Penghasilan dari Usaha Sendiri
Malik bin Dinar menceritakan apa yang dibacanya dalam kitab Taurat, “Sungguh, orang yang bekerja dengan tangannya sendiri lalu makan (dari hasil kerjanya), niscaya akan bahagia hidup dan matinya.”
Simak pula sabda Rasulullah SAW, “Tidak ada makanan yang paling Allah azza wajalla sukai daripada (hasil) dari pekerjaan tangannya sendiri.”
Dalam memaknai firman Allah SWT (Al-Mu’minun: 51) “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal saleh”, seorang sahabat Nabi, Sulaiman, berkata, “Maksud dari ‘amal saleh’ itu adalah bekerja dengan tangan sendiri.
Lebih jelas lagi disebutkan dalam sebuah hadit; “Seseorang yang datang menenteng tali, lalu berangkat ke gunung. Ia kemudian kembali dengan membawa setumpuk kayu, menjualnya, dan memenuhi kebutuhannya dari hasilnya (penjualan kayu tersebut), itu lebih baik daripada ia meminta-minta pada orang lain; terkadang diberi dan terkadang ditolak.”
Dengar pula kisah Abu Darda’ dalam memenuhi kebutuhan hariannya. Ummu Darda’ menceritakan, “Abu Darda’ menyalakan sendiri api tungkunya (untuk memasak) hingga air matanya meleleh keluar.” [14 Maret 2008]