Wednesday, January 3, 2024

Nasihat Abah Soal Bekerja untuk Hidup selamanya


• Nasihat Abah tentang Hadits اعمل لدنياك •

Kerja untuk Dunia 

Amal untuk Akhirat 

Dalam sebuah perjalanan kulakan kain ke Surabaya. Saya menyopiri Abah mertua. Ketika itu saya masih tahap belajaran nyetir.

Dua baris tengah dan belakang mobil Ertiga penuh dengan tumpukan kain. Karena baru tahap belajar itulah, mertua inisiatif menemani saya belanja. Menunjukkan toko kulakan, dan mengenalkan dengan bos China--pemilik toko. Priviledge (koreksi jika salah ejaan) 🤭. 

Sambil nyopir, Abah menasihati.

"Ngeneki iki, mergawe Cung. Nek ngurusi nduyo terus. Ngurusi penggawean terus, mesti gak onok lerene. Sampean gak bakal sempat ngajar/ngulang." 

"Mangkane, nek wayahe ngulang/ngajar, penggaweane ditinggalno disek." Nasihat beliau saat melihat orderan saya (waktu itu) yang nderundung kian banyak.

"Nggeh, Ba," jawab saya singkat, sambil fokus nyopir.

Eling hadits-e Nabi,

اعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا، 

واعمل لآخرتك كأنك تموت غدا

"Bekerjalah untuk duniamu, seakan kamu akan hidup selamanya 

Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok."

Jangan salah paham dengan hadits ini, ya.

Karena hidup di dunia selamanya, tidak lantas kita bekerja siang dan malam, mengumpulkan dunia (harta) sebanyak-banyaknya. Seakan-akan kamu akan hidup selamanya. 

Lalu mencari uang dan tabungan yang buanyak, yang cukup untuk hidup selamanya. Bukan itu! 


Tapi,

Jika kamu bekerja untuk dunia itu, sewajarnya saja. Jangan lupa waktu. Sebab, momen dan kesempatan kita di dunia masih panjang. Masih ada hari esok. Toh, hidup kita selama-lamanya.

Sebaliknya, 

Kalau beramal (bekerja) untuk akhirat, gunakan waktu yang ada sebaik-baiknya. Semaksimal mungkin. Sebab, peluang dan waktu kita terbatas hari itu. 

Bayangkan, seakan-akan besok kita sudah meninggal. Besok sudah tidak punya kesempatan lagi. 

Seperti ngajar/ngulang,

Bayangkan itu adalah hari terakhir kamu bertemu murid-murid. Kesempatan terakhir kamu berbagi ilmu kepada para santri. Sebab, besoknya kamu tidak akan bisa ngajar mereka lagi.

Karena kamu sudah tiada.

#1Day1Note 

#AbahPunyaCerita

Tuesday, January 2, 2024

Tahlilan, Cangkem e Kudu Milu Muni



• Beda Fatihah dan Durian • 

#1 - Jangan Mingkem 

"Jenengan diundang ini memang untuk mendoakan Almarhum Bapak H. Suyuthi, tapi Jenengan nggeh kudu milu muni. Sebab, pahalanya tidak hanya akan mengalir untuk almarhum Bpk H. Suyuthi, tapi juga ke orangtua Jenengan," tausiah KH Ma'mun Afandi. 

"Itulah bedanya Fatihah dan Durian. Kalau durian 1 buah dibagi untuk 5 orang, ya paling dapat berapa biji gitu saja. 

Tapi, kalau Fatihah meskipun ditujukan untuk orang Islam sedunia, dapatnya utuh. Semua dapat pahala yang sama. Tidak dibagi-bagi."


#2 - Wirid Sholawat 

Saya pesan; yang muda-muda kudu punya wiridan sholawat. Minimal sholawat lan istighfar. Setiap hari. Jangan baca sholawatnya pas wonten syekher-syekher mawon.

Yang paling mudah, sholawat Jibril:

صلى الله على محمد 

Rutin setiap hari 100x 

Kalau bisa ya minimal 1000x 

#3 Mimpinya Imam Ibnu Mujahid 

Hari itu, Imam Ibnu Mujahid bertemu Imam Syibli. Beliau lantas mencium kening Imam Syibli. Yang dikecup, merasa heran. Wong derajat Imam Ibnu Mujahid lebih tinggi daripada dirinya.

"Ada apa Jenengan kok mengecup kening saya?" tanya Imam Syibli. 

Imam Ibnu Mujahid lantas bercerita bahwa malam kemarin beliau bermimpi bertemu Rasulullah. Beliau mengecup kening Imam Syibli. 

"Apa istiqomah yang Engkau lakukan sehingga Rasulullah mengecup kening Jenengan, wahai Imam Syibli?"

"Setiap selesai sholat fardhu, tidak pernah sekalipun saya berlalu kecuali setelah membaca:

لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليهما عنتم، حريص عليكم بالمؤمنين رؤوف رحيم.

Dilanjutkan:

صلى الله عليك يا محمد ...


