleki cuma Hamzah. Begitu mungkin kira-kira yang ada di pikiran Wahsyi).
Wahsyi pun benar-benar berhasil membunuh Sayyidina Hamzah dengan panahnya. Saat itu, Hamzah sedang beradu pedang dengan orang lain.
Babat, 26 Juni 2018
@mskholid
- Dirangkum dari tulisan kisah islami di republika dan ngaji Gus Baha'.
No comments:
Write komentar