Tuesday, January 8, 2019

Bukan yang Bisa Bayar 80 Juta

BUKAN YANG BISA BAYAR 80 JUTA
• Orang Istimewa Itu, yang Menolak Walau Diberi Gratis •

Bukan kebetulan yang disengaja, materi kitab الحصون الحميدية yang saya ajarkan di kelas XII awal semester ini, pas pada bab bangkit dari kubur. Digambarkan ketika itu, setelah tiupan sangkakala kedua, manusia lalu bangkit mecungul dari tanah. Telanjang. Tanpa pakaian.

Artis papan atas. Miss universe.
Pesohor kelas dunia.
Bahkan yang dulunya sekali buka bayar 80 juta, sekalipun.
Hari itu, semuanya gratis. Tanpa sehelai benang.



Namun, hari itu tak ada satu pun orang yang peduli dengan tubuh orang lain.
Bahkan dengan tubuhnya sendiri.
Mereka tidak galau mencari kain untuk menutupi auratnya.
Yang ada dalam pikiran, hanyalah nasib dirinya sendiri.

ودنو الشمس على رؤوس الخلائق حتى تكون على قدر الميل

Ketika itu, matahari didekatkan di atas kepala mereka.
Jaraknya sekitar 1 mil = 1.609 meter--menurut kamus Al-Ashri.
Versi kitab Al-Husun, bukan 1 jengkal tangan, ya.

Hari galau massal di Padang Mahsyar.
Hari di mana terik matahari amat menyengat.
Saking dekatnya di atas kepala. Banyak yang banjir keringat.
Tak sedikit yang tenggelam oleh keringatnya sendiri. Baunya lebih basin daripada bangkai paling basin.

Namun, ketika itu ada 7 kelompok istimewa.
Mereka mendapat fasilitas atap khusus yang melindungi dari terik panas matahari.
 سبعة يظلهم الله يوم لا ظل إلا ظله

Salah satunya:
Lelaki normal yang "diajak" perempuan cantik jelita, yang punya kedudukan. Gratisan. Tanpa bayar 80 juta.

Tapi, apa jawabnya:
فقال إني أخاف الله ...
Aku takut pada Allah.
Aku takut pada Allah.

Gratis di depan mata.
Tapi, dia malah lari menjauh.

Lalu, apa ada orang seperti itu?
Kisah ini pernah dicontohkan oleh Nabiyullah Yusuf as. Pemuda tampan, normal. Diajak seorang perempuan jelita, punya kedudukan, situasi aman di dalam istana.

Namun,
Nabi Yusuf malah lari menghindar. Padahal, sebenarnya ada "rasa" di antara keduanya.
(وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَىٰ بُرْهَانَ رَبِّهِ ۚ كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ ۚ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ)
[Surat Yusuf 24]

Begitulah...
Orang istimewa di dunia, kelak akan dapat keistimewaan di alam akhirat.

Tritunggal, 8 Januari 2019
@mskholid @ruanginstalasi

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)