Tritunggal, 2 Januari 2023 

Disampaikan oleh KH Ma'mun Afandi, 

- Pengasuh PP Nurus Siroj 

- Ketua Tanfidziyah PCNU Babat 

Dalam acara kirim doa 1000 hari almarhum Bapak H. Ahmad Suyuthi.


*dengan beberapa penyesuaian.

Abah yang Boros Nasihat


• Boros Nasihat •

Abah mertua adalah motivator pertama saya agar berani nyopir. Sekalipun masih belajaran, beliau kerapkali memaksa saya nyopir. Bahkan, sering mengajak kulakan kain ke Surabaya. Saya yang baru belajaran disuruh nyopir. 

"Pakai mobil itu lebih aman, daripada pakai motor," ujar beliau.

Namun, karena merasa bukan milik sendiri, saya lebih sering keukeh pakai motor. Sekalipun mobil ada nganggur di rumah. Kalau tidak saking butuhnya, saya gak pakai mobil. Kirim paket kaos 2 karung juga, dulu saya pakai motor. (Sekarang, 1 karung kecil aja pakai mobil).🤣

Abah mertua, tipe orang yang tidak pelit nasihat. Terutama untuk menantunya--apalagi sebagai menantu pertamanya. Boros sekali nasihatnya. Mulai soal rumah tangga, bermasyarakat, bekerja, mengajar, silaturrahim, hingga interaksi dengan dengan rewang di rumah tangga.

Eits, 

Tidak cuma nasihat omongan. 

Tapi, contoh keseharian.

Sebagai menantu pertama, saya mengalami masa-masa panjang hidup bersama mertua. Dengan berbagai dinamikanya. 🤣 

Apalagi, semua adik-adik istri masih pada di pondok, atau kuliah. Hanya pulang dan berkumpul saat liburan.

Pernah suatu ketika, saat berduaan beliau curhat,

"Lapo seh Cung. Abah iku pengen mantuku manggon nek omah Babat disek; 1 atau 2 bulan?" 

"La nopo lho, Ba?" tanya saya.

"Ben Abah iki iso ngulangi. Iso ngajari soal rumah tangga. Soale Abah iki yo gak mungkin urip sak teruse. Mangkane, ben mantuku iso ngopeni, iso ngeramut anak-anakku seng apik," jelas beliau.

Hmmm...

Bener juga, batin saya. 

===

Gak tau nich; kok tiba-tiba ide tulisan yang muncul 2 hari ini tentang Abah mertua?

Entah, otak saya kehabisan ide untuk target Resolusi 2024 》 

1 hari = 1 tulisan 


#1Day1Note

Tanam Pohon Mangga


Tanam-tanam 

Pagi sehat. Jalan kaki 1200 meter. 

Lanjut tanam pohon.

Kali ini ada pohon mangga di area PPCQ, yang posisi tanamnya kurang pas.

Berbekal pacul yang ada di gudang tukang, saya pindahkan pohon itu. Posisinya sudah sangat pas, menurut saya. Akan jadi gerbang ke area Timur PPCQ--yang menurut desainer akan dibangun asrama santri putri dan perumahan pengasuh dan dapur umum.

Keringat menetes tanpa henti.

Tiap 5x paculan, napas ngos-ngosan.

Pinggang serasa encok-an.

Mohon maklum, udah lama gak pegang pacul.

Pantesan,

Para petani itu sehat-sehat.

Hal yang paling memuaskan, tentu saja saat pohon tertanam dengan baik. Semoga bisa tumbuh membesar. Buahnya kelak bisa dimakan bareng santri-santri. Atau menjamu tamu. Atau berbagi tetangga sekadarnya. 😍

Yang memuaskan berikutnya, yakni saat istirahat begini. Leyeh-leyeh. ☕️ 

Sambil menulis status, lalu ada komentar yang berbagi ilmu tanam menanam. 

Atau malah berbagi bibit pohon lainnya. 

Atau bahkan berbagi sekalian pupuk dan media tanamnya. 😘😘😘



Monday, January 1, 2024

Jangan Asal Ikut-ikutan Liburan


Musim liburan

Jika melihat orang lain jalan-jalan atau wisata 

Anda pengen sih, boleh saja 

Tapi iri jangan 

Sebab,

Di balik jalan-jalannya, kelilingnya dia ke berbagai tempat wisata 

Pasti ada hal-hal berat yang dilakukannya 

Ada kerja keras dan usaha mencari cuan yang tidak dia ekspos sebelumnya

Jadi,

Daripada sakit hati, sibuk iri dengan liburan orang lain, mending fokus pada pekerjaan Anda. Fokus pada usaha yang Anda geluti. 

Kalau tidak bisa jalan-jalan hari ini, ya jalan-jalan minggu depan. Gak bisa minggu depan, ya bulan depan.

Gak mampu bulan depan, ya tahun depan.

Yang penting, lakukan saat Anda mampu.

Jangan gunakan paylater, apalagi pinjol. ❌️❌️❌️

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)