EDSA ENGLISH CONTEST Sewilayah3 Cirebon
Penyelenggara:
EDSA IAIN Cirebon
Deadline Pendaftaran:
2 maret 2014
Tanggal dan tempat Pelaksanaan:
10-15 Maret 2014
Lomba-lomba:
1. SMP
- Story Telling
- News Casting
Penyelenggara:
Ikatan Mahasiswa Biologi Universitas Jambi
Tema Kegiatan:
"Lestari Alamku, Lestari Indonesiaku"
Sub Tema:
- Bidang Pendidikan
- Bidang Pertanian
- Bidang Industri
- Bidang Kehutanan
KOMPAS.com
- Beasiswa StuNed atau Studeren in Nederland sekarang terbuka untuk
semua profesional muda Indonesia yang berprestasi. Lewat program
beasiswa ini para pelajar Indonesia bisa mengambil studi S-2 atau kursus
singkat di Belanda.
Untuk seleksi 2014, perhatian khusus akan
diberikan pada para pelajar berprestasi yang memiliki rencana studi di
area-area berkaitan dengan kerja sama bilateral Indonesia dan Belanda,
seperti ekonomi, hak asasi manusia (HAM), ketahanan pangan, pengelolaan
air, dan peradilan.
"Mereka juga disyaratkan bekerja pada
institusi yang berkaitan dengan area prioritas kerjasama bilateral kedua
negara tersebut," ujar Staf Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia
Inty Dienasari kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Beberapa hari lalu,
dalam momen Hari Guru saya meminta
murid-murid di kelas untuk menulis. Selain bercerita tentang sosok guru
favorit, juga gambaran guru yang tak disuka. Menurut tulisan mereka, di antara
ciri guru yang tidak suka adalah yang suka pilih kasih.
Saya tanyakan; yang dimaksud dengan pilih kasih
itu yang seperti apa. Serempak sekali jawaban mereka. Yakni guru yang
membeda-bedakan muridnya; antara yang “pintar” dan yang tidak. Murid yang
sering bisa jawab (“pintar”) kerap dipuji-puji dan disebut-sebut dalam kelas. Sementara
yang dianggap tidak bisa tidak pernah dipuji-puj—bahkan sesekali bisa jawab
juga diacuhkan.
Adalah sebuah hal yang wajar—sebagai manusia—guru bangga
atas prestasi muridnya. Guru akan merasa bahagia saat muridnya mampu memahami
pelajaran yang disampaikannya. Saya telah berhasil, begitu kira-kira
pikiran sang guru. Menjadi wajar pula bila murid itu sering disebut-nya. Sebaliknya,
bisa jadi guru kecewa ketika ia merasa sudah berusaha maksimal, namun muridnya
tak juga nyantol.
Syarat Teknis Penulisan Naskah Cerita
1. Font: Arial
2. Ukuran font: 12
3. Jarak baris: 1,5
4. Banyak kata: 600 – 700 kata untuk cerita 2 halaman
250 – 300 kata untuk cerita 1 halaman
5. Di bawah naskah cerita tersebut, cantumkan:
a. Nama lengkap
b. Alamat rumah
c. Nomor telepon rumah/kantor/ handphone
d. Nomor rekening beserta nama bank, dan nama lengkap pemegang rekening bank tersebut (seperti yang tertera di buku bank) Untuk pembayaran honor pemuatan dari majalah Bobo.
6. Lampirkan biodata singkat yang berisi poin nomor 5, tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, dan
pekerjaan.
7. Naskah berserta biodata bisa dikirimkan via pos, ke alamat:
Redaksi Majalah Bobo
Gedung Kompas Gramedia Majalah Lantai 4
Jalan Panjang No. 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530
Beberapa tahun silam, muncul buku fenomenal. Mencetak best seller di berbagai toko buku. Kemunculannya pun diikuti tren buku-buku sejenis. Uniknya, semuanya laris diburu pembeli. Tema buku itu ialah Misteri Shalat Subuh, Mukjizat Shalat Subuh, Rahasia Shalat Subuh, dan kawan-kawannya.
Bukan soal buku itu yang hendak saya bahas kali ini. Isi buku, bisa anda cari di toko atau perpustakaan untuk membacanya. Shalat Subuh (berjamaah) amat istimewa. Tidak semua orang mendapatkan anugerah; bangun pagi-pagi dan berangkat ke masjid.
Karena istimewa, tentu saja pesertanya adalah orang-orang istimewa pula. Orang-orang pilihan, bukan orang sembarangan. Kalau shalat Berjamaah Maghrib, Asar, Dzuhur itu biasa, Subuh amat luar biasa.
Saya mendengar banyak keluhan guru. Banyak situasi di sekolah yang memaksa
guru berkeluh kesah. Mulai gaji yang rendah, potongan insentif sertifikasi,
potongan insentif guru, potongan jam mengajar, hingga soal kebijakan manajemen yang
sering berbeda dengan idealisme. Tiap sekolah punya karakter masalah yang berbeda—bergantung
pada karakter pemimpinnya.
Pendidikan seharusnya menyenangkan. Baik untuk murid-muridnya, maupun untuk
guru-gurunya. Pergi ke sekolah bukan lagi sebuah “ancaman”, tapi aktivitas yang
paling dinanti. Kita merindukan murid-murid yang selalu semangat berangkat sekolah
setiap pagi. Kita menantikan guru-guru yang mengayuh sepedanya (sepertinya tak
ada lagi guru bersepeda) dengan antusias. Yang berdiri di depan kelas dengan
senyum mengembang.
BIRMINGHAM, KOMPAS.COM — Malala Yousafzai, gadis sekolah Pakistan yang ditembak tepat di kepalanya oleh militan Taliban karena mengampanyekan hak perempuan atas pendidikan, mengatakan, buku merupakan ”senjata untuk mengalahkan terorisme”. Dia mengemukakan hal itu, Selasa (3/9/2013), saat membuka sebuah perpustakaan baru di kota yang kini mengadopsinya di Inggris.
Gadis 16 tahun itu memberikan pidato sebelum meluncurkan sebuah plakat stainless steel untuk menandai pembukaan perpustakaan umum terbesar di Eropa, Library of Birmingham.
Yousafzai, yang diterbangkan ke kota di Inggris tengah itu guna menjalani operasi pada Oktober lalu setelah menjadi sasaran seorang pria bersenjata ketika dia berangkat ke sekolah di Pakistan, mengatakan, dia menantang dirinya sendiri, yaitu ”bahwa saya akan membaca ribuan buku dan saya akan membekali diri dengan pengetahuan. Pena dan buku adalah senjata yang mengalahkan terorisme”.