Monday, January 21, 2019

Baca Syahadat Kok Gak Ikhlas

• Baca Syahadat Gak Ikhlas •

"Gus, seumur-umur baru sekali ini saya baca Syahadat tapi gak ikhlas," cerita seorang teman.

"Edan kowe. Wong baca syahadat kok gak ikhlas," jawab saya.

Teman sepondok ini lantas bercerita.

Saat berangkat umroh, di imigrasi kopernya diperiksa petugas. Di dalam koper ditemukan kitab شوارق الأنوار
Oleh petugas, kitab itu disita dan dibuang.

Si teman, yang saya kenal alim. Mondok sejak kecil. Jago baca kitab. Fathul Mu'in saja 'ngeces' itu lantas dibawa ke dalam kantor imigrasi.

Dia hanya akan diizinkan masuk kota suci.
Syaratnya harus membaca syahadat lagi.



Rupanya, karena bawa kitab itu, teman saya dianggap telah syirik. Sehingga perlu bersyahadat ulang.

Dengan terpaksa dia membaca syahadat  di hadapan petugas, baru diizinkan masuk kota suci.

Di sinilah kemudian dia merasa seumur-umur baru sekali itu tidak ikhlas membaca kalimat syahadat.
Padahal, kesalahannya hanya bawa kitab yang isinya wirid-wirid dan doa.

Tuduhan syirik itu sendiri amat berat.
Risikonya, tidak diampuni Allah SWT.
Jadi, jika kita berani menyebut seseorang syirik, berarti sudah berani menyatakan yang bersangkutan tidak akan diampuni Allah SWT.
إن الله لا يغفر أن يشرك به...

Mbok ya, kalau nyebut buruk orang lain itu kadarnya diper-ringan sajalah...
Misalnya, fasiq, bento, wong nganggur, wong ora duwe kerjaan, ora manfaat belllasss. Gak usah pakai kafir-syirik.
Sebutan-sebutan macam itu jauh lebih ringan risikonya disisi Allah.
Karena masih banyak potensi diampuni.
ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء...

Drajat, 21 Januari 2019
@mskholid
@ruanginstalasi

~ dikutip dari ngaji bareng Gus Baha' (MP3)--dengan beberapa penambahan dan penyesuaian kalimat.

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)