Tuesday, January 22, 2019

Islam Anyaran, Mbok Ya Komentar Standar Saja

• Islam Anyaran, Mbok ya Komentar Itu Standard Saja •

"Artis Insaf, tapi Nyinyir"
Ini judul tulisan yang baru saya baca dari Ustadz Ahmad Syarwat, Lc., MA.

Alhamdulillah,,,
Masih ada ustadz yang "berani" menyatakan sikap terbuka seperti itu.
Bagi saya, pandangan seperti itu, adalah pandangan yang natural. Murni. Tanpa kepentingan.
Dan memang harus ada ustadz yang berani bersikap seperti ini.

Kalau dalam bahasanya Gus Baha';
"Islam lagi anyaran wae tingkahnya ngalahi ulama."

Atau lewat pernyataan lain beliau (yang sering diulang-ulang) dalam ngajinya:
"Kesalehan yang Melahirkan Tragedi".*

Judul kedua* ini, sebenarnya sudah sebulan terakhir saya niatkan untuk menuliskannya. Tapi, sulit memulai. Selain itu, saya merasa sulit menyusun kalimat agar tidak terlalu nyelekit. Atau hustru nampak nyinyir pula. 😁
(Meskipun harus diakui; kalimat Gus Baha' mesti nyelekit bagi yang gak sepakat).

Saya coba berikan beberapa ilustrasi kesalehan yang melahirkan tragedi.

Modal penampakan saleh beberapa bulan; jenggot dan celana cingkrang, lantas nyinyir dengan muslim lain yang belum bisa memelihara jenggotnya atau celana cingkrang.
Lalu, menimbulkan tragedi ancaman neraka pada temannya.

Atau,
Baru aktif ikut pengajian dua bulan. Lalu melihat seorang santri yang punya kitab kuning buanyak, tapi gak pernah terlihat ikut ngaji.
Lantas muncul komentar:
كمثل الحمار يحمل أسفارا
Temannya dinyinyiri; ibarat keledai bawa tumpukan kitab. Tragedi.

Atau,
Baru istiqomah baca wirid beberapa bulan,  lantas komentar pada temannya yang terlihat tidak baca wirid.
من ليس له ورد، فهو قرد
"Orang yang tidak punya wirid, mirip monyet."

Lhaaaaa...
Ini kan tragedi.

Jelas sekali, profil orang pertama itu saleh. Kita sepakat. Kita bersyukur atas perkembangan kebaikan yang dilakukannya.

Tapi, jangan sampai perasaan saleh itu lantas menimbul tragedi komentar yang tidak baik.

Bisa jadi; pahala kesalehannya itu tak setara dengan dosa atas sikap nyinyir (komentar) pada orang lain.

Wallahu a'lam...

Drajat, 22 Januari 2019
@mskholid
@ruanginstalasi

~ terinspirasi dari ngaji dengan Gus Baha'; (via MP3).

Monday, January 21, 2019

Queen of Katwe

• Queen of Katwe •

Kisah tentang seorang gadis dari pelosok Uganda. Hidup di tengah-tengah kemiskinan yang melanda. Lingkungan kumuh. Antrean panjang tiap Hari demi sejerigen air. Memilih sering tak mandi. Makan sekadarnya. Tidur di kontrakan gubuk reyot--dengan setiap saat terancam pengusiran.

Tak bisa sekolah. Pakaian saja seadanya.
Menyambung hidup sehari-hari lewat jualan jagung di jalanan.

Beda Perang dan Pembunuhan

• Beda Perang dan Pembunuhan •

Perang itu gentle.
Saling berhadapan antara dua pihak yang berseteru. Sama-sama bawa senjata. Bila musuh terjatuh senjatanya, maka pihak lawan tak akan segan meletakkan senjatanya. Lalu, tanding berhadap-hadapan.

Syariat perang pun diberlakukan pada objek tertentu. Jelas kriterianya.
Anda BOLEH memerangi orang yang MEMERANGI-mu.
Anda BOLEH mengusir orang yang MENGUSIR-mu.

Baca Syahadat Kok Gak Ikhlas

• Baca Syahadat Gak Ikhlas •

"Gus, seumur-umur baru sekali ini saya baca Syahadat tapi gak ikhlas," cerita seorang teman.

"Edan kowe. Wong baca syahadat kok gak ikhlas," jawab saya.

Teman sepondok ini lantas bercerita.

Saat berangkat umroh, di imigrasi kopernya diperiksa petugas. Di dalam koper ditemukan kitab شوارق الأنوار
Oleh petugas, kitab itu disita dan dibuang.

Si teman, yang saya kenal alim. Mondok sejak kecil. Jago baca kitab. Fathul Mu'in saja 'ngeces' itu lantas dibawa ke dalam kantor imigrasi.

Dia hanya akan diizinkan masuk kota suci.
Syaratnya harus membaca syahadat lagi.

Sunday, January 20, 2019

Hadits Fadhilah Tarawih itu Palsu

Ilmu hadits itu unik.

Sekalipun yang kita katakan benar.
Atau diniatkan untuk kebaikan.
Atau terbukti menjadi pemicu orang semakin baik nan shalih, tetap saja kita dilarang mengatasnamakan Nabi saw. Atau menyebut: ini hadits dari Rasulullah saw.

Pelaku model begini sama saja telah memesan tempat duduk di neraka.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)